Bab 6

Mengapa Luna tidak bisa melakukan hal itu? Salah satu alasannya karena hubungan sang ayah dengan pamannya itu sangat dekat. Dia akan menghancurkan keluarganya sendiri, jika semua terkuak.

"Sayang, ada Papa disini. Mulai dari detik ini, Papa akan menjagamu dengan tangan Papa sendiri. Apapun maumu, jika kamu merasa nyaman pindah keluar negeri, Papa akan bersamamu," ucap Ellard sedikit melunak. Ia melihat ketakutan pada mata Luna. Ellard tidak ingin Luna merasa sendiri setelah kejadian ini.

"Pa, bagaimana jika di masa depan, tidak ada lelaki yang mau menikahi Luna. Apakah Papa kecewa dan akan membuang Luna?" Gadis yang kini berada di dada sang ayah itu mencoba menyiapkan hatinya.

Itu adalah sebuah resiko yang akan ia terima dengan kuat jika memang sang ayah memutuskan demikian.

"Kamu bicara apa!? Akan ada lelaki yang menerimamu apa adanya, Sayang. Jika memang itu tidak terjadi, Papa yang akan menjagamu dengan nyawa Papa." Ellard menghela napas panjangnya.

Terasa sangat pedih.

Hannah dan Luna. Dia tidak akan mengulangi kepedihan itu untuk kedua kalinya.

Sebagai orang tua yang tidak utuh untuk gadisnya yang baru ia ketahui itu, ia merasa telah gagal menjaga sang putri dari jahatnya dunia luar.

"Papa jangan khawatir. Jika tidak ada yang menikahi Luna, biarkan Luna mengabdikan hidup Luna untuk Papa. Selamanya." Ucapan Luna terdengar begitu ringan, seperti seseorang yang tengah berserah dan pasrah.

"Papa akan senang sekali. Tapi Papa akan memastikan hidupmu bahagia, dengan lelaki yang mencintaimu. Papa bersumpah tidak akan pergi dengan tenang jika kau belum bahagia."

Luna memukul pelan dada sang ayah, hingga membuat Ellard mengulas senyum bulan sabitnya ditengah kegetiran yang menimpa.

"Papa disini saja. Aku tidak apa-apa sendiri. Aku hanya ingin pergi dari negara ini. Melupakan semuanya, kecuali Papa dan Kakak."

Bagaimana mungkin ia mengizinkan sang ayah untuk bersamanya, sedangkan Ellard masih sangat dibutuhkan perusahaannya.

"Tidak! Keputusan Papa sudah bulat. Papa sudah melewatkan masa kecilmu karena ketidaktahuan. Dan papa tidak akan membiarkannya kali ini."

Luna sangat mengerti perasaan sang ayah. Gadis itu menangis kembali mendengar ucapan Ellard. Lelaki yang ia sebut ayah itu benar-benar membuktikan ucapannya.

Setelah cukup lama berada di luar, Ellard membawa Luna masuk ke dalam rumah. Meskipun Luna menolak pada awalnya, namun akhirnya gadis itu menurut pada sang ayah.

Angin begitu dingin di malam menjelang pagi hari itu. Membekukan hati Luna yang teramat sakit atas perlakuan Stefan padanya.

Ayah, selalu menjadi cinta pertama untuk anak perempuannya. Melindungi dan menjaga sepenuh hati.

\=\=\=\=\=\=\=\=≠\=\=

"Iya, Pa."

"Duduklah, Ag." Ellard menatap dingin putra satu-satunya dengan dengan Rosalie, istrinya.

Meski sebenarnya tatapan itu bukan untuk anak laki- lakinya itu, tetapi untuk lelaki yang telah menyakiti Luna.

Sisa-sisa kekecewaan dan kemarahan semalam masih berbekas jelas di wajah Ellard. Dan Aglen menyadarinya.

"Apa kau mengetahui siapa saja teman dekat Luna selama disini? Lelaki bukan wanita."

Dengan tatapan yang masih sama, Ellard yang menyesap kopi sebagai sarapan paginya bertanya pada Aglen.

"Setahuku tidak ada yang benar-benar dekat, Pa. Kecuali, anak teman Papa, Bhara."

Aglen yang sebenarnya tidak tahu arah pertanyaan sang ayah hanya menjawab seadanya. Karena sejujurnya ia tidak mengetahui apapun tentang adik tirinya itu.

Dia hanya beberapa kali melihat gadis itu bersama Bhara. Lagipula ia tidak perduli dengan apa yang dilakukan Luna, selama tidak merugikannya dan nama baik keluarganya.

"Bhara? Anak Jeff?" tanya Ellard melirik tajam.

Aglen mengangguk. Jeff adalah rekan kerja Ellard meskipun mereka tidak dekat. Dan Bhara memang satu kampus dengan Luna.

"Bagaimana menurutmu anak itu?"

"Siapa, Pa? Bhara?"

"Hemm...." Meski sedang diliputi kemarahan saat ini, Ellard masih bisa mengendalikan nada bicaranya.

"Kukira, dia anak yang tidak banyak tingkah. Dia tidak pernah terlibat masalah dengan siapapun." Aglen tidak salah berpendapat seperti itu, karena memang profil Bhara tidak terlalu mencolok meski ia lahir dari keluarga kaya raya.

Ellard berpikir cepat. Luna saja sampai tidak mau mengatakan identitas lelaki itu, apa karena mereka dekat? Dan anak gadisnya itu merasa takut untuk membuka fakta.

Lelaki paruh baya dengan rambut beruban hampir sempurna itu nampak mengetuk-ketuk mejanya dengan pena. "Urus kepindahan Papa dan Luna sekarang juga, Ag. Sekalian kuliahnya, ke Kanada."

"Apa!? Papa dan Luna ke Kanada?"

"Iya. Ada sesuatu yang terjadi. Papa belum bisa memberitahumu sekarang. Papa harus bersama Luna. Perusahaan disini papa serahkan padamu dan Stefan."

"Tapi kenapa? Luna bukan anak kecil, Pa. Kenapa Papa harus menemaninya? Papa lebih dibutuhkan disini. Se_"

"Itu keputusan final papa, Ag. Jangan mendebat! Jika sudah waktunya, Papa akan menceritakan alasannya. Untuk sekarang kerjakan saja yang Papa perintahkan."

"Papa serius?"

"Apa Papa kelihatan bercanda? Selesaikan secepatnya!" titah Ellard pada anak lelakinya itu.

Aglen tidak bisa berkata apa-apa lagi. Keputusan sang ayah memang selalu tidak bisa ditolaknya.

Lelaki tampan yang masih lajang itu bergegas keluar dari ruang kerja sang ayah. Dengan membawa kemarahan yang tertuju pada sang adik, Luna.

Ya, Luna seperti mengambil alih perhatian sang ayah sejak kedatangannya. Dan itu membuatnya semakin tidak suka dengan gadis yang terpaksa harus ia terima dengan status adik itu.

Padahal hanya kuliah, kenapa harus ditemani papanya?

Aglen tidak mengetahui kejadian sebenarnya. Entahlah apa yang terjadi jika lelaki tampan dengan rambut dikuncir itu mengetahuinya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Brakkkk!

Seorang lelaki tampan tengah berada diantara beberapa lelaki berjas hitam yang membuatnya terjepit di dalam mobil.

Dia adalah Bhara. Baru saja pemuda itu hendak masuk ke dalam mobil namun ia malah di dorong kedalam mobilnya sendiri oleh orang-orang yang tidak dikenalnya.

"Siapa kalian!?" teriak Bhara.

"Apa kau yang bernama Sabhara Anderson?" tanya salah satu dari mereka.

"Cari tahu saja sendiri," ketus Bhara.

Bum!

Satu tinjuan sekepal tangan mendarat di pipi pemuda tampan keturunan Indonesia itu.

"Aku rasa bukan dia pelakunya," ucap yang lain menanggapi. Meski baru saja temannya menghadiahkan bogem mentah pada targetnya itu.

Bhara tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh orang-orang itu.

Bukan dia pelakunya!

Sepertinya mereka tengah disuruh seseorang untuk mencari tahu sesuatu.

Namun yang tidak ia mengerti mengapa pencarian orang-orang itu langsung mengarah padanya.

Bhara pemuda bersih. Dia merasa tidak pernah terlibat kejahatan apapun.

"Kita pergi!" Salah satu dari mereka bersuara.

"Bos sudah mendapatkan aktivitasnya hari itu. Dia tidak datang di perayaan karena pergi keluar kota. Ada foto- fotonya," bisik seseorang pada temannya.

"Oke. Bersih."

💕sayang jangan lupa vote, like dan komennya ya, gomawo😍

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

waduh Luna jadi sasaran kemarahan kakak tirinya ga yah

2024-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1A
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130 Ulang Tahun Elea dan Lelaki Misterius
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133 Cinta Bhara
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137 Nasib Pauline
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Draft
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 Bab 184
185 Bab 185
186 Bab 186
187 Bab 187
188 Bab 188
189 Bab 189
190 Bab 190
191 Bab 191
192 Bab 192
193 Bab 193
194 Bab 194
195 Bab 195
196 Bab 196
197 Bab 197
198 Bba 198
199 Bab 199
200 Bab 200
201 Bab 201
202 Bab 202
203 Bab 203
204 Bab 204
205 Bab 205
206 Bab 206
207 Bab 207
208 Bab 208
209 Bab 209
210 Bab 210
211 Bab 211
212 Draft
213 Bab 213
214 Bab 214
215 Bab 215
216 Bab 216
217 Bab 217
218 Bab 218
219 Bab 219
220 Bab 220
221 Bab 221
222 Bab 222
223 Bab 223
224 Bab 224
225 Bab 225
226 Bab 226
227 Bab 227
228 Bab 228
229 Bab 229
230 Bab 230
231 Bab231
232 Bab 232
233 Bab 233
234 Bab 234
235 Bab 235
236 Bab 236
237 Bab 237
238 Bab 238
239 Bab 239
240 Bab 240
241 Bab 241
242 Bab 242
243 Bab 243
244 Bab 244
245 Bab 245
246 Bab 246 Kamu adalah Obat Mujarab
247 Bab 247
248 Bab 248
249 Bab 249
250 Bab 250
251 Bab 251
252 Bab 252
253 Bab 253
254 Bab 254
255 Bab 255
256 Bab 256
257 Bab 257
258 Bab 258
259 Bab 259
260 Bab 260
261 Bab 261
262 Bab 262
263 Bab 263
264 Bab 264
265 Bab 265
266 Bab 266
267 Bab 267
268 Bab 268
269 Bab 269
270 Bab 270
271 Bab 271
272 Bab 272
273 Bab 273
274 Bab 274
275 Bab 275
Episodes

Updated 275 Episodes

1
Bab 1A
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130 Ulang Tahun Elea dan Lelaki Misterius
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133 Cinta Bhara
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137 Nasib Pauline
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Draft
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
Bab 184
185
Bab 185
186
Bab 186
187
Bab 187
188
Bab 188
189
Bab 189
190
Bab 190
191
Bab 191
192
Bab 192
193
Bab 193
194
Bab 194
195
Bab 195
196
Bab 196
197
Bab 197
198
Bba 198
199
Bab 199
200
Bab 200
201
Bab 201
202
Bab 202
203
Bab 203
204
Bab 204
205
Bab 205
206
Bab 206
207
Bab 207
208
Bab 208
209
Bab 209
210
Bab 210
211
Bab 211
212
Draft
213
Bab 213
214
Bab 214
215
Bab 215
216
Bab 216
217
Bab 217
218
Bab 218
219
Bab 219
220
Bab 220
221
Bab 221
222
Bab 222
223
Bab 223
224
Bab 224
225
Bab 225
226
Bab 226
227
Bab 227
228
Bab 228
229
Bab 229
230
Bab 230
231
Bab231
232
Bab 232
233
Bab 233
234
Bab 234
235
Bab 235
236
Bab 236
237
Bab 237
238
Bab 238
239
Bab 239
240
Bab 240
241
Bab 241
242
Bab 242
243
Bab 243
244
Bab 244
245
Bab 245
246
Bab 246 Kamu adalah Obat Mujarab
247
Bab 247
248
Bab 248
249
Bab 249
250
Bab 250
251
Bab 251
252
Bab 252
253
Bab 253
254
Bab 254
255
Bab 255
256
Bab 256
257
Bab 257
258
Bab 258
259
Bab 259
260
Bab 260
261
Bab 261
262
Bab 262
263
Bab 263
264
Bab 264
265
Bab 265
266
Bab 266
267
Bab 267
268
Bab 268
269
Bab 269
270
Bab 270
271
Bab 271
272
Bab 272
273
Bab 273
274
Bab 274
275
Bab 275

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!