"Eh, tidak apa apa kok." Jawabnya.
"Kalau begitu jangan lupa nanti malam ya." Ucapnya.
"Aman." Jawab Eun Ju.
Sesampai rumah Young Soon. "Aku duluan ya Eun ju. Kau hati hatilah dan kabari aku nanti malam." Ucap Young Soon tersenyum lalu keluar dari mobil tersebut.
"Aman sayang, sampai jumpa nanti malam." Melambaikan tangannya.
Setelah taxi yang mengantar Eun Ju pergi. Young Soon pun langsung masuk ke dalam rumahnya. Saat di dalam, ibu tirinya memandangi dan terdapat tas belanjaannya yang tepat di samping ibu tirinya.
"Kau sudah pulang sayang." Panggil Min Soo berpura pura baik.
"Ya, ada apa emangnya kamu menunggu di sini?." Tanya Young Soon dengan wajah datarnya.
"Ibu sedang menunggu dan ada beberapa pertanyaan yang mau ibu tanyakan." Jawab bu Min Soo.
"Katakan secepatnya." Melipat tangannya.
"Apa semua ini belanjaan mu dan kenapa kau memakai pakaian seksi begini?." Tanya bu Min Soo menatapnya.
"Iya, kenapa emangnya. Lagian aku tidak pernah dibelikan pakaian olehmu dan semua ini adalah uang ayah, bukan uang mu. Jadi boleh dong." Jawab Young Soon dengan jelas.
"Dasar anak kurang hajar." Tampar bu Min Soo kesal dengannya.
Memegang pipinya yang ditampar. "Wah, enak saja menampar ya. Sudah hebat kah?." Tanya Young Soon sambil menatapnya dengan tajam.
"Aku ini ibumu, beraninya kau melawan ku. Aku yang selalu mengurus ayahmu itu dan kau seenaknya berkata begitu kepadaku!." Kesal bu Min Soo.
"Sepertinya ini cocok untuk direkam." Ucap batin Young Soon mengambil ponselnya dan merekam suara dan kembali di letakkan nya di tasnya.
"Sudah tahu melakukan kesalahan, masih saja membangkang dan malah main ponsel. Kau dengar yang aku bilang, hah!." Ucap Min Soo.
"Kenapa emangnya, kau kan bukan ibu kandungku. Kau hanya sebatas ibu tiri dan istri kedua. Kau mengerti." Ucap Young Soon mendekati wajahnya.
"Plakk." Bunyi tamparan kembali.
"Dasar anak gak tau diri. Beraninya kau berkata seperti itu kepadaku, kalau tidak aku yang merawat ayahmu. Mungkin ayahmu sudah mati. Aku hanya mau kekayaannya saja, kau mengerti." Jujur bu Min Soo.
"Wahh, I like honesty. Kamu begitu jujur ya, aku suka itu. Sudahlah, aku tidur dulu, capek dan terima kasih banyak sudah menjaga kan barang belanjaan ku ini." Ucapnya langsung mengambil tas belanjaannya dan naik ke lantai atas menuju kamarnya.
Setelah Young Soon masuk ke kamarnya. "Dasar anak gila, bodoh. Beraninya dia mengatai ku seperti itu. Kita lihat saja nanti." Mengepalkan tangannya.
"Tapi kalau dilihat lihat, kenapa anak itu berubah. Dari sikapnya dan bahkan penampilannya juga berbeda. Aneh, yang terpenting aku harus menyingkirkannya dan menyingkirkan ayahnya itu." Ucapnya tersenyum jahat.
Disisi lain. Young Soon yang langsung duduk di tempat tidurnya. "Akhh, selesai juga hari ini. Capeh banget aku." Terkapar Young soon kelelahan.
Langsung terduduk kembali. "Aku harus kembali merencanakan strategi ku untuk membalaskan perbuatan yang telah dilakukan Min hwa dan ibu tirinya itu. Aku tidak akan diam, kau tahu itu." Ucap batinnya.
Mengambil ponsel yang ada di tasnya. "Setelah aku merekam suara tadi, akan aku kirim ke ayah dan boom. I like surprise, hahahahah." Tertawa Young Soon dengan rencananya.
"Omong omong, aku sudah lulus sejak tahun kemarin dan aku belum mendapatkan pekerjaan. Aku tidak mau bekerja di tempat ayah. Tapi aku mau mengurus perusahaan saja dan tidak mau bekerja di sana. Di sana sangat membosankan, aku tidak suka kebosanan." Ucap Young Soon mengatur ponselnya.
"Aku minta Eun Ju mencarikan pekerjaan saja deh. Nanti malam aku akan mengatakannya padanya. Aku sudah tidak sabar untuk minum dan bersenang senang di sana." Ucapnya bahagia kembali terkapar ditempat tidur.
"Apa aku harus mengirim voice ini ke ayah. Aku jadi penasaran dengan ekspresi ayah nanti. Heheheh." Tertawa kembali sambil menatap ponselnya.
Saat Young soon sedang bermain ponsel. Tiba tiba ada yang memanggilnya. "Nona Young Soon." Panggil dari luar kamarnya.
Langsung berdiri. "Iya apa?." Tanya Young Soon.
"Tuan Bae datang non, anda di suruh turun ke bawah untuk menemuinya. Bu Min Soo yang menyuruh anda ke bawah." Jawab pelayan rumah mereka.
"Bae datang, ck. Males banget aku melihat wajah kotornya itu." Ucap batin Young Soon merasa jijik.
"Baiklah bi, saya akan turun dan terima kasih." Ucap pembantu langsung pergi dari kamar Young Soon.
"Aku harus menemuinya dan aku harus merapikan make up ku ini." Ucapnya merapikan sedikit make up nya.
Young Soon langsung keluar dari kamarnya dan turun kebawah. Bae yang melihat Young Soon turun, seketika tercengang dengan penampilan baru dari Young Soon. Young Soon yang melihat kalau Bae terus menatapnya, langsung tersenyum dan memulai aktingnya.
"Apa kamu baru sampai?." Tanya Young Soon langsung menghampirinya.
"Iya, aku baru sampai." Jawab Bae tersenyum.
"Eh kakak, apa kakak pulang bareng dengan Bae?." Tanya Young Soon langsung menatap wajah Min Hwa yang berada tepat disamping Bae.
"Kami tadi berjumpa di jalan dan aku lihat kak Min hwa mau pulang dan berjalan kaki. Jadi sekalian aku anterin aja, karena aku mau mampir ke rumah kamu juga." Jawab Bae.
"Ck, aku tahu tipu daya kalian. Kalian mencoba menipuku, tidak bisa." Ucap batin Young Soon tersenyum tipis.
"Duduklah Bae." Ucap Young Soon menyuruh Bae duduk dan Bae pun langsung duduk disampingnya.
"Apa ka.u mau minum, biar kubuatkan. Kamu mau minum apa?." Tanya Young Soon.
"Kopi." Jawab Bae.
"Kopi capuccino." Jawab Min Hwa tiba tiba, dan bukan dia yang ditanyakan.
"Wah, wah, wah, kau tahu selera Bae ya kak?." Langsung menatap wajah Min Hwa.
"Bukan begitu, kami pernah bertemu saat di cafe dan tunangan mu ini membawa segelas kopi cappucino. Mungkin saja itu benar." Gugup Min Hwa seketika.
"Benar yang dikatakan kakakmu itu. Kami tidak punya hubungan apapun, selain antara kakak ipar dan adik ipar." Ucap Bae mulai gugup.
"Ehm, okey. Tidak perlu dijelaskan dengan detail. Kalian seperti apa saja." Jawab Young Soon tersenyum.
"Kalian terlihat gugup kan, aku sudah tahu itu. Kalian pasti sedang di hotel bersama. Aku tahu itu." Ucap batin Young Soon tersenyum sinis.
"Kamu tunggu di sini ya sayang, aku akan membuatkan kopi cappucino untukmu. Sebentar ya." Ucapnya langsung menuju dapur.
Di dapur. Young Soon langsung menyiapkan kopi cappucino untuk tunangannya. "Ck, mereka pasti sedang berduaan di ruang tamu tuh. Iyyuh." Jijik Young Soon.
Setelah menyiapkan kopi tersebut. Young soon pun langsung membawa kopi tersebut keruang tamu. "Kopinya sudah siap." Tersenyum tidak ikhlas.
"Terima kasih banyak sayang." Ucap Bae.
"Cepat juga kakak menyelesaikan kopinya." Ucap Min Hwa.
Young Soon tidak membalas perkataan Min hwa dan dia langsung duduk disamping Bae. "Ada yang mau kukatakan padamu." Ucap Young Soon menatap Bae.
Menoleh. "Hem, apa itu sayang." Tanyanya.
"Setelah kau menghabisi kopimu, baru kita mengobrol di kamar ku. Bagaimana." Jawab Young Soon sambil melipat tangannya.
"Okey Young Soon ku." Mengelus pipi Young soon.
"Dasar menyebalkan, beraninya dia romantisan di depanku begini. Aku tidak akan membuat Bae kesayanganku, jatuh ke tangan Young Soon. Aku harus membuat rencana." Ucap batin Min Hwa kesal sendiri.
"Ck, kesal juga kau kan. Ini baru pertama." Dalam hati Young Soon tersenyum puas dengan aktingnya.
"Saya mau ke kamar dulu ya, kalian mengobrol lah." Ucap Min Hwa langsung berdiri dan menuju kamarnya.
"Baiklah, jangan marah marah." Jawab Young Soon sambil melambaikan tangannya dengan puas.
Setelah Bae menghabiskan kopinya. "Aku sudah menghabiskan kopinya. Apa kita boleh mengobrol di kamar sekarang?." Tanya Bae yang memiliki pikiran lain.
"Aku tahu pikiran anak ini, dia pasti mengira aku mengajak untuk bermain di kasur. Dasar lelaki buaya darat." Ucap batin Young Soon menahan amarahnya.
"Jadi kita bahas di sini saja ya sayang." Jawab Young Soon dengan manja.
"Baiklah sayangku, cepatlah katakan apa yang kau inginkan?." Tanya Bae tersenyum.
"Apa kita bisa melaksanakan pernikahannya dengan cepat. Aku tidak mau menunda pernikahan lebih lama." Jawab Young Soon memulai aksinya.
"Ehm, soal itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Munana4_
makasih banyak Thor udh mampir 🤭sukses terus
2023-04-07
0