Rahasia Rico

Happy reading....

Hubungan mereka terbentang jarak, meskipun jarak itu tak terlalu jauh. Akan tetapi, kesibukan keduanya membuatnya jarang bertemu.

Mereka selalu menyempatkan bertemu virtual di sela-sela kesibukannya, konsep inilah yang membuat Clara luluh sampai detik ini.

Baginya sangat jarang pria mau mempersulit hidupnya, hanya untuk keinginan wanita yang ribet seperti ini.

Padahal Clara tau, bagaimana kesibukan Rico dengan segala rapatnya itu. Untung saja dia tidak banyak protes, dan patuh dengan setiap permintaan Clara.

Seperti saat ini, Rico menyempatkan waktunya Vidio Call di jam makan siang.

Rico dari tadi berkisah tentang kesibukannya pagi ini, yang tak memberikannya kesempatan untuk sarapan. itu sebabnya dia begitu lahap menyantap makan siangnya.

"Enak ya?" tanya Clara.

"Maaf ya sayang, laper banget," ucap Rico yang menyuap sesendok nasi kemulutnya.

"Besok aku akan membawakan sarapan untukmu, supaya nggak seperti ini. Kasian banget," ucap Clara polos.

Mendengar ucapan Clara, reflek kerongkongan berhenti bekerja. Jangankan kerongkongan, Rico juga terkejut dengan ucapan Clara.

Makanan seketika berhenti di kerongkongan, dan itu membuat Rico terbatuk-batuk. Matanya memerah karena beberapa butir nasi, masuk ke hidung.

"Pelan-pelan dong sayang makannya," ucap Clara, hanya mampu menatap kekasihnya yang tersiksa. tanpa bisa membantunya.

"Nggak pa-pa kok," jawab Rico, sambil meminum es teh, untuk meredakan batuknya.

"Udah mendingan belum?" tanya Clara memastikan, dirinya tak tega melihat kekasihnya seperti ini. Matanya memerah dan berair.

"Udah kok, kapan kamu mau ke sini?" tanya Rico.

"Secepatnya sayang," jawab Clara tersenyum malu.

Ya selalu Clara, dia yang selalu berangkat ke kota Rico. Bahkan selama ini, tak pernah sekalipun Rico berkunjung ke kota Clara.

Setiap weekend, Clara berangkat ke kota Malang untuk menemui Rico. Jarak yang di tempuh tidak cukup jauh, hanya membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam saja bila mengendarai mobil pribadi.

Clara selalu mengambil rute pagi buta atau malam hari, karena di jam tersebut jarang macet. Sebenarnya dia cukup takut, karena memang dia menyetir sendiri.

Sekali lagi, demi cinta dia bisa melakukan segala hal. Bahkan moodnya yang rusak beberapa waktu lalu, seketika sirna sudah.

Rico tersenyum manis, tapi tidak pada Clara. Dia sedikit mendongakkan pandangannya. Entah siapa yang dia sapa saat ini, yang jelas mood Clara kembali rusak, melihat kekasihnya yang bersikap ramah itu.

Karena, setiap Rico membuang senyuman manis tersebut. Sambungan selalu di putus sepihak.

"Udah ya sayang, aku balik kerja," ucap Rico, segera menutup sambungan.

Clara memanyunkan bibirnya ketika melihat layar ponsel menampakkan layar hitam.

"Kebiasaan banget sih Rico," keluh Clara yang menaruh benda pipih tersebut di meja.

Clara terdiam sesaat, hingga otaknya menemukan ide. Yang pastinya ide tersebut mampu menghilangkan penatnya.

Karena masalah pekerjaan yang membuat otak Clara penat, Dia memilih untuk mengunjungi kekasihnya.

mungkin dengan itu, dia bisa mengistirahatkan kepalanya.

Clara juga tidak enak hati dengan beberapa karyawannya, karena mood yang naik turun. membuat karyawannya menjadi sasaran empuk emosinya.

Belakangan ini, banyak sekali nasabah yang komplain dengan pengajuan pinjaman. Padahal Clara sudah melayaninya dengan sepenuh hati. Aturan dari pihak bank yang berubah dan memberatkan nasabah, menjadi alasan utama masalah ini.

Karena jarak kota Surabaya dan Malang tidak jauh, didukung oleh Clara yang memiliki kendaraan sendiri, membuatnya mempermudah idenya. Dia sudah tak sabar melepas penat bersama kekasihnya.

Jarak 4 jam baginya tidak masalah, bukankah cinta butuh pengorbanan. Clara tak pernah memikirkan, pengorbanan berat sebelah yang dia alami.

Sebenarnya Rico pun bisa bertemu dengan Clara setiap hari, karena Rico bekerja di perusahaannya sendiri, dan dia adalah bos utama. Terkadang Clara punya perasaan yang ganjal. Akan tetapi, segera dia tepis.

Riko selalu memiliki alasan tersendiri untuk tidak melakukannya, alasan yang lebih dominan adalah. Dia adalah panutan karyawan-karyawannya, itu sebabnya dia tak mau bertingkah semaunya.

Mereka menjalin hubungan, kurang lebih sekitar 3 tahunan. Hubungan mereka sudah ke tahap yang lebih serius. Kedua orang tua mereka sama-sama mengetahui hubungan tersebut, dan spesialnya mereka menyetujui hubungan ini.

Baik itu dari pihak Riko, maupun dari pihak Clara.

Dan yang paling menyenangkannya lagi, mereka mengharapkan kemajuan hubungan ini.

Sangat menyenangkan bukan, kalau hubungan kita saling direstui oleh kedua belah pihak keluarga.

Clara banyak berharap banyak dengan hubungan ini.

Sangat jarang menemui lelaki yang cocok serta dukungan dari keluarga.

Itu yang membuat membuang pikiran negatifnya. Selama ini, dia tak pernah sekalipun berpikir buruk tentang Rico. Dan mempertahankan hubungan ini, meskipun mereka jarang bertemu.

Sebelumnya hubungan Clara dan Riko baik-baik saja, hingga suatu kejadian terjadi pada Clara. Ternyata keputusannya berkunjung ke kantor Rico diam-diam, malah membuatnya terluka cukup dalam.

Clara berangkat ke Malang setelah pulang kerja, dia tidak mampir kerumah. Karena dia sudah berkabar dengan orang rumah lewat chat.

Dia tak pernah membayangkan bahwa hal ini akan terjadi. Pria yang dianggap sebagai pangeran baik hati dan perfect. ternyata menyimpan segudang rahasia besar di baliknya. Terlebih kebohongan yang membuat Clara seperti orang gila, yang mengemis cinta.

BERSAMBUNG.....

Terpopuler

Comments

Sky Blue

Sky Blue

Samngt berkarya ya kax🥰🥰

2023-04-02

0

Heri Wibowo

Heri Wibowo

lanjut

2023-04-01

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!