Bab 5

Paula bangun pagi sekali karena dia ingin beribadah ke kuil pagi. Dia tidak punya pelayan ekslusif makanya menyiapkan semuanya sendiri. Dia berpamitan ke Gery dan akan pulang saat makan pagi pukul 7.30.

Dia membawa dua pelayan bernama Ann dan Leah. Di kuil, dia berdoa dengan sangat khusyu' untuk dirinya sendiri dan keluarganya, juga untuk suami yang tidak mencintainya.

Paula merindukan Ayah dan Kakaknya.

Saat hendak kembali, dia bertemu dengan pendeta yang memberkati pernikahannya, "Apa kabar Duchess?" Pendeta tersebut menyapa ramah.

"Kabar baik Bapak Pendeta." Paula membalas sapaan tersebut dengan formal.

Pendeta Jose mengenai Paula karena Paula punya wajah cantik yang khas. "Bagaimana kabar Duke?"

"Duke juga sehat." Paula tersenyum.

"Semoga kalian selalu bahagia dan diberkati para dewa."

"Amin..." Paula mengucapkan amin yang paling serius. Meskipun Dia menganggap doanya lucu tapi tetap saja, doa pendeta bisa saja lebih manjur daripada doa hambanya.

"Maaf, saya agak terburu buru, jadi saya harus pamit."

"Ya... selamat jalan Bapak Pendeta..."

Sudut hati Paula terasa sesak melihat pendeta yang memberkati pernikahannya itu. Dia tidak berdosa karena tidak tahu pernikahan seperti apa yang dia sahkan dan dia berkati. Tapi tetap saja, Paula sedikit merasa kesal dengannya.

Paula segera pulang karena waktu sarapannya sudah hampir tiba. Kereta yang membawanya dengan cepat sampai ke mansion. Paula tak perlu berganti baju lagi karena dia ke kuil dengan baju yang cukup sopan dan bisa dipakai sehari hari, gaun itu sedikit santai dan tidak terlalu banyak ornamen mencolok.

Di meja makan, Paula yang menunggu suaminya terlebih dahulu, dia menyiapkan teh hitam panas kental kesukaan suaminya, peran sebagai istri yang berbakti sangat mudah dijalankan oleh Paula.

Delta akhirnya turun dan sarapan bersama dengan istrinya. Tak ada pembicaraan khusus, hanya sapaan hangat pagi yang singkat, lalu dengan segera Paula ditinggal pergi.

Hari ini adalah perjamuan Lady Cecil, Putri Marquess yang merendahkannya. Dia yakin kalau hari ini akan jadi hari yang berat baginya.

Dia menyuruh Ann untuk menyiapkan gaun yang sedikit mencolok. Itu semua karena citranya sebagai istri Duke harus Dia jaga. Gaun itu berat dan banyak ornamennya. Lengannya juga banyak bordiran halus. Biasanya dulu sebelum menikah, baju yang dia pakai sekarang adalah baju yang akan Paula gunakan ke pesta, bukan sekedar untuk perjamuan teh.

Paula berangkat dengan menyiapkan hatinya.

Benar saja, sesampainya disana, Paula di acuhkan. Dia juga diberi kursi duduk paling ujung dan hampir tak terlihat. Meski pangkatnya Duchess tapi Lady Cecil tampak blak belakang ingin memperlakukan Paula dan tidak ada seorang pun yang menegurnya.

"Saya membawa parfum keluaran terbaru bisnis keluarga saya Lady Cecil." kata seorang perempuan muda, mereka semua pergi membawa hadiah untuk menyenangkan Cecil.

"Ya ampun, terimakasih banyak Lady Berta," Cecil menerima parfum itu sengaja senyum bahagia.

Paula lupa kalau perjamuan minum teh juga biasanya digunakan untuk ajang pamer. Kemarin di pesta perjamuan Countess Valery dia disuruh membawa bunga saja, jadi Paula membawanya. Di perjamuan minum teh yang diadakan Lady Cecil kali ini tidak ada note khusus seperti drescode atau harus membawa hadiah, jadi Paula datang tanpa membawa apapun.

Semua orang menawarkan hadiah yang bermacam macam, mereka semua beranjak kekayaan dan pamor dan hanya Paula saja yang terdiam. Hadirnya seperti tidak diharapkan. Dia datang hanya karena Gery bilang, penting untuk menunjukkan batang hidung di keluarga Marquess.

Padahal niat Gery yang sebenarnya adalah, dia ingin menguji Paula. Cecil adalah salah satu perempuan yang tergila gila dengan Delta. Dia bahkan lebih menganggu dari pada Putri Kedua. Jadi Gery jelas tahu kalau dia menyuruh Paula datang, artinya Dia menyuruh Paula untuk dipermalukan oleh Putri Marquess. Gery buka berniat jahat, dia hanya ingin melihat respon perempuan yang dinikahi oleh Tuannya itu.

"Apakah semuanya semuanya sudah memberikan hadiahnya?" Kata Lady Terra, anak Viscount Solei.

