Tempatku Untuk Pulang

Tempatku Untuk Pulang

Bab 1. Malam yang pahit

Kepala Kasih terasa sangat berat. Bahkan sekujur tubuhnya kini terasa sangat sakit terutama di bagian intinya.

Dia hendak bergerak namun sesuatu mengikat tangan dan kakinya membuatnya tak bisa berkutik.

Dia berusaha membuka matanya yang sembab karena menangis semalaman.

Saat menundukkan kepala dia melihat tubuhnya yang hampir telanjang dan sangat mengenaskan. Bajunya terkoyak sana sini.

Kulit putihnya terdapat beberapa bekas cakaran serta tamparan di kedua pipi dan dadanya masih terasa sangat panas.

Dia hanya bisa nelangsa meratapi nasibnya setelah apa yang telah diperbuat oleh seorang pria yang tak dikenal.

Berteriak pun tak bisa karena pria itu menyumpal mulut Kasih dengan kain entah darimana dapatnya.

Hatinya bak teriris sembilu saat mengingat pe le cehan yang dia alami baru saja. Yang ada di pikirannya saat ini adalah berharap Felix sang suami datang menolongnya.

Sementara Felix saat ini sedang ada acara bersama teman-temannya di luar. Kasih sengaja tidak ikut karena merasa dirinya kurang enak badan.

Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam dan Felix baru saja sampai rumah.

Dia merasa heran karena sudah tengah malam namun pintu rumahnya masih terbuka. Apa mungkin Kasih ketiduran.

Felix berjalan menuju kamar dan saat membuka pintunya dia dibuat terkejut dengan keadaan istrinya yang sangat mengenaskan.

Kaki dan tangannya diikat serta mulutnya disumpal kain.

"Hhhmmmm... Hhhmmmm..." Kasih mencoba berteriak namun tertahan oleh peyumpal mulutnya.

"Sayang, apa yang terjadi" Felix langsung menghampiri istrinya. Membuka mulutnya serta melepas ikatan di tangan dan kakinya.

Kasih langsung menangis sejadi-jadinya sembari memeluk Felix.

"Aku... Aku takut.... Mas Felix aku takut" Kasih terus terisak dengan tubuh gemetar.

"Sayang.. Aku disini. Sudah jangan takut ya.." Felix terus memeluk Kasih. Dia tak kuasa menahan kesedihan serta rasa bersalahnya karena telah meninggalkan Istrinya sendiri di rumah.

Perlahan Felix menyeka dan membersihkan tubuh Kasih kemudian dia mengganti pakaiannya. Kasih tampak lemah di dalam pelukan Felix.

Ditatap wajah istrinya itu yang ujung bibirnya tampak terluka.

Sesekali Kasih mengigau dan menangis. Sepertinya dia benar-benar trauma atas kejadian yang baru saja dia alami.

"Maafkan aku Kasih... Maafkan aku..." gumam Felix sembari mengusap kepal istrinya tersebut.

...****************...

Seminggu berlalu sejak kejadian itu Kasih menjadi seorang yang sangat tertutup. Dia enggan keluar rumah juga tidak mau lebih lama ditinggal Felix.

Sebenarnya Felix ingin melaporkan kejadian ini ke Polisi namun Kasih menolak karena dia tidak ingin berita ini tersebar luas.

Alhasil dia hanya bisa berdiam diri dan meratapi semua yang telah dialaminya.

"Sayang aku harus mengecek beberapa gerai. Tidak apa kan aku tinggal sebentar?" Felix mengusap lembut kepala Kasih. Kasih hanya menjawab dengan anggukan pelan. Meski berat namun dia sadar akan tugas Felix yang menumpuk.

"Jangan lupa pintunya dikunci dari dalam ya, jika ada orang tak dikenal yang mengetuk pintu lebih baik tidak usah dibuka" ujar Felix sembari mengecup lembut kening Kasih.

Setelah keluar rumah Felix mendapati ponselnya tengah berdering. Dia mengecek siapa yang menelepon ternyata adalah David Ayahnya.

"Halo ayah, ada apa?" ucap Felix sedikit ketus. Karena selama ini komunikasi mereka sangat buruk.

"Felix. Ada yang ingin ayah sampaikan kepadamu. Tolong jika ada waktu segera temui ayah" ujar David.

