Setelah dua jam kemudian, Ling telah selesai membersihkan seluruh lantai, namun jurus yang dikenakan nya banyak membuat Ling kehilangan mananya.
Meski begitu, seluruh tempat dan ujung tembok kini terlihat sangat bersih, tidak ada debu lagi, semua debu terhisap dan terbakar oleh jurus yang Ling gunakan.
Ling kemudian membersihkan dirinya, setelah selesai, dia kemudian membaringkan tubuhnya itu di kasurnya tanpa memakai baju, Ling juga menyalakan lampu kamarnya dengan Cahaya dari skill Yin Yang, tak lama kemudian, Ling tanpa sadar tertidur lelap setelah mengatakan perkataannya dalam hati, dia berkata, 'Apakah ini yang namanya Tuan rasa pelayan?' Batin Ling sebelum dirinya tiba tiba saja tertidur pulas.
Keesokan paginya, Ling terbangun dengan tubuh yang sudah dipakaikan selimut, tubuhnya juga terlihat telah mengenakan pakaian namun dadanya hingga perutnya masih tetap terbuka.
Ling merenggangkan tubuhnya itu, lalu dia disambut dengan pelayan Undead nya itu.
"Selamat pagi tuan Ling." Ucap Zabuza sambil menunduk memberikan hormat.
Ling menghempaskan tanganya memberi tanda untuk segera bangkit seperti semula.
"Zabuza, bisakah kau memberitahu kejadian semala-" Belum selesai mengatakan nya, Ling tiba tiba saja berteriak kesakitan, perutnya terasa panas, Ling kemudian mengatur pernafasan nya agar lebih tenang, setelah itu dia tiba tiba saja pergi keluar dari kamarnya dan berlari mengarah tangga.
Sebelum dirinya sampai, terlihat beberapa wanita sebaya dengan Ling sedang berlari ke arahnya.
"Tuan Ling, kau tidak apa-apa?" Tanya seorang gadis sambil melihat Ling dengan pipi yang memerah, hal itu karena tubuh Ling terlihat olehnya. Saat Ling keluar tadi, dia tidak sempat membenarkan kancing bajunya, akibatnya membuat tubuhnya terlihat.
"Aku tidak apa-apa." Jawab Ling singkat, Ling lalu melanjutkan kembali perkataan nya beberapa saat setelah terlihat kembali mengatur nafas, "Apa makanan sudah siap?" Tanya Ling dengan tubuh yang mulai berkeringat.
"Ehh, makanan sudah disiapkan banyak tuan, aku baru saja ingin membangunkan tuan untuk sarapan dan berkumpul dengan murid baru lainnya." Ucapnya sambil memainkan rambutnya itu.
"Baiklah kalau begitu, aku duluan." Ucap Ling kepada dua gadis yang tadi bertemu dengan nya.
"Wushhhh..." Angin kencang seketika muncul setelah Ling turun dari lantai tiga hingga ke lantai satu, Ling sangat cepat turun dan tidak lama dirinya sudah berada di kursi makan.
Semua orang sedang tidak berada di meja makan, mereka rata rata kini tengah menunggu tuannya bangun tidur sambil mengerjakan tugas seperti layaknya seorang pelayan.
Ling dengan cepat memakan semua hidangan yang kini berada di meja, sekali ayunan tangan, tubuh Ling segera kenyang, rasa sakit dari tubuh Ling juga langsung hilang seketika setelah Ling memakan semua makanannya.
Sedangkan itu, Zabuza dari tadi mengikuti Ling dari belakang, dia ingin bertanya namun pada saat itu terdapat pelayan wanita Ling, lalu saat ingin bertanya kembali, Ling segera turun dari lantai tiga dengan kecepatan yang luar biasa, bahkan Zabuza tidak dapat mengikuti pergerakan dari tuannya itu.
Setelah melirik kiri dan kanan memastikan tidak ada seseorang, Zabuza segera bertanya kepada tuannya itu.
"Apakah tuan baik-baik saja?" Tanya Zabuza.
"Iya, aku baik-baik saja. Zabuza, aku mempunyai misi untukmu." Setelah berkata demikian, Ling mengambil gelas dan meminumnya.
"Misi apa tuan?" Tanya Zabuza dengan wajah yang terlihat senang.
