Bab 3. Kegalauan Raditya dan Citra

Raka benar-benar datang keesokan harinya. Pemuda tampan dengan bulu bulu halus disekitar rahangnya yang menambah kesan seksi itu mengajak Denisa menuju sebuah butik yang telah di tentukan oleh Bu Yenni. Keduanya di minta untuk mencoba kebaya dan jas yang akan mereka kenakan di akad nikah nanti.

Hening.

Ya, hanya keheningan yang tercipta diantara keduanya. Raka yang terlihat cuek tentu saja membuat Denisa kebingungan untuk bersikap. Ingin melukai pembicaraan namun dirinya juga bingung harus memulainya dari mana. Raka yang hanya fokus pada jalanan dan setir mobilnya seolah tak melihat keberadaan dirinya. Pemuda itu tak sedikitpun menoleh atau bahkan bicara padanya.

Akan tetapi mata Denisa membulat sempurna ketika menyadari bahwa mobil yang Raka kendarai tak lagi menuju panti seperti rencana awal yang di sampaikan pemuda itu pada Bu Rahma sewaktu pamit tadi, jika urusan mereka di butik selesai maka akan segera kembali ke panti. Denisa menoleh beberapa kali ke arah Raka akan tetapi tak ada reaksi yang dilakukan oleh pemuda itu. Tatapannya tetap lurus ke depan.

"Ehm, mas apa kita tak lagi salah jalan?" Lirihnya guna membuat Raka tersadar kalau kalau dirinya sedang melamun.

"Tidak. Aku akan membawamu ke suatu tempat sebelum pulang." Raka menjawab tanpa menoleh. Pemuda itu membawa siku kanannya bersandar di jendela mobil dengan pandangan yang masih lurus ke depan.

Denisa hanya mengangguk, entah Raka melihatnya atau tidak yang jelas hatinya sedang tak baik baik saja saat ini. Banyak pertanyaan yang hadir dalam benaknya, namun semua menjadi kusut sebelum ada jawaban yang datang.

Entah benar atau salah, namun kali ini Denisa percaya jika apa yang dirasakannya bukanlah hal biasa. Dengan menahan air mata yang mencoba keluar membasahi pipinya. Denisa hanya bisa memejamkan mata dan membuang pandangan ke luar jendela. Sepertinya melihat pohon yang berjejer di pinggir jalan lebih mengasyikkan.

*

*

*

Citra menarik tangan Raditya cepat. Malam itu, Citra sengaja meminta Radit untuk menjemputnya. Alasan takut ketika harus berjalan seorang diri membuat Radit akhirnya pamit pada bu Romlah untuk menjemputnya.

"Ada apa sih? kok aneh gini."

Radit mengernyitkan dahinya, dia memang merasa aneh dengan sikap Citra kali ini. Tak biasanya dia minta di jemput apalagi dengan alasan takut pulang sendiri. Dirinya yang bekerja di butik susah lumayan lama tentu saja pernah mengalami situasi seperti saat ini ketika Denisa libur. Namun tak sekalipun Citra pernah mengatakan takut.

Citra menghela nafas berat, ditatapnya Radit yang tentu saja juga menatapnya penu tanya. Keduanya yang memang akrab bukan hanya karena seumuran namun jalan hidup yang mereka jalani pun sama membuat keduanya dekat bahkan lebih dari kata saudara. Radit tentu sangat tahu jika gadis yang dianggap adiknya sendiri itu tengah menyimpan sesuatu.

"Ada apa?" ulangnya sekali lagi dengan nada pelan.

Keduanya memilih duduk sebentar di depan sebuah supermarket. Dengan di temani dua kotak minuman dan sebungkus biskuit mereka memutuskan untuk berbicara disana. Saat dipanti nanti keduanya harus bersikap biasa saja seolah tak ada yang terjadi.

Citra menghela kembali nafasnya, miris dengan takdir hidup yang mereka jalani tapi lebih miris lagi ketika mengetahui orang yang sangat mereka sayangi rela mengorbankan masa depannya demi mereka.

Ya, secara tak sengaja Citra mendengar pertengkaran bu Yenni dengan Raka tadi pagi.

Flashback on.