"Baiklah setelah pekerjaanku selesai aku akan mampir" ujar Felix sebelum menutup teleponnya.

Felix pergi menuju kantornya dan melakukan pekerjaannya. Hingga pukul tiga sore akhirnya dia baru menyelesaikan pekerjaannya.

Meski enggan namun kali ini Felix akhirnya datang ke rumah ayahnya. Sejak Menikah dia sangat jarang datang ke rumah orang tuanya karena pernikahan Felix dan Kasih tak pernah direstui.

Felix berjalan melintasi beberapa staf yang ada di kantor ayahnya. Dia mengumbar senyum tatkala para staf menyapanya.

Akhirnya sampai juga Felix di ruangan ayahnya. Ruangan direktur utama yang seharusnya Felix tempati namun urung karena dia menikahi Kasih.

TOK.. TOK.. TOK..

Felix mengetuk pintu ruangan itu. Tak berselang lama suara seseorang dari dalam mempersilahkan masuk.

"Ayah, ada perlu apa?" ujar Felix saat baru memasuki ruangan itu.

"Duduklah dulu nak" ujar Bramantyo, Ayah Felix.

Kemudian Felix duduk di sofa ruangan itu. Dia menatap sekilas wajah ayahnya.

"Jadi, ada perlu apa ayah memintaku kesini?" tanya Felix.

"Ceraikan Kasih, Felix" ujar Bramantyo.

Tentu saja mendengar ucapan ayahnya Felix langsung bangkit dari duduknya.

"Apa-apaan ayah ini? Tidak ada angin tidak ada hujan bisa-bisanya menyuruhku bercerai dengan Kasih" Felix mulai meninggikan suaranya.

"Jika kamu bercerai dengan Kasih maka Ayah akan serahkan jabatan direktur utama kepadamu. Ayah serahkan perusahaan ini untukmu" ujar Bramantyo.

"Tapi aku mencintai istriku yah, aku mencintai Kasih" suara Felix mulai gemetar.

"Apa kamu masih mencintai istrimu sementara dia sudah ditiduri oleh pria lain?" Ucapan Bramantyo kini seolah menyentil keras Felix.

"Da_darimana ayah tahu?" padahal Felix dan Kasih berusaha menutup rapat kejadian itu.

"Apapun ayah tahu tentang kamu dan Kasih. Semuanya ayah tahu" Bramantyo tersenyum miring.

Felix mengepalkan tangannya. Hatinya mulai memanas. Memang benar Kasih telah dinodai oleh orang lain namun hal itu karena istrinya mengalami musibah.

"Kasih tidak sepenuhnya mengalami musibah itu. Bisa jadi pria itu memang memiliki hubungan dengan Kasih, namun karena rasa cemburunya kepadamu membuat pria itu membeberkan hubungannya seolah istrimu yang di le cehkan." Bramantyo sengaja mengarang cerita agar putra semata wayangnya mau bercerai.

"Ayah... Apa yang ayah katakan itu?" Felix menggertakkan giginya menahan amarah yang sedari tadi melandanya.

"Tergantung padamu sekarang. Kau ceraikan istrimu itu dan hidup enak seperti ini atau selamanya akan terjebak dengan wanita ular itu" ujar Bramantyo.

Sejenak ucapan ayahnya itu mulai menggoyahkan kepercayaan Felix.

"Tapi ayah, aku mencintai Kasih. Salah apa dia sampai ayah sangat membencinya" ujar Felix.

"Salah, karena dia tidak sederajat dengan kita" ujar Bramantyo bersungut-sungut.

"Dan kau pikir usahamu itu akan mengungguli semua yang ayah miliki? Bahkan ayah bisa membuatmu bangkrut seketika jika mau." Bramantyo tersenyum miring melihat ekspresi Felix yang mulai bingung.

Sejenak Felix terdiam. Dia menundukkan kepalanya dan memikirkan banyak hal.

"Lalu, jika aku menceraikan Kasih aku harus memakai alasan apa?"

Bramantyo kemudian menghampiri Felix dan mengusap bahunya.

"Seperti yang ayah bilang. Kasih sudah ditiduri oleh pria lain jadi kau tidak mau lagi menyentuhnya." ujar Bramantyo Meyakinkan Felix.

...****************...

Malam itu, setelah Felix berpamitan kepada Kasih untuk menghadiri pertemuan dengan rekan-rekannya. Tiba-tiba terdengar suara seseorang mengetuk pintu.

