Talak Di Malam Pertama (Kesucian Yang Diragukan)

Talak Di Malam Pertama (Kesucian Yang Diragukan)

1 : Tudingan Di Malam Pertama

Merupakan bagian dari novel : Pembalasan Seorang Istri yang Dianggap Sebagai Parasit Rumah Tangga. Ini kisah mas Aidan.

🌿🌿🌿

Pernikahan Arimbi dan Ilham berlangsung sederhana. Mereka melakukan ijab kabul di KUA dihadiri oleh pihak keluarga Arimbi juga beberapa tetangga. Pernikahan tersebut tak sampai memiliki pesta bahkan sekadar syukuran. Arimbi sempat meminta agar mereka melakukan syukuran karena semacam syukuran pernikahan, ibarat ungkapan dari rasa syukur mereka kepada Sang Pemilik Kehidupan. Namun, Ilham berdalih akan melakukannya di pesantren tempat Ilham bernaung. Tentu Arimbi menurut dan wanita itu tak mungkin menuntut karena memang ternyata Ilham sudah menyiapkan semuanya.

Termasuk juga ketika Ilham meninggalkannya di rumah, tapi tak kunjung kembali hingga malamnya. Arimbi masih menunggu sang suami pulang, di rumah berdinding bilik milik sang mamak, sambil menyiapkan sayuran untuk bahan pecel jualannya besok.

“Mbi, Ilham belum pulang juga? Sudah mau pukul sebelas malam, loh,” ucap ibu Warisem selaku mamahnya Arimbi.

Wanita bertubuh kurus kecil dan jalannya sudah tongkok, menyarankan kepada Arimbi untuk segera menyusul Ilham ke rumah orang tuanya. Jarak rumah mereka memang dekat karena mereka masih bertetangga. Tak ada lima menit, hanya jalan kaki sudah sampai.

“Takutnya dia sakit apa gimana. Selama ini kan dia sibuk di pondok. Takutnya memang dia sakit, tapi enggak cerita ke kamu karena dia enggak mau kamu khawatir,” lanjut ibu Warisem.

“Sebentar kalau begitu Bu, aku beresin ini dulu.” Arimbi berniat membereskan sisa pekerjaannya yang tinggal sedikit, tapi sang ibu langsung mengambil alih.

“Itu biar Ibu yang beresin. Tapi, kamu berani enggak pergi ke rumah Ilham sendiri?” tanya ibu Warisem.

Karena selain rumah mereka ada di belakang rumah para tetangga dan memang jauh dari jalan utama, jalan setapak menuju rumah mereka selalu becek sekaligus licin, apalagi jika di musim hujan layaknya sekarang. Kendati demikian, Arimbi tetap pergi menyusul sang suami dengan berjalan kaki.

Arimbi mengandalkan senter di ponselnya sebagai sumber penerangan lantaran suasana di sana benar-benar gelap. Karena selain waktu yang sudah larut, sebagian lampu luar di rumah tetangga juga sudah dimatikan.

Sambil berlindung di bawah payung mengingat kini hujan ringan masih berlangsung, akhirnya Arimbi sampai di depan rumah orang tua Ilham. Berbeda dengan rumah orang tua Arimbi, rumah orang tua Ilham letaknya menghadap jalan utama di perkampungan mereka tinggal. Namun jika dari depan sana, rumah orang tua Arimbi masih terlihat.

Tak beda dengan rumah tetangga, rumah orang tua Ilham juga sudah gelap gulita. Tak ada lampu yang dinyalakan termasuk itu lampu di teras rumah semi permanen berukuran minimalis itu.

Arimbi berniat mengirimi sang suami pesan WA, walau lima pesan WA sebelumnya belum pria itu baca apalagi balas.

Arimbi : Mas, ... Mas di mana? Mas baik-baik saja, kan? Kok pesan aku belum ada yang dibaca apalagi balas?

Padahal lumrahnya, sebagai pengantin baru, Ilham tak mendadak meninggalkannya tanpa kabar kecuali karena hal mendesak dan membuat pria itu terpaksa melakukannya. Terlebih kini, ... kini merupakan malam pertama mereka dan sudah sewajarnya mereka bersama.