Tak seperti biasa, kali ini Citra berangkat lebih pagi. Dia yang memang sengaja tak sarapan di panti karena ingin menikmati semangkok bubur mang Totok yang setiap pagi mangkal di sebelah butik.

Dengan langkah santai Citra mengayunkan kakinya menyusuri trotoar yang tiap hari di lewatinya. Dengan senandung kecil di bibirnya mewarnai pagi ini dengan indah. Seperti yang biasa Denisa katakan, jika ingin hatimu bahagia maka awali pagimu dengan sesuatu yang akan membuatmu ceria. Dengan demikian maka kebahagiaan akan mengikutimu sepanjang hari.

Langkah kecilnya terhenti ketika sudah memasuki gerbang butik. Nampak bu Yenni keluar dari dalam mobil dengan raut wajah marah diikuti oleh Raka yang berjalan di belakangnya. Mereka nampak berdebat.

Citra yang sedikit penasaran mengikuti mereka pada akhirnya. Bahkan bubur ayam mang Totok yang dirindukannya sejak membuka mata seolah tak lagi menarik. Dengan pelan Citra masuk dan mencoba mengintip dalam butik.

"Mama tidak akan pernah menyetujuinya, tidak sekarang atapun nanti. Kamu dengar!! lakukan yang mama ingin atau kamu silakan tentukan jalan kamu sendiri." Ucapan tegas bu Yenni meski dengan nada pelan namun mampu membuat tubuh Raka membeku.

"Ma, aku mencintai Laras sejak lama. Mama pikir akan sangat mudah aku melupakannya? tidak ma!! aku tak bisa!!" Raka melirih dengan mengusap wajahnya kasar.

Citra yang sedang menguping tentu saja kaget mendengar semua pengakuan Raka, pemuda yang dia tahu beberapa hari lagi akan menjadi suami Denisa. Gadis baik yang begitu dia sayang. Tak ingin membuang kesempatan, Citra merogoh ponselnya dan merekam semuanya.

Flashback off.

"Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu kak Nisa, kak?"

Citra menoleh ke arah Radit yang terdiam sejak dirinya selesai melihat vidio hasil rekaman Citra. Keduanya hanya bisa saling pandang dan menghembuskan nafas beberapa kali.

"Aku juga nggak tahu. Kak Nisa sudah banyak berkorban untuk kita semua. Tak seharusnya dia menerima semua ini kan?tapi kita bisa berbuat apa untuk membantunya. Kita bertiga adalah orang miskin yang hanya membutuhkan uang dan menyusahkan, kita hanya membuat hidup orang lain susah dan kita juga yang telah membuat rencana mereka berantakan. Semua karena keberadaan kita dan kak Nisa yang harus menanggung semuanya. Andai mungkin, kita bisa membawa kak Nisa untuk pergi jauh dan menghindari semuanya." Radit menunduk, hatinya perih.

Sosok kakak yang sangat disayanginya berada diambang ketidak bahagiaan akan tetapi dirinya tak mampu berbuat apa-apa.

"Bagaimana kalau kita kasih tau kak Nisa akan hal ini? paling tidak, kak Nisa akan punya alasan untuk menolak nantinya." Citra berujar pelan. Sebagai orang luar tentu dirinya dan Radit tak ada hak untuk membatalkan rencana pernikahan Denisa dengan Raka yang jelas sudah diatur sedemikian rupa oleh ibu panti.

"Kita coba saja, apapun hasilnya nanti kita serahkan pada Tuhan dan keputusan kak Nisa. Yang paling penting, kita harus melindunginya setelah ini. Tak perduli dimana dia akan tinggal, sebisa mungkin kita harus tetap menjaga kak Nisa."

Citra menganggukkan kepalanya, Denisa sangat berharga bagi ke duanya. Sosoknya mampu menjadi penyemangat dan juga menjadi contoh nyata seseorang yang memiliki ketulusan. Dari Nisa lah mereka belajar sabar dan ikhlas menerima jalan takdir.

Terpopuler

Comments

𝓐𝔂𝔂🖤

𝓐𝔂𝔂🖤

bakalan rumit kedepan nya denisa..

