Bab 18 - Kedatangan Rendy

"Ayyara nya ada, Tante?" Tanya seorang pria yang Agnes kenali sebagai Rendy. Kekasih putri nya yang selama ini dia ketahui kalau dia menempuh pendidikan di luar negeri. Tapi, sekarang dia sudah pulang? Sedangkan putri nya entah kemana saat ini.

"A-ada kok."

"Boleh di panggilan, Tante?" Tanya Rendy membuat Agnes gelagapan. Harusnya dia mengatakan kalau putri nya tak ada saja. 

"Emmm, sebaiknya masuk dulu." Rendy pun tersenyum lalu masuk ke dalam rumah. Pemuda itu duduk dengan nyaman di sofa ruang tamu. 

"Sebentar ya, Tante bikinin minum dulu." 

"Iya, Tan." Jawab nya. Rendy pun mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru ruangan. Seketika senyuman nya tersungging.

"Masih sama, tidak ada yang berubah sama sekali. Bahkan foto Ayyara kecil masih terpajang disini." Gumam Rendy. Dia tak melihat adanya perubahan di rumah ini, tak ada sama sekali. Semua nya sama seperti beberapa tahun lalu, sebelum dia memutuskan untuk melanjutkan study nya di Australia.

"Ini teh manis nya, Nak Rendy."

"Makasih, Tan." Jawab Rendy. Dia pun segera meminum nya dengan perlahan, karena teh nya masih panas.

"Kapan pulang kesini?"

"Kemarin malam, Tante. Udah kangen sama Ayya, jadinya pas selesai wisuda langsung kesini." Jawab Rendy, pria bermata sipit dan berhidung bangir itu tersenyum manis hingga mata nya menutup.

"Ohh, sebentar ya." 

Baru saja, Agnes hendak beranjak dari duduknya, pintu utama terbuka. Ayyara masuk dengan wajah datar nya, gadis itu berjalan seolah tak melihat apapun. Seperti nya, dia tidak menyadari keberadaan Rendy disana.

"Ayya.." Panggil Rendy, barulah Ayyara menoleh ke arah nya. Gadis itu nampak sangat cantik dengan balutan dress selutut berwarna hitam, rambut nya di biarkan tergerai begitu saja, menambah kecantikan seorang Ayyara di mata Rendy. 

Gadis itu terkejut saat melihat sahabat plus kekasih nya berdiri sambil tersenyum ke arah nya. Tentu saja, gadis itu langsung menghambur memeluk Rendy. 

"Aaaaa Rendy.." Pekik gadis itu sambil memeluk Rendy, pemuda itu tersenyum lalu memutar-mutar tubuh sang gadis tanpa ragu, seperti yang dulu sering mereka lakukan.

"Apa kabar? Kenapa gak ngabarin kalo mau balik?" Tanya Ayyara setelah Rendy menurunkan nya dari pangkuan. 

"Sengaja, biar surprise." Jawab Rendy membuat bibir Ayyara mencebik sebal. Gadis itu mencubit perut Rendy, tapi bukan nya kesakitan, pria itu malah tergelak. Ternyata, Ayyara nya belum berubah. Dia masih Ayyara yang dulu, Ayyara yang sama kalau dia kesal akan mencubit perut nya. 

"Sebel deh."

"Iya iya, maaf ya, sayang?"

"Gapapa, ayo ke kamar aku biar ngobrol nya enak." Ayyara menarik tangan Rendy ke kamar nya, Agnes juga tak melarang karena kedua nya sudah dekat sejak lama. Bahkan masuk ke kamar satu sama lain sudah biasa bagi kedua nya, tapi untuk hubungan yang lebih jauh, seperti nya tidak. Karena dia tahu benar bagaimana putri nya dan dia juga tahu Rendy. 

Ayyara membuka pintu kamar nya lalu masuk di ikuti oleh Rendy, pria itu tertawa saat melihat keadaan kamar Ayyara. Dari dulu, kebiasaan nya tidak berubah sama sekali. Kamar nya selalu berantakan, seperti kapal pecah.