"Aku ingin sekarang kau pergi kembali ke Kastil untuk memeriksa keadaan disana, setelah mengetahui kondisinya, kau segera kembali ke tempat ini dan melaporkan nya, dan katakan juga kepada mereka, besok aku akan kesana dengan persiapan yang matang." Setelah selesai memberitahu misi Zabuza, Ling pun segera pergi ke kamarnya yang berada di lantai tiga.
Zabuza sebenarnya agak ragu untuk meninggalkan tuannya itu, tetapi Zabuza tau tuannya itu sangat kuat, meskipun sekarang belum dapat menyeimbangi kemampuan nya, tetapi Zabuza yakin beberapa tahun kedepan, mungkin tuannya akan dapat mengalahkan kemampuannya.
Zabuza segera pergi, aura keberadaan Zabuza segera hilang setelah dirinya pergi meninggalkan kediaman Ling di Akedemi.
Setelah beberapa menit kemudian selesai Ling bersiap diri, Ling kini keluar dari pintu kediamannya, sesampainya di luar, Ling disambut oleh anak laki laki yang memakan sebuah apel di atas kudanya yang diikatkan sebuah kereta kuda.
"Yo Ling, aku sudah menunggu mu dari tadi." Anak laki laki tersebut tidak lain adalah Kaito. Dia menunggu di atas kudanya sambil memakan buah apel.
Kaito : Dia memiliki rambut merah dengan kulit yang putih, Kaito juga memiliki hidung yang mancung, dan juga memiliki mata yang berwarna coklat, menurut Ling, Kaito adalah orang yang tampan, hanya saja ketampanan nya tertutupi oleh aksi konyolnya.
Ling hanya tersenyum lalu naik ke kereta kuda yang diikatkan ke pada kuda Kaito. Tidak beberapa lama kereta pun mulai berjalan.
"Ling, bisa bisanya kau berkata akan memberikan mereka jurus, kita saja belum mendapatkan jurus, bagaimana bisa kita memberikan mereka sebuah jurus." Ucap Kaito memulai percakapan.
"Sudahlah, jangan terlalu banyak bicara, kita hampir terlambat." Ucap Ling membalas perkataan Kaito, dia ingin Kaito segera ke tempat berkumpulnya para murid baru.
"Cih, yasudah, pegangan yang erat." Kaito mendengus, dia kemudian membuat lari kudanya itu menjadi lebih cepat, dia berniat membuat Ling mabuk dan akhirnya muntah di depan para murid baru, dengan begitu dia akan menjadi pusat perhatian karena memiliki wajah yang tampan. Itulah yang dipikirkan oleh Kaito, dia tersenyum jahat lalu membuat kudanya berlari sangat cepat, dia tidak lupa juga memberikan ramuan energi pada kuda itu agar cepat sampai.
Beberapa menit kemudian, mereka sampai di sebuah gerbang yang bertuliskan selamat datang di Aula Akedemi Feniks. Kaito memperlambat gerakan kudanya dan memasuki gerbang tersebut.
Kaito mengarahkan kudanya ke arah tempat berparkir para kuda, Saat Kaito memberhentikan kuda nya, Kaito segera mengikatnya di sebuah kayu yang telah disediakan.
'Huh.' Kaito menghela nafas setelah selesai mengikatkan kudanya itu, 'Hehe, aku ingin lihat apakah Ling baik baik saja.' Batin Kaito sambil terkekeh sendiri karena membayangkan wajah Ling yang malu.
Namun saat dia membuka tudung kereta, dia tidak melihat siapapun disana, membuat dirinya kecewa karena tidak dapat melihat ekspresi pucat dari Ling.
"Kemana di..aaaa!" Kaito cukup kaget saat melihat ternyata Ling tengah membuka pintu aula yang besar, Kaito pun menyusulnya dengan cepat, dia kembali mendengus kesal saat membayangkan wajah Ling yang menertawakan nya.
* * *
Di dalam aula kini terlihat sesosok pria tua yang mengenakan pakaian putih berpadu merah, dia terlihat mengenakan tongkat untuk membantu dirinya berdiri, dia kini berada di atas panggung yang dimana semua murid baru dari Akedemi berdiri dibawahnya.
_ _ _
C o n t i n u e d :
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments
shadow life
ya
2022-06-09
0
Komang
lah kok skil system nya gak di pakai lagi..
2021-03-30
0
DEWA NOLEP 01
padahal statusnya zabuza b aja tapi penjelasannya disini zabuza kok lebih kuat??
2021-03-26
1