Kendati demikian, Arimbi sama sekali tidak curiga apalagi berpikir buruk kepada sikap Ilham. Apalagi selain mereka bertetangga, mereka juga sudah berpacaran lama. Hubungan mereka sudah terjalin sejak kelas delapan SMP, dan semua tetangga sudah tahu juga. Terhitung sudah sebelas tahun hubungan mereka berlangsung. Tentunya, kenyataan Ilham yang juga sudah menjadi Gus muda sekaligus paham agama, membuat Arimbi selalu percaya. Tak mungkin Ilham tega apalagi sampai menyakitinya, pikir Arimbi.

Lima belas menit menunggu dan pesan juga tak kunjung dibalas, Arimbi memutuskan untuk menelepon Ilham. Alhamdullah, kali ini walau baru sambungan awal, ia sudah langsung mendapatkan balasan. Suara berat Ilham khas pria itu baru bangun tidur, menyapa pendengarannya dengan nada jengkel.

“Kamu ngapain, sih, sudah malam masih telepon?”

“Assalamualaikim, Mas?” Arimbi tetap menyapa walau sebelumnya, Ilham yang tak sampai menyapanya lewat salam wajib tersebut, sudah mengomel.

“Waalaikum salam!”

“Mas di mana? Kok aku WA, enggak dibalas-balas? Aku khawatir.”

“Aku di rumah orang tuaku. Aku sudah tidur, capek banget. Kamu ngapain jam segini masih telepon-telepon?”

Namun, pertanyaan ketus yang kembali terulang tersebut membuat Arimbi merasa perlu mengingatkan, bahwa dirinya memiliki alasan menelepon Ilham malam-malam, apalagi pria itu pergi tanpa kabar. “Aku kan istri Mas. Wajar kalau aku khawatir dan sampai cari Mas. Belum lagi seharian ini, sejak pagi kita beres ijab kabul, Mas enggak ada kabar.”

“Hufft!” Dari sebelah, Ilham tidak lagi membalas, tapi pria itu kerap menghela napas kasar, menegaskan Ilham masih kesal.

“Mas, aku sudah di depan pintu rumah orang tua Mas.” Tak lama setelah mengatakan itu, akhirnya Arimbi mendapati Ilham.

Ilham yang memakai sarung dipadukan kaus lengan pendek polos warna putih dan agak kedodoran, langsung melengos ketika tangan kanannya disalami dengan sangat takzim oleh wanita berhijab kuning dan memakai piama lengan panjang warna serupa di hadapannya.

Ada yang menyita perhatian Arimbi, di dalam ruang tamu yang juga menjadi ruang keluarga di sana. Di sana dihiasi banyak baki seserahan khas pernikahan, padahal pagi ini saat ijab kabul, Ilham hanya menjadikan uang dua ratus ribu sebagai emas kawin, benar-benar tanpa yang lain termasuk itu seperangkat alat salat atau malah cincin, dan biasanya menjadi simbol pengikat hubungan.

“Mbi, aku mau ngomong serius!” sergah Ilham.

Arimbi langsung mengangguk-angguk. Ia hendak masuk rumah yang selama ini selalu ia urus, meski baru per pagi ini, ia resmi menjadi menantu di rumah bercat putih itu. Namun, Ilham tak mengizinkannya masuk. Pria itu melakukan gerakan melarangnya masuk, tapi juga terlihat jelas tak sudi menyentuhnya.

“Mas kenapa, sih?” tanya Arimbi sembari menengadah dan menatap pria berdada terbilang bidang, di hadapannya.

“Meski kita sudah menikah, aku tidak akan pernah menyentuhmu, Mbi. Haram bagiku menyentuh wanita yang tidak mampu menjaga kesuciannya!” Kalimat itu Ilham ucapkan dengan tampang yang begitu keji. Ilham tampak jelas tidak sudi untuk sekadar menatap Arimbi.

“Loh, maksud Mas bilang begitu apa? Memangnya salah aku apa, Mas?” Jantung Arimbi sudah berdetak tak karuan. Ucapan sang suami barusan tak ubahnya petir di siang bolong untuknya dan memang sudah langsung berhasil menggosongkan hati sekaligus kehidupannya.

“Kamu masih pura-pura enggak tahu salah kamu apa? Dikiranya aku enggak tahu kelakuanmu di belakangku? Saat kamu kerja di Singapura maupun di tempat majikanmu yang lain ...?” sergah Ilham mengomel tapi dengan suara yang sengaja ditahan.

Arimbi yang mendengarnya langsung menggeleng tegas. “Aku enggak ngerti maksud Mas. Aku enggak ngerti jalan pikir Mas, kenapa Mas mendadak begini, padahal sebelum nikah, kita sama-sama sepakat buat cari modal kehidupan agar kehidupan kita jadi lebih baik. Aku jadi TKW ke Singapura dan kerja di tempat lain pun, semua uang murni buat biaya kuliah Mas. Mas sampai jadi sarjana, Mas mondok di pesantren ternama dan sampai jadi Gus, belum buat biaya hidup termasuk biaya pengobatan orang tua Mas, ... semuanya beneran ada bukti nyatanya, Mas. Jadi Mas jangan seenaknya nuduh, dong!”

“Kalau aku tahu itu uang harammm, aku juga enggak sudi pakai uang kamu, Mbi!” sergah Ilham makin emosional.

“Hah ...? Uang haram?” Arimbi sudah langsung menangis. Hatinya langsung remuk redam mendengarnya.

“Ya!” Ilham mengangguk-angguk membenarkan apa yang baru saja Arimbi ucap dan jelas tengah wanita itu pastikan kepadanya.

“Kamu sudah terbiasa ‘dipakai’ bos kamu, kan? Kamu sudah enggak perawan, dan sekarang kamu sedang hamil, makanya kamu mau-mau saja aku nikahi tanpa syukuran apalagi resepsi?”

“Lihat, ... dari bentuk tubuh kamu yang jadi melar apalagi perut kamu yang busung begitu saja sudah kelihatan, kalau kamu lagi hamil gara-gara kebiasaan maksiat kamu!”

Kedua kaki Arimbi sudah langsung gemetaran lemas mendengar tudingan tersebut. Namun, sejak dua bulan terakhir setelah ia kerap mengonsumsi obat gatal, berat badannya memang naik drastis. Tentunya, ia tidak sedang hamil terlebih tudingan yang Ilham layangkan tidak pernmenyarankan

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

nyesek aku bacanya kasihan Arimbi perjuangannya tak di anggap semoga saja hidupmu jauh lebih bahagia kedepannya dan mendapatkan suami yang jauh segalanya dari mantanmu

