Bab 4. Tak ada pilihan

Denisa menatap mobil merah yang kian menjauh itu dengan tatapan nanar. Namun sebaik mungkin dirinya menguatkan hati dan menekan segala rasa yang berkecamuk dalam hatinya. Meski ingin menolak semuanya, namun kebahagiaan adik adik pastinya adalah hal paling penting dalam pikirannya kini. Tak peduli sesulit apa jalan yang harus di lewatinya nanti.

Masih melekat dalam benaknya semua pembicaraan yang terjadi antara bu Rahma dan Bu Yenni beberapa hari lalu. Dia yang tak sengaja pulang lebih awal mendengar semuanya. Bagaimana Bu Yenni mengatakan jika dia akan menarik semua donasinya ke panti andai saja kesalahan terjadi dari pihak panti, itu artinya dia tak punya hak untuk sekedar menolak jika tak ingin kehidupan adik adiknya terancam.

Dengan senyum yang terpasang di bibirnya, Denisa mencoba menekan rasa sesak dalam dadanya. Kedua kakinya melangkah masuk, nampak anak anak panti yang lain sedang bermain dan bercanda tawa disana. Semua itu tak lepas dari perhatian Denisa.

"Demi mereka, aku harus kuat. Meski diriku akan menderita nantinya." Gumamnya pilu dalam hati meski senyuman masih terus nampak disana.

Setelah berbasa-basi sebentar dengan ibu pengurus panti yang di temuinya. Denisa melangkah masuk ke dalam kamarnya, dia menatap jam yang tergantung didinding kamar. Masih ada 3 jam lagi setidaknya sampai Citra pulang nanti.

Direbahkan rubuhnya di atas ranjang, tatapannya nanar. Air mata yang sejak tadi ditahannya luruh juga pada akhirnya. Denisa tak lagi bisa membendung rasa sesaknya. Hingga dirinya terlelap.

*

*

*

Raka mengusap wajahnya kasar. Tak seharusnya dia meluapkan semua kekesalannya pada Denisa yang dia yakin gadis itupun tak tahu menahu tentang apa yang terjadi. Namun tetap saja, rasa marah itu tak juga dapat dia pungkiri. Kehadiran Denisa yang tiba-tiba dan menarik perhatian sang mama membuatnya kecewa.

Sudah 3 tahun lamanya Raka meminta restu dari sang mama atas hubungannya dengan Laras. Wanita yang dicintainya selama ini meski harus selalu sembunyi sembunyi di belakang kedua orang tua dan kedua adiknya.

Raka tak tahu mengapa keluarganya sangat menetang hubungannya dengan Laras. Padahal Laras gadis yang baik dan santun dimatanya. Gadis itu tak ada cela bahkan selalu lemah lembut dalam berujar. Akan tetapi keluarganya tak ada yang mau menerima gadis itu.

"Apa hebatnya gadis itu, dibanding Laras dia tak ada apa apanya untuk dibanggakan. Bahkan dia mau dan rela menukar masa depannya dengan uang. Tapi mengapa mama bisa menerimanya? sedang Laras yang jelas jelas tak menginginkan apapun mama tetap menolaknya." Raka menggeram kesal. Di jambak rambutnya frustasi, Raka tak terima dengan semua ini, rasanya tak adil untuk cintanya.

"Si@lan." Umpatnya seraya melempar bolpoin yang dipegangnya dengan kencang. Benda itu melayang dan jatuh ketika bertemu dengan tembok ruangan yang kokoh.

Laras adalah cinta pertama Raka, keduanya bertemu di sebuah universitas di LA. Pada awalnya, Bu Yenni tak mempermasalahkan hubungan putra pertamanya itu dengan Laras. Namun ketika liburan tiba dan Bu Yenni memutuskan untuk menyusul sang putra bersama dengan si kembar. Hal mengejutkan dilihat ketiganya tanpa sengaja. Semua masih terekam jelas dalam ingatan bu Yenni dan kedua anaknya. Dimana, Laras sedang berjalan mengapit lengan seorang wanita seumuran dengannya. Dan lebih mencengangkan lagi, ayah mereka berada diantara keduanya.

Bu Yenni tentu saja sangat terkejut melihat fakta tersebut. Apalagi ketika menyadari jika sang suami memanggil wanita itu dengan sebutan sayang. Sebutan yang bahkan dirinya saja jarang mendapatkannya.

