'' Wau kak Wilda ganteng banget.'' ucap salah satu mahasiswi.
'' Dia memang ganteng, tapi sayang cuek abis.'' balas seorang mahasiswi yang berada di sebelahnya.
Hana yang mendengar penuturan dari kedua wanita itu, jujur saja ia sangat kesal. Iya hanya terlambat beberapa menit saja, tetapi ia mendapat hukuman yang sangat melelahkan. Sejak saat itu Ia memutuskan untuk menyimpan dendam kepada Wildan.
'' Baik semuanya, sekarang kalian akan dibagi menjadi beberapa kelompok. kalian bisa melihat pembagian kelompoknya di mading ya setelah jam istirahat.'' ucap Wildan, kemudian barisan dibubarkan.
Luhana dan temannya Dila, mereka memutuskan untuk pergi ke kantin. Jujur saja mereka sudah lapar, apalagi luhana yang belum sempat makan. Mereka berdua memesan makanan di kantin, tanpa sengaja mereka bertemu lagi dengan Wildan. Dan tiba-tiba saja nafsu makan Luhana menghilang, Dila pun mencoba mengembalikan nafsu makan Luhana.
'' Udalah Hana, lagian kamu sih pakai terlambat.'' ucap Dila.
'' Kamu sekarang udah mulai belain dia ya Dil, kamu sebenarnya sahabat aku apa pacar dia. ucap Hana yang memang sudah sangat kesal.
'' Aku sahabat kamu lah hana, aku cuma nggak mau kamu terlibat masalah lagi sama dia. Dia itu pangeran kampus ini, kalau sampai kamu main-main sama dia. Itu akan merusak masa depan kita, bisa-bisa kita di keluar dari kampus.'' jelas Dila dan membuat Hana terkaget.
'' Sehebat itukah dia, sampai-sampai kita bisa dikeluarin dari kampus?'' tanya Hana yang penasaran.
'' Aku dengar sih begitu, dia itu tampan. Dia juga pintar, dosen-dosen di sini sangat sayang sama dia. Bahkan ada yang berharap buat jadi istrinya, dan dosen-dosen yang punya anak gadis juga berharap dia bisa jadi menantunya.'' jelas Dila.
'' wow, hebat banget dia.'' ucapnya.
'' Hati-hati lo nanti kamu naksir.''ucap bila yang membuat Luhana menjadi kepikiran.
'' Ah kamu bisa aja Dil, mana mungkin aku sama kakak senior itu. Dari cerita yang kamu kasih tahu aja aku udah insecure, Eh ini malah berharap jadian. Nggak mungkin lah Dil, Itu semua hanya mimpi saja.'' jelasnya dengan pasrah.
'' Lah Kita kan nggak tahu, buktinya tadi aja dia seperti kaget waktu dengar nama kamu.'' ucap bila yang mengatakan kejadian di lapangan.
'' Mungkin itu hanya kebetulan, lagian siapa itu dia tak pergi ke mana. Dan asal kamu tahu ya Dil, aku dihukum jalan jongkok. Aduh capek banget tau nggak, kaki aku aja sampai sakit.'' ucapnya menceritakan kejadian sebelumnya.
'' Gila-gila, itu orang sadis amat.''ucap Dila yang tidak percaya.
'' Udalah Dil, aku terima nasib aja. Masuk di sini aja udah syukur, jadi ya udahlah terima aja.'' ucapnya dengan pasrah.
'' Gak boleh gitu, lagian kan lu nggak salah apa-apa. ini hukumannya ngeri amat.'' ucap Dila sambil menggelengkan kepalanya.
'' Ye, sekarang baru belah besti, tadi belah dia.'' ucapnya meledek Dila.
'' Ya maaf, namanya aku nggak tahu kalau kamu dihukum sampai sekarang itu. Kalau ketemu rasa pengen ku bejek tahu nggak, yah walaupun nggak tahu nantinya berani atau enggak. hehehe.''ucap bila sambil tertawa.
'' Ye dasar kamu Dil, awas lo di sini dinding punya kuping.'' ucap Hana yang mewanti-wanti.
Dan benar saja yang dibilang oleh Hana, Ternyata dari tadi Wildan dan Rio mendengar percakapan mereka. Wildan merasa kasihan dengan Hana, karena dia tidak terlalu salah banyak. Tetapi karena Wildan meninggalkan lapangan, Tina jadi menghukum ya sangat berat.