2024-10-22

0

Araaa

Araaa

c

2024-11-07

0

Anonymous

Anonymous

keren

2024-11-06

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Tudingan Di Malam Pertama
2 2 : Talak
3 3 : Sidang Dan Fitnah Keji
4 4 : Tidak Ada Perjanjian Dan Tidak Bisa Digugat
5 5 : Fitnah yang Telanjur Menyebar
6 6 : Majikan Kejam
7 7 : Orang Baik dan Merasa Hutang Budi
8 8 : Memperjuangkan Keadilan
9 9 : Benar-Benar Emosi
10 10 : Keadilan Nyata
11 11 : Ganti Rugi Dan Kemenangan
12 12 : Mas Aidan
13 13 : Altruisme
14 14 : Tak Sesuai Ekspetasi
15 15 : Di Balik Cadar Aisyah Sang Wanita Suci
16 16 : Tidak Akan Ada yang Berubah
17 17 : Berhak Bahagia
18 18 : Jadi Sahabat Saja
19 19 : Mirip Belatung Cabai
20 20 : Merasa Kalah Start
21 21 : Usaha Arimbi Dan Niat Jahat Aisyah
22 22 : Malu-Maluin!
23 23 : Selalu Merasa Benar Bahkan Suci
24 24 : Arimbi Si Wanita Tangguh
25 25 : Peringatan Terakhir
26 26 : Pernyataan Cinta Dan Kemanisan Hubungan Arimbi Dengan Mas Aidan
27 27 : Sama-Sama Minus
28 28 : Bertemu Ibu Arum
29 29 : Menjaga Ayah Mas Aidan
30 30 : Jauh Dari Jodoh
31 31 : Meminta Pendapat
32 32 : Ngeri!
33 33 : Na-jis Mughallazah
34 34 : Dia Mirip Mamah
35 35 : Mendadak Dilamar
36 36 : Tanggung Jawab Baru
37 37 : Memang Enggak Bener
38 38 : Kabar Bahagia
39 39 : Mas Aidan Mau Lamaran
40 40 : Mereka yang Belum Selesai Dengan Masa Lalunya
41 41 : Jadi Posesif
42 42 : Sera-ngan Anak-Anak Punk
43 43 : Usaha Aisyah
44 44 : Melarikan Diri
45 45 : Akhir Dari Pelarian Aisyah
46 46 : Hampir Lengkap
47 47 : Masih Gugup
48 48 : Merasa Terjebak
49 49 : Merancang Masa Depan
50 50 : Tega!
51 51 : Pak Haji Ojan
52 52 : Menyesal & Pecel Rasa Janda
53 53 : Mendadak Pindah
54 54 : Benar-Benar Jatuh Cinta
55 55 : Yang Sekarang Memang Tepat!
56 56 : Kiamat Sugra
57 NOVEL MBAK AZZURA DAN MAS EXCEL : Muslimah Tangguh Untuk Sang Mafia
58 57 : Obrolan Empat Mata Mas Aidan Dan Arimbi
59 58 : Bahagia Dengan Kehidupan Baru
60 59 : Mas Aidan Nikung Saya?!
61 60 : Keputusan yang Manis
62 61: Membiasakan Tampil Di Depan Umum
63 62 : Aku Juga Adiknya Mas Aidan
64 63 : Mi Rebus
65 64 : Gara-Gara Sepanci Mi Rebus
66 65 : Ngeri!
67 66 : Masa Lalu yang Datang
68 67 : Mendadak Menyakitkan
69 68 : Tersedu-Sedu
70 69 : Ambil Hikmahnya
71 70 : Tak Setegang yang Dibayangkan
72 71 : Gagal Beli Cincin
73 72 : Perjalanan yang Menyenangkan
74 73 : Toko Perhiasan Berjalan
75 74 : Bertemu Manusia G1la Hormat
76 75 : Merangkul Ojan Dan Sepri
77 76 : Pakaian Pengantin
78 77 : Selucu Itu!
79 78 : Setelah Curhat
80 79 : Penasaran Banget!
81 80 : Heboh Sekabupaten!
82 81 : Kedatangan Keluarga mas Aidan yang Bikin Heboh Warga
83 82 : Lebih Heboh Dari Film India
84 83 : Assalamualaikum, Mbak Arimbi?
85 84 : Kesedihan Di Balik Bahagia
86 85 : Tuan Makan Senjata
87 86 : Tidak Mau Menjadi Orang Lain
88 87 : Acara Lamaran yang Sudah Selesai
89 88 : Malu-Maluin dan Gengsi
90 89 : Setelah Bertunangan
91 90 : Kasus Suci
92 91 : Allohuma Sabar
93 92 : Efek Kurang Kasih Sayang
94 93 : Ada yang Baper!
95 94 : PERSIAPAN NYOROG
96 95 : Ksatria Sepri Hitam & Si Paling Pengertian
97 96 : Terjebak Berkunjung Ke Rumah Orang Tua Divani
98 97 : Kita Pernah Seperti Mereka
99 98 : Lepaskan Aisyah Agar Jadi Beban Ilham Dan Ibu Siti!
100 99 : Sangat Manis
101 100 : Manis Banget!
102 101 : Seolah Ada yang Tidak Beres
103 102 : Merasa Berguna
104 103 : Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Tertimpa Kembaran Kerbau Juga!
105 104 : Sumpah, Aku Benar-Benar Serius!
106 105 : Kalian, ... Pacaran?
107 106 : Tak Siap Dipingit
108 107 : Menagih Janji
109 108 : Enggak Kuat!
110 109 : Kehebohan Di Acara Mbesan
111 110 : Acara Besan
112 111 : Merangkul Lawan
113 Mohon Perhatian
114 112 : Heboh dan Penampilan Terbaik
115 113 : Menjelang Pernikahan
116 114 : Hubungan yang Sangat Dalam
117 115 : Resepsi Dan Buket Pengantin
118 116 : Menjadi Pecun-dang
119 117 : Merasa Sangat Beruntung
120 118 : Tidak Ingin Berhenti
121 119 : Kebenaran yang Baru Terungkap
122 120 : Dramanya Azzam
123 121 : Kebahagiaan Diri
124 122 : Masih Bulan Madu
125 123 : Misi Membongkar Kebohongan Divani
126 124 : Jadi Normal
127 125 : Cerita yang Sebenarnya
128 126 : Kebohongan Dan Kejahatan yang Hanya merugikan
129 127 : Obrolan Malam Azzam Dan Sepri
130 128 : Perjuangkan Atau Sudahi
131 129 : Juragan Lambe Lemes
132 130 : Kangen Mas Aidan Dan Mbak Mbi?
133 131 : Arti Sebuah Nama
134 132 : Membongkar A*ib Sendiri
135 133 : Rame Karena Korban Viraal
136 134 : Makan Bareng
137 135 : Kecewa Dan Marah
138 136 : Akhir Dari Ketegangan Sekaligus Keseriusan
139 137 : Cinta yang Makin Besar
140 138 : Bakti Seorang Istri
141 Novel Baru Up Tiap Hari : Mempelai Pengganti Ketua Mafia Buta yang Kejam
142 139 : Atmosfer Pengantin Baru
143 140 : Mirip Bulan Madu Di Luar Negeri
144 141 : Kesempatan Bisnis
145 142 : Istri Pilihan Ayah
146 143 : Mirip Terkena Sawan
147 144 : Akhirnya Bertemu!
148 145 : Belum Apa-Apa Sudah Terkejut
149 146 : Arrrrrrrggghhhh!
150 147 : Duda Tanpa Malam Pertama
151 148 : Rutinitas Sebelum Tidur
152 149 : Persidangan
153 150 : Bersyukur Dan Rezeki
154 151 : Kebahagiaan yang Sempurna
155 152 : Ingin Hamil Dan Dihamili
156 153 : Bayi Akhir Zaman
157 154 : Pesona Ojin
158 155 : Mujur
159 156 : Sepri, Sang Pelindung Janda
160 157 : Menjadi yang Paling Bahagia
161 158 : Referensi yang Bikin Kikuk
162 159 : Kamu Juga Keren!
163 160 : Masih Merasa Terzalimi
164 161 : Pesan Khusus Untuk Akala
165 162 : Sangat Mirip!
166 163 : ALHAMDULLILAH!
167 164 : Kehidupan Baru
168 TAMAT
169 Pembalasan Istri yang Haram Disentuh (Sudah Update setiap hari)
170 Novel Sepri : Pernikahan Suamiku (Istri yang Ditintut Sempurna)
171 Novel Baru : Saling Cinta Setelah Menikah
172 Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
173 Novel Ojan dan Novel Aqwa
174 Novel : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
175 Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
176 Novel : Mendadak Menikahi Mantan
177 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
178 Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
179 Novel Rain (Anaknya Ojan) : Pembalasan Tuan Muda yang Dianggap Samp-ah
180 Novel Mbak Khalisa : Rujuk Bersyarat Turun Ranjang
181 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
182 Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah
183 Novel : Ternyata Aku ISTRI KEDUA (Dibuang Setelah Istri Pertama Hamil)
184 Novel : Ternyata Aku ISTRI KEDUA (Dibuang Setelah Istri Pertama Hamil)
185 Novel Baru : Kau Selingkuh Dengan Istriku, Kuratukan Istrimu
186 Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa
Episodes

