Bab 2

Setelah dijemput oleh Delta, Paula dibawa ke sebuah ruangan istirahat.

"Apa yang para gadis itu bicarakan?"

Paula yang mengira kalau Delta adalah orang yang cuek dan tak perduli dengan apa yang dia lakukan ternyata salah.

"Ingat, jangan membuat bahan gosip yang tidak di inginkan!"

Paula akhirnya tahu bahwa Delta sangat perduli dengan Citra dan pamornya.

"Saya tahu tempat dan tidak akan bertindak di luar kendali."

Berkali-kali Paula di injak harga dirinya, tapi dia hanya bisa meneguhkan hatinya.

Setelah percakapan singkat itu, Sang Duke berlalu pergi meninggalkannya tanpa sedikit pun menoleh ke belakang. Paula hanya melihat suaminya itu pergi sampai punggungnya menghilang di balik pintu.

Paula menjatuhkan dirinya ke sofa, gaun penggantinya berat dan pengap. Dia bahkan belum makan seharian ini dan hanya minum untuk menghilangkan dahaganya.

Perayaan itu segera berakhir, Paula yang sekarang menjadi Duchess diatas kertas itu pun segera memasuki mansion mewah milik Sang Duke .

Bagi Paula, pernikahan pertamanya sangat berkesan. Meski tanpa ciuman seperti pernikahan pada umumnya, juga tanpa sahabat terjadinya dan juga tanpa persiapan matang sesuai keinginannya. Tetap saja pernikahan pertamanya ini terlalu berkesan.

Pernikahan kontrak ini akan selamanya dia ingat.

Di kamar pengantin yang sudah disiapkan oleh para pelayan. Paula dilayani dengan baik, dia mandi dan diberi wewenang. Baju yang diberikan juga kamisol tipis dan transparan memperlihatkan lekuk tubuhnya. Paula malu karena harus berpakaian begini untuk menggoda suaminya.

Bukankah ini hanya pernikahan kontrak?

Sampai di kamar, disana sudah ada Delta yang menikmati segelas anggur merah yang berharga.

"Kau mau minum?" tawarnya.

Paula menganggukkan kepalanya.

Suaranya terlalu canggung bagi keduanya.

"Apa kau berniat menggodaku?"

"Uhuk..." Paula tersedak anggur manis itu, tapi berkat omongannya Delta yang menohok, hidung dan tenggorokannya terasa panas.

Delta jelas memindai tubuh Paula yang hanya memakai kamisol tipis.

Paula tidak nyaman, terlebih udara malam itu juga lumayan dingin.

"Saya hanya memakai apa yang sudah disiapkan," Paula menyangkal omongan Delta.

"Huh..." Delta tersenyum sinis.

Delta kemudian berdiri dan menghampiri Paula. Melihat Delta mendekat Paula panik, tapi dia menyembunyikannya dengan baik.

Delta mengambil beberapa helai rambut Paula dan menciumnya. Paula bergidik ngeri.

"Seperti yang sudah kuduga. Pelayan dirumah tahu seleraku," senyumnya menyeringai.

Ini adalah malam pertamanya, jadi seharusnya wajar jika pasangan yang baru menikah melakukan hubungan romantis. Tapi bagi Paula pernikahan ini hanya kontrak dan tidak seharusnya ada skinship yang berlebihan.

Paula ingin melawan, tapi dia tahu persis, orang seperti apa Delta itu. Semakin Paula melawan, semakin Delta akan menginjak harga dirinya. Jadi Dia diam saja.

Delta lalu berdiri dan membuang rambut Paula yang tadi dia ambil. Seakan sudah kehilangan minatnya.

"Aku akan tidur di kasur, terserah kau mau tidur dimana!"

Pernyataan Delta membuat Paula lega. Dia menduga, akan tetap jadi perawan sampai 5 tahun kedepan.

Delta naik ke atas ranjang dan membuang jubah yang menutupi badannya. Dia tidur dengan bertelanjang dada dan dengan menggunakan celana pendek saja.

Melihat pemandangan itu, Paula langsung membalikkan badan karena malu. Pipinya terbakar dan bersemu merah. Seumur hidup dia belum pernah melihat badan laki laki bertelanjang dada. Ini adalah kali pertamanya.

Berbeda dengan Paula yang malu, Delta justru bertindak acuh tak acuh seakan kebiasaan itu bukanlah masalah.

Paula masih memilih duduk di sofa untuk menenangkan diri.

Mungkin karena lelah, Delta langsung tertidur. Melihat Delta yang sudah tertidur, Paula berani mendekati ranjang ukuran besar tersebut. Ranjang itu bisa muat 4 orang dewasa, tapi Paula tidak mau tidur seranjang dengan Delta yang bertelanjang dada. Baginya itu sangat berbahaya. Jadi Paula hanya mengambil bantal dan lanjut tidur di sofa.

