Hari ini adalah hari pertama fitting untuk gaun pertunangan yang telah dipesan oleh Rebecca untuk acara dua hari lagi. Kevin dengan paksa akhirnya datang untuk pertama kalinya ke Tans Boutique untuk mencoba setelannya. Sedangkan untuk pengukuran ia lebih memilih memberikan setelan miliknya sebagai contoh. Dasar tidak niat.
“Cepat tunjukkan mana yang harus aku coba.” Kata Kevin tidak sabar ketika ia baru saja tiba di salah satu ruangan di Tans Boutique.
Tania yang sedang merapikan gaun pada manekin mendengar ucapan Kevin yang sombong hanya bisa mengeluh di dalam hati. Ia tidak menyukai orang yang sangat arogan karena itu artinya sama dengannya. Tania berbalik untuk melihat sosoknya. Ia mengernyitkan alisnya.
"Bukankah Kamu Kevin kelas 12 IPS 2 di SMA Harapan Bangsa kan?" tanya Tania ketika ia mengenali kliennya.
"Tania?" Kevin mengernyitkan alisnya. Ia juga langsung mengenali Tania yang dulu merupakan rivalnya di sekolah.
"Huh ternyata benar. Ini setelanmu." ketus Tania. Ia memiliki dendam tersendiri pada mantan teman sekolahnya itu.
Kevin tak menghiraukan Tania. Ia memang mengetahui jika sejak dulu. gadis itu membencinya entah kenapa. Tiga tahun berada di bangku SMA mereka selalu satu kelas. Tapi tak sekalipun Tania bersikap baik padanya. Padahal ia merasa tidak pernah memiliki masalah dengannya. Tapi Kevin tetaplah Kevin, ia tak akan menghiraukan apapun yang tidak penting untuknya.
Sebenarnya antara dia dan Kevin memang tidak ada masalah sama sekali sebelumnya. Hanya saja ia tidak menyukai sifat Kevin yang sangat arogan. Tapi, Tania dipaksa mengakui bahwa Kevin memang memiliki syarat yang cukup untuk menjadi begitu arogan. Laki-laki itu sempurna. Hampir tidak ada cela pada apa yang melekat pada dirinya.
“Ini sudah pas.” Kata Kevin setelah ia selesai berganti baju dan keluar dari ruang pas. Ia berjalan untuk menunjukkan penampilannya.
“Miss Tania sangat hebat. Calon suamiku semakin terlihat sempurna.” Komentar Rebecca tiba-tiba ketika ia baru datang dan melihat Kevin. Ia juga sedang mencoba gaun miliknya di kamar pas yang lain. Dan gaun yang tengah dipakainya saat ini terlihat sangat idnah di tubuhnya yang tinggi dan proposional. Sesuai dengan harapannya. Setelah melihat hasilnya yang sangat memuaskan, ia tidak mau melepas gaun itu terlebih dahulu sebelum ia menunjukkannya pada Kevin yang telah berjanji datang.
Jennika tersenyum setelah itu segera menghampiri Kevin. Mengitarinya untuk menilai hasil karyanya yang telah melekat pas di tubuh atletis Kevin.
Tak dapat dipungkiri Tania bahwa tubuh Kevin sangat lah sempurna. Dengan dada yang bidang dan perut yang terbentuk indah serta Bahu yang kokoh. Tubuh atletisnya menjulang tinggi hingga dapat dipastikan akan sangat nyaman berada di pelukannya. Apa lagi wajah yang tampan dengan cara yang mengagumkan, terlihat dingin namun menggetarkan. Berwibawa dan terlihat memikat. Membuat setelan yang dipakai Kavin terlihat dua kali lebih sempurna.
Dan satu kata lagi yang tidak bisa Tania abaikan adalah bahwa laki-laki ini begitu Sempurna.
Semua itu adalah apa yang ada di kepala Tania yang mewah.
Sedangkan di sisi lain, lebih tepatnya di kepala si tuan arogan menurut Tania. Pemikiran lain berlarian disana.
Melihat seorang wanita muda yang mengitarinya dengan penuh penilaian, mau tak mau membuat Kevin merasa tidak nyaman. Ia terbiasa dengan tatapan kagum setiap wanita yang melihatnya, tapi tatapan Tania padanya sangatlah berbeda. Ini seperti dinilai secara menyeluruh. Mata penuh selidik. Bukan mata penuh kekaguman seperti yang biasa ia dapatkan.
“Hem. Memang Benar jika setelan ini sudah pas. Jadi tolong jaga pola makanan anda agar hasil yang sudah sempurna ini tidak akan berubah saat hari H nanti.” Ucap Tania yang tanpa disadarinya telah memicu ketidak senangannya dari lawan bicaranya.