Updated 186 Episodes

1
1 : Tudingan Di Malam Pertama
2
2 : Talak
3
3 : Sidang Dan Fitnah Keji
4
4 : Tidak Ada Perjanjian Dan Tidak Bisa Digugat
5
5 : Fitnah yang Telanjur Menyebar
6
6 : Majikan Kejam
7
7 : Orang Baik dan Merasa Hutang Budi
8
8 : Memperjuangkan Keadilan
9
9 : Benar-Benar Emosi
10
10 : Keadilan Nyata
11
11 : Ganti Rugi Dan Kemenangan
12
12 : Mas Aidan
13
13 : Altruisme
14
14 : Tak Sesuai Ekspetasi
15
15 : Di Balik Cadar Aisyah Sang Wanita Suci
16
16 : Tidak Akan Ada yang Berubah
17
17 : Berhak Bahagia
18
18 : Jadi Sahabat Saja
19
19 : Mirip Belatung Cabai
20
20 : Merasa Kalah Start
21
21 : Usaha Arimbi Dan Niat Jahat Aisyah
22
22 : Malu-Maluin!
23
23 : Selalu Merasa Benar Bahkan Suci
24
24 : Arimbi Si Wanita Tangguh
25
25 : Peringatan Terakhir
26
26 : Pernyataan Cinta Dan Kemanisan Hubungan Arimbi Dengan Mas Aidan
27
27 : Sama-Sama Minus
28
28 : Bertemu Ibu Arum
29
29 : Menjaga Ayah Mas Aidan
30
30 : Jauh Dari Jodoh
31
31 : Meminta Pendapat
32
32 : Ngeri!
33
33 : Na-jis Mughallazah
34
34 : Dia Mirip Mamah
35
35 : Mendadak Dilamar
36
36 : Tanggung Jawab Baru
37
37 : Memang Enggak Bener
38
38 : Kabar Bahagia
39
39 : Mas Aidan Mau Lamaran
40
40 : Mereka yang Belum Selesai Dengan Masa Lalunya
41
41 : Jadi Posesif
42
42 : Sera-ngan Anak-Anak Punk
43
43 : Usaha Aisyah
44
44 : Melarikan Diri
45
45 : Akhir Dari Pelarian Aisyah
46
46 : Hampir Lengkap
47
47 : Masih Gugup
48
48 : Merasa Terjebak
49
49 : Merancang Masa Depan
50
50 : Tega!
51
51 : Pak Haji Ojan
52
52 : Menyesal & Pecel Rasa Janda
53
53 : Mendadak Pindah
54
54 : Benar-Benar Jatuh Cinta
55
55 : Yang Sekarang Memang Tepat!
56
56 : Kiamat Sugra
57
NOVEL MBAK AZZURA DAN MAS EXCEL : Muslimah Tangguh Untuk Sang Mafia
58
57 : Obrolan Empat Mata Mas Aidan Dan Arimbi
59
58 : Bahagia Dengan Kehidupan Baru
60
59 : Mas Aidan Nikung Saya?!
61
60 : Keputusan yang Manis
62
61: Membiasakan Tampil Di Depan Umum
63
62 : Aku Juga Adiknya Mas Aidan
64
63 : Mi Rebus
65
64 : Gara-Gara Sepanci Mi Rebus
66
65 : Ngeri!
67
66 : Masa Lalu yang Datang
68
67 : Mendadak Menyakitkan
69
68 : Tersedu-Sedu
70
69 : Ambil Hikmahnya
71
70 : Tak Setegang yang Dibayangkan
72
71 : Gagal Beli Cincin
73
72 : Perjalanan yang Menyenangkan
74
73 : Toko Perhiasan Berjalan
75
74 : Bertemu Manusia G1la Hormat
76
75 : Merangkul Ojan Dan Sepri
77
76 : Pakaian Pengantin
78
77 : Selucu Itu!
79
78 : Setelah Curhat
80
79 : Penasaran Banget!
81
80 : Heboh Sekabupaten!
82
81 : Kedatangan Keluarga mas Aidan yang Bikin Heboh Warga
83
82 : Lebih Heboh Dari Film India
84
83 : Assalamualaikum, Mbak Arimbi?
85
84 : Kesedihan Di Balik Bahagia
86
85 : Tuan Makan Senjata
87
86 : Tidak Mau Menjadi Orang Lain
88
87 : Acara Lamaran yang Sudah Selesai
89
88 : Malu-Maluin dan Gengsi
90
89 : Setelah Bertunangan
91
90 : Kasus Suci
92
91 : Allohuma Sabar
93
92 : Efek Kurang Kasih Sayang
94
93 : Ada yang Baper!
95
94 : PERSIAPAN NYOROG
96
95 : Ksatria Sepri Hitam & Si Paling Pengertian
97
96 : Terjebak Berkunjung Ke Rumah Orang Tua Divani
98
97 : Kita Pernah Seperti Mereka
99
98 : Lepaskan Aisyah Agar Jadi Beban Ilham Dan Ibu Siti!
100
99 : Sangat Manis
101
100 : Manis Banget!
102
101 : Seolah Ada yang Tidak Beres
103
102 : Merasa Berguna
104