"Siapa malam-malam mengetuk pintu." Kasih segera berjalan keluar untuk membuka pintu.

Saat dibuka terlihat seorang pria mengenakan pakaian kurir pengantar barang.

"Selamat malam, benar dengan ibu Kasih?" tanya pria tersebut.

"Iya, benar dengan saya sendiri. Ada apa mas?" tanya Kasih.

"Ini ada paket untuk anda. Mohon diterima" ujar pria itu.

Namun karena Kasih tidak merasa memesan apapun sehingga dia masih ragu antara menerima atau tidak.

"Mungkin ini mas Felix yang beli" gumam Kasih yang akhirnya menerima paket itu.

Saat dia hendak berbalik tiba-tiba seseorang memukul punggungnya hingga dia jatuh tersungkur.

Pria pengantar paket itu langsung merangsek masuk dan mengunci pintu rumah Kasih.

Kasih yang kesakitan pun tak berdaya akan perlakuan pria itu. Dia sempat meronta namun kekuatan pria itu jauh lebih kuat darinya.

"Siapa kamu, mau apa kamu hah?" dengan gemetar Kasih mencoba untuk mencari tahu siapa pria itu. Air mata sudah mulai terurai dari netranya.

Tanpa menunggu lama pria itu langsung mengikat tangan dan kaki Kasih dengan tali yang dia keluarkan dari tasnya. Tak lupa menyumpal mulut Kasih dan membopongnya ke dalam kamar.

Perbuatan be jat pria itu pun tak terhindarkan.

