"Kalian sungguh sangat gila!" umpat Zifana geram. "Bagaimana bisa kalian menjalin hubungan selama itu bahkan kalian sudah sampai bercinta. Ini sungguh pengkhianatan yang luar biasa!"
Wanita itu menggeleng. Masih berusaha mempercayai semua ini. Sebuah fakta yang membuat hatinya terasa remuk redam.
"Zi, ini tidak sepenuhnya salahku. Kau terlalu sibuk dan kolot. Kau bahkan sangat cuek dan tidak mau kusentuh. Sementara Leli, dia bisa memberi apa yang aku mau dan apa yang kubutuhkan. Jadi, jangan salahkan aku kalau merasa lebih nyaman dengannya." Jayden masih terus membela diri.
Zifana tiba-tiba tergelak keras hingga membuat Jayden dan Leli terkejut. Bahkan, Zifana bertepuk tangan sangat kencang sambil terus tertawa.
"Kalian benar-benar luar biasa. Aku sangat kagum. Memang ya, seorang bajingan itu lebih pantas bersanding dengan wanita murahan." Zifana memberi penekanan dalam setiap ucapannya.
Namun, ia tersentak saat Jayden membalas tamparan di pipinya.
"Brengsek! Berani sekali kau berbicara seperti itu? Kau pikir, kau siapa? Kau tidak ada hak melarangku akan bersama siapa!" Jayden mulai naik pitam. Ternyata kesabaran lelaki itu hanyalah setipis tisu.
"Kau sudah tidak lagi menganggapku? Baiklah, mulai sekarang kita putus!" ucap Zifana lantang.
Wajah Jayden tampak memucat. Jika sampai ia putus dengan Zifana, sudah pasti ini tidak akan baik untuknya. Walaupun ia sering kesal dengan sikap Zifana yang tidak mau disentuh, tetapi tidak dipungkiri kalau Zifana merupakan 'sumber kesenangannya'.
"Zi, kita harus membicarakan ini dengan baik-baik. Aku tidak mau hubungan yang kita jalin selama tiga tahun ini, harus kandas hanya karena masalah sepele seperti ini," tolak Jayden mentah-mentah.
Apa pun caranya ia harus membuat Zifana tetap bertahan di sampingnya.
"Kau sungguh sangat tidak waras, Jay! Kau bilang ini masalah sepele? Kau dan sahabatku berkhianat! Bermain di belakangku bahkan kalian sudah sampai melakukan dosa sebesar ini. Masih pantaskah ini disebut sebagai masalah sepele? Pikir, Jay! Pikir!"
Sorot mata Zifana tampak dipenuhi kilatan amarah. Segala perasaan yang dipendamnya kini membuncah sudah. Apalagi saat melihat Leli turun dari ranjang hanya dengan berbalut selimut.
Ah, tanda kissmark juga ada di leher dan dada Leli yang putih bersih itu.
Sangat menjijikkan bagi Zifana.
"Zi, maafkan aku. Aku khilaf," kata Leli lirih.
"Kau bilang khilaf? Kau sungguh keterlaluan Lel! Kau membuatku merasa sangat muak!" bentak Zifana lagi.
Ingin sekali ia merem*s wajah sahabatnya sampai tidak berbentuk. Namun, ia tidak tega mengingat hubungan mereka sangat baik sebelum ini.
"Zi, kalau boleh jujur, sebenarnya aku sudah sayang sama Jayden sejak lama. Tapi, aku menutupi semuanya darimu. Tidak apa aku jadi kekasih gelap Jayden, asal aku bisa bersamanya. Kita ini sahabat, bukankah seharusnya berbagi?" ujar Leli.
Zifana terpaku sesaat, lalu menggeleng cepat setelahnya. Ia sungguh tidak percaya mendengar ucapan Leli tersebut.
"Kau memang udah gila, Lel. Otakmu sudah tidak waras!" umpat Zifana.
"Aku memang sudah tidak waras, tapi setidaknya aku sekarang bisa memiliki Jayden. Asal kau tahu, Zi. Sekarang aku sedang hamil anak Jayden."
"Apa!" pekik Zifana tidak percaya. "Kau yang benar saja!"
"Aku serius, Zi. Aku sedang hamil lima minggu. Jadi, kumohon kau harus ikhlas melepas Jayden. Mungkin saat ini Jayden mencintaiku karena napsu, tapi aku yakin seiring berjalannya waktu, aku bisa membuat Jayden menaruh rasa padaku. Bahkan rasa sayang lebih dari yang ia berikan padamu." Leli berbicara penuh percaya diri dan tanpa rasa bersalah sedikit pun.
Zifana merasa sangat benci kepada mereka berdua, apalagi Jayden yang terus saja diam tanpa menjelaskan apa pun. Seolah memberi kode bahwa apa yang dikatakan oleh Leli adalah sebuah kebenaran.
"Baiklah. Kalau begitu selamat untuk kalian berdua yang sebentar lagi akan menjadi orang tua. Aku turut berbahagia, tapi ingat ... sampai kapan pun aku tidak ikhlas dengan pengkhianatan ini dan aku berjanji akan membalas semua perbuatan kalian ini! Camkan itu!"
Zifana berbicara penuh emosi lalu keluar dari kamar itu dengan membanting pintu. Air mata wanita itu mengalir begitu saja apalagi saat ia menyadari bahwa Jayden tidak mengejarnya.
Aku berjanji akan membuat kalian harus membayar mahal untuk rasa sakit ini! Akan kubalas segala rasa sakit yang sudah kalian torehkan ini!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
kriwil
nama lakinya sih kerrn tapi nama leli nya kampungan 😀
2024-06-14
0
Erlinda
aq paling benci sama wanita lemah dan bodoh hanya karena cinta dari lelaki tukang selingkuh
2023-06-09
0
SEPTi
heh markonah sahabat si sahabat tapi ga berbagi pacar juga kali
2023-05-05
0