Rencana mereka berlibur dan memberi kejutan pada Raka pupus sudah kala itu. Ketiganya memilih menginap di hotel terdekat. Rico bahkan langsung bertindak cepat dengan menghubungi kenalannya yang berada di LA untuk membantunya.

Selama seminggu mereka berada disana dan selama itu pula Raka tak pernah mengetahuinya. Pemuda itu terlalu sibuk entah dengan tugas kampusnya atau dengan perusahaan cabang disana yang memang dipercayakan kepadanya kala itu.

Selama penyelidikan itu pula, banyak hal mengejutkan yang diterima Bu Yenni dan si kembar. Kenyataan pahit dimana mereka harus menerima bahwa sang ayah telah menikah lagi tanpa sepengetahuan mereka semua. Dan hebatnya, anak dari selingkuhan sang ayah adalah kekasih Raka, kakak tertua mereka.

Tak ada yang bisa berpikir bagaimana pikiran sang ayah kala itu. Atau mungkin lelaki itu memang sengaja membiarkan sang putra bersama anak tirinya agar hubungannya sendiri tak pernah terbongkar.

Berbagai alasan telah diungkapkan pada Raka namun pemuda itu tak pernah mempercayai apa yang mamanya ucapkan. Raka justru menuduh sang mama yang mengada ngada selama ini. Yang dia tahu, ayahnya berada di LA kala itu untuk membantunya mengurus perusahaan.

Perseteruan diantara keduanya semakin para kala bu Yenni memilih untuk menceraikan suaminya dan hanya membiarkan perusahaan yang berada di LA menjadi milik lelaki itu.

Meski sudah diberitahu alasannya namun Raka tetap belum bisa menerima apa yang menjadi alasan sang mama. Hingga puncaknya Bu Yenni memaksanya pulang dan menerima perjodohannya dengan Denisa sebagai syarat dirinya tetap bisa menikmati semua kemewahan yang dimiliki sang mama.

Tak banyak yang tahu jika usaha bu Yenni tidak hanya butik kecil yang menjadi tempat Denisa dan Citra mecari nafkah. Namun jauh di luar negeri sana usahanya berkembang sangat pesat. Bahkan mantan suami dan ke tiga anaknya pun belum mengetahui hal itu.

*

*

*

Radit dan Citra memilih pulang pada akhirnya. Keduanya tak ingin membuat ibu panti dan Denisa khawatir karena mereka pulang terlambat. Dengan langkah riang dan penuh canda keduanya melangkah masuk ke dalam panti dengan sesekali tertawa. Keduanya sepakat menunggu waktu yang tepat untuk menyampaikan apa yang mereka ketahui tentang Raka. Oleh karenanya sebisa mungkin mereka bersikap seperti biasa untuk saat ini.

"Aku akan melindungi kak Nisa apapun yang terjadi." Gumam Radit. Pemuda yang terlihat kalem tersebut menampilkan wajah seriusnya kini. Citra yang menyadarinya hanya bisa mengangguk karena dia juga akan melakukan hal yang sama untuk melindungi Denisa.

Pintu kamar terbuka menampilkan sosok Denisa yang tersenyum menyambut kedatangan kedua adiknya.

"Kak, kakak nggak apa apa?" Citra menyambut memeluk Denisa yang mengernyitkan dahinya bingung dengan pertanyaan yang dilayangkan oleh Citra.

"Maksudnya gimana? kakak tentu baik baik saja. Kalian lihat kan, semua baik." Denisa menatap tubuhnya sendiri seolah menyampaikan jika dirinya baik baik saja.

"Lebay." Sela Radit sambil menyentil dahi Citra pelan membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya sambil memicing.

"Biarin, wek." Ejek Citra sambil menjulurkan lidahnya.

Denisa hanya menggeleng menyaksikan keduanya yang selalu saja ribut jika bersama.

"Aku akan merindukan semua ini nantinya. Tapi aku bahagia melihat senyum dan tawa kalian semua." Denisa bergumam dalam hati sambil meneka perih dalam hatinya yang menjerit pilu.

*

*

*

"Andai aku bisa merubah semuanya."

