"Heh? kita ditilang?" Kalin mendadak turun dari motor milik Raksa. Dia ngeliat jam tangannya.
"Pak, pak tolong kita jangan ditilang!" kata Kalin panik.
"Anda berdua melanggar lalu lintas. Adek nggak pakai helm, dijalan raya seperti ini. Coba kalau ada----"
"Iya iya, Pak! saya mengerti, Pak..."Kalin langsung putar otak, dia manggut-manggut kemudian nyamperin mas-mas yang dia ikut nebeng tadi yang dengan muka asemnya nungguin surat tilangnya ditulis.
"Mas, sorry. Ini kan motor mas kan ya? jadi saya nggak perlu ikut nunggu disini kan?"
"Eiiiit, ehhh mau kemana kamu bocah nakal?!!!" Raksa menarik tas punggung Kalin, saat cewek itu mau kabur.
Bukan cuma tas yang ditarik, sekarang tangan Raksa memegang batok kepala kalin, sehingga gadis itu nggak bisa kemana- mana.
"Ini Mas suratnya," kata seseorang yang memberikan surat tilang buat Raksa. Raksa yang akan menerima kertas itu pun melepaskan Kalin.
Dan kesempatan itu digunakan Kalin buat kabur, dia menyelipkan uang 50 ribuan di tangan Raksa sambil bilang, "Makasih tebengannya!!!" Lalin lari meninggalkan Raksa yang hanya bisa menendang kerikil saking keselnya ngeliat bocah sekolah yang bikin dia apes pagi-pagi.
"Heeeh, balik sini!! bocah nakaaal?!!!" teriak Raksa.
"Adeknya usil juga ya, Mas?!" ucap seseorang yang tadi ngasih Raksa kertas tilang.
"Dia bukan adek saya, Pak!" ucap Raksa kesel.
Sedangkan Kalin, beruntung nemuin taksi dan bisa sampai ke sekolah 5 mnit sebelum gerbang ditutup.
"Astagaaaa, untungnyaaaaaa nggak telat!" Kalin yang udah duduk di kelasnya.
"Abis marathon, Lin?" tanya Nova teman sebangku Kalin.
"Apes banget gue hari ini, Nov!" Kalin mencoba menetralkan nafasnya.
Selama beberapa jam kedepan, Kalin mencoba ngotak-atik hapenya. Tapi nggak berhasil, karena sorot mata gurunya bikin dia nggak bisa buka hape buat sekedar ngechat Reno nantain dia berangkat nggak hari ini. Kebetulan Kalin dan Reno beda sekolah, mereka bisa kenalan karena lewat jalur nggak sengaja. Mereka nggak sengaja kenalan saat Kalin beli cilok di depan sekolahnya Reno, canda cilok! nggak lah ya!
Kalin dan Reno kebetulan satu tempat les, mereka makin deket setelah mereka duduknya sering sebelahan. Kadang Kalin suka nanyain soal yang dia nggak tau, sedangkan Reno yang sebenernya emang pinter bisa nangkep moment yang tepat. Dia bisa tuh ngajarin, Kalin sampai bisa.
Karena sering ketemu dan ngobrol intens, akhirnya mereka jadian. Udah sekitar 6 bulan Kalin dan Reno pacaran.
"Lin, jangan buka hape! ntar lu disamperin?!" Nova bisik-bisik ngingetin.
"Iya iya!" Kalin masukin haoe di dalam tas, dan nunggu sampai pelajaran ini selesai.
Untung Kalin termasuk dalam golongan bocah yang otaknya encer, pinter maksudnya. Jadi meskipun pikirannya agak-agak ngawang nih, tapi dia bisa menjawab pertanyaan random yang gurunya lemparkan sama dia.
Sedangkan ada mas-mas yang daripagi hawanya suntuk mulu.
"Itu muka kenapa ditekuk gitu, Sa?" salah satu temen satu divisi Raksa nanyain, dia Farid.
"Kayaknya kalau diliat aura lo hari ini, lo pasti mendapati suatu keapesan yang sama sekali nggak lo duga!" lanjut Farid dengan beberapa kertas di tangannya, yang dia taruh di meja Raksa.
"Kok lo tau?!"
"Shhhh, ck! lo tuh, aarrgghhh---" Farid, berdecak sedangkan Raksa duduk di kursinya ngambil kertas yang disodorin Farid, dia penasaran kalimat apa yang akan meluncyr dari bibir temannya itu.
"Apa?" Raksa nggak sabar.
"LO TUH EMANG UDAH TAKDIRNYA KENA APES MULU?!" seloroh Farid.
"SIALAN LO?!" Raksa mukul Farid dengan kertas yang di tangannya.
