Terbongkar

"Eza."

Leoni menerima uluran tangan Eza, dengan hati yang seakan mati rasa. Apa yang lebih menyakitkan ketika bertemu dengan orang yang telah lama di cinta dalam keadaan terpuruk seperti yang Leoni alami.

Akan segera di tinggalkan setelah dulu pernah meninggalkan.

Adakah yang ingin bertukar posisi? Segalanya bukan karena kemauan Leoni, meninggalkan ataupun di tinggalkan Leoni jalani karena keterpaksaan.

Genggaman tangan hangat ini dulu miliknya, senyum lelaki itu, perhatian dan bahkan hatinya semua pernah Leoni miliki. Akan tetapi harus Leoni tinggalkan saat Ayahnya pensiun dan Ibunya di vonis kanker payudara stadium lanjut.

Demi pengobatan Ibu tercinta Leoni pergi, meski kepergiannya meninggalkan kekasih hatinya, berkorban perasaan, tetap juga tak mampu membuat ibunya sembuh setelah hampir dua tahun berjuang.

"Leoni."

Hati Leoni yang hancur bertambah parah dengan kenyataan ini.

Karma eh?

Bahkan meninggalkan Eza sama sekali bukan keinginannya. Keadaannya sangat darurat kala itu. Ibunya tiba-tiba tidak sadarkan diri dan segera dikirim ke kota dimana ada kerabat disana yang membantu biaya pengobatan, dan juga di rumah sakit yang memiliki peralatan memadai. Leoni bahkan tidak sempat membawa ponselnya karena terlalu panik.

Tapi itu sudah berlalu lebih dari sembilan tahun, bukankah akan sangat terlambat bagi Leoni untuk bercerita.

Terlebih kini status mereka telah berbeda. Nyatanya mereka bukan jodoh.

"Leoni, ini Eza, adik Reza yang kuliah dan bekerja di Kairo setelah lulus. Hampir dua tahun kalian menikah ini pertama kalinya kalian bertemu kan?"

Melisa begitu bersemangat memperkenalkan anak keduanya pada Leoni. Begitu juga Handoko dan Resti yang langsung ikut berbahagia atas kedatang Eza.

"Kaka ipar cantik kan Kak?" Resti menepuk pundak Eza.

"Ya,"

Eza berkata singkat. Matanya terus memaku Leoni, tidak berpaling meskipun sekitar tengah memperhatikan dirinya.

Reza melihat tangan Leoni yang meremas tangannya. Seperti mengerti ada yang tidak beres Reza memilih berpamitan.

"Ma, Yah, sudah malam sepertinya Leoni kelelahan, kami pulang dulu." Pamit Reza.

"Kenapa tidak bermalam saja? Ini pertama kalinya kita bisa kumpul seperti ini selama sepuluh tahun terakhir." Handoko memberi penawaran.

"Lain kali Yah, Reza ada meeting besok pagi keluar kota, dan belum mempersiapkan apa-apa." Reza memberi alasan.

"Baiklah kalau begitu, kamu hati-hati nyetirnya, Jaga Leoni, ingat Leoni kalau Reza banyak tingkah laporkan sama Mama, biar Mama jewer telinganya." canda Melisa.

Leoni hanya tersenyum manis mendengar ucapan Ibu mertuanya, apa lagi yang bisa ia lakukan? selain pura-pura bahagia.

Eza entah pergi kemana, tetapi Leoni lega karena pria itu tidak ada, dan tidak mengharuskannya kembali berinteraksi. Jujur melihat Eza yang cuek dan pura-pura tidak mengenalinya saja, Leoni merasa sangat sedih.

"Ayo, sayang." Reza memeluk pinggang Leoni mesra sesaat setelah mereka berpamitan hingga mereka keluar dari pintu rumah.

Setelah berhasil melewati pintu, sandiwara mereka segera berakhir.

"Terimakasih sudah mau menemaniku." Ucap Reza pada Leoni yang meneruskan langkahnya menuju mobil.

*****

Eza bergegas masuk kedalam kamarnya begitu ada kesempatan. Yang ia lakukan adalah meluapkan sesak di dadanya.

Eza berteriak-teriak, memukuli dadanya yang terasa terbakar bara api.

Kepergiannya bertahun-tahun untuk menyembuhkan luka, tapi begitu pulang luka yang belum benar-benar kering itu kembali tersiram cuka dan garam. Perih, sesak dan menyakitkan.

Eza berdesis. Luka hatinya kembali terbuka. Mengapa Ia harus kembali bertemu dengan orang yang ingin dia lupakan selamanya?

Kenapa harus Leoni yang menjadi istri kakanya Reza? Kenapa?

********

Leoni baru duduk di mobil Reza saat ponsel lelaki itu berdering.

Melihat mimik wajah Reza Leoni tahu bahwa itu panggilan dari kekasih suaminya.

"Angkat saja siapa tahu penting." Seolah mendapat kekuatan Leoni sanggup memberi perintah padahal sebelumnya tenggorokannya seperti tercekat.

"Nanti saja!" elak Reza.

"Sekarang ataupun nanti sama saja, apa mas Reza tidak enak dengan keberadaan ku? kalau begitu aku pulang dengan taksi saja."

