WANITA MALAM SIMPANAN CEO TAMPAN
Di sebuah kota besar terdapat seorang gadis yang bertahan hidup dengan cara bekerja di dunia hiburan malam.
Feby adalah nama samaran yang selalu digunakan pada saat bekerja.
Feby memiliki paras yang cantik, kulit putih bersih terawat, rambut panjang terurai indah serta body yang memukau bagai model papan atas.
"Mami ! Tidak ada pelanggan untukku ya ?" tanya Feby kepada seorang wanita paruh baya sebagai pemilik distrik hiburan tersebut.
Ia adalah mami Vera, selain pemilik distrik, ia juga bertugas untuk memberikan tamu-tamu kepada pekerja wanitanya.
"Untuk kesayangan mami ya pasti ada dong cantik, kamu malam ini temeni pengusaha kaya ya !" jawab Mami.
"Usia berapa mi ?"
"Kamu selalu bertanya soal usia, gak usah pikirin usia dong cinta ! Yang penting duitnya mantap !"
"Feby, cuma pingin tahu aja sih !"
"Udah rentan, tua bangka juga sih sebenarnya ! Tapi uangnya mantap say !"
"Ternyata sudah bau tanah ya, Feby agak takut melayani orangtua begitu mi, takutnya patah tulang trus mati mendadak dikamar !" Ucap Feby sedikit kesal.
"Hahaha ! Makanya kamu yang lembut dong sayang ! Jangan terlalu ngebor !" goda mami Vera.
"Huh !" ketus Feby.
Beep..Beep..
Telepon genggam milik mami Vera berbunyi, ternyata sebuah panggilan dari tamu yang akan dilayani oleh Feby.
"Tamu kamu !" ucap mami Vera, lalu menjawab panggilan tersebut.
"Halo om !" sapa mami Vera dengan lembut.
"Ya sudah dong, mau yang di foto kan ?" ucap mami Vera kemudian.
"Pasti dong, gak akan nyesal pokoknya !" ucapnya lagi sembari memandang wajah Feby.
"Oh ke hotel Grand Angkasa ya ? Kamar nomor 29 lantai 2, Oke om !" Mami Vera mencatat sebuah alamat di dalam sebuah kertas usang bekas struk belanja.
"Okey om siap, nanti Feby lansung kesana ya" ucap mami Vera, lalu menutup teleponnya.
"Feby, kamu ke hotel ini ya ! Nanti sampai disana lansung telfon om itu aja !" kata mami Vera kepada Feby sembari memberikan sebuah alamat yang telah dicatatnya tadi.
"Yah mamii, kasih sama yang lain aja dong mi ! Feby takut si tua bangka itu mati mendadak !" keluh Feby.
"Kamu gimana sih ? Om itu maunya kamu lho ! Sudah kamu pergi saja dulu, pikirkan uangnya !"
"Ih Mamiii !! Ya deh aku pergi ! Ini sistemnya gimana ? Lansung pulang atau gimana mi ?" tanya Feby kesal.
"Malam ini pelanggan kamu cuma om itu, khusus untukmu ! Jadi kamu gak usah balik sini lagi ! Dia bayar empatpuluh juta lho !" kata mami Vera.
"Wow ! Dengar duitnya aku jadi semangat, yaudah deh aku pergi dulu ! Bye mami !"
"Ya bye juga, have fun ya ! Ingat jangan buat si tua bangka itu encok !"
"Siaapp !"
Feby pun pergi menuju hotel yang telah di tentukan.
Sesampainya di hotel, ia bergegas menuju lantai dua untuk mencari nomor kamar pelanggannya.
Tiba - tiba
Dubrak !
Feby bertabrakan dengan seorang lelaki tampan saat hendak memasuki lift. Sesaat matanya bertatapan dengan mata lelaki itu.
Deg !
Seketika jantung lelaki itu berdetak kencang tidak beraturan, matanya menatap wajah Feby yang begitu cantik dan mempesona.
"Em maaf saya tidak sengaja !" ucap Feby kepada lelaki itu.
"Eh ti..tidak apa-apa kog ! Kamu tidak apa-apa ?" kata lelaki itu gugup.
"iya saya baik-baik saja ! Permisi !" ucap Feby, lalu masuk ke dalam lift tersebut.
Tak butuh waktu lama, Feby pun telah sampai didepan kamar yang telah ditentukan.
Tok tok tok
Feby mengetuk pintu.
Cekreek !
Pintu kamar pun terbuka, ia mendapati sosok lelaki tua berambut putih dihadapannya.
"Hai om, saya Feby !" sapa Feby sambil tersenyum sesaat setelah pintu terbuka.
