8. Futsal

Zahid sudah tiba terlebih dahulu di lapangan futsal. Sore hari ini dan besok akan menjadi waktu latihan sebelum sparing minggu nanti, Ulu FC vs Ilir FC. Dia dan Uzlah tergabung di Ulu FC.

Sementara Uzlah yang terengah-engah baru sampai di parkiran tempat futsal. Uzlah menaruh sepedanya dan merantainya di pagar. Diambilnya tas kecil yang berisi sepatu, salah satu pemberian dari ayahnya Zahid.

Lantas Uzlah masuk ke sana dan menghampiri Zahid. Sementara di dua lapangan masih seru orang-orang masih sibuk bermain. Sebentar lagi jam empat sore. Waktunya pergantian orang-orang yang akan bermain.

Uzlah tos dengan Zahid, lalu duduk tepat bersebelahan. Uzlah sigap memakai kaos kaki dan sepatu, sedangkan Zahid sedari tadi sudah siap. Zahid begitu enerjik dan bersemangat sekali.

Trriinngg....

Sekarang gilirian para pemain Ulu FC yang masuk. Ada dua belas orang dan semuanya dari klub tersebut. Hari ini mereka hanya main dengan sesama mereka. 5 vs 5. Sisanya sebagai pemain cadangan.

Untuk saat ini Uzlah dan satu orang duduk di luar lapangan menjadi pemain cadangan. Sementara Zahid sudah masuk duluan. Dia melakukan pemanasan, meregangkan otot, lari memutar lapangan sebanyak dua kali, jumping jacks tiga puluh detik, high knees runninng in place juga tiga puluh detik.

Selanjutnya coach memberi arahan agar sepuluh pemain di lapangan melakukan latihan passing dan shooting selama sepuluh menit. Setelah itu barulah permainan dimulai.

Ada satu pemain yang agak menonjol di sini, dia Ronald, dan sekarang menjadi lawannya Zahid. Posisi mereka sama, yakni playmaker sekaligus gelandang serang.

Lima menit permainan berlangsung dan tidak begitu banyak kejutan yang terjadi, tidak ada pressing ketat, semua bermain slow. Semua pemain sekarang hanya melatih fisik, mental, dan kekompakan.

Oh, tetapi sesekali Zahid melakukan gerakan gocek samba, lalu dia memutar badan gaya khas Zinedie Zidane, dan berhasil melewati dua pemain lawan, terakhir Jeeebbbb.... crrooott....

Lantas Zahid menyepak bola dengan kaki bagian dalam, tidak begitu kencang, hanya saja melambung melengkung seperti pisang, tendangan plesing ala Coutinho sungguh luar biasa.

Gooaall....

Zahid mengepalkan tinjunya ke arah Uzlah yang tengah duduk di sana. Kemudian dia menyeka peluh yang baru saja mengalir di wajahnya. Selebihnya tak ada ekspresi.

Nah, sekarang bola sedang digiring oleh Ronald. Dengan kepercayaan diri yang amat tinggi dia berhasil mengolongi Ridwan, lalu melakukan One Two bersama Sapta, terakhir dia menyepak bola dengan kaki bagian depan.

Lantas bola meluncur lurus menerobos udara, bergetarlah gawang, sang kiper tak sanggup menghalau tendangan ala Drogba itu. Permainan cukup berimbang. Passing lebih dominan daripada dribling.

Uzlah masuk menggantikan Ridwan. Dia bermain di sisi kanan dan agak menjauh dari Zahid. Tak tau apa alasannya. Uzlah begitu kaku dan lebih banyak mondar-mandir daripada mendapatkan bola.

Ketika dapat bola, dia langsung memberikannya ke temannya. Dia tidak begitu pede men-drible apalagi ingin melakukan pergerakan menipu yang meskipun tidak berdosa.

Selebihnya Uzlah banyak melakukan pergerakan tanpa bola. Napasnya juga tidak sekuat para pemain lain. Tak ada satu pun peluang yang dia ciptakan pada sore hari ini.

At least, selama tiga puluh menit lebih bermain dia lebih layak dikatakan pelengkap tim. Tidak begitu banyak kontribusi apalagi menyumbang gol. Pihak lawan begitu mudah melewatinya dan Uzlah tidak berani menjatuhkan badannya untuk melakukan defense.

Sementara Zahid tampil gemilang, dia banyak menciptakan peluang dan delapan puluh persen berhasil dikonversikan menjadi gol. Sepuluh go berhasil dia torehkan untuk game sore ini.

Dia mengatur serangan, bertahan dan memimpin jalannya pertandingan. Zahid menjadi bintang. Coach heran dengan bocah satu itu. Walaupun terkadang suka mengatur, tapi sarannya sering masuk akal.

Esoknya tetap sama. Tak jauh beda seperti sore ini. Mereka tetap melakukan latihan seperti biasa. Selebihnya coach banyak memberikan teori dan motivasi kepada para pemain-pemainnya.

Waktunya sparing.....