Terpopuler

Comments

Sheng

Sheng

Tukang paket nya ngewri euyy🙂👍🏻

2023-10-09

0

Nur Lizza

Nur Lizza

mampir thor
kshn kasih

2023-09-12

0

𝐙⃝🦜𝙯𝙞ғ𝙚ɪƙαɳɠʀᴇᴏɢ𝕸𝙮💞

𝐙⃝🦜𝙯𝙞ғ𝙚ɪƙαɳɠʀᴇᴏɢ𝕸𝙮💞

mampir dulu nanti baca

2023-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Malam yang pahit
2 bab 2. Berat untuk mengungkapkan
3 bab 3. angkat kaki
4 bab 4. tak sadarkan diri
5 bab 5. Hamil
6 bab 6. Bertemu lagi
7 bab 7. Latar belakang
8 bab 8. Perjanjian Kontrak
9 bab 9. Sugar Baby
10 bab 10. rumah tangga Arga
11 Bab 11. Finally, i got you baby
12 Bab 12. perhatian
13 bab 13. masakan rumahan
14 Bab 14. pertemuan tak disangka.
15 Bab 15. Semakin memanas
16 Bab 16. Kakak laki-laki
17 Bab 17. curiga atau penasaran
18 Bab 18 pelukan hangat
19 Bab 19. kepergok Papa
20 Bab 20. Kemarahan Arga
21 Bab. 21 Bercerita
22 Bab. 22 Tak sanggup lagi
23 Bab. 23 pinjam bahumu sebentar
24 Bab 24. Kehangatan dan kenyamanan
25 Bab 25 Liburan
26 Bab 26 first club
27 Bab 27 Aku bersamamu
28 Bab 28 Sekedar afeksi
29 Bab 29 Cuek
30 Bab 30. Cemburu
31 Bab 31 Mengeraskan hati
32 Bab 32 Kemeja Arga
33 Bab 33 Berperang dalam hati
34 Bab 34 Iblis tampan
35 Bab 35 Takut kehilangan
36 Bab 36 Pacar?
37 Bab 37 Sabar untukmu
38 Bab 38 Hari pertama kerja
39 Bab 39 Tak terduga
40 Bab 40 Mau apa lagi?
41 Bab 41 berusaha tegar
42 Bab 42 Jangan buru-buru
43 Bab 43 Kasih diculik
44 Bab 44 Jangan ganggu
45 Bab 45 menebus rasa bersalah
46 Bab 46 foto bayi
47 Bab 47 pertemuan penuh haru
48 Bab 48 Bekerja lagi
49 Bab 49 Hangat pelukan ibu
50 Bab 50 Kedatangan Felicia
51 Bab 51 Makam orang tua
52 Bab 52 Pengakuan Alvin
53 Bab 53 Kebucinan Arga
54 Bab 54 Dinner yang kacau.
55 Bab 55 Talak
56 Bab 56 Dengarkan aku
57 Bab 57 Salah paham berujung kebencian
58 Bab 58 Saling merindukan sentuhan
59 Bab 59 Dari hati yang terdalam
60 Bab 60 Melindungimu
61 Bab 61 Pertikaian Arga dan Alvin
62 Bab 62 Serangan Felicia
63 63 Skandal
64 Bab 64 Penuh pengertian
65 Bab 65 Tentang masa depan
66 Bab 66 Kepergok
67 Bab 67 Malam yang indah
68 Bab 68 Spend time with you
69 Bab 69 memperjuangkannya
70 Bab 70 kejutan romantis
71 Bab 71 tingkah konyol
72 Bab 72 Hubungan diam-diam
73 Bab 73 kenangan lama
74 Bab 74 Restu
75 Bab 75 Terus Berusaha
76 Bab 76 Pria itu
77 Bab 77 Luka lama
78 Bab 78 Kenyataan besar
79 Bab 79 perasaan dari hati
80 Bab 80 senang dan sedih
81 Bab 81 pertengkaran
82 Bab 82 instrospeksi diri
83 Bab 83 pusat perhatian
84 Bab 84 menebus kesalahan
85 Bab 85 Berendam
86 Bab 86 hadapi saja
87 Bab 87 maaf dan berdamai
88 Bab 88 Curhatan Alvin
89 Bab 89 kesalahan Ratna
90 Bab 90 pertemuan pertama
91 Bab 91 Restu dari Papa
92 Bab 92 kedatangan nenek dan Laura
93 93 Akan aku perjuangkan.
94 Bab 94 Bersabarlah sedikit lagi
95 Bab 95 menguras kesabaran
96 Bab 96 Akhirnya terungkap
97 Bab 97 Bicara dengan Papa
98 Bab 98 Panggil Papa
99 Bab 99 Rahasiakan dulu
100 Bab 100 ungkapan hati
101 Bab 101 Papa Aryo
102 Bab 102 Nervous
103 Bab 103 Jebakan untuk Kasih
104 Bab 104 Tersadar
105 Bab 105 pernikahan yang gagal
106 Bab 106 Maafkan aku
107 Bab 107 secuil kebahagiaan
108 Bab 108 hari pernikahan
109 Bab 109 Janji suci pernikahan
110 Bab 110 gelisah
111 Bab 111 malam tak terduga
112 Bab 112 Alvin dan Ratna
113 Bab 113 Aku suaminya
114 Bab 114 penuh kejutan
115 Bab 115 akhirnya ketahuan
116 Bab 116 memberontak
117 Bab 117 penjelasan
118 Bab 118 janji suci
119 Bab 119 Perhatian pengantin baru
120 Bab 120 bertemu calon mertua (Nova)
121 Bab 121 resepsi pernikahan
122 Bab 122 kedatangan orang dari masa lalu
123 Bab 123 memaafkan
124 Bab 124 sebuah kejutan
125 Bab 125 kehidupan baru
126 Bab 126 Bali
