Terpaksa Menolong Ibu
Di Sebuah Ruangan terjadi sebuah perdebatan yang cukup lama karena seorang gadis tidak mau menuruti kemauan seseorang.
"Bu apa saya tidak bisa bekerja seperti pelayan pada umumnya"
"Tidak bisa, karena jika kamu bekerja seperti mereka, kamu tidak akan pernah bisa melunasi hutang ibumu itu" ucap bu Indri tegas
"Tapi bu saya tidak mau, saya tidak mau bekerja seperti itu" ucap Nia lagi dengan nada yang sudah melemah.
Ibu Indri yang sudah kesal karena Nia terus menolak permintaannya mendudukan tubuhnya lagi dan dia berkata sangat pelan "jika kamu tidak mau maka nyawa ibumu taruhannya".
Deg
Nia kaget saat mendengar ucapan bu Indri dan dia berkata "Memang apa untungnya nyawa ibu saya bagi Anda?".
"Nyawa ibu mu tidak berharga tapi organ tubuh ibumu yang masih sehat sangatlah berharga".
Nia menangis saat itu juga karena dia mengerti apa yang di ucapkan bu indri, dan setelah berpikir Nia berkata "Baiklah aku akan melakukannya tapi ku mohon biarkan aku menuntaskan sekolahku dulu sebelum aku menuruti semua keinginan ibu".
"Baiklah, tapi awas kalau kamu sampai kabur". ucap bu Indri uang menyetujuinya karena hanya tinggal beberapa bulan lagi Nia lulus dari sekolahnya.
Nia tersenyum miris dan dia berkata "Ibu tenang saja saya tidak akan kabur, dan tolong anda jangan menyakiti ibu saya dan jangan bilang jika saya menyanggupi permintaan anda".
Ibu Indri mengulurkan tangannya agar Nia menjabat tangannya tanda perjanjian di sepakati, dan ibu Indri berkata "Besok kamu harus datang lagi kemari untuk menandatangani surat perjanjian".
Nia hanya diam tanpa merespon ucapan ibu Indri dan setelah selesai dia keluar dari ruangan ibu Indri dan duduk di sebuah kursi di restoran tersebut dan menundukan kepalanya.
Lama Nia terdiam di sana sampai seorang pelayan menghampirinya.
"Maaf neng kamu" ucapan sang pelayan berhenti karena Nia sudah berdiri untuk pergi dan Nia berkata maaf mba saya numpang duduk barusan".
"Sepertinya gadis itu berpikir jika aku akan mengusirnya". ucap sang pelayan setelah Nia pergi.
***
Nia yang tadi berwajah masam tiba-tiba saja memasang wajah bahagia karena akan bertemu sang ibu yang telah melahirkannya ke dunia.
"Assalamu'alaikum" ucap Nia sambil membuka pintu.
Terdengar dari arah dapur sang ibu menjawab salam dari Nia.
Nia menghampiri sang ibu uang berada di dapur dan langsung memeluk sang ibu yang sedang membuat masakan.
"Eh tumben kamu meluk ibu?". tanya sang ibu karena tidak biasanya Nia memeluknya, dan seperti yang ibu Nia tanyakan Nia akan memeluk ibunya jika memiliki masalah.
Ya memang Nia suka memeluk ibunya jika dia memiliki masalah karena dengan memeluk sang ibu Nia merasa lebih tenang.
"Tidak ada bu Nia cuman kangen saja sama ibu, bu Nia minta sama ibu doakan Nia agar hidup Nia selalu bahagia dan selalu dilindungi oleh Allah SWT.
"aamiin sayang, kamu harus tau jika ibu selalu mendo'akan mu setiap waktu" ucap Sang Ibu sambil mengelus kepala Nia yang masih memeluk ibunya.
"Sudah jangan seperti ini terus ibu harus lanjut masak dan kamu harus mandi karena badan kamu sudah bau" ucap Ibu menggoda Nia.
"Ibu ih, aku gak bau tapi lengket" ucap Nia tidak terima karena menurut Nia badannya tidak bau.
"Ya sudah sana cepet mandi dan ingat sekalian cuci baju kamu!".
Nia melepaskan pelukannya karena dia akan mandi. ya ibunya sering mengingatkan Nia untuk Langsung mencuci bajunya setelah Nia mandi.
Walau Nia sudah tidak perlu di ingatkan lagi tapi sang ibu selalu mengingatkannya, Nia sering bilang jika dia tidak perlu di ingatkan terus karena dia sudah tau tugas-tugasnya saat di rumah tapi tetap saja sang ibu selalu melakukannya.
Tapi setelah sang ibu sakit dan tidak cerewet lagi, Nia merasa sedih dan merindukan suara sang ibu yang cerewetnya minta ampun, jadi setelah ibunya sembuh Nia tidak pernah kesal lagi saat sang ibu menasehatinya atau mengingatkannya dalam segala hal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
flower
/Frown//Frown/
2025-01-16
0
Xavuviour
True sih ini, kenapa ya kira2
2023-04-27
0
Xavuviour
Wah baru awal cerita
2023-04-27
0