“Oh ya nona Rebecca, anda pasti mengenal fotografer terkenal Deon Saputra. Saya dengar dia baru kembali ke tanah air. Jika anda dapat memintanya untuk menjadi fotografer pada acara kalian nanti, saya yakin hasilnya akan sangat memuaskan.” Tania menyeringai melihat raut wajah Rebecca yang berbinar. Deon Saputra adalah laki-laki yang dikejar mati-matian oleh Rebecca. Bahkan ia baru berhenti ketika laki-laki itu pergi ke luar negeri.
“Benarkah? Kenapa tidak bilang dari tadi?” reaksi Rebecca sangat tidak terduga. Ia begitu senang hingga ia melupakan calon suaminya yang menatap kedua wanita itu dengan pandangan penuh kebingungan.
“Kevin, terima kasih selama ini telah membantuku mendongkrak popularitasku. Tetapi Aku rasa cukup sampai disini kesepakatan kita. Aku harus mengejar cintaku sekarang.” Ucap Rebecca tanpa diduga siapapun.
“Miss Tania. Terima kasih banyak.” Ucap Rebecca menjabat tangan Tania sebelum berlari menuju mobil dengan perasaan bahagianya. Tanpa ia sadari, dua orang yang baru saja ia tinggalkan memiliki wajah yang berbeda. Dimana sang gadis melambaikan tangan penuh kemenangan, sedangkan sang pria sedang dalam kondisi yang emosi tingkat dewa abadi.
“Maafkan aku tuan Kevin. Sungguh aku tidak menyangka jika itu akan membuat calon mempelaimu kabur.” Ucap Tania penuh penyesalan. Padahal di dalam hatinya sesang bersorak dan tertawa terbahak-bahak.
Kevin menatap tajam Tania yang berdiri tak jauh darinya.
“Aku harap kamu akan mempertanggungjawabkan perbuatanmu padaku.” Ucap Kevin pelan namun dengan nada penuh intimidasi sambil berjalan pelan mendekati Tania.
Di tempatnya berdiri, Tania yang merasa terancam melalui perkataan dan perbuatan Kevin mau tidak mau menjauhkan diri untuk menjaga jarak aman dari laki-laki yang ia tahu sedang marah besar itu.
“Pertanggungjawaban apa yang kamu maksud?” tanya Tania tanpa takut meskipun tubuhnya bereaksi mundur dua langkah.
Tidak diragukan lagi kuasa Kevin yang mampu membuat lawannya takluk. Ternyata dengan tatapan mata yang seperti itu sungguh membuat buku kuduk meremang. Menakutkan, tapi terlihat seksi. Entah kenapa pikiran Tania mendadak traveling melihat wajah tampan itu memerah, juga jakun yang naik turun dengan gerakan yang menurutnya anggung. Nyatanya, Tania bukannya takut jika laki-laki itu melakukan kekerasan padanya, namun lebih tepat agar mencegah dirinya mempermalukan dirinya sendiri karena tidak dapat menahan diri dan melemparkan dirinya ke dalam pelukan laki-laki itu.
Tania panik ketika ia sudah tidak dapat mundur lagi. Ia terjebak. Di belakangnya ada banyak tanaman hias dalam pot yang tertata rapi di halaman butik. Sedangkan di depannya, laki-laki itu datang dengan sensual di depannya. Semakin dekat.
“Karena calon pengantinku pergi gara-gara dirimu. Kamu harus bertanggung jawab untuk itu. Kau tahu.”
“Itu bukan urusanku!” Tania memalingkan wajahnya tidak berani menatap mata Kevin yang tajam.
“Huh bukan urusanmu? Aku rasa Kamu paling tahu bagaimana bisa dia kabur bukan? Kalau begitu, kamu saja yang menjadi pengantin penggantiku?” Ucap Kevin santai.
“Apa?! Pengantin pengganti? Tidak mungkin! Aku tidak mau!” teriak Tania panik.
“Itu bukan terserah kamu bersedia atau tidak karena aku bukan memberimu pilihan melainkan perintah. Tapi sebelum itu, aku harus menghukum mulutmu karena terlalu ember.” Kini tubuh Kevin dan Tania hanya berjarak lima senti saja. Hingga Mereka berbagi udara yang sama untuk bernafas.
“Apa maksudmu?!” bentak Tania. Ia tidak bisa memikirkan hukuman apa yang akan diberikan laki-laki itu pada mulutnya. Tidak akan membuat mulut seksinya terluka kan? Apa akan sampai membutuhkan oplas untuk memulihkannya nanti? Oh No!
