Keduanya duduk di tepi pembaringan dengan Tyas masih terpincang-pincang. Keduanya pun duduk lagi. Mereka ingin berbicara banyak hal sebelum subuh tiba.
"Hem.. Kita mulai dari mana ya?" ucap Tyas sambil menyenderkan dirinya di kepala ranjang milik Keanu.
Keanu tersenyum, "Kamu ingin tahu apa dari Abang?"
"Hem.. Apa ya? Bingung sih mau naya apa sama Abang," jawab Tyas yang membuat Keanu tertawa.
"Tanya aja. Apa yang ingin kamu tahu. Pekerjaan, umur, tamatan dimana, saudara ada berapa.. Masih banyak lagi. Abang ingin dengar dulu pertanyaan kamu apa." Ucapnya yang membuat Tyas berpikir keras dengn bibir ia majukan sedikit membuat Keanu menjadi gemas.
"Apa ya? Keluarga aja deh dulu. 'Kan nggak etis kalau nanya yang lain sementara keluarga abang aja aku belum tahu. Benar?"
Keanu mengangguk masih dengan senyum tersungging di bibirnya.
"Keluarga ya? Hem.. Abang itu memiliki lima saudara. Yang paling tua itu ada Bang Zidan, kedua almarhum Kak zahra, yang ketiga Abang, kemudian Kenan yang saat ini ada di Jakarta, Kenta dan Kezia yang tadi kamu lihat saat kita menikah."
Tyas mengangguk. "Abang punya kakak yang udah meninggala ya?"
Keanu tersenyum dan mengangguk. "Benar. Kak Zahra meninggal saat melahirkan kedua anak nya yang kini ada disini juga. Ia melahirkan di umurnya yang masih muda. Tujuh belas tahun."
"Hah? Tujuh belas tahun? Bukannya kalau umur segitu masih SMA ya Bang? Kelas dua kan ya?"
"Benar. Kak Zahra mendapatkan musibah karena dirinya sendiri. Ia dinodai oleh sahabatnya sendiri karena sudah merendahkan sahabatnya itu dengan mengatakan jika dia tidak sekuat dan segagah calon suaminya yang membuat sahabat dekat calon suaminya itu terpaksa membuatnya seperti itu. Ketika ia hamil, bukan pemuda yang menodainya yang menikahinya. Tetapi calon suaminya. Abang ipar Rayyan rela menutup kesalahan sahabat serta adiknya itu dari kami semua. Demi dirinya dan lelaki itu, yang kini sudah menjadi tunangan Kezia.." Keanu tertawa melihat wajah bingung istrinya.
"Kenapa? Yang kayak bingung sih?" Lanjut Keanu masih dengan tertawa.
Tyas melihat Keanu. "Gimana nggak bingung sih Bang? Kakak abang itu di nodai oleh orang lain. Terus dinikahi oleh calon suaminya. Dan sekarang kenapa pula orang yang menodai kak Zahra menjadi tunangan Kezia? Itu gimana ceritanya!"
Buahahahaha..
Bukannya menjawab, Keanu malah tertawa melihat wajah Tyas yang semakin kebingungan. Tyas yang merasa Keanu sedang meledeknya, menepuk lengan Keanu berulang kali.
Keanu yang di pukuli bukannya marah, malah semakin tertawa kuat. Lucu sekali melihat Tyas seperti itu.
Suara tawa Keanu terdengar sampai keluar kamar dimana papa Reza dan mama Rani yang baru saja keluar dari kamar mereka setelah selesai melaksanakan sholat malam.
Keduanya saling pandang dan tersenyum bersama. "Abang yakin. Putra kita pasti mendapatkan istri yang menyenangkan sampai-sampai tertawa keras seperti itu."
Mama Rani terkekeh, "abang benar. Pastilah istri Keanu itu gadis polos bin lugu tetapi cerdas dan sangat menyenangkan jika di ajak bicara. Jadi putra kita betah berbicara padanya."
"He'em. Sama seperti kamu! Kamu pun gadis yang menyenagkan saat di ajak ngomong! Cup!"
"Ih! Dasar aki-aki! Cari kesempatan dalam kesempitan!" gerutu mama Rani sambil mencebik pada Papa Reza
Papa Reza tertawa saja.
Sedangkan di dalam kamar sana, Keanu sedang memeluk Tyas yang kini merajuk padanya.
"Dengar sayang. Kamu itu gadis yang menyenangkan ketika diajak bicara. Kamu lucu. Abang gemas melihatmu. Janganlah marah hanya karena abang tertawa, ya?" Bujuk Keanu yang dijawab dengan wajah Tyas melengos ke arah samping.
Dan itu sukses membuat Keanu tertawa lagi. Lagi dan lagi Tyas menepuk lemgan Keanu. Tetapi ia juga ikut tertawa karena terus terusan di goda oleh Keanu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments