Tertawan Pesona Sugar Daddy
Sebuah pelataran megah terlihat memenuhi rumah minimalis yang berada di kota Jakarta. Dekorasi serba putih menghiasi seluruh ruangan menandakan jika di rumah itu sedang ada cara. Tamu-tamu juga sudah sangat ramai menanti sepasang mempelai yang akan menikah hari ini.
Ya, hari itu adalah hari pernikahan Abian Dirgantara dengan Sukma Wardani. Sepasang kekasih yang telah menjalin hubungan selama 3 tahun itu memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka kejenjang pernikahan.
Abian hanya seorang manager biasa yang bekerja di kantor swasta temannya sendiri. Ia memang bukanlah seorang dari keluarga kaya, tapi ia nekat melamar kekasihnya Sukma karena rasa cintanya yang besar. Kini, ia sudah berdiri gagah menunggu pengantinnya datang ke pelaminan untuk mengucapkan janji suci pernikahan.
Tidak selang beberapa lama, munculah seorang wanita yang sangat cantik dengan gaun pengantinnya yang indah. Sukma benar-benar sangat cantik sekali, tidak heran jika selama ini banyak lelaki yang berlomba untuk mendapatkannya. Tapi Abian lah yang menjadi pemenangnya karena berhasil menjadikan wanita cantik itu istrinya.
"Kau sangat cantik sekali Sukma, semoga pernikahan kita akan langgeng sampai maut memisahkan." Abian langsung menarik pinggang Sukma ketika wanita itu berada didekatnya. Wajahnya berseri-seri membuat siapapun tahu bagaimana bahagianya dia hari ini.
"Iya Mas, aku juga sangat berharap akan hal itu." Sukma menyahut dengan suaranya yang sangat merdu ditelinga Abian. Sepertinya apapun yang dilakukan Sukma akan sangat mengesankan dimata Abian.
Tidak lama setelah itu, Abian sudah duduk dengan gagah menghadap pak penghulu. Dengan disaksikan keluarga dan seluruh tamu undangan, Abian melantunkan bacaan akad nikah dengan tegas dan sangat lugas. Dengan begini, ia kini sudah sah mempersunting Sukma menjadi istrinya.
******
Malam harinya, pasangan yang baru saja menikah itu terlihat menikmati momen kebersamaan mereka. Malam sudah sangat larut tapi Abian dan Sukma masih belum masuk ke alam mimpi mereka.
"Sukma, hari ini kau sudah resmi menjadi istriku. Apakah aku boleh meminta hakku sekarang?" Abian bertanya dengan tatapan dalamnya, tangannya perlahan terulur untuk mengelus lembut rambut Sukma yang panjang.
"Boleh saja Mas, tapi hari ini aku masih halangan, Mas sabar menunggu kan?" Sahut Sukma memasang wajah tidak enaknya.
"Kau ini bicara apa? Menunggumu selama tiga tahun saja Mas bisa, kenapa sekarang tidak? Kalau belum bisa ya tidak apa-apa, kita bisa melakukannya nanti saat kita berbulan madu." Abian sama sekali tidak keberatan meski malam ini belum melakukan malam pengantin dengan istrinya, ia tidak seegois itu jika harus memaksa Sukma untuk melayaninya disaat wanita itu tengah berdarah-darah.
"Kita jadi bulan madu ke Bali kan Mas? Aku udah cerita sama temen-temen aku, mereka bilang disana itu tempatnya sangat bagus," ucap Sukma begitu bersemangat.
"Ya, kita akan ke Bali. Sekarang ayo kita tidur, besok kita harus pergi ketempat Ibuku dulu." Abian mengangguk mengiyakan perkataan istrinya itu. Ia lalu menarik Sukma kedalam dekapan hangatnya. Tidak lupa ia memberikan kecupan manis di dahi Sukma sebagai ritual wajib sebelum tidur.
Abian menghela nafas panjang, ia sebenarnya tidak banyak memiliki uang untuk mengajak istrinya ini berjalan-jalan ke Bali. Tapi apa mau dikata, Sukma bisa marah jika ia tidak menuruti keinginan wanita itu, apalagi selama ini Sukma juga tidak pernah menuntut hal lebih selama mereka berpacaran.
Namun, ada rahasia besar yang sebenarnya Abian sembunyikan dari Sukma. Ia belum berani mengungkapkannya sampai saat ini karena takut jika Sukma akan marah padanya.
"Terimakasih Sukma, terimakasih sudah menerima diriku apa adanya. Aku sangat mencintaimu," ucap Abian kembali mencium kening Sukma lalu ia ikut menyusul Sukma ke alam mimpinya.