2023-09-20

4

🍭ͪ ͩ𝐀𝐢𝐬𝐲𝐚𝐡👙B⃠ikini

🍭ͪ ͩ𝐀𝐢𝐬𝐲𝐚𝐡👙B⃠ikini

astaga..Jan di jodohkan atuh si Nisa nya SMA rakaa

kan bener feeling aku si Raja dah ada cewe lain

2023-09-20

0

🌽𝐌𝐈𝐙𝐙𝐋𝐘 vin𝐙⃝🦜

🌽𝐌𝐈𝐙𝐙𝐋𝐘 vin𝐙⃝🦜

ealah, sudah kuduga sedikit di awal akan begini ceritanya

2023-08-02

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 2. 02 Pertemuan.
3 Bab 3. Kegalauan Raditya dan Citra
4 Bab 4. Tak ada pilihan
5 Bab 5 Pernikahan.
6 Bab 6 Kecurigaan kembar
7 Bab 7 Usaha si kembar
8 Bab 8 Jerit Hati Denisa
9 Bab 9 Frans mahendra
10 Bab 10 Kekhawatiran Raka
11 Bab 11 Aneh
12 Bab 12. Sekerat Rasa
13 Bab 13 Ternyata oh ternyata
14 Bab 14 Sayang
15 Bab 15 . Sebercis goresan Luka.
16 Bab 16 Keyakinan Hati
17 Bab 17 Perjuangan dan Proses.
18 Bab 18 Sisa waktu
19 Bab 19 Menunggu Waktu
20 Bab 20. Saat Waktunya Telah Tiba.
21 Bab 21 Pendewasaan
22 Bab 22 Kerinduan.
23 Bab 23 Ke jujuran
24 Bab 24 Galau
25 Bab 25 Tekad
26 Bab 26 Raditya Alamsyah.
27 Bab 27 Luka
28 Bab 28 Kejutan untuk Citra.
29 Bab 29. Pertemuan
30 Bab 30 . Pulang
31 Bab 31 Rapat
32 Bab 32 Rapat 2
33 Bab 33 Ternyata
34 Bab 34. Perbedaan
35 Bab 35. Semua butuh proses.
36 Bab 36 Aniversary dan resepsi.
37 Bab 37 Curhatan
38 Bab 38. Kebahagiaan
39 Bab 39. Andai saja....
40 Bab 40 Mimpi
41 Bab 41. Kedekatan
42 Bab 42 Arlan Wibisono Abimanyu
43 Bab 43 . Penyesalan dan Luka.
44 Bab 44. Reni Anggraini Daguan.
45 Bab 45. Langkah sukses dan kehancuran Arlan.
46 Bab 46 Penyesalan
47 Bab 47 Terbuka
48 Bab 48. Titik Terang
49 Bab 49. Jennie Aquilla Darou.
50 Bab 50 Cinta atau hanya sekedar Kekaguman.
51 Bab 51 Terenyuh
52 Bab 52 Janji
53 Bab 53 Terkuak
54 Bab 54 Menunggu....
55 Bab 55 Firasat
56 Bab 56. Rena Aditama putri
57 Bab 57. Siapa yang berani melakukannya?
58 Bab 58. Terpuruk nya Radit
59 Bab 59. Keanehan
60 Bab 60 Penyelidikan
61 Bab 61.Praduga
62 Bab 62 Andai saja...
63 Bab 63 Mungkinkah...
64 Bab 64. Positif
65 Bab 65 Terharu
66 Bab 66 Langka cepat Arlan dan Bram
67 Bab 67 Mentari mulai menunjukan cahayanya.
68 Bab 68 Perasaan yang kembali Rumit
69 Bab 69 Kacaunya Radit
70 Bab 70 Terbuka
71 Bab 71. Bahagia atau Sedih
72 Bab 72. Pertemuan Rena dan Radit
73 Bab 73 Jalan Takdir.
74 Bab 74 Aksi dan usaha
75 Bab 75. Hidup Arlan
76 Bab 76 Ulah absurd seorang Raka
77 Bab 77 Usaha Terakhir
78 Bab 78 Ikatan
79 Bab 79 Dekat namun terasa asing
80 Bab 80 Asisten Rayy
81 Bab 81 Entahlah
82 Bab 82. Lika liku kehidupan
83 Bab 83 Keputusan Radit
84 Bab 84 Selangkah lagi
85 Bab 85.Suratan takdir.
86 Bab 86 Kejujuran Raka
87 Bab 87 Tawa Arlan