Tangan Leoni langsung di tangkap Reza, Leoni yang akan membuka pintu mobil, tidak jadi.

"Leoni, ak-aku akan mengangkatnya."

Meski berkata demikian, tetapi Reza tak juga menggeser layar ponselnya, lelaki itu hanya menatap kesal ponselnya yang tidak berhenti berdering.

*****

Syafi'i sangat kesal karena Reza sama sekali tidak menjawab panggilan teleponnya dan sengaja sulit untuk ditemui.

Reza seperti berubah, setelah perselingkuhan mereka diketahui oleh Leoni.

Reza semakin sulit di hubungi dan juga tidak pernah datang menemuinya beberapa hari ini, saat Syafi'i kunjungi di kantornya, Reza meminta stafnya menemui dan terus berkata jika Reza sedang tidak bisa menerima tamu. Meskipun Syafi'i bersikeras tetapi tepat saja, seberapa lama pun menunggu Reza tetap tidak bisa ia temui.

Itulah yang membuatnya nekad datang pada perayaan ulang tahun pernikahan orang tua Reza.

Reza tercengang melihat di depan mobilnya berdiri seorang wanita yang sangat ia kenali, wanita yang membuatnya kehilangan kewarasan dan menjadi lelaki brengsek dan pendosa.

Reza buru-buru turun dari mobil. Tidak hanya Reza yang kaget, Leoni pun sama kagetnya melihat spontanitas Reza. Sebelumnya Leoni belum pernah bertemu dengan Syafi'i, tetapi melihat Reza yang gugup seperti itu membuatnya tahu wanita itulah yang di cintai oleh suaminya.

Air mata Leoni menetes. Jika dibandingkan dirinya, Kekasih suaminya memang jauh lebih cantik, kulitnya putih bersih, tampilannya begitu modis, beda dengan Leoni yang sederhana.

"Turun." setelah sempat membeku beberapa saat, kaca mobil di ketuk sangat keras.

Syafi'i menatap dengan jijik kearah Leoni. "Harusnya kamu sadar diri dan merelakan Mas Reza untuk menjemput kebahagiaan, kau itu hanya beban untuk nya!"

Seperti belati yang menancap di jantungnya, rasanya sakit mendengar hinaan kekasih suaminya terhadap dirinya yang jelas-jelas istri sah. Hubungan dirinya dan Reza jelas bukan hanya kesalahannya, tetapi Reza yang berbohong sejak awal untuk menikahinya.

Meski Leoni ingin menyanggah ucapan Syafi'i, tetapi melihat bagaimana Reza yang hanya diam membuat Leoni sadar, bahwa dirinya memang sama sekali tidak berarti di hidup Reza.

Leoni berusaha menahan air matanya. Tetapi satu air mata tetap berhasil menetes di pipi.

Saat Reza hendak menyeka air matanya, Leoni menepis tangan Reza.

Tidak Leoni sadari, bahwa di belakang mereka kini telah berkerumun orang-orang.

"Mba Leo kenapa menangis?" pertanyaan Resti membuat kedua orang tua Reza ikut mendekat.

"Reza, ada apa ini? ..... Kamu... kenapa disini?"

Wanita tidak pernah ingin meninggalkan laki-laki yang sedang bersamanya, karena sulit bagi wanita melupakan seseorang yang sangat dia cintai. Karena jika wanita sudah benar-benar cinta, dia akan menuruti keinginan pasangannya tanpa pikir panjang, perasaan wanita tidak pernah main-main, meski pasangannya banyak membuat kesalahan, cintanya tidak akan luntur dengan mudah meski pasangannya membuatnya bersedih berkali-kali.

Tetapi dibalik itu semua, wanita juga memiliki titik lemah jika ia diberikan rasa sakit dan kecewa bertubi-tubi, jadi jangan salahkan wanita karena dia juga memiliki titik batas kesabaran, wanita bisa pergi meninggalkan meski itu berat baginya, pastilah lelakinya yang akan menyesal telah menyia-nyiakan wanita yang tulus.

"Reza, mengapa Leoni menangis? Dan, kamu wanita jahat mengapa datang kerumah saya?" Melisa tidak suka melihat Syafi'i, karena sejak dulu Melisa tidak terlalu suka dengan karakter Syafi'i yang bebas.

"Ma," Reza mengusap wajahnya gusar.

"Tante, aku datang karena anak yang ku kandung sedang merindukan ayahnya."

"Apa maksudmu?"

"Syafi'i!" Reza menarik tangan Syafi'i, tetapi Safi'i langsung menepis tangannya.

"Sudah saatnya mereka tahu Za, bahwa kita sudah lama menjalin hubungan, dan kini ada darah daging kamu yang tumbuh di rahim aku."

'PLAK!'

Pak Handoko menghadiahi Reza sebuah tamparan keras.

"BAJIGAN!!"

Terpopuler

Comments

Fi Fin

Fi Fin

tampar sekalian sapi nya pak Reza

2024-05-01

0

YK

YK

biarin aja Pak si Reza sama Sapi... 🤣🤣🤣🤣

2023-10-19

0

YK

YK

dasar sapi... 🤣🤣🤣🤣

2023-10-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!