Setelah mendengar dengkuran halus Abian, Sukma membuka matanya. Ia mengulas senyuman yang tidak biasa, pandangannya pada Abian tampak sangat sinis, berbeda sekali dengan Sukma yang tadi.
Sukma lalu beranjak dari kasurnya, ia berjalan keluar kamar dengan sangat berhati-hati. Semua lampu sudah dimatikan pertanda semua orang sudah tidur. Sukma terus berjalan ke area belakang rumah yang sangat sepi. Ia celingukan seperti mencari seseorang.
"Kemana sih, katanya mau dateng?" Sukma menggerutu kesal, ia baru saja akan kembali tapi sesaat kemudian tubuhnya tiba-tiba disambar oleh seseorang dari belakang.
"Akhhhhhhh!" Sukma berteriak terkejut.
"Sssshhh, ini aku Sayang." Terdengar suara berat seorang pria yang sangat Sukma kenali. Ia lalu melepaskan pelukan pria itu lalu memutar tubuhnya hingga berhadapan langsung dengan sosok pria jangkung dengan tampilan sangat modis itu.
"Regan, kenapa kau baru datang? Sungguh mengesalkan." Sukma langsung mengomel, wajahnya yang cantik kini berubah bersungut-sungut kesal.
"Ya, kau kan baru saja menikah, aku pikir kau akan menghabiskan malammu dengan Abian," ujar Regan memasang wajah cemberutnya.
"Astaga, mana mungkin aku akan melakukannya? Si bodoh itu sekarang sudah tidur." Sukma tergelak mendengar ucapan kekasihnya ini.
"Benarkah? Itu hal bagus, kita jadi bisa ...." Regan mengulas senyum manisnya, perlahan-lahan ia menarik tangan Sukma menuju sebuah kursi taman yang terlihat sangat gelap itu.
Disana Regan langsung saja memulai aksinya untuk membuka bajunya dan juga baju Sukma. Dengan bibir yang saling bertautan dan terjadilah sesuatu yang sangat mencengangkan.
"Regan a ... h ..." Suara Sukma terdengar ketika Regan menggarapnya dengan posisi berdiri.
"Jangan bersuara Sukma, nanti ada yang mendengarnya." Regan membungkam mulut kekasihnya itu agar tidak berisik.
Malam itu terasa sangat dingin, sedangkan Abian masih meringkuk dikamarnya tanpa tahu jika istri yang ia puja-puja telah bermain api dengan temannya sendiri Regan. Sebuah kursi yang bergoyang menjadi saksi pengkhianatan yang dilakukan Sukma dimalam pengantin mereka.
Namun, ketika Abian terbangun di pagi hari, Sukma bertingkah seolah tidak terjadi apapun. Bahkan pagi itu Regan sempat datang untuk mengucapkan selamat atas pernikahan mereka.
"Makasih, sebentar lagi aku yakin kau juga menyusul." Abian menanggapinya dengan senyuman tulus ketika Regan menjabat tangannya sembari memberikan pelukan hangat.
"Doakan saja yang terbaik, aku sedang mencari seseorang yang pas untuk menjadi pengantinku," sahut Regan dengan mata yang terkunci pada sosok Sukma yang kini berdiri dibelakang Regan. Ia menyempatkan dirinya untuk mengulurkan tangan untuk menyentuh wanita itu.
Sukma melotot memberikan kode kepada Regan agar tidak bertingkah sembrono. Ia sangat takut jika hubungan gelap mereka akan ketahuan sebelum waktunya tiba.
"Pasti banyak gadis yang mau denganmu, pilihlah salah satu dari mereka," ujar Abian melepaskan pelukannya.
"Hahaha, itu bisa saja aku lakukan. Tapi Bian, mendapatkan sesuatu yang sangat mudah pun tidak akan menjadi menyenangkan." Regan berkata dengan mata yang terus melirik Sukma.
Namun, Abian terlalu bodoh untuk menyadari kejanggalan itu. Ia malah terus percaya dengan Sukma tanpa tahu niat busuk hati wanita yang dicintainya itu.
Happy Reading.
TBC.
Hai Hai balik lagi ke cerita author Virzha ...
Eitsss ... kali ini author bawa cerita terbaru tapi ini edisi spesial collab sama teman author ya guys ...
Semoga kalian suka, lalu jatuh cinta ... Hehehe
Jangan lupa tekan tombol like, komen, dan subscribe nya ya guys.
Selamat membaca.
Bonus Visual Mas Abian nih_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Rini Mustika
q disini semangat baca..
2023-09-13
1
Dwi Winarni Wina
perempuan tidak bersyukur mendapatkan suami yg tulus mencintai,,,tetapi perempuannya selingkuh,,,,,,
2023-09-11
1
Ibelmizzel
perempuan gila.
2023-08-18
1