Bab 20

Paula masuk balkon dan berpesan kepada pelayan yang verjaga di depan agar jangan mengijinkan siapapun masuk kecuali Duke Delta.

Paula beruntung kali ini tak ada yang menganggungnya baik Lady Cecil, Putri Bella ataupun yang lainnya. Paula cukup tertutup, dia juga tak banyak menyapa orang dari tadi . Dia hanya beberapa kepalanya saja seperti Countess Valery, Baroness Joe alias Madam Joe, Duchess Joanne dan Marchioness Susan karena Paula sakit smsetelah keracunan sehingga tak bisa menghadiri undangan pesta teh mereka.

Dia balkon itu juga ada sofa yang cocok digunakan untuk duduk dan melihat bintang di langit. Untuk sesaat Paula merasa tenang.

Di lantai utama, Ball masih berlangsung. Tarian dana sebentar lagi akan diadakan. Delta segera mencari Paula karena bagaimana pun, tarian pertamanya harus bersama dengan istrinya. Sementara matanya terus mencari Paulaz Delta dikejutkan dengan kedatangan Putri Bella.

"Duke..." Panggil Bella. Dia tersenyum memamerkan citranya kepada laki-laki yang sudah lama disukainya.

Delta hanya membalasnya dengan sopan karena ini masih di depan umum.

"Maafkan saya Putri, saya harus mencari istri saya." Delta berharap dengan demikian sang Putri bisa pergi. Tapi diluar kendalinya sang Putri malah mengekorinya. Barulah Putri Bella berhenti mengekori Delta saat langkah Delta menuju kerumunan tempat Camila berada.

Delta menemukan Camila yang tengah berbincang dengan para Lady. Karena dia tidak bisa menemukan Paula, maka Delta menghampiri Camila untuk bertanya dimana istrinya berada.

"Permisi para Lady. Bisakah saya berbicara dengan Lady Camila sebentar?"

Para Lady hampir berteriak karena dihadiri oleh orang yang selalu dingin dengan para perempuan. Duke Delta bahkan tersenyum ketika menyapa para Lady. Camila kaget bukan main karena habis ini Dia pasti akan jadi narasumber untuk semua Lady yang berbicara dengannya.

"Ada yang bisa saya bantu Duke?" Kata Camila sambil berjalan menjauh dari dari kerumunannya tadi.

"Apa Lady Camila melihat istri saya, Paula?"

"Ah, Paula ada ruang istirahat Duke. Dia hilang gaunnya sangat berat jadi Dia beristirahat di Balkon."

"Terimakasih. Saya permisi kalau begitu. Maaf sudah menganggu waktumu."

"Ya, tidak masalah Duke."

Delta naik ke lantai dua, sekarang dia harus menebak balkon mana yang dihuni istrinya.

"Apakah balkon ini sudah ada yang masuk?" Delta bertanya pada balkon pertama yang dia temui.

"Tidak Duke, disini masih kosong."

Delta menghela nafas pelan, harusnya Paula beristirahat saat tarian dana susah selesai. Dengan begini Delta pasti tidak akan mencarinya.

"Terimakasih. Ah... apa kau melihat qda seorang Lady yang masuk balkon dengan gaun berwarna hijau seperti bajuku?"

Petugas itu berpikir sejenak. "Tadi saya melihatnya, dia hampir jatuh menabrak Pangeran."

"Menabrak Pangeran?" Alis Delta naik sebelah.

"Ya, tapi untungnya dia tidak apa-apa. Lady itu masuk ke balkon paling ujung sana Duke."

Mata Delta kemudian tertuju pada ujung ruangan. "Terimasih."

"Sama sama Duke."

Delta akhirnya sampai ke ruangan tempat Paula berada.

Paula yang tadinya sendiri kemudian mendengar deeu langkah mendekat. "Pasti si Delta."

"Kau harus kebawa untuk melakukan tugasmu!"

Tubekan Paula benar.

"Iya." Paula kemudian berdiri dan kembali menyeret gaunnya.

