Di sebelah pria tua tersebut tidak lama terlihat seorang wanita paruh baya berjalan ke arahnya, dia memberikan sebuah buku kepada pria tua itu.
"Untuk murid baru yang lolos, selamat, aku sebagai tetua penjaga aula ini ingin mengucapkan selamat kepada kalian semua." Pria tua tersebut tersenyum ramah kepada semua murid, meski terdapat beberapa murid yang menyepelekan pria tua itu. Karena mereka mengira penyambutan murid baru akan dilakukan oleh ketua Akedemi ataupun wakil ketua, tetapi justru yang menyambut mereka adalah pria tua yang terlihat kurus kering.
Berbeda dengan yang lainnya, Ling menyadari tampilan dari orang tersebut bukanlah seperti yang terlihat, tetapi Ling juga untuk saat ini tidak mengetahui wujud asli dari sosok yang berdiri di atas panggung itu, karena dirinya yang sekarang sangat lah lemah dibandingkan dirinya yang dulu.
Orang tua tersebut mulai membuka buku yang berada ditangannya, dia mulai membacakan pidato yang tertulis di buku tersebut.
Pidato itu memakan waktu sekitar tiga puluh menit, dan itupun hanya sehelai kertas, pria tua tersebut kemudian mulai membuka kembali kertas selanjutnya.
Sebenarnya buku itu terlihat hanya memiliki beberapa bab saja, tetapi ditangan seorang kakek tua, buku tersebut kini terlihat seperti buku yang berisikan seratus bab.
Pidato kembali memakan waktu sekitar tiga puluh menit, Ling kali ini juga tidak tahan, dia merasa bosan, dia lebih suka bertarung dengan seribu Orc dibandingkan mendengarkan pidato yang lama ini.
"Baiklah, sampai sini ada yang ingin bertanya?" Pria tua itu memandang ke sekitar nya, dia melirik beberapa orang secara bergantian, yang paling membuat nya tertarik adalah kedua belas anak yang kini berdiri di ujung masing masing tembok.
Sosok yang pertama adalah seorang anak lelaki berambut hitam, dia memiliki rambut yang cukup panjang, karena itu dia terlihat mengikat rambutnya kebelakang.
Sosok anak yang kedua memiliki tampilan botak licin dengan jidatnya yang memiliki 6 titik berwarna merah.
Kembali ke topik, sosok ketiga adalah seorang anak berambut putih dengan mata yang berwarna merah, di pipinya juga terdapat seperti luka yang membekas, bekas luka tersebut terlihat seperti luka dari senjata tajam.
Sosok yang keempat adalah seorang anak perempuan yang terlihat memiliki rambut berwarna hitam, tatapan nya terlihat cuek dan dingin layaknya es, dia memiliki rambut yang lurus kebawah.
Sosok kelima adalah seseorang yang familiar, dia tidak lain adalah Kaito, Kaito memiliki rambut merah berantakan dengan kulit yang putih.
Keenam, sosok kali ini adalah seorang wanita dengan umur 20 tahunan, dia memiliki rambut pirang dengan kulit yang putih bersih, dia juga menggunakan pakaian minim yang membuat para lelaki buaya terus melihatnya daripada mendengarkan pidato sang tetua.
Sosok yang ketujuh adalah seorang anak laki laki dengan umur antara tiga belas atau empat belasan tahun, dia memiliki rambut yang pendek namun tebal, dia terlihat menggunakan sebuah jubah berwarna hitam yang dipadukan dengan pakaian Akedemi, mata dari anak tersebut juga terlihat tajam.
Sosok kedelapan, dia adalah seorang pria berbadan kekar, memiliki kulit putih dengan rambut berwarna kuning yang berdiri tegak ke atas, dia juga memiliki mata yang berwarna biru muda.
Kita kembali ke sosok berikutnya, sosok kesembilan kali ini adalah seorang anak lelaki yang memiliki rambut panjang berwarna putih, dia terlihat mengenakan jubahnya yang juga dipadukan dengan pakaian dari murid Akedemi, dia dari waktu terus mengeluarkan hawa listrik dari tubuhnya, membuat beberapa murid lainnya lebih memilih untuk berada jauh darinya.
sosok kesepuluh dan kesebelas kali ini adalah seorang wanita kembar dengan fisik yang terlihat masih muda, mereka memiliki warna rambut coklat dengan sebelah mata yang masing masing ditutup berbeda dengan rambut, itu semua mereka lakukan agar seseorang dapat membedakan mereka.
Dan sosok terkahir yang tidak lain adalah sosok terkuat di antara mereka, dia bukan lain dan tidak lain adalah Ling Chen, memiliki kulit putih dengan rambut yang berwarna coklat berantakan, matanya terlihat tajam seperti kucing, warna dari matanya adalah coklat.
Namun yang membuat tetua itu tertarik adalah, kedua belas anak itu memakai pakaian Murid dalam, karena itu pria tua tersebut akhirnya menganggap mereka berbeda dari yang lainnya.
"Aku ingin bertanya, kapan ini akan selesai."
Seorang anak laki laki berambut merah bertanya.
"Ouh, kalau boleh tau siapa namamu anak muda?" Tanya Pria tua itu, dia melihat anak itu juga memakai pakaian Murid dalam.
"Namaku? baiklah baiklah, semuanya! perkenalkan, namaku adalah Lenardo Kirito, aku biasanya dipanggil Kaito, salam kenal." Dia tidak lain adalah Kaito, namun disini dia membuat pengumuman bahwa dirinya adalah sosok dari keluarga Leonardo.
"Ouh, ternyata sosok dari keluarga Leonardo, kebetulan sekali sebelas keluarga besar lainnya juga ada disini." Pak tua itu membalas perkataan Kaito dengan tenang.
"Apa!" Kaito yang pertama kali kaget, lalu diikuti oleh semua murid baru yang hadir.
Semua murid baru yang hadir kini saling membicarakan dan menebak kesebelas keluarga lainnya.
"Murid baru bulan ini cukup banyak, dan juga aku tidak tau kenapa kesebelas keluarga besar datang di bulan yang sama dan juga di hari yang sama, sungguh kebetulan yang hebat sekali." Pak tua itu tersenyum sambil mengelus jenggotnya itu.
Para keluarga kecil yang menjadi keluarga jurnalis langsung mengeluarkan kertas dan tinta, mereka akan menulis dan menjadikan nya sebagai berita, berita ini pastinya akan menarik bagi orang orang di kerajaan ini, pasalnya ini adalah kejadian langka dimana kesebelas keluarga besar berkumpul bersama di Akedemi Feniks.
"Tetua! kalau boleh tau siapa saja kesebelas keluarga besar itu?" Tanya salah seorang dari keremunan sambil memegang kertas di tangannya, dia sudah bersiap untuk menulis.
"Ehm, kalau tak salah, Keluarga yang pertama adalah Keluarga Lexus, keluarga kedua adalah Leonardo, Keluarga ketiga adalah Xuan, Keluarga keempat adalah Matrix, keluarga kelima adalah Drian, Keluarga ke enam adalah Gronth, Keluarga ke tujuh adalah Kavila Keluarga ke delapan adalah Leorantius, keluarga kesembilan adalah Yuusha, Keluarga kesepuluh adalah Sakura dan yang terakhir adalah Shion." Pak tua itu memberitahu sambil mengelus jenggot putihnya.
Para murid baru yang hadir sangat kaget setiap pak tua itu menyebutkan nama nama keluarga besar itu, mereka semua kemudian saling memandang melihat satu sama lainnya, mencari keberadaan dari kesepuluh Keluarga lainnya. Kaito tidak dapat lagi bersembunyi karena tadi dia berteriak cukup kencang membuat semua orang melihat nya dan berlari ke arahnya, Kaito juga diberikan banyak pertanyaan dari para murid baru yang lainnya.
_ _ _
C o n t i n u e d :
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments
shadow life
yes
2022-06-09
0
Ameru
Yuusha artinya Pahlawan
2022-04-04
0
108_Dugong
kenapa ada keluarga pahlawan disitu :v
2021-05-31
0