Kevin semakin mendekat. Dalam keadaan panik, Tania terus mundur meskipun ia tahu bahwa ia tidak akan bisa.
Namun nahas, tubuh Tania limbung setelah kakinya menyandung salah satu pot hingga ia berusaha menjaga keseimbangannya. Dalam usahanya yang tak terduga, ia nyatanya melemparkan dirinya sendiri ke pelukan Kevin yang berada tepat di depannya.
Kevin yang secara tiba-tiba ditubruk Tania mau tidak mau harus menyeimbangkan tubuh mereka berdua agar tidak jatuh. Dengan nyaman, tubuh keduanya saling berpelukan. Kedua tangan kokoh Kevin melingkar indah di pinggang Tania. Sedangkan tangan Tania, menekuk di atas dadanya sehingga menjadi penghalang kedua dada dengan porsi berbeda itu bertemu satu sama lain.
Pemandangan tak terduga ini akhirnya terlihat begitu romantis.
Hingga tanpa keduanya sadari, di seberang jalan ada seorang pria muda dengan kamera di tangannya berhasil mengabadikan momen tak terduga yang indah itu.
Cekrek
Cekrek
Cekrek
Dengan panik Tania menjauhkan tubuhnya dari Kevin. Namun sebagai akibatnya, justru kakinya kembali tersandung pot dan terhuyung ke belakang. Mengakibatkan tangannya kembali reflek menarik lengan Kevin dan membuat keseimbangan keduanya goyah dan berakhir dengan jatuhnya keduanya dengan posisi yang absurd.
Bagaimana tidak absurd? Mereka terjatuh di antara bunga-bunga yang tertata di sekitar mereka. Dengan Tania yang terlentang di bawah sedangkan Kevin tepat di atasnya. Dengan kedua lengannya, Kevin menahan tubuhnya agar tidak sampai menindih gadis di bawahnya. Sontak saja, keduanya saling berpandangan selama beberapa waktu. Tania mengedipkan kedua matanya dua kali sebelum ia tersadar akan posisinya.
Kevin yang baru pertama kali melihat wajah seorang wanita dari jarak yang begitu dekat, apalagi wanita itu memiliki wajah yang cantik dan manis dalam proporsi yang pas. Kedua mata Tania yang bulat bersinar dibingkai dengan bulu mata lentik yang panjang alami. Pipi gadis itu memerah. Entah karena apa. Semua yang ada di depannya, membuat jantungnya berdegub kencang.
“Minggir woy! Mau berapa lama kamu di sana?!” teriak Tania sambil mendorong tubuh nb Kevin. Dan tanpa sadar akibat kelakuannya, si pemilik tubuh yang didorongnya akhirnya kehilangan keseimbangan dan jatuh. Tepat di atasnya. Kedua bibir mereka menempel dengan sempurna membuat kedua bola mata Tania melebar.
Satu detik...
Dua detik...
Tiga detik...
“Huwa!” teriak Tania dengan suara yang memekakkan telinga sembari mendorong tubuh Kevin dari atas tubuhnya.
Dengan terburu-buru ia berdiri dan memegangi bibirnya.
“Hwa... bibirku yang perawan.” Ratapnya sambil memegangi bibirnya sebelum menatap tajam laki-laki di depannya. “Kenapa kamu tega mencuri ciuman pertamaku? Huwa....” Tania menghampiri Kevin dan memukul-mukul dada laki-laki itu.
“Rasakan! Itulah hukuman untuk mulut ember!” cibir Kevin. Ia sedikit merasa heran pada gadis yang tanpa ampun memukulnya itu. Di saat gadis lain akan memimpikan kesempatan untuk berciuman dengan dirinya, alih-alih merasa senang, kenapa dirinya malah terlihat seperti penjahat di depan gadis yang satu ini.
“Mama! Papa... dia mencuri keperawanan bibirku. Hiks hiks.” Tangis Jennika semakin menjadi. Membuat Kevin panik.
“Aish! Lalu kamu maunya apa biar diam?” tanya Kevin frustasi.
“Aku nggak tahu. Aku hanya sedih meratapi nasib bibirku.” Tania memang merasa sedih. Kenapa momen ciuman pertamanya terjadi dengan cara yang seperti itu? Kenapa berbeda dengan apa yang pernah teman-temannya ceritakan?
“Hah! Sudahlah. Itu hanya sebuah ciuman. Itu tidak disengaja. Jadi tidak bisa dihitung.” Jawab Kevin enteng.
