Happy reading....
Saat itu mobilnya mogok di pinggir jalan, sehingga dia turun dari mobil dan mengecek mesinnya. Sayangnya, Clara tidak mengerti tentang otomotif. Akhirnya dia memilih untuk menghubungi bengkel.
Karena sekarang sudah sampai di Malang, tepatnya di mana Rico tinggal. Clara bisa bernafas lega, setidaknya ada yang dia kenal di kota ini.
Perutnya mulai keroncongan, mata Clara menyusuri jalanan di sekitarnya. Seketika matanya berbinar saat melihat sebuah rumah makan yang buka, sangat jarang ada rumah makan yang buka sepagi ini.
Dia memutuskan untuk mengisi perut di rumah makan yang terletak di sebrang jalan. Dia segera dia melangkah menyebrangi jalan. Syukurlah dia cepat mendapatkan asupan makanan, sebelum dirinya pingsan di tengah jalan.
Rumah makan ini cukup sederhana, hanya ada beberapa kursi, tapi tempatnya cukup bersih, ada tissu di setiap meja.
Cara memesan makanan pun seperti tempo dulu, tak ada list menu. Kita yang melangkah menuju mbak-mbak yang jual dan memilih menu yang sudah di siapkan di lemari kaca.
Clara memilih menu yang berjejer di lemari kaca, semuanya terlihat begitu enak. Dia menjatuhkan pilihannya ke nasi pecel, di tambah telur balado.
Terdengar bisikan yang membuat hatinya berbunga pagi ini. Para pelayan bilang kalau dirinya sangat cantik, hal ini membuatnya melambung ke awan. Dia mencoba untuk biasa saja, mendengar ucapan mbak-mbak tadi.
Jelas mereka terpesona, tinggi Clara 170cm. kulitnya putih bersih, dengan rambut bergelombang. Terlebih gigi Clara yang timbul di sudut bibir, membuat senyumnya terlihat begitu manis.
Clara melangkah menuju meja di sudut ruangan, dia meraih ponsel di balik jasnya sambil menunggu pesanan datang. Jemari Clara bermain indah di layar ponsel, tampak foto seorang pria dengan paras tampan. Kulit putih bersih, dengan alis lebar, tidak ketinggalan bibir tipis dan hidung mancung yang membuat parasnya semakin perfect.
"Aku udah datang lo sayang, kamu ngapain ya?" ucap Clara bermonolong.
Clara iseng untuk menggeser tombol hijau di salah satu kontak, perlu waktu lama agar sambungan tersambung. Sudah beberapa kali Clara menelpon, tapi sambungan tak segera tersambung.
Clara mengirimi banyak chat ke nomor tersebut. Akan tetapi, sepertinya nomor tersebut tidak aktif. Melihat tanda centang masih satu dan berwarna abu-abu.
Bagi Clara itu biasa saja, jam masih petang. Mungkin orang tersebut masih terlelap. Saat ini otaknya masih belum berpikiran negatif tentang semua ini, toh biasanya memang ponselnya aktif di jam 7 pagi.
Mata Clara berbinar ketika menatap pelayan sudah membawa pesanannya ke meja, tanpa pikir panjang Clara segera memulai acara makannya. Sebelum dia berangkat, dia belum memakan makanan apapun. Cacing-cacing di perutnya sudah berdemo sejak tadi, saat acara makannya hampir selesai Clara mendapati ponselnya menyala.
Dengan semangat ia meraih ponsel, yang tergeletak di meja. Hatinya semakin berbunga saat membaca si pemilik kontak tersebut, tanpa buang waktu Clara segera menggeser tombol hijau ke atas.
"Halo Sayang, kamu di mana?" ucap Clara penuh semangat.
"Dimana? Ya di kamar lah sayang," jawab Rico dengan suara serak, khas orang bangun tidur.
"Yaudah, cepetan bangun gih," ucap Clara.
"Ngapain juga bangun jam segini, kurang kerjaan banget," ucap Rico malas.
Sesaat percakapan hening, hingga akhirnya Rico menyadari sesuatu.
"Kamu kok tumben udah bangun?" tanya Rico penasaran.
"Kangen kamu aja," jawab Clara.
"Oiya, kalau gitu aku kesana ya," ucap Clara, terdengar tawa renyahnya.
"Oke, aku tunggu. Yaudah, aku lanjut tidur yaa, masih ngantuk," ujar Rico.
"Oke, bye sayang, tunggu yaa.''
"Oke baby, aku tunggu,'' jawab Rico menutup sambungan.
Clara segera menghabiskan sarapannya, dia memilih untuk menunggu pihak bengkel datang di rumah makan. Karena cuaca sangat dingin di luar sana. Dia bisa masuk angin bila berdiri di tengah malam yang dingin.
Beberapa menit kemudian, orang bengkel datang lengkap dengan mesin derek. Clara segera mengeluarkan selembar uang berwarna biru di meja dan keluar, dia segera berlarian menuju mobilnya di sebrang jalan.
Tak lama kemudian, dia melihat mobil yang melewatinya. Clara segera menoleh kebelakang, sepertinya dia sangat familiar dengan mobil tersebut.
Hingga kemudian mobil tersebut, berhenti di rumah makan tempat Clara makan tadi. Dia masih mematung, matanya menatap lekat ke arah mobil tersebut.
Terutama saat mobil itu terbuka, ada seorang pria yang turun dari dalam mobil. Pria tersebut hanya memakai hoody dan celana jeans pendek, Clara segera membalik badan, karena dugaanya salah.
Akan tetapi, langkahnya terhenti saat mendengar suara yang sangat dia kenal.
"Kamu mau makan apa, sayang?"
Seketika Clara membalikkan badannya lagi, dadanya bergemuruh ketika melihat seorang pria di balik hoddy tersebut.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Sky Blue
D tungguin klanjutnnya ya kax🥰🥰🥰
2023-04-02
0
Ayu galih wulandari
Lanjuuut kak....jgn di gantuuung ya...penisirin..apa itu Rico sm selingkuhannya..🤔🤔
2023-04-02
1
Heri Wibowo
Apakah Riko
2023-04-01
1