Paula tertunduk.

"Ya ampun, apakah Duchess Paula datang tidak membawa apa-apa?" Kalimat itu cukup keras untuk di dengar oleh semua orang.

Paula tersenyum meskipun Dia malu, "Maaf, karena ini adalah...." belum selesai dia berbicara, pelayan datang membawa banyak botol wine dan salah seorang berbicara, "Duke Delta memberikan sebotol wine untuk setiap orang sebagai hadiah."

Semua orang tampak terkejut karena datangnya hadiah sangat terlambat, "Ya ampun, Duchess ternyata menyiapkan hadiahnya dengan sangat baik."

Tiba-tiba saja pujian itu datang entah dari Lady siapa.

Botol yang wine yang disiapkan itu adalah koleksi mahal dan sangat sulit didapatkan. Paula cukup beruntung karena entah Duke sendiri yang memberinya perhatian khusus untuk di perjamuan ini atau Gery yang sudah bertindak lebih dulu.

Paula masih tersenyum.

Hanya Cecil, sang tuan rumah yang terlihat tidak senang. Tapi dia sendiri menyembunyikan emosinya dengan baik. Dia tidak mau jadi bahan gunjingan karena menunjukkan ketidaksukaannya kepada Paula.

Semua orang juga sudah tahu bahwa Cecil menyukai Delta, Duke Muda tampan yang kaya raya. Dia juga ahli pedang yang hanya ada 5 di Kerajaan. Tapi cintanya bertepuk sebelah tangan. Jadi sewaktu Duke mengumumkan pernikahannya yang tiba-tiba, Cecil melempar semua barang di kamarnya.

Hari ini semua orang yang awalnya mengucilkan Paula pun jadi ingin berteman dengannya. Paula tampak risih akan hal tersebut. Bangsawan adalah orang yang kebanyakan adalah munafik, Paula tidak menyanggah hal tersebut.

"Lain kali, Duchess harus mengadakan pesta tehnya sendiri." Kata seseorang yang beberapa menit yang lalu menanyakan kedatangannya yang tak membawa apa apa.

Paula benci tersenyum lagi, tapi dia juga harus tetap menjadi seorang Duchess yang menjaga martabatnya di depan semua orang, jadi Dia dengan enggan yang disamparkan mengiyakan orang tersebut.

Perjamuan lalu dimulai seperti biasa, saat ada jeda istirahat, Paula ijin ke kamar mandi untuk membenarkan gaunnya yang sedikit berantakan.

Dijalan dia dicegat oleh Cecil dan kedua temannya.

'Perasaanku mengatakan kalau ini buruk' gumam Paula. Benar saja, firasatnya berkata dengan baik.

"Hei kau orang udik! Kau pasti sudah menebak Duke sehingga terpaksa dia menikahimu kan?" Suara cempreng Lady Zola menuduh Paula.

"Cih...Orang miskin yang ingin memanjat status lewat pernikahan." Kali ini Lady Terra yang berbicara.

Cecil sangat ingin menambah rambut Paula karena kesal, beruntung dua temannya susah mewakili dirinya. Dalam pikiran Cecil hanya ingin menjauhkan Paula dengan Duke bagaimana pun caranya.

"Kau lihat saja ya, pernikahanmu tidak akan bertahan lama!" Cecil mengutuk Paula.

Paula diam saja tak menggubris atau merasa terprovokasi oleh ketiga orang tersebut.

Cecil kemudian melangkah maju sengaja menabrak bahu Paula.

"Aw...." Paula merasa bahunya sakit karena ditebak dengan keras. Dia hanya menahan emosinya saja.

Paula ke kamar mandi dan melihat ke cermin, bahunya memerah. Setelah membenahi gaun dan riasannya. Dia kembali ke acara seperti tidak terjadi apa apa.

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

ya ampyunnn ini mah tersiksa luar dalam...
dalam rumah luar rumah🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

2024-02-05

0

Zhilla Senja

Zhilla Senja

cemburu...

2023-06-06

3

elvie

elvie

cemburu buta.....
😒😒😒

2023-04-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Disclaimer
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Ban 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 103
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab 118
120 Bab 119
121 Bab 120
122 Bab 121
123 Bab 122
124 Bab 123
125 Bab 124
126 Bab 125
127 Bab 126
128 Bab 127
129 Bab 128
130 Bab 129
131 Bab 130
132 Bab 131
133 Bab 132
134 Bab 133
135 Bab 134
136 Bab 135
137 Bab 136
138 Bab 137
139 Bab 138
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Disclaimer
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Ban 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 103
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab 118
120
Bab 119
121
Bab 120
122
Bab 121
123
Bab 122
124
Bab 123
125
Bab 124
126
Bab 125
127
Bab 126
128
Bab 127
129
Bab 128
130
Bab 129
131
Bab 130
132
Bab 131
133
Bab 132
134
Bab 133
135
Bab 134
136
Bab 135
137
Bab 136
138
Bab 137
139
Bab 138
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!