"Oh dari Vera ya ?" tanya pelanggan tersebut.
"Benar om !"
"Mari masuk !" ucap pelanggan tersebut sambil merangkul bahu Feby.
"Ternyata lebih cantik aslinya ya daripada fotonya !" ucap pelanggan tersebut.
Mendengar itu, Feby hanya tersenyum tipis.
Tanpa basa - basi, lelaki tua yang sudah dipenuhi hasrat lansung melepas pakaian Feby satu per satu. Lalu ia mencumbui Feby diatas ranjang putih nan empuk, kemudian adegan itu pun terjadi secara singkat.
"Hosh ! Hosh !" Nafas lelaki tua itu pun menjadi tidak beraturan, ia tampak kelelahan saat bercumbu mesra dengan Feby.
Tanpa memakai busana, mereka berbaring di dalam selimut putih yang tebal bersama lelaki tua itu.
"Maaf ya cantik ! Om sudah tidak sanggup lagi ! Kita istirahat sebentar ya ! Besok pagi satu ronde lagi !" ucap lelaki tua itu sembari memeluk tubuh Feby yang terbaring tanpa busana.
"Dih ! Padahal sudah punya istri, tapi masih begini ! Memang laki-laki itu gak ada beresnya sama sekali !" batin Feby mendumel kesal.
Beberapa saat kemudian lelaki tua itu tertidur sembari tetap memeluk Feby.
Tanpa terasa, jam di dinding begitu cepat berputar, malam pun telah berlalu.
"Om ! Bangun Om ! Sudah jam sembilan ! Feby harus pulang !" ucap Feby membangunkan lelaki tua itu.
"Hah ? Jam sembilan ? Cepat sekali ! Om harus pulang, nanti istri om kecarian !" panik lelaki tersebut.
"Kamu cantik sekali !" ucap lelaki tua itu ketika menyaksikan Feby yang sudah bersih dan berpenampilan rapi bersiap untuk pulang kerumah.
"Ehm ! Kayaknya kita satu ronde lagi saja ya ! Hehehe !" genit lelaki itu, lalu meraih tubuh Feby dan mencoba mengecup bibirnya.
Namun
Seett !
Secara perlahan Feby mendorong tubuh lelaki tua itu.
"Om, Feby ada janji hari ini, sudah tidak sempat lagi ! Tadi Feby bangunin om jam empat pagi untuk bermain ronde kedua tapi om tidak bangun-bangun !" ucap Feby berpura-pura manja agar lelaki tua itu mengijinkannya kembali pulang kerumah.
"Oh ya ? Kamu ada banguni saya ?" tanya lelaki itu.
"Iya om !" jawab Feby berbohong.
"Astaga ! Maafin om ya, om kecapean, habisnya kamu enak sih !" goda lelaki itu dengan genitnya.
Feby hanya membalasnya dengan sebuah senyum kepalsuan.
"Yasudah, lain kali om order kamu ya !" kata lelaki itu kemudian sembari membelai rambut Feby dengan lembut.
"Janji ya ! Feby tunggu lho !"
"Iya cantik ! Oh iya, ini ada tip dari om ! Om jarang pegang uang cash, di dompet cuma ada limajuta, buat kamu aja nih ! Buat beli sarapan !" ucap lelaki tua itu sembari memberikan uang merah berjumlah limajuta rupiah.
Melihat itu, Feby tampak gembira, iapun meraih uang tersebut.
"Makasih om !" ucap Feby kegirangan.
"Sama-sama !"
"Kalau begitu, Feby pamit dulu ya om !"
"Iya ! Hati-hati ya cantik !"
"Iya om ! Bye !"
"Bye juga !"
Feby pun pergi meninggalkan tempat itu, dengan cepat ia beranjak keluar hotel untuk menghilangkan rasa jijiknya terhadap lelaki tua tersebut.
"Untung dia kasih tip ! Kalau enggak, aku udah mau muntah berada didekatnya !" gumam Feby.
"Huft ! Lumayan malam ini dapat banyak" ucapnya kemudian.
Beeepp.. Beeepp
Sebuah panggilan dari mami Vera.
"Halo mi !"
"Kamu sudah pulang ?"
"Sudah, baru saja keluar ! Ada apa mi ?"
"Tidak ada apa-apa, hanya memastikan saja ! Yasudah, mami tutup dulu ! Mami mau tidur, ngantuk !"
"Okey mi"
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Liu Zhi
Huhu
2023-04-17
0
Liu Zhi
Siapa sih yg gak semangat kl denger duit
2023-04-17
0
pєkαᴰᴼᴺᴳ
Astaghfirullah feby 🤭🤣kakek s ya tamunya 🙈🙈
2023-04-13
0