Mereka sudah tiba dibawah dan kemudian Paula menari dan berdansa dengan suaminya untuk yang kedua kali. Pertama kalinya saat pesta perayaan pernikahan mereka. Itupun Paula juga harus mendapatkan perkataan buruk terlebih dahulu dari suaminya.

Delta cukup tahu bahwa istrinya itu cantik sehingga banyak mata buaya yang menatap Paula dan Delta tidak suka itu. Paula adalah miliknya karena dia sudah membelinya dengan biaya yang mahal.

"Jangan menatap yang lain dan lihatlah aku!" Delta terus menekan Paula dan itu membuat Paula semakin sesak dadanya. Dia (Paula) ingin melarikan diri kalau bisa.

Kiryll yang juga sudah di lantai utama untuk berdansa cukup kaget melihat perempuan yang tadi menabraknyq kini tengah berdansa dengan Duke. "Apa Lady itu istri Duke?" Tanya Kiryll kepada salah satu bangsawan yang bersama dengan dirinya.

"Benar Pangeran."

'Ternyata dia sudah punya suami.' batin Kiryll. Ada perasaan kecewa di dirinya, karena Kiryll sudah tertarik dengan Lady tersebut sejak pandangan pertama. Harapannya sudah putus karena statusnya adalah wanita dari temannya sendiri.

Bagi Paula, dansa tersebut terasa sangat lama sekali. 'Qpa para pemain musik itu benar benar memainkan lagu dengan benar? jangan jangan mereka mengulang ngulang lagunya.' Paula sudah tidak tahan karena harus menatap suaminya dan pura pura tersenyum. Dan setelah penantian yang sangat lama, akhirnya lagu selesai. Paula merasa kalau tugasnya sudah selesai jadi Dia ingin ke ruang istirahat. Kali ini benar benar ruang istirahat di ruangan bukan di balkon yang terbuka karena udara sudah dingin karena semakin malam.

Di ruangan besar itu, Paula menjatuhkan pantatnya dan duduk dengan bersandar dengan punggung sofa. "Nyamannya." Dia kemudian memejamkan matanya karena lelah, lelah secara batin yang membuat fisiknya juga lelah.

Sementara itu Delta masih bertahan di ruangan utama Ball berlangsung. Dia harus bertemu dengan seseorang untuk menyelesaikan masalah bisnis tambang besinya. Setelah selesai, Delta beriat menjemput Paula dan pulang, tapi dia dicegat oleh Bella.

"Duke...."

"Putri...." Seperti biasa, Delta berbasa basi memanggil nama Bella.

"Apakah Duke buru-buru?"

"Ya, saya sedang mau menjemput istri saya."

Raut wajah Bella berubah. Dia ingin sekali berteriak kesurupan tapi di tahannya.

"Aku hanya rindu dengan Kakak, tidak biasakah Duke menceritakan soal Kakak barang sebentar."

Bella berusaha meraih simpati Delta dengan cerita Kakaknya. Untuk hal ini, Bella benar benar rindu Kakaknya yang tidak pernah kembali dari medan perang.

Delta menimbang nimbang omongan Bella dan akhirnya memberika Bella waktu sebentar untuk bernostalgia.

Bella tersenyum menyeringai.

Delta menceritakan kisah Delta dan Kakak Bella semasa di akademi dengan singkat. Sejujurnya Delta juga merindukan Arnold. Dia tidak kembali tapi juga tidak ditentukan mayatnya. Di tengah suasana itu, pelayan datang memberikan minuman kepada meraka berdua. Awalnya Delta menolak tapi karena terus dipaksa berbicara oleh Bella dan memang sejati tadi dia juga banyak mengobrol sehingga lama lama di haus. Dia meminum wine putih yang berharga. Setelah minum, Delta masih ditahan Bella jadi Dia meladeninya sebentar.

Delta merasa panas ditubuhnya. Kepalanya sedikit pusing. Dia minum wine hanya beberapa gelas, harusnya dia tidak akan mabuk, pikirnya.