Terpopuler

Comments

𝓐𝔂𝔂🖤

𝓐𝔂𝔂🖤

oalah laras anak pelakor toh👀

2023-09-20

4

Kᵝ⃟ᴸ♤⋆ 𝕯𝖜𝖎⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜

Kᵝ⃟ᴸ♤⋆ 𝕯𝖜𝖎⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜

seharusnya raka sebagai anak tertua dan berpendidikan tentu bisa menyelidiki apa yg dikatakan ibunya.. bukan hanya bisa menilai ibunya mengada2 tanpa bukti.. tapi ya udahlah, bukti sebanyak apapun tak bisa membuka mata raka klo hatinya udah dibutakan cintanya sama laras.. 🙄😓😓🙎‍♀️

2023-09-20

2

Galaxy

Galaxy

oalah,,, ternyata gitu ceritanya,,,Laras anak selingkuhannya,,,lah, kok mereka bisa bersama ya,,,gk takut 🤔🤔🤔

2023-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 2. 02 Pertemuan.
3 Bab 3. Kegalauan Raditya dan Citra
4 Bab 4. Tak ada pilihan
5 Bab 5 Pernikahan.
6 Bab 6 Kecurigaan kembar
7 Bab 7 Usaha si kembar
8 Bab 8 Jerit Hati Denisa
9 Bab 9 Frans mahendra
10 Bab 10 Kekhawatiran Raka
11 Bab 11 Aneh
12 Bab 12. Sekerat Rasa
13 Bab 13 Ternyata oh ternyata
14 Bab 14 Sayang
15 Bab 15 . Sebercis goresan Luka.
16 Bab 16 Keyakinan Hati
17 Bab 17 Perjuangan dan Proses.
18 Bab 18 Sisa waktu
19 Bab 19 Menunggu Waktu
20 Bab 20. Saat Waktunya Telah Tiba.
21 Bab 21 Pendewasaan
22 Bab 22 Kerinduan.
23 Bab 23 Ke jujuran
24 Bab 24 Galau
25 Bab 25 Tekad
26 Bab 26 Raditya Alamsyah.
27 Bab 27 Luka
28 Bab 28 Kejutan untuk Citra.
29 Bab 29. Pertemuan
30 Bab 30 . Pulang
31 Bab 31 Rapat
32 Bab 32 Rapat 2
33 Bab 33 Ternyata
34 Bab 34. Perbedaan
35 Bab 35. Semua butuh proses.
36 Bab 36 Aniversary dan resepsi.
37 Bab 37 Curhatan
38 Bab 38. Kebahagiaan
39 Bab 39. Andai saja....
40 Bab 40 Mimpi
41 Bab 41. Kedekatan
42 Bab 42 Arlan Wibisono Abimanyu
43 Bab 43 . Penyesalan dan Luka.
44 Bab 44. Reni Anggraini Daguan.
45 Bab 45. Langkah sukses dan kehancuran Arlan.
46 Bab 46 Penyesalan
47 Bab 47 Terbuka
48 Bab 48. Titik Terang
49 Bab 49. Jennie Aquilla Darou.
50 Bab 50 Cinta atau hanya sekedar Kekaguman.
51 Bab 51 Terenyuh
52 Bab 52 Janji
53 Bab 53 Terkuak
54 Bab 54 Menunggu....
55 Bab 55 Firasat
56 Bab 56. Rena Aditama putri
57 Bab 57. Siapa yang berani melakukannya?
58 Bab 58. Terpuruk nya Radit
59 Bab 59. Keanehan
60 Bab 60 Penyelidikan
61 Bab 61.Praduga
62 Bab 62 Andai saja...
63 Bab 63 Mungkinkah...
64 Bab 64. Positif
65 Bab 65 Terharu
66 Bab 66 Langka cepat Arlan dan Bram
67 Bab 67 Mentari mulai menunjukan cahayanya.
68 Bab 68 Perasaan yang kembali Rumit
69 Bab 69 Kacaunya Radit
70 Bab 70 Terbuka
71 Bab 71. Bahagia atau Sedih
72 Bab 72. Pertemuan Rena dan Radit
73 Bab 73 Jalan Takdir.
74 Bab 74 Aksi dan usaha
75 Bab 75. Hidup Arlan
76 Bab 76 Ulah absurd seorang Raka
77 Bab 77 Usaha Terakhir
78 Bab 78 Ikatan