“Kamu pikir aku tipe orang yang tidak bisa menjaga tubuhku?!” ucap Kevin dengan nada tinggi. Ia tidak terima.
“Hei aku kan hanya mengingatkan.” Cibir Tania memutar bola matanya.
“Sudahlah sayang. Miss Tania hanya tidak ingin penampilanmu yang sempurna ini menjadi rusak.” Rebecca yang melihat kedua orang di sekitarnya sedang bersitegang harus segera menyelesaikan konflik yang muncul. Ia segera menggamit lengan Kevin dengan posesiv. la menunjukkan kepemilikan nya. Lagipula, ia melihat jika kedua orang ini tampaknya sudah saling mengenal satu sama lainnya melihat dari interaksi mereka.
“Berhenti memanggilku dengan panggilan menjijikkan itu!” hardik Kevin sambil melepaskan dengan kasar tangan Rebecca yang sedang mengelus lengannya.
Tania yang melihat interaksi kedua calon pengantin di depannya hanya bisa mengeryit. Kenapa terlihat seperti pengantin yang dipaksa? Bukankah hubungan keduanya dikabarkan telah berjalan cukup lama? Ah untuk apa memikirkan hal yang tidak ada hubungannya dengannya yang hanya akan membuatnya bingung.
Namun mengingat bagaimana Kevin. Ia cukup mengerti.
Kevin segera masuk kembali ke kamar pas. Mengganti pakaiannya kembali. Meninggalkan dua wanita yang hanya bisa melihat punggungnya yang gagah.
“Maafkan Kevin ya. Aku dan dia ada sedikit masalah hari ini.” Alasan yang muncul dengan cepat di benak Rebecca. Ia tidak mau sampai ada kabar bahwa hubungannya dengan Kevin tidak normal.
“Tidak masalah nona Rebecca. Dalam sebuah hubungan pasti ada pasang surutnya. Lagipula saya sudah lama mengenalnya, jadi saya cukup tahu bagaimana susahnya menjadi anda." Tania menjawab dengan senyum sinis.
Yah. Apa yang bisa Tania ucapkan. Mungkin keduanya menikah karena sebuah alasan. Yang pasti itu bukanlah cinta. Dengan pengalamannya selama ini, ia tentu saja dapat dengan mudah mengetahui bahwa tidak ada cinta di antara keduanya. Itu sama dengan antara dirinya dan Nathan saat mereka pura-pura bertunangan.
Mau tidak mau Tania jadi mengasihani Rebecca. Ini pasti menyedihkan untuk wanita itu. Terlebih ia mengerti sikap dingin Kevin yang sudah melekat pada dirinya.
Setelah Kevin selesai mengganti bajunya, ketiganya keluar dari ruangan itu. Sebagai penjual yang baik, Tania berniat mengantarkan dua klien pentingnya keluar dari butiknya.
Namun sedikit ide jahilnya muncul di otaknya pada detik-detik terakhir. Bukankah Kevin sangat arogan? Lihat apa yang akan kamu lakukan untuk mengatasi hal ini! Hemp!
“Oh ya nona Rebecca, anda pasti mengenal fotografer terkenal Deon Saputra. Saya dengar dia baru kembali ke tanah air. Jika anda dapat memintanya untuk menjadi fotografer pada acara kalian nanti, saya yakin hasilnya akan sangat memuaskan.” Tania menyeringai melihat raut wajah Rebecca yang berbinar. Deon Saputra adalah laki-laki yang dikejar mati-matian oleh Rebecca. Bahkan ia baru berhenti ketika laki-laki itu pergi ke luar negeri.
*
*
*
🍁Belenggu Cinta Mantan Suami_2🍁
Terima kasih sudah mampir 😍
Like, VOTE, rate dan komentar nya akoh tunggu...🤗
Terima Kasih sudah mampir😘
Mohon maaf jika menemukan banyak kesalahan baik dari segi pengetikan atau penggunaan bahasa. 🙏
Mohon dukungannya dengan cara Vote, Like, rate dan komentarnya 😉
***
...Keistimewaan Bulan Ramadhan dari...
...☘️Ali Bin Abu Tholib☘️...
...🍃Malam Ke Sepuluh🍃...
...🌸Pada malam ke Sepuluh, Allah Ta'ala memberi dia karunia di Dunia dan di Akhirat🌸...
...Selamat menunaikan Ibadah Puasa 🥰...
...Salam sayang 😘...
...❤❤❤Queen_OK❤❤❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Oktav
Akankah Rebecca tertarik sm Deon.
2023-04-01
1
nana
Rebecca n kevin ngga jadi menikah ya?
2023-04-01
0