88 Bab 88 Timbal balik
89 Bab 89 Kecewa
90 Bab 90 Meluruskan jalan masa Depan.
91 Bab 91 Hal tak terduga.
92 Bab 92 Perjalanan hidup
93 Bab 93 Best of Citra
94 Bab 94. Pengangkatan Radit.
95 Bab 95 Tentang Masa Depan
96 Bab 96. Kepercayaan dan keyakinan
97 Bab 97 Perasaan
98 Bab 98 Mungkinkah ....
99 Bab 99 . Saka Dan Sara Aditama
100 Bab 100 Menentukan Langkah.
101 Bab 101. Tekat teguh Radit
102 Bab 102 Lukisan Hati
103 Bab 103.Kedatangan Jennie.
104 Bab 104.Tentang Jennie
105 Bab 105 . Galau
106 Bba 106. Kekhawatiran Radit
107 Bab 107. Tenang
108 Bab 108. Orang-orang Baik?
109 Bab 109. Rico Aditama
110 Bab 110 Intermezzo
111 Bab 111. Langkah- Langkah
112 Bab 112. H- 1 lamaran
113 Bab 113. Kesibukan Rena.
114 Bab 114.Gelagat aneh
115 Bab 115. Gaun idaman
116 Bab 116. Kejutan
117 Bab 117. Haru dan Bahagia
118 Bab 118.Pernikahan
119 Bab 119. Keluarga meski tanpa ikatan darah
120 Bab 120. Resepsi
121 Bab 121. Bahagia yang tak terlukis kan
122 Bab 122. Malam pertama?
123 Bab 123. Tak seindah sinar Rembulan.
124 Bab 124.Gelora rasa
125 Bab 125. Yakin?
126 Bab 126. Hadiah untuk Rayyan
127 Bab 127. Masih memantau
128 Bab 128. Tuan Wibisono
129 Bab 129. Andai saja...
130 Bab 130. Kenyataan yang terpendam
131 Bab 131. Akhir
132 Pengumuman novel baru
133 Boncap 1
134 Bab 134. S2..Kesunyian Hati
135 Bab 135. S2. Kebahagiaan Raka
136 Bab 136. S2..Rico kembali bangkit
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Prolog
2
Bab 2. 02 Pertemuan.
3
Bab 3. Kegalauan Raditya dan Citra
4
Bab 4. Tak ada pilihan
5
Bab 5 Pernikahan.
6
Bab 6 Kecurigaan kembar
7
Bab 7 Usaha si kembar
8
Bab 8 Jerit Hati Denisa
9
Bab 9 Frans mahendra
10
Bab 10 Kekhawatiran Raka
11
Bab 11 Aneh
12
Bab 12. Sekerat Rasa
13
Bab 13 Ternyata oh ternyata
14
Bab 14 Sayang
15
Bab 15 . Sebercis goresan Luka.
16
Bab 16 Keyakinan Hati
17
Bab 17 Perjuangan dan Proses.
18
Bab 18 Sisa waktu
19
Bab 19 Menunggu Waktu
20
Bab 20. Saat Waktunya Telah Tiba.
21
Bab 21 Pendewasaan
22
Bab 22 Kerinduan.
23
Bab 23 Ke jujuran
24
Bab 24 Galau
25
Bab 25 Tekad
26
Bab 26 Raditya Alamsyah.
27
Bab 27 Luka
28
Bab 28 Kejutan untuk Citra.
29
Bab 29. Pertemuan
30
Bab 30 . Pulang
31
Bab 31 Rapat
32
Bab 32 Rapat 2
33
Bab 33 Ternyata
34
Bab 34. Perbedaan
35
Bab 35. Semua butuh proses.
36
Bab 36 Aniversary dan resepsi.
37
Bab 37 Curhatan
38
Bab 38. Kebahagiaan
39
Bab 39. Andai saja....
40
Bab 40 Mimpi
41
Bab 41. Kedekatan
42
Bab 42 Arlan Wibisono Abimanyu
43
Bab 43 . Penyesalan dan Luka.
44
Bab 44. Reni Anggraini Daguan.
45
Bab 45. Langkah sukses dan kehancuran Arlan.