"BAHLUL ENTEEE?!" teriak Raksa, saat Farid kabur entah kemana.
"INI KANTORRRR BUKAN HUTAAAAN," teriakan pak Tomi bikin Raksa beresin kerjaannya, dia langsung anteng di depan komputer.
"Ck, ini gara-gara bocah setan itu?! awas aja kalau ketemu!" Raksa naikin salah satu sudut bibirnya ke atas.
Matahari bergerak terlaku cepat bagi mereka yang punya segudang aktivitas yabg harus dijalani.
Kalin sengaja nggak pulang, karena dia mau ada les matematika hari ini. Dan itu berarti dia bisa ketemuan nih sama pacarnya.
Kalin dan Nova keluar sekolah dengan badan yang lesu, otaknya kebanyakan menampung banyak pelajaran sampai kayaknya semua energi mereka gunain buat mikir seharian ini.
Mereka berdua mampir makan seblak buat ngisi perut mereka yang udah kelaparan, sebelum Kalin ikut Nova ke rumahnya.
Suasana kompleks rumah Nova lumayan sepi, apalagi di suasana sore kayak gini.
"Mau minum apa? biar gue ambilin!"
"Nggak usahlah, orang gue kesini cuma buat numpang ganti baju..." Kalin yang duduk di lantai pun segera bongkar tasnya, dia ngeluarin baju dari sana.
"Panas kayak gini kok! gue ke bawah dulu, bikin lo es teh!" Nova maksa, soalnya kebetulan dia juga haus banget pengen minum yang seger-seger.
"Kalau bisa tambahin irisan lemon, Nov?!" seru Kalin saat tangan Nova menjangkau pintu.
"Yeuuuuh, Markonah?! tadi aja nggak mau, sekarang malah requesst! Bentar gue bikinin dulu," Nova mleyotin bibirnya sebelum nutup pintu kamar.
Jarak dari rumah Nova ke tempat les Kalin lumayan deket, makanya kenapa dia mending nggak usah pulang dan numpang istirahat sebentar di rumah Nova, ngirit waktu ceunah!
Kalin sat set pakai jeans dan atasan dengan kerutan di bagian tangan. Rambut panjangnya dia biarkan tergerai begitu saja.
"Wiiihhh, udah dateng aja nuh?!" kata Kalin saat ngeliat Nova udah bawa dua gelas es teh yang salah satunya dikasih irisan lemon.
"Thanks!" Kalin ngambil gelas dari tangan Nova dan langsung meneguknya sampai setengah.
Nova nyalain ac dan seketika ruangan ini pun menjadi dingin.
"Jam berapa sih lesnya?" tanya Nova.
"Jam 5,"
"Gue mah ogah les lagi, otak gue bisa kehabisan daya kalau terlalu diforsir kayak elu!" Nova yang sekarang tiduran di atas kasurnya.
"Gue juga capek, tapi kalau gue nggak berangkat les. Nggak ada alasan buat ketemuan sama Reno?!" Kalin bersihin mukanya pakai pemberaih muka yang dia bawa. Emang prepare banget nih bocah.
"Bucin banget sih?!" ledek Nova.
"Bucin darimaneee?"
"Ya keliatan aja kalau lo itu terlalu bucin sama tuh cowok!" Nova agak naikin alisnya ngeliatain Kalin.
"Ya kalau gue nggak ketemu dia, gue nggak bisa nanyain kapan dia mau bayar utang?!" Kalin keceplosan saat dia ngulasin lipgloss di bibirnya.
"Utang? utang apaan?" Nova penasaran.
"Ehm, ya! duit, tapi nggak seberapa sih. Cuma kan namanya utang tetep utang kan?" Kalin gugup.
'Mampuus! kenapa pake keceplosan segala! Nova bisa teriak kalau denger Reno udah pinjem sekian juta sama gue! ntar gue diledek bucin lagi!' Kalin dalam batinnya.
"Serius dikit?" Nova ngekiatin Kalin secara intens.
Kalin liat jam di tangannya, "Astagaa, cepet banget udah jam 4 aja!" Kalin neguk minumannya kemudian.
"Gue mandi dulu ya, gerah?!" Nova ambil anduk dan meninggalkan Kalin sendirian di kamarnya.
"Huuyffhhh, untuuuung ajaaaaah!" Kalin merasa lega seketika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 239 Episodes
Comments
Mirna Loden Mirna Mirna
pacar kaya dia yah di putusin ajah
2023-05-18
0
nacl
wkwkwkw kasian raksa ditinggal gitu aja 😂😂😂
2023-05-11
0
Min Yoon-gi💜💜ᴅ͜͡ ๓
enak banget ya wkwkkwkw
2023-05-10
0