New York, New Live

Beberapa tahun lalu, Dragon mengajak Naira dan anak-anaknya ke New York. Ditempat itu mereka berdiam dan Dragon juga mengembangkan bisnisnya.

Dragon lebih memilih membawa Dave, Naira dan Rayan ke Now York agar mereka bisa aman dari kejaran Brianita.

Saat itu bisnis yang dijalankan Dragon sangat berkembang pesat, tapi selalu ada saja pesaing bisnis yang ingin menjatuhkannya. Seperti halnya ketika Okigawa pengusaha Jepang itu, memberikan sebagian saham bisnisnya pada Dragon, membuat Rivalnya merasa tidak senang dan menyerang Dragon dengan sengaja untuk merebut bisnis yang dibangun oleh Dragon.

 

Saat itu ada pertemuan antar ketua gang di sebuah Club.

“Apa kabarmu Dragon?” seorang lelaki dengan beberapa anak buahnya datang menghampiri Dragon.

“Tuan Leonel? lama tidak bertemu denganmu, ada kabar apa sampai anda mengajakku bertemu di sini?”

Suatu kejutan karena lelaki yang selama ini tiďak mempunyai hubungan baik dengannya itu tiba-tiba mengundangnya datang ke sebuah club.

 

“Begini Dragon, aku ingin mengajakmu bergabung dengan binisku,” tukas lelaki itu padanya.

“Apa aku tidak salah dengar? Bukankah selama ini kau tidak pernah menyukai keberadaanku?,” sarkas lelaki itu pada Leonel.

“Jangan berkata seperti itu, aku sengaja mengajakmu ke sini untuk undangan kerja sama yang aku buat untukmu Dragon. Aku membutuhkan bantuanmu dan anak buahmu untuk melancarkan bisnisku,” jelas lelaki itu padanya.

 

Dragon sedikit berpikir dengan ucapan lelaki itu padanya, tapi akhirnya dia menyetujui permintaan lelaki itu.

“Baiklah, aku akan membantumu. Apa yang bisa aku lakukan untukmu?”

 

Lelaki itu membisikkan tugas penting itu pada Dragon, pria muda itu mengangguk mengerti dengan intruksi lelaki itu padanya.

 

***

Pada malam harinya Dragon dan anak buahnya mempersiapkan diri untuk tugas yang telah diberikan oleh Leonel padanya.

 

“Jason, Larry, kalian sudah siapkan anggota kalian untuk berjaga?” Lelaki itu kini berada dihadapan para anggotanya.

“Sudah bos, untuk pengawalan malam ini, anak buahku telah berjaga di dermaga,” ujar Jason padanya.

“Kau Larry bagaimana?”

“Anak buahku berjaga di luar Club, dimana  pertemuan itu nantinya akan diadakan,” jelas Larry padanya.

“Baguslah kalau begitu berarti semua aman. Aku tidak ingin tugas kita tercium oleh pihak keamanan,”

 

Waktu yang dinantikan tiba, dari kejauhan telah terlihat sebuah kapal pesiar yang begitu besar telah datang menghampiri mereka.

Dragon dan para anak anggotanya telah menanti di dermaga.

“Bos, ayo naiklah. Pesanan kita akan sampai satu jam lagi. Ayo masuk,” ajak Jason pada Dragon dan lelaki itu mengikuti ucapannya.

 

Mereka kini telah berada di dalam kapal pesiar yang begitu mewah, didalamnya terdapat sebuah cassino yang sengaja di rancang untuk para tamu Club itu. Ya, itu adalah salah satu tempat hiburan termewah diatas laut yang pernah mereka kunjungi. Tentu saja ini Amerika, jelas saja tempat semegah itu buka suatu yang sulit untuk negara adidaya itu.

 

Sementara itu Dragon sebagai ketua, yang mengusung nama black devil sebagai gangster terkuat yang dimilikinya menyambut tamu istimewa yang hadir di club malam termahal itu. Dimana para petinggi, anggota partai, pengusaha besar bahkan sekelabat pasukan keamanan negara juga mengunjungi tempat itu.

 

“Hei Dragon, ayolah bergabung dengan kami,” seorang lelaki yang mengenalnya kini menyambutnya.

Dia adalah Leonel yang sedang berada disebuah meja cassino dengan beberapa selirnya.

Dragon hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Dirinya saat ini sedang melaksanakan tugasnya dan dia berjaga untuk memastikan anggotanya baik-baik saja. Sementara itu, Leonel masih mengekorinya dengan sudut matanya. Memperhatikan gerak-gerik pria muda itu.

Akhirnya yang mereka tunggupun telah tiba, Jason bersama anak buahnya segera menghampiri sebuah kapal yang telah membawakan pesanan mereka. Sedangkan Dragon menunggu diatas kapal pesiar yang membawa mereka sambil mengawasi sekelilingnya agar tidak ada ada penyelusup di dalam sana.

“Bos, semua aman dan sesuai pesanan,” Jason naik ke atas kapal dan memberikan laporan pada Dragon.