'' Kamu dengarkan tuh Dan, gara-gara kamu pergi. Tuh anak baru jadi dapat hukuman yang berat, kasihan banget dia.'' ucapnya untuk menyadarkan temannya.
'' Iya kasihan banget dia, aku jadi merasa bersalah deh sama dia. Tapi aku nggak tahu caranya minta maaf, kamu tahu kan gue di kampusnya gimana?'' jelas Wildan yang merasa kebingungan.
'' Iya juga ya, tapi kamu harus tetap minta maaf. Kalau enggak, itu cewek bisa dendam besar sama kamu Dan.'' ucapnya mengingatkan.
'' Kalau gitu kamu bantuin aku berpikir dong, Aku nggak tahu nih caranya minta maaf sama dia. Dari tampangnya dia itu orang pendiam, pasti susah mau dekat sama dia.'' jelasnya sambil memperhatikan Hana.
'' Ya udah nanti aku bantuin, tapi kamu jangan sampai jadian sama dia ya. Kalau kamu sampai jadian sama dia, aku sama Tina bisa habis digorok sama Angel.'' jelasnya sambil memikirkan wajah seram Angel.
'' Ya ampun ngeri banget, gitu kamu nyuruh aku jadian sama dia. Nanti bisa-bisa aku digorok lagi, tapi aku heran loh dia baik banget sama aku.'' ucap Wildan yang memang rasa heran.
'' Ya baiklah, namanya dia naksir sama kamu. kalau dia menunjukkan sikapnya yang galak ke kamu, bisa-bisa kamu kabur tuh.'' ucapnya dengan ekspresi meledek.
'' Ya kabur lah, ngapain aku sama cewek jutek dan galak. Mending cari cewek di luar sana yang baik dan lembut, kan aku ganteng jadi banyak yang suka. Hehehe.'' ucapnya sambil tertawa.
'' Iyalah tuh yang ganteng, aku yang tampang pas-pasan diem deh.'' ucap Rio pasrah.
Tetapi sebenarnya Rio dan Wildan sama-sama ganteng, Mereka berdua adalah incaran semua wanita yang ada di kampus. Bahkan untuk dekat dengan mereka saja sangatlah sulit, bukan hanya karena ketampanan mereka. Tetapi karena ada anak dari salah seorang dosen yang naksir pada salah seorang dari mereka, dan itu membuat banyak perempuan yang takut mendekati mereka.
Yah kalian benar, orang yang disukai oleh anak dari salah seorang dosen adalah Wildan. Tetapi hingga kini, Wildan masih merasa risih kepada anak dosen tersebut. Dan ia tidak mau bertemu dengan anak dosen itu, anak dosen itu bernama Angel. Cewek galak dan juga kejam, tetapi sangat baik dan lembut di depan Wildan.
Wildan sebenarnya sudah malas dan muak menghadapi tingkah Angel, tetapi karena ia adalah anak beasiswa di kampus itu. Jadi ia tidak bisa berkata apa-apa, karena bila dia menentang apa yang telah ada di kampus itu. Maka ancamannya ia akan diputuskan beasiswanya, dan itu akan menghancurkan masa depannya sendiri.
Wildan yang hanya tinggal dengan ayahnya saja, ia tidak ingin merepotkan ayahnya. Uang kuliah di kampus yang ia pilih ini, termasuk sangat besar. Oleh karena itu, ia mencari jalur beasiswa. Agar ia tidak membebankan ayahnya, ayahnya yang merupakan karyawan biasa di sebuah perusahaan. Gajinya saja hanya cukup untuk uang makan mereka, untuk kuliah kemungkinan sangat-sangat kecil.
Itulah yang menyebabkan Wildan selalu mencari beasiswa, Iya tidak ingin merepotkan sang ayah. Sejak perpisahan sang ayah dengan sang ibu, Wildan selalu berusaha mencari ibu dan adiknya. Tetapi hingga kini ia masih tetap belum menemukan ibu dan adiknya. Walaupun begitu Iya masih belum menyerah, dan terus berjuang. Walaupun nantinya sang ayah akan memarahinya, karena yang memutuskan hubungan dan pergi meninggalkan adalah ayahnya bukan ibunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments