Gamma membesarkan matanya saat Luna mencium bibirnya, ia tahu ini semua salah, ingin menolak dan mendorongnya menjauh tapi Luna justru menarik lehernya hingga ciuman mereka semakin dalam.
Luna segera melepaskan ciumannya setelah beberapa saat, nafasnya terengah-engah dan wajahnya memerah malu.
"Apa yang kau lakukan?" Gamma bertanya dengan suara beratnya, rasanya masih tidak rela jika ciuman mereka sesingkat itu.
"Untuk apa Tuan datang kesana? Melihat hal yang akan menyakiti hati Anda sendiri?" Ucap Luna seadanya.
"Lalu? Aku harus diam saja melihat istriku berselingkuh di depan mataku?" Sergah Gamma menatap Luna sangat tajam.
Luna berdecak kesal, ia memandang Gamma yang tubuhnya sangat tinggi itu. "Mereka saja bisa berselingkuh, kenapa Tuan tidak melakukan hal yang sama?" Kata Luna mengulas senyuman yang tak biasa.
Gamma menyipitkan matanya, ia tak mengerti dengan maksud perkataan Luna. "Apa maksudmu?" Tanyanya yak mengerti.
"Tuan Gamma tahu, orang yang sudah berkhianat akan tetap berkhianat meskipun sudah ketahuan. Jadi daripada membuang waktu dengan membongkar kejahatan mereka, lebih baik Tuan membalasnya dengan cara yang sama." Luna langsung menjelaskan apa yang ia maksud.
Gamma menarik sudut bibirnya, ia lalu menarik pinggang Luna hingga tubuh mereka menempel erat. "Apa maksudmu kau sedang memintaku untuk berselingkuh denganmu Luna?" Ujar Gamma.
"Tidak juga, aku hanya tidak ingin Tuan terlihat menyedihkan dengan melihat istrinya sendiri sedang berselingkuh. Hidup hanya satu kali, untuk apa membuang waktu untuk hal yang tidak perlu," sahut Luna lagi.
"Kau benar, memang seharusnya aku melupakan wanita murahan itu. Apakah kau mau membantuku?" Kata Gamma memandang Luna dengan tatapan mata yang tak biasa.
"Membantu apa?" Luna bertanya dengan kerutan di dahinya, perasaannya mulai tak enak melihat tatapan mata seindah galaxy malam itu.
"Membantuku membalas mereka," ujar Gamma menjelaskan.
"Dengan cara?" Luna mengangkat alisnya.
"Dengan cara yang sama dengan yang mereka lakukan." Gamma menjawab dengan lugas tanpa keraguan sama sekali.
Luna begitu terkejut mendengar permintaan atasannya, mulutnya seolah langsung terkunci hingga kesulitan berbicara. Entah apa yang dipikirkan Luna saat itu, tapi ia tidak menolak saat Gamma menarik tangannya menuju salah satu ruangan yang di pesan dadakan olehnya.
"Tuan, apa maksudnya ini?" Luna tahu pertanyaannya itu terdengar begitu bodoh, tapi ia hanya merasa sangat gugup luar biasa.
"Apa kau keberatan jika aku memintamu untuk melakukan hal ini?" Tanya Gamma menghimpit tubuh Luna di belakang pintu yang baru saja tertutup.
Luna menelan ludahnya kasar, ia menatap Gamma dalam-dalam, wajahnya tak banyak berubah dari yang dia ingat puluhan tahun yang lalu, malah ia merasa Gamma sekarang semakin tampan dan terlihat dewasa. Benar-benar tidak berubah dan selalu menggetarkan hatinya, tapi sayang sekali Gamma tak mengingatnya, padahal ia sangat mencintai pria ini.
"Tuan ini apa-apaan? Tuan sudah punya istri, kita tidak bisa melakukannya Tuan," tolak Luna masih punya akal sehat untuk tidak menolak tawaran gila itu.
"Lalu kenapa kau harus menghalangiku, biarkan aku menangkap basah kedua pengkhianat itu," kata Gamma cukup tidak mengerti dengan jalan pikiran Luna, ia pikir wanita ini mau bercinta dengannya agar ia bisa membalas Clarissa, tapi nyatanya Luna malah menolaknya.
Gamma segera pergi kembali setelah Luna menolak dirinya, ia mencari Clarissa di kamar yang dilihatnya tadi. Namun, sesampainya disana ia malah tidak menemukan istrinya. Hanya sosok pria yang tadi bersama Clarissa tapi bersama wanita yang berbeda.
"Hei! Beraninya kau masuk kemari!" Pria itu berteriak penuh amarah saat melihat sosok Gamma.
Gamma berdecih, ia keluar meninggalkan kamar. Wajahnya berpikir keras, ia sangat yakin kalau wanita yang dilihatnya tadi adalah istrinya Clarissa. Tapi kenapa sekarang sudah berubah.
"Apa aku salah lihat?" Gumam Gamma mengingat-ingat kembali apa yang dilihatnya tadi.
"Tuan ..."
Gamma menoleh saat mendengar suara Luna, ia melirik wanita itu tajam. Tanpa mengatakan apapun, Gamma segera kembali ke club, ia memesan minuman untuk menenangkan otaknya yang cukup panas. Hatinya sangat-sangat kesal, niat hati ingin mencari istrinya, tapi sekarang entah kemana sosok istrinya.
"Tuan, kenapa Anda minum? Apa Tuan lupa kalau Tuan punya penyakit lambung, ayo hentikan ini," ujar Luna menahan tangan Gamma saat pria itu akan meminum alkohol.
"Jangan mengaturku! Kau itu hanya sekretarisku Luna!" Bentak Gamma menarik kembali gelas yang berisi alkohol lalu menegaknya sampai habis.
"Aku memang sekretaris Tuan, dan memastikan Tuan baik-baik saja adalah tugasku. Ayo hentikan ini," kata Luna mendesis kesal.
"Aku bilang jangan mengaturku! Pergilah dari sini Luna!" Gamma semakin marah dengan Luna, ia mendorong wanita itu dengan kasar dan malah menegak alkohol itu dari botolnya langsung.
Luna tentu sangat kesal, ingin menahan tapi yang ada hanya akan membuat Gamma marah. Akhirnya ia menyingkir tapi tidak jauh dari Gamma, ia tidak ingin ada wanita liar yang memanfaatkan keadaan Gamma nantinya.
Gamma minum sangat banyak hingga ia teler, kepalanya terasa sangat berat dan mulutnya tidak henti merancau. Gamma terngiang-ngiang saat dirinya berciuman dengan Luna tadi, rasanya ia ingin sekali mengulanginya kembali.
"Luna ..." gumam Gamma terus saja merancau.
Luna mendengus kecil setelah melihat Bosnya itu sudah teler. Ia segera meminta bantuan orang untuk membawa Gamma ke mobil, ia juga mengurus reservasi hotel untuk tempat mereka menginap.
"Sungguh merepotkan, sudah dibilang jangan mabuk, tapi masih aja nekat. Dasar Tuan keras kepala," gerutu Luna melirik Gamma yang tidak sadarkan diri bersandar dimobil.
Luna segera membawa mobil Gamma ke hotel terdekat, sesampainya disana ia harus bersusah payah untuk memapah tubuh Gamma yang tidaklah ringan itu. Luna langsung menghempaskan Gamma ke ranjang dengan keras dan ia ikut menghempaskan dirinya.
"Sialan! Dia ini berat sekali, apa dosanya terlalu banyak makanya sangat berat?" Luna menggerutu kesal seraya mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.
"Air ..." Gamma terdengar merancau dengan mata terpejam.
Luna lagi-lagi mendengus kesal, dengan malas ia menarik dirinya untuk mengambilkan air untuk Gamma. Namun, sebelum ia beranjak, ia malah ditarik dengan kasar hingga jatuh kepelukan Gamma.
"Tuan!" Teriak Luna terkejut.
"Kau mau kemana? Beraninya kau mempermainkanku," ujar Gamma menatap Luna begitu tajam, matanya memerah dan cukup menyeramkan.
"Tuan mabuk, lepaskan aku," kata Luna berontak agar terlepas dari pelukan Gamma.
"Siapa bilang aku mabuk? Aku tahu kau Luna, sekertaris kecil yang beraninya mempermainkanku," kata Gamma semakin menajamkan tatapannya.
"Tuan ini bicara apa? Cepat lepaskan, aku akan mengambil minum untuk Tuan," ujar Luna sangat yakin kalau Gamma mabuk, bau alkohol begitu menyeruak hingga cukup mual bagi Luna.
Gamma terlihat mengerutkan dahinya, ia menatap Luna lekat-lekat, entah kenapa wajahnya tiba-tiba berubah menjadi Clarissa istrinya. Gamma menggelengkan kepalanya untuk memastikan siapa wanita yang ada dihadapannya itu.
"Clarissa?"
"Aku Luna Tuan, cepat lepaskan aku!" Seru Luna terus saja berontak, ia mulai takut jika Gamma akan macam-macam dengannya.
"Kau mau kemana lagi? Sudah cukup waktumu berkeliaran, sekarang waktumu hanya untukku.
Gamma benar-benar mengira kalau Luna adalah istrinya, ia tanpa aba-aba langsung mencium bibir Luna dengan ganas dan cepat. Ia juga menekuk kedua tangan Luna diatas kepala agar wanita itu tidak bisa bergerak.
"Tuan!" Luna berteriak kecil saat Gamma mengigit bibirnya. Ia kaget saat tiba-tiba pria itu malah menciumnya. "Tuan sadarlah, aku Luna!" Teriak Luna sekali lagi menyadarkan Gamma yang tengah mabuk itu.
"Luna?" Gamma mengerutkan dahinya, kali ini ia bisa melihat Luna dengan jelas.
Namun, entah setan apa yang merasuki Gamma, ia bukannya berhenti tapi ia justru mencium bibir Luna lebih panas dari sebelumnya.
Happy Reading.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Ita rahmawati
kok luna blg puluhan thn lalu,,ad kisah apakah dimasa lalu 🤔🤔
2023-05-16
1
Puspa Herliyah
satu vote meluncur
2023-04-24
1
Bunga Alika
Hayoooo Gamma mau ngapain 😆🤭
2023-04-02
1