Kemampuan tingkat tinggi milik keluarga Gronth. Meskipun keluarga bangsawan Gronth adalah keluarga pada bidang ekonomi, tetapi mereka mempunyai jurus rahasia yang diturunkan dari generasi ke generasi, para tetua dan kelompok baju merah hanya dapat memikirkan itu.
Tetapi ada sesuatu yang mengganjal di hati mereka, bagaimana bisa Ling mempelajari jurus generasi keluarga Gronth? bukannya para generasi muda yang ingin mempelajari nya haruslah mempunyai kemampuan kuat? Begitulah pemikiran mereka.
Ling dari keluarga Gronth, cukup terkenal di ingatan mereka, Ling Gronth adalah seorang anak dari keluarga Gronth yang setelah lulus dari Akedemi nya langsung masuk kedalam Pasukan kerajaan penerjang, bahkan kematian Ling juga sudah dipastikan karena beberapa orang yang selamat sempat sekilas melihat tubuh dari Ling termakan, namun anehnya Ling sekarang masih ada didepan mereka. Itulah yang dipikirkan oleh para tetua, mereka mempunyai cukup mata yang berada di dalam pasukan penerjang, karena itu mereka sedikit heran dengan laporan itu.
Ling kini berjalan ke arah Kaito. Kaito sudah lepas dari ilusi kelompok ilusi karena Ling telah melumpuhkan mereka semua.
"Hhm, sial, tadi itu sedikit lagi." Ucap Kaito pelan sambil memegang kepalanya yang agak pusing.
Ling menepuk pundak Kaito lalu dia berkata sesuatu.
"Dasar pria mesum." Bisik Ling.
"A.-apa kau bilang!" Api api kembali menyala terang di tubuh Kaito.
Ling berkata seperti itu juga karena disengaja, dia tau Class Dragon akan semakin kuat jika kemarahan nya berada dipuncak, bukan itu saja, jika Class Dragon mempunyai semangat juang yang luar biasa, maka mereka akan semakin kuat, namun terdapat suatu kelemahan di Class Dragon, yaitu jika mereka merasakan ketakutan atau gentar saat melawan musuh, kekuatan mereka akan menurun seperti kemampuan aslinya/tingkatan nya.
Ling tidak memperdulikan kaito berkata apa, dia berniat untuk membuat Kaito bertambah kesal dengan tidak membalas perkataanya.
"Sudahlah, lihat, kelompok wizard sudah naik ke arena, mari kita selesaikan secepatnya." Ucap Ling sambil mengeluarkan pedang kecilnya.
"Hah? kau saja yang lawan, aku tidak akan membantu mu apapun yang terjadi." Ucap Kaito sambil berpaling dari Ling.
Ling hanya tersenyum tipis, dia kemudian berkata kepada Kaito, bahwa dia mempunyai saudara yang cantik, Ling bersedia memperkenalkan dirinya jika Kaito berusaha.
"B.. baiklah, apa boleh buat kalau kau memaksa." Balas Kaito sambil berjalan kembali mendekati Ling.
Para kelompok wizard tertawa lepas saat melihat tingkah Kaito, mereka sudah mendengarkan pembicaraan Ling dan Kaito.
Leon kali ini berjalan ke atas panggung, dia kemudian melirik ke arah Ling dan kelompok wizard, dia kemudian bertanya kepada kedua belah pihak.
"Aku akan membuat arena ini menjadi lebih luas, apakah kalian menginginkan nya?" Tanya Leon kepada kelompok Wizard.
Class Wizard tentu saja tidak masalah, karena Class Wizard juga adalah serangan jarak jauh, namun Kaito sebagai lawan membantah hal itu, dia berkata bahwa ini tidaklah adil untuk team nya.
Karena sebelah pihak menolak untuk menyetujui nya, leon pun menawarkan hal yang bagus kepada kedua kelompok.
"Jika kelompok Wizard memenangkan ujian ini, kalian akan mendapatkan seratus sumber daya untuk masing masing orang plus mendapatkan kesempatan untuk berlatih di lantai 2, dan jika yang menang adalah Ling dan Kaito, maka kelompok Wizard akan menjadi bawahan nya, Ling dan Kaito boleh menyuruh apapun yang disukai nya kepada Kelompok Wizard, bagaimana? apakah ada yang keberatan? tenang saja, permintaan nya tidak boleh tentang hal tak senonoh." Leon melirik ke arah Kaito, dia memang sengaja meliriknya karena tau akan sifatnya.