Malam semakin dingin, Paula yang mengenakan kamisol tipis itu semakin menggigil. Hanya ada satu selimut yang disediakan oleh pelayan. Paula teringat jubah tidur Delta yang diletakkan sembarangan, jadi Paula mengambil jubah itu untuk dikenakan menjadi selimutnya.

Setelah mendapatkan selimut tipis itu, Paula segera tertidur.

Di pagi harinya, ada suara keras yang membangunkan Paula.

"Bangun...!" suara itu cukup keras sehingga membuatnya kaget dan langsung duduk. Kepalanya pusing karena bangun dengan kaget dan langsung duduk.

Delta langsung menarik jubahnya yang digunakan Paula untuk selimut. Dia menggunakan jubahnya dengan wajah kesal.

"Maaf..." kata Paula yang langsung sadar dengan tindakan Delta.

Beruntung Delta tak mengatakan sepatah kata pun dan langsung melangkah keluar. Saat sampai dipintu, Delta berhenti melangkah, "Lain kali tidur saja di kasur. Aku juga tidak bernafsu melakukan hubungan intim denganmu!"

Paula masih terdiam sejenak, Delta tak memperhatikan wajah Paula karena dia berkata tanpa melihat Paula. Tak lama pintu terbuka dan Delta pergi. Pintu itu dibiarkan sedikit terbuka, Delta enggan menutup kembali. Paula melangkah ke depan untuk menutup pintu.

Setelah pintu tertutup, dia ambruk lemas. Badannya merosot ke lantai yang dingin. Matanya lalu turun ke bawah memandangi badannya. Rasa percaya dirinya menurun drastis. Dia berpikir, Mungkin dia memang tidak menarik.

Dia ingin menangis, tapi air matanya susah kering. Hatinya sakit tapi tidak bisa protes.

Dia segera berdiri dan memanggil pelayan untuk bersiap siap. Hari ini adalah hari pertamanya menjadi Duchess Grovan.

Pelayan yang melayani Paula banyak diam, mereka juga bertanya sekenanya seperti aroma apa yang Paula suka saat mandi, parfum yang Paula suka dan lain sebagainya.

Tapi semua itu juga percuma karena saat Paula menjawab, pelayan itu akan berkata, "Kalau Duke suka aroma lavender yang menenangkan," Jadi pada akhirnya, Paula tetap mandi dengan aroma lavender atau aroma lainnya yang disuka Duke pun dengan parfum, semua sesuai selera Duke. Bukan Paula.

Tugas Paula adalah menjadi istri pajangan, dia tak boleh bersuara atau mengemukakan pendapat . Dia dibungkam dan dijadikan boneka Duke selama 5 tahun.

Paula yang tadinya sudah percaya diri akan bertahan selama 5 tahun itu pun kini menciut. Kalau hari pertama saja dia tidak dihargai para pelayan, maka selanjutnya dia juga tidak akan dihargai. Paula cukup tahu akan hal itu.

Baju yang disiapkan juga sesuai selera Duke, sedikit glamor tapi berkelas. Baju itu cukup berat dipakai untuk sehari hari . Setelah selesai berdandan, Paula dipandu untuk menuju ruang makan.

Sekali lagi Paula menegakkan badannya. Paula tidak mau terlihat lemah di hadapan orang asing yang baru dia temui . Dia tahu, kalau yang bisa melindungi dirinya hanya dia sendiri.

Setelah sampai dimeja makan, Paula menyapa suaminya dengan tersenyum ramah, "Selamat pagi Yang Mulia..."

Delta juga tersenyum ramah menyanbutnya, drama rumah tangganya baru saja dimulai, perannya adalah menjadi istri yang baik dimata semua orang.

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

💪💪💪💪paula

2024-02-03

0

💦 maknyak thegech 💦✔️

💦 maknyak thegech 💦✔️

nikah kok dibuat sandiwara parah si Delta dan Paula

2024-02-03

1

Ney🐌🍒⃞⃟🦅

Ney🐌🍒⃞⃟🦅

kasian bgt kamu Paula ....

2024-02-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Disclaimer
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Ban 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 103
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab 118
120 Bab 119
121 Bab 120
122 Bab 121
123 Bab 122
124 Bab 123
125 Bab 124
126 Bab 125
127 Bab 126
128 Bab 127
129 Bab 128
130 Bab 129
131 Bab 130
132 Bab 131
133 Bab 132
134 Bab 133
135 Bab 134
136 Bab 135
137 Bab 136
138 Bab 137
139 Bab 138
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Disclaimer
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Ban 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 103
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab 118
120
Bab 119
121
Bab 120
122
Bab 121
123
Bab 122
124
Bab 123
125
Bab 124
126
Bab 125
127
Bab 126
128
Bab 127
129
Bab 128
130
Bab 129
131
Bab 130
132
Bab 131
133
Bab 132
134
Bab 133
135
Bab 134
136
Bab 135
137
Bab 136
138
Bab 137
139
Bab 138
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!