Mendengar ucapan Kevin, Tania seperti mendapatkan kehidupan barunya. Ini benar! Ketidak sengajaan tidaklah masuk dalam hitungan. Ini artinya ciuman pertamanya masih terselamatkan.
Sekarang mata Tania benar-benar bersinar kembali. Cerah dan memikat.
“Setelah ini akan aku jaga bibirku ini dari laki-laki mesum sepertimu. Tak akan aku biarkan ciuman pertamaku diambil lagi olehmu.” Cibir Tania memelototkan mata bulatnya pada Kevin.
“Huh! Kau pikir siapa kau? Berani-beraninya berbicara seperti itu! Asal kau tahu! Di luar sana banyak yang mengharapkan ciuman dariku. Bibirku ini sangat seksi.”
“Oh ya? Lalu kenapa kamu begitu frustasi karena kehilangan satu calon pengantinmu? Bukankah akan mudah mendapatkan gantinya untuk itu?”
Ejekan Tania mengingatkan Kevin akan niat awalnya yang ingin meminta pertanggungjawaban dari gadis itu.
“Bagus karena kau ingatkan. Aku bukan laki-laki sembarangan yang bisa menikah dengan wanita secara acak. Karena kamu telah membuat calon ku yang paling mendekati kriteria pergi, sekarang kamu harus menggantikannya menjadi pengantinku karena aku sudah tidak punya waktu lagi.”
“Itu bukan urusanku! Jika kamu merasa begitu sempurna, kenapa tidak tunjuk saja mana diantara semua wanita yang kau inginkan. Bukankah itu akan lebih mudah?” Tania melipat kedua tangannya di depan dada.
“Bukankah sudah aku bilang jika Aku tidak ada waktu untuk itu. Lagi pula aku tidak akan merendahkan diriku hanya untuk meminta seorang wanita untuk menikah denganku. Mereka sendiri yang harusnya datang padaku.”
“Dasar laki-laki aneh. Sejak kapan peradaban kembali ke zaman Ande-ande lumut?”
“Aku tidak sedang melakukan negosiasi denganmu nona arogan. Aku sedang memerintahmu. Dan yang harus kau tahu tidak ada yang bisa menolak perintah dariku. Karena akulah hukum tertinggi yang harus dipatuhi.” Kevin memelankan suaranya, tapi nada dinginnya mengintidasi.
“Oh ya? Tapi sepertinya maafkan aku karena harus mengecewakanmu karena aku yang akan menjadi yang pertama menolak perintahmu Tuan Pemaksa.” Ucap Tania sombong. Mana ada yang boleh memerintahnya begitu saja? Dia tidak pernah begitu diintimidasi selama ini. Dan ia tidak akan membiarkan orang yang baru dikenalnya itu melakukan hal itu padanya.
“Sayangnya kamu tidak punya kemampuan untuk itu nona. Untuk sekarang tidak ada yang bisa kau lakukan untuk melawan perintahku.”
“Tidak mungkin.” Tania berdiri tegak. Membusungkan dadanya dengan sombong.
Namun hal itu tidak menghentikan niat Kevin sama sekali. Dengan bangga ia mengikis jarak keduanya. Berhenti tepat di sisi Tania. Membisikkan sesuatu di telinga gadis itu sebelum akhirnya ia meninggalkan Tania yang terdiam tanpa sepatah katapun. Ia terlihat terkejut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
🍁Belenggu Cinta Mantan Suami_3🍁
Terima kasih sudah mampir 😍
Like, VOTE, rate dan komentar nya akoh tunggu...🤗
Terima Kasih sudah mampir😘
Mohon maaf jika menemukan banyak kesalahan baik dari segi pengetikan atau penggunaan bahasa. 🙏
Mohon dukungannya dengan cara Vote, Like, rate dan komentarnya 😉
***
...Keistimewaan Bulan Ramadhan dari...
...☘️Ali Bin Abu Tholib☘️...
...🍃Malam Ke Sebelas🍃...
...🌸Pada malam ke Sebelas, ia keluar dari dunia seperti baru keluar dari perut ibunya🌸...
...Selamat menunaikan Ibadah Puasa 🥰...
...Salam sayang 😘...
...❤❤❤Queen_OK❤❤❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Annissa Nur Zahra
Kevin bisikin apa ya
2023-08-03
1
y_res
thor jennika spa???🤔🤔🤔
2023-04-03
0
Nurul Husna
kak katanya yg cerita han arunanya mo dirilis lgi kapan nih
2023-04-02
0