103 : Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Tertimpa Kembaran Kerbau Juga!
105
104 : Sumpah, Aku Benar-Benar Serius!
106
105 : Kalian, ... Pacaran?
107
106 : Tak Siap Dipingit
108
107 : Menagih Janji
109
108 : Enggak Kuat!
110
109 : Kehebohan Di Acara Mbesan
111
110 : Acara Besan
112
111 : Merangkul Lawan
113
Mohon Perhatian
114
112 : Heboh dan Penampilan Terbaik
115
113 : Menjelang Pernikahan
116
114 : Hubungan yang Sangat Dalam
117
115 : Resepsi Dan Buket Pengantin
118
116 : Menjadi Pecun-dang
119
117 : Merasa Sangat Beruntung
120
118 : Tidak Ingin Berhenti
121
119 : Kebenaran yang Baru Terungkap
122
120 : Dramanya Azzam
123
121 : Kebahagiaan Diri
124
122 : Masih Bulan Madu
125
123 : Misi Membongkar Kebohongan Divani
126
124 : Jadi Normal
127
125 : Cerita yang Sebenarnya
128
126 : Kebohongan Dan Kejahatan yang Hanya merugikan
129
127 : Obrolan Malam Azzam Dan Sepri
130
128 : Perjuangkan Atau Sudahi
131
129 : Juragan Lambe Lemes
132
130 : Kangen Mas Aidan Dan Mbak Mbi?
133
131 : Arti Sebuah Nama
134
132 : Membongkar A*ib Sendiri
135
133 : Rame Karena Korban Viraal
136
134 : Makan Bareng
137
135 : Kecewa Dan Marah
138
136 : Akhir Dari Ketegangan Sekaligus Keseriusan
139
137 : Cinta yang Makin Besar
140
138 : Bakti Seorang Istri
141
Novel Baru Up Tiap Hari : Mempelai Pengganti Ketua Mafia Buta yang Kejam
142
139 : Atmosfer Pengantin Baru
143
140 : Mirip Bulan Madu Di Luar Negeri
144
141 : Kesempatan Bisnis
145
142 : Istri Pilihan Ayah
146
143 : Mirip Terkena Sawan
147
144 : Akhirnya Bertemu!
148
145 : Belum Apa-Apa Sudah Terkejut
149
146 : Arrrrrrrggghhhh!
150
147 : Duda Tanpa Malam Pertama
151
148 : Rutinitas Sebelum Tidur
152
149 : Persidangan
153
150 : Bersyukur Dan Rezeki
154
151 : Kebahagiaan yang Sempurna
155
152 : Ingin Hamil Dan Dihamili
156
153 : Bayi Akhir Zaman
157
154 : Pesona Ojin
158
155 : Mujur
159
156 : Sepri, Sang Pelindung Janda
160
157 : Menjadi yang Paling Bahagia
161
158 : Referensi yang Bikin Kikuk
162
159 : Kamu Juga Keren!
163
160 : Masih Merasa Terzalimi
164
161 : Pesan Khusus Untuk Akala
165
162 : Sangat Mirip!
166
163 : ALHAMDULLILAH!
167
164 : Kehidupan Baru
168
TAMAT
169
Pembalasan Istri yang Haram Disentuh (Sudah Update setiap hari)
170
Novel Sepri : Pernikahan Suamiku (Istri yang Ditintut Sempurna)
171
Novel Baru : Saling Cinta Setelah Menikah
172
Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
173
Novel Ojan dan Novel Aqwa
174
Novel : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
175
Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
176
Novel : Mendadak Menikahi Mantan
177
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
178
Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
179
Novel Rain (Anaknya Ojan) : Pembalasan Tuan Muda yang Dianggap Samp-ah
180
Novel Mbak Khalisa : Rujuk Bersyarat Turun Ranjang
181
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
182
Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah
183
Novel : Ternyata Aku ISTRI KEDUA (Dibuang Setelah Istri Pertama Hamil)
184
Novel : Ternyata Aku ISTRI KEDUA (Dibuang Setelah Istri Pertama Hamil)
185
Novel Baru : Kau Selingkuh Dengan Istriku, Kuratukan Istrimu
186
Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!