Zifana 18

Jam baru menunjuk pukul satu dini hari, tetapi Zifana sudah terbangun. Ia merentangkan tangan untuk melemaskan ototnya yang terasa kaku. Baru saja hendak terlelap lagi, Zifana justru merasakan perutnya sangat lapar. Rasanya malas sekali untuk bangun, tetapi jika tidak diisi maka ia tidak akan bisa tidur lagi. 

Dengan bermalasan, Zifana pun turun dari ranjang dan langsung menuju ke dapur. Mencari makanan apa pun yang bisa mengganjal rasa laparnya. 

Ia membuka lemari pendingin, tetapi menutup lagi karena tidak ada satu pun yang menggugah selera. Lalu ia berjinjit untuk mengambil mie instan dari lemari gantung. Namun, ketika baru saja menyentuh sebungkus mie tersebut, tubuh Zifana terjengkit karena terkejut ketika mendengar suara dari arah belakang. 

"Ya Tuhan, Abang! Jangan bikin aku kaget!" Zifana mengomel lalu berbalik.

Akan tetapi, bola mata gadis itu membulat penuh ketika melihat siapa yang berdiri di ambang pintu dapur. Bukan Joshua melainkan Jason. Gadis itu mengucek mata untuk memastikan penglihatannya tidaklah salah. Bahkan, ia pun menepuk pipinya secara perlahan untuk meyakinkan bahwa ia sedang tidak bermimpi sekarang ini. 

"Kenapa kau ada di sini?" tanya Zifana ketus ketika menyadari bahwa itu memang Jason. Bukan halusinasi. 

"Aku mau makan. Lapar. Aku tidak bisa tidur jika perutku kosong," sahutnya sambil berjalan mendekati Zifana lalu duduk santai di meja dapur. 

"Ish! Kau ini menggangguku saja! Lagi pula, kenapa kau tidak pulang?" Zifana mengambil panci kecil untuk membuat mie kuah dan dua telur serta irisan cabai setan. 

"Abang kau itu yang maksa aku buat menginap. Aku udah bangunin dia, tapi tetap aja ngorok. Kau mau bikin apa?" tanya Jason penasaran. 

Ia mendekati Zifana dan tetap bersikap santai meski wanita itu sudah meliriknya tajam. 

"Kepo," gerundel gadis itu. 

"Aku juga mau itu. Pas untuk perutku yang kosong. Bikinin aku juga, dong." Jason menaik-turunkan alisnya dan tersenyum seolah tanpa dosa. 

"Males! Di sini aku itu tuan rumah bukan asisten apalagi pembantumu," tolak Zifana cepat. Ia bersedekap sambil menunggu air mendidih. 

"Justru itu. Aku itu tamu di sini dan kuharap kau tidak lupa bahwa tamu adalah raja. Jadi ...."

"Jadi kau diamlah! Lelaki cerewetnya minta ampun." Zifana yang sudah kesal, langsung mengambil satu bungkus mie lagi dan dua butir telur. 

Benar-benar porsi jumbo. 

Hening. 

Zifana sibuk membuat mie telur tersebut, sedangkan Jason berdiri di sebelahnya dan terus saja menatap gadis itu. Semakin lama menatap, Jason seperti tertarik pada pesona sang asisten. Namun, ia segera memalingkan wajah ketika Zifana menoleh padanya. 

Setelah hampir lima belas menit menunggu, mie tersebut akhirnya matang. Zifana akan menaruh dalam dua mangkuk, tetapi Jason menolak. Ia justru mengambil satu mangkok cukup besar dan menuang semuanya ke dalam sana. 

"Kita makan semangkok berdua saja. Biar romantis," ajak Jason. Membawa mangkok tersebut ke meja makan. 

"Romantis, romantis. Rokok, makan, gratis!" gerutu Zifana sambil mengekor Jason. 

Dikarenakan rasa lapar yang melanda, keduanya pun makan bersama tanpa rasa canggung. Cacing yang berdemo minta makan seolah mengalahkan gengsi mereka. 

"Ya Tuhan, kenyang sekali." Zifana mengelus perutnya yang terasa begah karena kekenyangan. 

"Kau makan semalam ini, memangnya tidak takut gemuk?" tanya Jason terheran. Biasanya, gadis seperti Zifana akan menjaga pola makan agar bentuk tubuhnya tetap bagus. Namun, Zifana sepertinya bukan gadis yang seperti itu karena ia sangat lahap makan tanpa memikirkan bentuk tubuh. 

"Masa bodoh! Aku mah kalau lapar yang penting kenyang tidak peduli waktu. Gemuk biarin aja. Buat apa takut gemuk," timpal Zifana santai. 

"Ya, barangkali tidak laku. Takut tidak dapat cowok." Jason mengambil minum bekas Zifana dan langsung menenggaknya sampai habis. Tanpa rasa risih. 

"Ngapain takut. Jodoh itu udah ada yang ngatur. Biarpun kita gendut tetap ada jodohnya. Jadi, tidak perlu khawatir." 

Ehem!

Kedua orang yang sedang asyik mengobrol itu, terkejut ketika mendengar suara berdeham. Mereka pun berbalik dan mendengkus kasar ketika melihat Joshua sedang berdiri sambil bersedekap. 

"Kalian sedang berduaan. Awas yang ketiganya ...." 

"Kau setan!" sela Jason kesal. "Kau selalu menjadi yang ketiga saat aku sedang berdua dengan adikmu." 

"Aku hanya mengawasi adikku. Aku tidak mau kalau sampai kau menerkam adikku." Joshua berjalan mendekat dan melihat mangkok yang telah kosong di meja. "Kalian baru makan? Kenapa tidak mengajakku?" 

"Salah siapa kau tidur dan mendengkur seperti kerbau! Aku sudah menggoyangkan tubuhmu dan kau tetap saja tertidur lelap," cebik Jason. 

Joshua hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia lalu menyuruh Zifana agar membuatkan mie untuknya. Namun, Zifana justru menolak dan berpamitan untuk ke kamar. 

"Bang Jos!" Zifana meronta saat Joshua sudah membopongnya dan mendudukkan di meja samping kompor. "Aku ngantuk." 

"Awas kau ya! Buatkan Abang mie, kalau tidak mau ...."

"Aku tidak mau. Aku udah ngantuk!" Zifana menolak, tetapi ia memekik keras ketika Joshua sudah menggelitik ketiaknya. 

Sungguh, Zifana tidak tahan dengan rasa geli itu. Ia terus meminta ampun, tetapi Joshua baru menghentikan gelitikannya ketika Zifana bersedia membuatkan mie untuknya. 

Jason yang sejak tadi melihatnya pun tersenyum. Ternyata, diam-diam Zifana itu sangat menarik selain sikapnya yang selalu ketus dan judes kepadanya. 

"Jangan senyum-senyum! Naksir adikku kau ya!" Joshua mengejutkan sahabatnya. 

Jason langsung memalingkan wajah dan mengumpati sahabatnya. "Asem!" 

Terpopuler

Comments

latishaura

latishaura

bukannya masak mie cuma direbus 4 menit y😁😁😁😁😁✌️

2024-01-22

0

guntur 1609

guntur 1609

salut dengan oertrmanan josua dan jason. awet selalu

2023-05-23

0

nurcahaya

nurcahaya

ish sijason udh ketahuan masih ae ngelak

2023-05-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!