Joshua kehilangan kendali. Sudah lama ia menunggu waktu Jayden datang untuk memberi pelajaran padanya dan baru kali ini mereka dipertemukan. Lelaki itu membabi buta, tidak peduli meskipun Jayden sudah mengerang kesakitan, Joshua tetap merasa tidak puas dan terus memukuli lelaki itu. Ia tidak peduli meskipun sudah menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitar.
Sementara Zifana masih duduk di dalam mobil dan hanya melihat kakaknya mengamuk. Dalam hati kecil wanita itu ada sebersit rasa tidak tega ketika melihat wajah Jayden yang sudah babak belur, tetapi ketika mengingat perselingkuhan lelaki itu, Zifana pun merasa senang dan menganggap itu adalah balasan yang cocok untuk lelaki brengsek tersebut.
Joshua baru selesai mengamuk ketika beberapa warga melerai. Bahkan, ada yang mengancam akan melaporkan ke polisi. Joshua tidak takut karena ia memiliki bukti kebusukan Jayden. Dengan bujuk rayu para warga, Joshua pun akhirnya masuk kembali ke mobil, sedangkan Jayden harus dipaksa agar masuk ke mobilnya.
"Kalau saja tidak mengingat nama baik keluarga kita, sudah pasti Abang akan membunuh lelaki brengsek itu!" Joshua masih saja geram ketika melihat mobil Jayden yang perlahan menjauh dari pandangan.
"Sudah, Bang. Aku baik-baik saja." Zifan tersenyum paksa karena sejujurnya dalam hati gadis itu sedang beradu pendapat. Ada yang merasa kasihan dengan Jayden, sebagian hatinya justru mengumpati lelaki itu.
"Ya, pokoknya kau harus buktikan dan tunjukkan ke dia kalau kau bisa dan bahkan lebih baik tanpa dia!" titah Joshua tegas. Zifana hanya mengangguk mengiyakan dan meminta sang kakak agar segera pulang karena tubuhnya sudah sangat lelah.
***
Di dalam kamar, Zifana merenung sendiri. Atas apa yang ia rasakan sekarang ini. Jujur, Zifana ingin sekali pergi jauh agar tidak dibayang-bayangi oleh Jayden lagi. Namun, ia masih ragu. Merasa belum ingin jauh dari keluarganya lagi karena selama kuliah, Zifana sering merasa kesepian dan merindukan keluarganya.
Hai.
Kening Zifana mengerut dalam ketika ada pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal. Ia pun segera melihat gambar profil nomor tersebut dan mencebik kesal setelahnya.
"Dasar bos menyebalkan! Tapi kenapa di foto kelihatan tampan sekali," gerutu Zifana ketika menyadari bahwa itu adalah nomor Jason.
Tidak ada niat membalas, Zifana justru menaruh ponsel tersebut begitu saja. Tidak peduli meskipun ada pesan masuk lagi bahkan telepon. Saking kesalnya, Zifana sampai menutup ponselnya dengan bantal.
Ketika tidak ada lagi suara ponsel yang terdengar, Zifana pun segera mengambilnya dari bawah bantal. Namun, ia dibuat tersentak saat ada panggilan video masuk karena saking gugupnya, Zifana justru menekan ico hijau hingga terpampanglah wajah Jason yang memenuhi layar ponsel gadis itu.
Ah, dia tidak bisa mematikan panggilan itu begitu saja.
"Kenapa!" tanya Zifana ketus.
"Oh, ternyata kau tidak balas pesan, tidak angkat telepon karena minta di video call. Baguslah, dengan ini aku justru bisa melihat wajahmu yang judes itu," kata Jason disertai kekehan.
Sungguh, lelaki itu sangat menjengkol, eh menjengkelkan bagi Zifana.
"Katakan saja apa maumu! Aku sudah lelah dan ingin beristirahat." Zifana ingin segera menyudahi panggilan tersebut. Rasanya tidak betah meskipun wajah Jason terlihat menggoda.
Aish!
"Em, tidak ada. Aku cuma mau bilang kalau mulai besok pagi, aku akan menjemputmu karena kebetulan aku selalu lewat depan rumahmu. Lagi pula, kasihan Joshua kalau harus mengantarmu karena ia harus bolak-balik."
"Aku tidak mau!" tolak Zifana cepat.
Enak saja, pacar bukan! Main antar jemput segala.
"Sayangnya aku tidak menerima penolakan. Ingat, perintah bos tidak bisa diganggu gugat!"
"Kau!"
Tut Tut Tut
Panggilan tersebut justru dimatikan oleh Jason hingga membuat Zifana berdecak kesal.
Gadis itu mengacak rambut kasar. Seperti orang yang frustrasi. Setelah ini, Zifana tidak yakin hidupnya akan baik-baik saja karena mulai ada perusuh.
Lihat saja, Zifana akan memberi perhitungan untuk sang kakak yang sudah seperti makcomblang saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
nurcahaya
dan seperti nya iya ze
2023-05-04
0
Surtinah Tina
emang iya kali ada niat buat mak comblangin zifana dan jasen
2023-04-30
0