127 Bab 127 Bali 2
128 Bab 128 hari yang ditunggu
129 129 kabar baik
130 INFO KARYA BARU
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1. Malam yang pahit
2
bab 2. Berat untuk mengungkapkan
3
bab 3. angkat kaki
4
bab 4. tak sadarkan diri
5
bab 5. Hamil
6
bab 6. Bertemu lagi
7
bab 7. Latar belakang
8
bab 8. Perjanjian Kontrak
9
bab 9. Sugar Baby
10
bab 10. rumah tangga Arga
11
Bab 11. Finally, i got you baby
12
Bab 12. perhatian
13
bab 13. masakan rumahan
14
Bab 14. pertemuan tak disangka.
15
Bab 15. Semakin memanas
16
Bab 16. Kakak laki-laki
17
Bab 17. curiga atau penasaran
18
Bab 18 pelukan hangat
19
Bab 19. kepergok Papa
20
Bab 20. Kemarahan Arga
21
Bab. 21 Bercerita
22
Bab. 22 Tak sanggup lagi
23
Bab. 23 pinjam bahumu sebentar
24
Bab 24. Kehangatan dan kenyamanan
25
Bab 25 Liburan
26
Bab 26 first club
27
Bab 27 Aku bersamamu
28
Bab 28 Sekedar afeksi
29
Bab 29 Cuek
30
Bab 30. Cemburu
31
Bab 31 Mengeraskan hati
32
Bab 32 Kemeja Arga
33
Bab 33 Berperang dalam hati
34
Bab 34 Iblis tampan
35
Bab 35 Takut kehilangan
36
Bab 36 Pacar?
37
Bab 37 Sabar untukmu
38
Bab 38 Hari pertama kerja
39
Bab 39 Tak terduga
40
Bab 40 Mau apa lagi?
41
Bab 41 berusaha tegar
42
Bab 42 Jangan buru-buru
43
Bab 43 Kasih diculik
44
Bab 44 Jangan ganggu
45
Bab 45 menebus rasa bersalah
46
Bab 46 foto bayi
47
Bab 47 pertemuan penuh haru
48
Bab 48 Bekerja lagi
49
Bab 49 Hangat pelukan ibu
50
Bab 50 Kedatangan Felicia
51
Bab 51 Makam orang tua
52
Bab 52 Pengakuan Alvin
53
Bab 53 Kebucinan Arga
54
Bab 54 Dinner yang kacau.
55
Bab 55 Talak
56
Bab 56 Dengarkan aku
57
Bab 57 Salah paham berujung kebencian
58
Bab 58 Saling merindukan sentuhan
59
Bab 59 Dari hati yang terdalam
60
Bab 60 Melindungimu
61
Bab 61 Pertikaian Arga dan Alvin
62
Bab 62 Serangan Felicia
63
63 Skandal
64
Bab 64 Penuh pengertian
65
Bab 65 Tentang masa depan
66
Bab 66 Kepergok
67
Bab 67 Malam yang indah
68
Bab 68 Spend time with you
69
Bab 69 memperjuangkannya
70
Bab 70 kejutan romantis
71
Bab 71 tingkah konyol
72
Bab 72 Hubungan diam-diam
73
Bab 73 kenangan lama
74
Bab 74 Restu
75
Bab 75 Terus Berusaha
76
Bab 76 Pria itu
77
Bab 77 Luka lama
78
Bab 78 Kenyataan besar
79
Bab 79 perasaan dari hati
80
Bab 80 senang dan sedih
81
Bab 81 pertengkaran
82
Bab 82 instrospeksi diri
83
Bab 83 pusat perhatian
84
Bab 84 menebus kesalahan
85
Bab 85 Berendam
86
Bab 86 hadapi saja
87
Bab 87 maaf dan berdamai
88
Bab 88 Curhatan Alvin
89
Bab 89 kesalahan Ratna
90
Bab 90 pertemuan pertama
91
Bab 91 Restu dari Papa
92
Bab 92 kedatangan nenek dan Laura
93
93 Akan aku perjuangkan.
94
Bab 94 Bersabarlah sedikit lagi
95
Bab 95 menguras kesabaran
96
Bab 96 Akhirnya terungkap
97
Bab 97 Bicara dengan Papa
98
Bab 98 Panggil Papa
99
Bab 99 Rahasiakan dulu
100
Bab 100 ungkapan hati
101
Bab 101 Papa Aryo
102
Bab 102 Nervous
103
Bab 103 Jebakan untuk Kasih
104
Bab 104 Tersadar
105
Bab 105 pernikahan yang gagal
106
Bab 106 Maafkan aku
107
Bab 107 secuil kebahagiaan
108
Bab 108 hari pernikahan
109
Bab 109 Janji suci pernikahan
110
Bab 110 gelisah
111
Bab 111 malam tak terduga
112
Bab 112 Alvin dan Ratna
113
Bab 113 Aku suaminya
114
Bab 114 penuh kejutan
115
Bab 115 akhirnya ketahuan
116
Bab 116 memberontak
117
Bab 117 penjelasan
118
Bab 118 janji suci
119
Bab 119 Perhatian pengantin baru
120
Bab 120 bertemu calon mertua (Nova)
121
Bab 121 resepsi pernikahan
122
Bab 122 kedatangan orang dari masa lalu
123
Bab 123 memaafkan
124
Bab 124 sebuah kejutan
125
Bab 125 kehidupan baru
126
Bab 126 Bali
127
Bab 127 Bali 2
128
Bab 128 hari yang ditunggu
129
129 kabar baik
130
INFO KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!