79 Bab 79 Dekat namun terasa asing
80 Bab 80 Asisten Rayy
81 Bab 81 Entahlah
82 Bab 82. Lika liku kehidupan
83 Bab 83 Keputusan Radit
84 Bab 84 Selangkah lagi
85 Bab 85.Suratan takdir.
86 Bab 86 Kejujuran Raka
87 Bab 87 Tawa Arlan
88 Bab 88 Timbal balik
89 Bab 89 Kecewa
90 Bab 90 Meluruskan jalan masa Depan.
91 Bab 91 Hal tak terduga.
92 Bab 92 Perjalanan hidup
93 Bab 93 Best of Citra
94 Bab 94. Pengangkatan Radit.
95 Bab 95 Tentang Masa Depan
96 Bab 96. Kepercayaan dan keyakinan
97 Bab 97 Perasaan
98 Bab 98 Mungkinkah ....
99 Bab 99 . Saka Dan Sara Aditama
100 Bab 100 Menentukan Langkah.
101 Bab 101. Tekat teguh Radit
102 Bab 102 Lukisan Hati
103 Bab 103.Kedatangan Jennie.
104 Bab 104.Tentang Jennie
105 Bab 105 . Galau
106 Bba 106. Kekhawatiran Radit
107 Bab 107. Tenang
108 Bab 108. Orang-orang Baik?
109 Bab 109. Rico Aditama
110 Bab 110 Intermezzo
111 Bab 111. Langkah- Langkah
112 Bab 112. H- 1 lamaran
113 Bab 113. Kesibukan Rena.
114 Bab 114.Gelagat aneh
115 Bab 115. Gaun idaman
116 Bab 116. Kejutan
117 Bab 117. Haru dan Bahagia
118 Bab 118.Pernikahan
119 Bab 119. Keluarga meski tanpa ikatan darah
120 Bab 120. Resepsi
121 Bab 121. Bahagia yang tak terlukis kan
122 Bab 122. Malam pertama?
123 Bab 123. Tak seindah sinar Rembulan.
124 Bab 124.Gelora rasa
125 Bab 125. Yakin?
126 Bab 126. Hadiah untuk Rayyan
127 Bab 127. Masih memantau
128 Bab 128. Tuan Wibisono
129 Bab 129. Andai saja...
130 Bab 130. Kenyataan yang terpendam
131 Bab 131. Akhir
132 Pengumuman novel baru
133 Boncap 1
134 Bab 134. S2..Kesunyian Hati
135 Bab 135. S2. Kebahagiaan Raka
136 Bab 136. S2..Rico kembali bangkit
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Prolog
2
Bab 2. 02 Pertemuan.
3
Bab 3. Kegalauan Raditya dan Citra
4
Bab 4. Tak ada pilihan
5
Bab 5 Pernikahan.
6
Bab 6 Kecurigaan kembar
7
Bab 7 Usaha si kembar
8
Bab 8 Jerit Hati Denisa
9
Bab 9 Frans mahendra
10
Bab 10 Kekhawatiran Raka
11
Bab 11 Aneh
12
Bab 12. Sekerat Rasa
13
Bab 13 Ternyata oh ternyata
14
Bab 14 Sayang
15
Bab 15 . Sebercis goresan Luka.
16
Bab 16 Keyakinan Hati
17
Bab 17 Perjuangan dan Proses.
18
Bab 18 Sisa waktu
19
Bab 19 Menunggu Waktu
20
Bab 20. Saat Waktunya Telah Tiba.
21
Bab 21 Pendewasaan
22
Bab 22 Kerinduan.
23
Bab 23 Ke jujuran
24
Bab 24 Galau
25
Bab 25 Tekad
26
Bab 26 Raditya Alamsyah.
27
Bab 27 Luka
28
Bab 28 Kejutan untuk Citra.
29
Bab 29. Pertemuan
30
Bab 30 . Pulang
31
Bab 31 Rapat
32
Bab 32 Rapat 2
33
Bab 33 Ternyata
34
Bab 34. Perbedaan
35
Bab 35. Semua butuh proses.
36
Bab 36 Aniversary dan resepsi.
37
Bab 37 Curhatan
38
Bab 38. Kebahagiaan
39
Bab 39. Andai saja....
40
Bab 40 Mimpi
41
Bab 41. Kedekatan
42
Bab 42 Arlan Wibisono Abimanyu