Bella tersenyum senang. "Duke apakah anda baik baik saja?" katanya.

"Tidak masalah, kalau begitu saya permisi." Delta buru buru harus pergi menjemput Paula dan mengajaknya pulang. Tapi beru malu melangkah, kakinya sedikit limbung.

"Duke...." Bella segera menangkap Delta dan membopongnya.

"Rencanaku berjalan dengan baik."

Delta yang masih sadar itu segera mendorong Bella. "Maaf saya harus pergi. Dengan langkah sedikit sempiyongan dia naik keatas. Bella masih membutuhkan Delta, karena tak lama lagi dia pasti tidak berdaya untuk melampiaskan hasratnya.

Bella tetap menjaga jarak dengan Delta karena bagaimana pun orang itu masih waras. Jadi Dia tidak mau memaksa dan menimbulkan keributan yang tidak perlu atau Ayahnya akan meradang seperti reog.

"Bella? Apa yang kau lakukan?"

Mata Bella membelalak karena Kakak tirinya, Pangeran Kiryll memanggilnya. Kiryll yang baru kekuar dari balkon melihat punggung Bella tengah mengamati seseorang.

'Sialan! kenapa harus bertemu dengannya.'

"Aku hanya ingin beristirahat kak di balkon." Bella berkilah agar cepat pergi. Dia harus segera menyeret Delta sebelum dia sampai diruangan yang ada istrinya.

"Benarkah? Apa kau merasa kurang sehat?" Kiryll tahu betul kalau adiknya adalah orang yang suka tebar pesona dihadapkan wanita dan laki-laki. Dia seperti mengumpulkan pemujanya dan bersiap mendirikan sekte pemuda Bella.

"Yah, Kakak benar." Vella menjawab dengan buru buru karena dia tidak sabar untuk pergi.

"Haruskah kupanggilkan dokter?"

"Tidak!" Jawab Bella dengan nada sedikit menyentak sampai sampai Kiryll sedikit kaget.

"Tidak maksudku, aku hanya perlu menenangkan diri." Bella segera mengoreksi nada bicaranya.

Bella segera menoleh kebelakang dan benar saja, dia kehilangan Delta. 'Aoakah memang laki-laki jalannya secepat itu?'

"Maafkan Kakak Bella, aku hanya khawatir." Kiryll meskipun Dia adalah seorang kakak tiri, tapi dia juga menyayangi Bella yang sudah kehilangan Ibu dan Kakaknya di Medan perang. Sayang Bella selalu menutup hatinya bagi siapapun .

"Kalau begitu saya permisi Kak. Oh ya selamat datang atas kepulanganmu." Bella tersenyum dan segera pergi dengan buru-buru.

Terpopuler

Comments

Jamilah BundawafieYafi

Jamilah BundawafieYafi

akhirnya malah ke Paula itu pelampiasannya

2023-05-25

0

elvie

elvie

hadehhhh...Dasar Bella ga tau diri, sampe segitunya buat ngejerat si Duke
ya ampun😒😒😒

2023-04-21

0

Vincar

Vincar

Semangat Author 💪, jangan lupa mampir Thor...

2023-04-06

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Disclaimer
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Ban 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 103
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab 118
120 Bab 119
121 Bab 120
122 Bab 121
123 Bab 122
124 Bab 123
125 Bab 124
126 Bab 125
127 Bab 126
128 Bab 127
129 Bab 128
130 Bab 129
131 Bab 130
132 Bab 131
133 Bab 132
134 Bab 133
135 Bab 134
136 Bab 135
137 Bab 136
138 Bab 137
139 Bab 138
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Disclaimer
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Ban 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 103
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab 118
120
Bab 119
121
Bab 120
122
Bab 121
123
Bab 122
124
Bab 123
125
Bab 124
126
Bab 125
127
Bab 126
128
Bab 127
129
Bab 128
130
Bab 129
131
Bab 130
132
Bab 131
133
Bab 132
134
Bab 133
135
Bab 134
136
Bab 135
137
Bab 136
138
Bab 137
139
Bab 138
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!