Dari dua kali latihan tempo hari coach sudah tahu siapa saja yang akan dia turunkan di Minggu pagi ini. Analisanya tidak mungkin meleset. Strategi yang akan dia terapkan juga klop dengan formasi pemain.

Penjaga gawang ada Asmadi, pemain belakang cukup satu yakni Opli. Lanjut dua gelandang ada Zahid dan Ronald. Dan satu striker Ridwan. Kelima pemain ini yang paling mencolok dari kubu Ulu FC.

Karena Ronald lebih dominan kaki kiri, tentu dia akan bermain di....?

Ya di sisi kanan-lah. Seperti Messi dan Mo Salah begitu.

Sementara Zahid yang lebih dominan menggunakan kaki kanan tentu akan bermain di sisi kiri. Tidak mungkin dia bertumpuk dengan Ronald kan.

Pihak Ilir FC sudah siap semua. Tidak ada satu pun dari mereka yang dikenali oleh Zahid. Dia juga sepertinya baru kali ini melihat mereka semua. Dilihat dari penampilan dan postur, sepertinya musuh kali ini benar-benar jago.

Setelah pemanasan sebentar, permainan dimulai.

Di awal early game, Ilir FC berhasil menguasai game dengan menerapkan konsep possession ball ala City. Ya karena Barca sudah tidak keren lagi, tidak ada Xavi, Iniesta dan Messi lagi.

Tiki-taka dan passing cepat agak merepotkan kubu Ulu FC di awa-awal ini. Bola diumpan dari satu pemain ke pemain lainnya. Yang lebih sulit dipahami adalah tidak tahu mana pemain bertahan dan menyerangnya.

Semua bergerak dan berlari. Zahid dan kolega sulit membaca alur permainan. Bukan main. Dari tiki-taka lalu bertransformasi menjadi Kick n Rush ala liga Inggri.

Thru pass jauh dari CB langsung mengarah ke striker, lalu bola diceploskan dengan mudah.

GOOAALL 1 – 0 !

Nah sekarang giliran Zahid dan Ronald melakukan one two touch berkali-kali sambil terus menerobos masuk ke wilayah pertahanan lawan.

Lalu dar sisi kiri Zahid melakukan Side Cross over ke arah striker di tengah pas depan gawang. Sang striker melompat tinggi dan melakukan heading hebat ala Ibra

GOOAALL 1 -1 !

Pihak musuh mengganti pola permainan. Sekarang lebih ke total football. Para pemain tak banyak bergerak ke sana-kemari dan cukup melakukan passing jarak menengah.

Terobosan pendek dari gelandang ke arah striker di depan, lalu finishing touch ciamik, dan bergetarlah gawang Ulu FC. Selanjutnya tensi permainan lebih tinggi.

At least, Zahid akan menunjukkan skill nya yang mantap untuk menurunkan mental musul. Dia melakukan Riquelme Style, lalu menari samba empat kali dan membelokkan bola kembali ke belakang.

Terus dia mendorong bola jauh ke sisi kiri, kemudian melakukan rabona dengan tendangan kaki kiri. Bola melambung cukup rendah dan terkahir dihantam first time oleh Ridwan.

Skor imbang 2 – 2 !

Hampir setengah jam permainan tetap imbang. Zahid ngos-ngosan. Bukan, tapi dia ingin agar Uzlah bermain. Dia bilang ke coach kalau dia ingin istirahat dan biar Uzlah yang masuk.

Melihat cara bermain Uzlah tempo hari, coach menolak permintaan Zahid dan malah memasukkan Martin untuk memperkuat dinding pertahanan. Formasi jadi dua bek dan dua penyerang.

Zahid mengambil botol air mineral, meminumnya tiga tegukan, lalu melemparnya. Botol itu memuncratkan percikan air. Zahid jadi marah. “Ya sudah aku tidak mau main lagi!”

“Oke Zahid. Nanti kalau kita unggul tiga gol barulah Uzlah main,” jawab sang pelatih.

“Kenapa harus begitu? Mainkan saja dia!”

Sepuluh menit kemudian coach memasukkan Uzlah yang dan Ronald keluar. Ya benar saja, kubu Ilir FC benar-benar menguasai permainan.

Sisi kanan Ulu FC sangat mudah sekali dikuasai. Mereka begitu mudahnya melewati Uzlah yang begitu lambat dan lesu. Dari sisi itulah para pemain musuh dengan mudahnya mencetak gol.

Sampai tim Zahid dikalahkan dengan selisih empat gol. Di late game, coach memerintahkan para pemain intinya, yaitu Zahid, Ronald, dan Ridwan untuk tampil lebih percaya diri.

Posisi mereka sama seperti di awal game. Hanya saja Zahid akan lebih banyak mencetak peluang ketimbang memberi assist kepada Ridwan. Ronald juga, kalau ada kesempatan, langsung tendang saja.

Dan benar saja, sisa dua puluh menit terakhir, kubu Ulu FC benar-benar menguasai permainan. Zahid dan Ronald tampil beringas. Masing-masing mereka menambah tiga gol. Dan satu gol dari Ridwan.

Sampai game usai, Ulu FC berhasil unggul tiga angka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!