46
Bab 46 Penyesalan
47
Bab 47 Terbuka
48
Bab 48. Titik Terang
49
Bab 49. Jennie Aquilla Darou.
50
Bab 50 Cinta atau hanya sekedar Kekaguman.
51
Bab 51 Terenyuh
52
Bab 52 Janji
53
Bab 53 Terkuak
54
Bab 54 Menunggu....
55
Bab 55 Firasat
56
Bab 56. Rena Aditama putri
57
Bab 57. Siapa yang berani melakukannya?
58
Bab 58. Terpuruk nya Radit
59
Bab 59. Keanehan
60
Bab 60 Penyelidikan
61
Bab 61.Praduga
62
Bab 62 Andai saja...
63
Bab 63 Mungkinkah...
64
Bab 64. Positif
65
Bab 65 Terharu
66
Bab 66 Langka cepat Arlan dan Bram
67
Bab 67 Mentari mulai menunjukan cahayanya.
68
Bab 68 Perasaan yang kembali Rumit
69
Bab 69 Kacaunya Radit
70
Bab 70 Terbuka
71
Bab 71. Bahagia atau Sedih
72
Bab 72. Pertemuan Rena dan Radit
73
Bab 73 Jalan Takdir.
74
Bab 74 Aksi dan usaha
75
Bab 75. Hidup Arlan
76
Bab 76 Ulah absurd seorang Raka
77
Bab 77 Usaha Terakhir
78
Bab 78 Ikatan
79
Bab 79 Dekat namun terasa asing
80
Bab 80 Asisten Rayy
81
Bab 81 Entahlah
82
Bab 82. Lika liku kehidupan
83
Bab 83 Keputusan Radit
84
Bab 84 Selangkah lagi
85
Bab 85.Suratan takdir.
86
Bab 86 Kejujuran Raka
87
Bab 87 Tawa Arlan
88
Bab 88 Timbal balik
89
Bab 89 Kecewa
90
Bab 90 Meluruskan jalan masa Depan.
91
Bab 91 Hal tak terduga.
92
Bab 92 Perjalanan hidup
93
Bab 93 Best of Citra
94
Bab 94. Pengangkatan Radit.
95
Bab 95 Tentang Masa Depan
96
Bab 96. Kepercayaan dan keyakinan
97
Bab 97 Perasaan
98
Bab 98 Mungkinkah ....
99
Bab 99 . Saka Dan Sara Aditama
100
Bab 100 Menentukan Langkah.
101
Bab 101. Tekat teguh Radit
102
Bab 102 Lukisan Hati
103
Bab 103.Kedatangan Jennie.
104
Bab 104.Tentang Jennie
105
Bab 105 . Galau
106
Bba 106. Kekhawatiran Radit
107
Bab 107. Tenang
108
Bab 108. Orang-orang Baik?
109
Bab 109. Rico Aditama
110
Bab 110 Intermezzo
111
Bab 111. Langkah- Langkah
112
Bab 112. H- 1 lamaran
113
Bab 113. Kesibukan Rena.
114
Bab 114.Gelagat aneh
115
Bab 115. Gaun idaman
116
Bab 116. Kejutan
117
Bab 117. Haru dan Bahagia
118
Bab 118.Pernikahan
119
Bab 119. Keluarga meski tanpa ikatan darah
120
Bab 120. Resepsi
121
Bab 121. Bahagia yang tak terlukis kan
122
Bab 122. Malam pertama?
123
Bab 123. Tak seindah sinar Rembulan.
124
Bab 124.Gelora rasa
125
Bab 125. Yakin?
126
Bab 126. Hadiah untuk Rayyan
127
Bab 127. Masih memantau
128
Bab 128. Tuan Wibisono
129
Bab 129. Andai saja...
130
Bab 130. Kenyataan yang terpendam
131
Bab 131. Akhir
132
Pengumuman novel baru
133
Boncap 1
134
Bab 134. S2..Kesunyian Hati
135
Bab 135. S2. Kebahagiaan Raka
136
Bab 136. S2..Rico kembali bangkit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!