“Coba buka petinya, aku tidak ingin ada yang terlewati dari pesanan itu,” titahnya sambil menunjuk peti yang terdapat pada kapal pengangkut barang pesanan mereka.

Jason membuka peti tersebut dan benar saja beberapa senjata yang telah dipesan ada disana beserta perlengkapannya.

“Bagus, bawa ke atas jangan sampai ada orang yang melihatnya,” pungkas lelaki itu.

Mereka segera mengikuti perintah lelaki itu, namun tiba-tiba saja terjadi keributan dari dalam Club, Dragon dengan sigap memasuki club itu dan ternyata seorang lelaki yang mabuk tengah membuat keributan disana.

 

Dragon, melihat orang itu membuat keributan dengan Leonel dan Dragon segera melindungi pria itu agar tidak diserang, tapi pembuat onar itu malah mencoba memukulnya dengan botol minuman tapi dengan cepat Dragon memegang tangan orang itu dan memukul lelaki itu hingga dia termundur.

“Cepat bawa tuan Leonel menjauh dari sini,” titahnya pada pengawal Leonel dan mereka segera mengamankan lelaki itu dengan menahan leher lelaki itu ke dinding.

 Baru saja Dragon menghadang si pria mabuk itu tiba-tiba seseorang menembaknya tapi dengan sigap Jason menembak orang itu dengan tiga kali tembakan. Seketika juga lelaki itu rubuh ditempat.

Terjadi kekacauan di club tersebut karena para pengunjung yang panik berlarian karena ketakutan, tapi dengan tenangnya Dragon membuat suasana kembali aman.

“Tenanglah, kalian tidak perlu panik ini hanya sedikit pertunjukan dari kami. Ayo, silahkan duduk kembali ditempat kalian masing-masing. Semua ini sudah teratasi,” ucap Dragon menenangkan suasana.

 

Dengan sudut matanya dia memberi kode untuk menyingkirkan mayat yang bergelatakan dilantai dan mebuangnya ke laut untuk menjadi santapan ikan-ikan dilaut, kemudian Dragon membuat suasana aman kembali.

 

 Suasana kembali damai, Leonel telah di selamatkan dan pesanan yang diminta lelaki itu telah sampai dihadapannya.

“Bagus Dragon, kerjamu sangat pantas diacungi jempol. Aku salut padamu,” tutur Leonel yang kagum pada Dragon.

 

Leonel harus mengakui lelaki itu bekerja sangat baik untuknya. Tidak ada yang bisa menandingi loyalitas yang dimiliki Dragon saat ini, lelaki paruh baya itu memberikan nominal yang pantas untuk kerja sama yang mereka lakukan.

Dengan penuh kebahagiaan Dragon kembali ke apartemennya. Dirinya begitu bahagia karena saat sampai di apartemen nanti Dave dan keluarganya pasti telah menyambutnya dengan penuh suka cita. Dirinya begitu antusias untuk segera menemui mereka dan sangking bahagianya Dragon mengemudi dengan kecepatan tinggi, tapi tiba-tiba saja dari arah depan sebuah truck melaji dengan begitu cepat. Dragon yang terkejut dengan kemunculan truck itu segera menginjak rem dengan cepat, tapi rem itu tidak berfungsi sehingga kecelakaan tidak dapat dihindarkan.

 

Pandangan Dragon menggelap dan dirinya kehilangan kesadaran. Mobil Dragon yang hilang kendali menabrak truck itu dan kecelakaan hebat terjadi. Kerumunan masa kini menghampiri kendaraan yang mengalami kecelakaan itu. Sirine mobil polisi dan ambulance terdengar, kemudian para pengendara mobil dan truck yang mengalami kecelakaan itu segera diselamatkan. Mereka terluka parah dan nyaris saja meninggal.

“Tolong beri jalan, mereka harus segera dibawa ke rumah sakit,”

Seorang lelaki yang sedang meminta jalan kepada masa yang berkerumun untuk mengangkat tandu yang membawa Dragon dan pengemudi truck itu ke ambulance.

Dengan segera mereka memberikan jalan dan korban kecelakaan itu segera dilarikana ke rumah sakit. Lelaki yang menyelamatkan mereka juga ikut di dalam ambulance. Entah bagaimana keadaanbkedua orang itu saat ini. Apa mereka akan selamat atau tidak? Semoga saja keduanya bisa baik-baik saja.

Sementara itu di apartemen, Dave, Rayan dan Nair masih menunggu kabar baik dari Dragon. Malam itu hujan begitu deras disertai petir yang menggelegar, ibu dan anak-anak itu begitu khawatir.

"Ibu, apa kakak belum pulang juga?" Dave yang baru saja keluar kamarnya menghampiri sang ibu yang mondar-mandir di ruang depan.

"Belum nak, biasanya kalau terlambat pulang dia akan mengabari kita tapi entah mengapa sampai saat ini dia belum menelpon kita," ucap Naira penuh kekhawatiran.

Dave memperhatikan jam dinding yang terpajang di dinding apartemen yang telah menunjukkan pukul 01.00, mereka begitu khawatir dan panik saat ini

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!