43
Bab 43 . Penyesalan dan Luka.
44
Bab 44. Reni Anggraini Daguan.
45
Bab 45. Langkah sukses dan kehancuran Arlan.
46
Bab 46 Penyesalan
47
Bab 47 Terbuka
48
Bab 48. Titik Terang
49
Bab 49. Jennie Aquilla Darou.
50
Bab 50 Cinta atau hanya sekedar Kekaguman.
51
Bab 51 Terenyuh
52
Bab 52 Janji
53
Bab 53 Terkuak
54
Bab 54 Menunggu....
55
Bab 55 Firasat
56
Bab 56. Rena Aditama putri
57
Bab 57. Siapa yang berani melakukannya?
58
Bab 58. Terpuruk nya Radit
59
Bab 59. Keanehan
60
Bab 60 Penyelidikan
61
Bab 61.Praduga
62
Bab 62 Andai saja...
63
Bab 63 Mungkinkah...
64
Bab 64. Positif
65
Bab 65 Terharu
66
Bab 66 Langka cepat Arlan dan Bram
67
Bab 67 Mentari mulai menunjukan cahayanya.
68
Bab 68 Perasaan yang kembali Rumit
69
Bab 69 Kacaunya Radit
70
Bab 70 Terbuka
71
Bab 71. Bahagia atau Sedih
72
Bab 72. Pertemuan Rena dan Radit
73
Bab 73 Jalan Takdir.
74
Bab 74 Aksi dan usaha
75
Bab 75. Hidup Arlan
76
Bab 76 Ulah absurd seorang Raka
77
Bab 77 Usaha Terakhir
78
Bab 78 Ikatan
79
Bab 79 Dekat namun terasa asing
80
Bab 80 Asisten Rayy
81
Bab 81 Entahlah
82
Bab 82. Lika liku kehidupan
83
Bab 83 Keputusan Radit
84
Bab 84 Selangkah lagi
85
Bab 85.Suratan takdir.
86
Bab 86 Kejujuran Raka
87
Bab 87 Tawa Arlan
88
Bab 88 Timbal balik
89
Bab 89 Kecewa
90
Bab 90 Meluruskan jalan masa Depan.
91
Bab 91 Hal tak terduga.
92
Bab 92 Perjalanan hidup
93
Bab 93 Best of Citra
94
Bab 94. Pengangkatan Radit.
95
Bab 95 Tentang Masa Depan
96
Bab 96. Kepercayaan dan keyakinan
97
Bab 97 Perasaan
98
Bab 98 Mungkinkah ....
99
Bab 99 . Saka Dan Sara Aditama
100
Bab 100 Menentukan Langkah.
101
Bab 101. Tekat teguh Radit
102
Bab 102 Lukisan Hati
103
Bab 103.Kedatangan Jennie.
104
Bab 104.Tentang Jennie
105
Bab 105 . Galau
106
Bba 106. Kekhawatiran Radit
107
Bab 107. Tenang
108
Bab 108. Orang-orang Baik?
109
Bab 109. Rico Aditama
110
Bab 110 Intermezzo
111
Bab 111. Langkah- Langkah
112
Bab 112. H- 1 lamaran
113
Bab 113. Kesibukan Rena.
114
Bab 114.Gelagat aneh
115
Bab 115. Gaun idaman
116
Bab 116. Kejutan
117
Bab 117. Haru dan Bahagia
118
Bab 118.Pernikahan
119
Bab 119. Keluarga meski tanpa ikatan darah
120
Bab 120. Resepsi
121
Bab 121. Bahagia yang tak terlukis kan
122
Bab 122. Malam pertama?
123
Bab 123. Tak seindah sinar Rembulan.
124
Bab 124.Gelora rasa
125
Bab 125. Yakin?
126
Bab 126. Hadiah untuk Rayyan
127
Bab 127. Masih memantau
128
Bab 128. Tuan Wibisono
129
Bab 129. Andai saja...
130
Bab 130. Kenyataan yang terpendam
131
Bab 131. Akhir
132
Pengumuman novel baru
133
Boncap 1
134
Bab 134. S2..Kesunyian Hati
135
Bab 135. S2. Kebahagiaan Raka
136
Bab 136. S2..Rico kembali bangkit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!