Kaito yang awalnya mendengar boleh meminta apapun kepada bawahannya langsung terlihat bersemangat, namun saat permintaan hal senonoh tidak diperbolehkan, sang Kaito menjadi murung kembali.
"Baik, aku setuju." Ling buka suara, dia sangat setuju tentang peraturan ini. Wizard adalah Class yang cukup sulit untuk dilawan oleh Class apapun, karena itu Ling sangat senang jika Class Wizard berada di bawah kemimpinannya. Tetapi, tentu saja bagi Ling, wizard tidak terlalu ampuh, bagi dia yang sudah melewati banyak nya pertempuran, wizard yang ditemui nya untuk sekarang belum ada yang menurutnya sangat kuat.
Kaito segera membuka mulutnya lebar-lebar, dia lalu berjalan ke arah Ling dan mulai memegang pundaknya dan beberapa kali menggoyang goyangkan nya.
"Apa yang kau katakan? mereka itu Class Wizard kau tau? mereka sangat sulit untuk dihadapi, terlebih lagi disana terdapat seseorang dengan Class Dragon, kita akan susah memenangkan ujian ini, tidak, bahkan kita mempunyai resiko kekalahan jika tempat bertanding nya menjadi luas!" Kaito terus mengoceh, membuat para kelompok wizard menjadi tenang, mereka sudah mengetahui kemampuan Class Dragon ditentukan oleh hati, karena itu, melihat Kaito panik pun membuat mereka bernafas lega, kini dipikiran mereka ancaman mereka hanyalah Ling.
"Tetua Leon, silahkan mulai." Ucap Ling tanpa memperdulikan kaito yang terus berbicara disampingnya.
"Baiklah, kalau begitu harap menjauh dari tempat ini." Tetua Leon memperingati sambil bergantian melirik Ling dan kelompok wizard.
Ling segera mundur sambil menarik kerah baju Kaito, sedangkan itu, para kelompok wizard segera terbang ke atas langit sambil menunggu persiapan arena.
Tetua Queen juga terlihat melompat ke atas langit, tepat setelah Queen melompat, sebuah tapak di lepaskan oleh Leon ke arah lantai arena.
"Jurus kedua belas, arena instan!" Ucap Leon cukup keras, seketika setelah Leon melepaskan tapaknya sambil mengatakan jurus nya, arena yang kini di tapaki nya bergoyang, tak lama arena itu terlihat menjadi lembek dan mencair, tetapi lantai yang di tapaki oleh Leon tetap utuh pada tempatnya.
Perlahan, tanah yang terlihat lembek itu berubah menjadi sebuah tempat yang megah, tanah itu perlahan seperti membentuk Colosseum, namun itu terbuat dari tanah.
Ling menaikan alisnya saat melihat jurus yang digunakan oleh Tetua Leon, dia belum pernah melihat adanya jurus seperti ini di kehidupan lalunya.
'Menarik, aku jadi ingin membuatnya juga, ah iya benar, aku mempunyai skill pengendali tanah, seharusnya ini akan menjadi lebih mudah untuk mengalahkan kelompok wizard.' Batin Ling. Dia cepat tanggap saat melihat seseorang mengeluarkan jurus.
"Baiklah, wilayah duel kalian adalah tempat ini, kalian tidak boleh keluar dari Colosseum, selebihnya kalian boleh melakukan pertarungan dimana pun, ditempat kursi penonton pun boleh." Jelas Leon singkat.
Terlihat, seluruh benda di arena Colosseum itu terbuat dari tanah, mulai dari kursi penonton, tembok, lantai arena.
"Kalian akan berada berlawanan arah sebelum bertarung, kalau begitu silahkan masuk, aku dan tetua Queen akan melihat kalian dari langit." Ucap Leon, dia kemudian terbang cukup tinggi ke langit diikuti oleh Queen.
Ling terbang ke atas tembok Arena colloseum, diikuti dengan Kaito yang terlihat kesal dengan perlakuan Ling.
_ _ _
C o n t i n u e d :
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments
shadow life
yes
2022-06-09
0
DEWA NOLEP 01
gimana sih Thor di class wizard ada class dragon???
2021-03-26
2
Yuu
thor gronth ling itu cewe apa cowo?
2020-12-14
17