"Astaga, ini kamar anak gadis?"

"Diem lah." Ketus Ayyara, dia membuka gordeng dan sekaligus dengan jendela nya agar udara segar bebas masuk ke dalam kamar. 

"Seru disana, Babe?" Tanya Ayyara sambil duduk di pangkuan Rendy. 

"Hmmm, lumayan. Tapi tidak terlalu, karena gak ada kamu, sayang." Jawab Rendy, dia memeluk pinggang Ayyara dengan posesif. 

"Sejak kapan kamu pinter gombal hmm?"

"Siapa yang gombal, aku enggak tuh." Jawab Rendy, membuat Ayyara terkekeh. 

"Jadi, kamu pulang kesini karena sudah selesai?"

"Ya, aku sudah selesai disana. Jadi aku akan tinggal disini sekarang."

"Rencana ke depan nya mau gimana, Bby?"

"Rencana sih mau bikin usaha aja, sesuai apa yang aku bisa." Jawab Rendy sambil mengelus pelan pundak Ayyara yang terbuka. Meskipun Rendy terlihat baik, tapi dia juga pria normal. Jika di hadapkan dengan hal seperti ini, maka insting kelelakian nya akan bereaksi. 

"Ohh gitu, baguslah jadi gak perlu LDR lagi."

"Iya, kamu sendiri kuliah nya gimana?" Tanya Rendy, tangan nya merayap nakal ke tengkuk Ayyara. Tapi, sejauh ini Ayyara tidak menunjukkan respon apapun. Tidak menolak, malah justru terlihat membiarkan.

"Lancar-lancar aja kok, cuman ya masih beberapa semester lagi sampai aku lulus." Jawab Ayyara. 

"Gapapa, aku tunggu kok." Jawab Rendy.

"Hmmm, gimana kalo semisal kita gak jodoh, Ren?"

"Maksud kamu?"

"Ya aku cuma nanya aja sih, soalnya jodoh kan gak ada yang tahu. Bisa aja sekarang kita sama-sama kayak gini, besok lusa bisa aja salah satu di antara kita berpaling pada orang lain." Jawab Ayyara yang membuat Rendy memeluk nya lebih erat.

"Hal itu gak bakalan terjadi, sayang."

"Mungkin itu kamu, tapi aku gak tahu kedepan nya bakalan gimana." 

"Kita jalani aja dulu, Bby. Gak usah mikirin hal yang belum tentu terjadi, sayang." Jawab Rendy, Ayyara menatap pria di depan nya. 

Benar, hati nya mulai bercabang. Di sisi lain dia bahagia karena Rendy sudah kembali, setidaknya dia takkan merasa kesepian lagi. Tapi, hati nya kini juga berpaut pada sosok Jayden. Pria misterius yang berhasil mendapatkan mahkota berharga nya. 

"Jangan melamun, sayang."

"Hmmm, tidak kok. Siapa yang ngelamun sih?"

"Dih, gak mau ngaku. Padahal kamu yang bengong tadi." 

"Enggak deh, cuma bentaran doang bengong nya." Jawab Ayyara yang membuat Rendy tertawa. 

"Kamu masih belum berubah, sayang."

"Berubah dong, tentu aku berubah."

"Apa? Di mataku, kamu masih Ayyara yang dulu. Menggemaskan sekali, hanya saja sekarang kamu terlihat jauh lebih cantik." Jawab Rendy, Ayyara hanya terkekeh.

"Ya, aku memang cantik." Bangga Ayyara, Rendy merasa gemas, dia mengecup pipi kanan Ayyara lalu memegang tengkuk belakang gadis itu dan mencium bibir gadis itu. 

Ayyara memejamkan mata nya, mencoba menikmati ciuman pria itu, tapi rasa nya benar-benar berbeda dengan ciuman Jayden. Bahkan cara nya melumaat pun berbeda jauh, Jayden punya tekhnik tersendiri untuk mencumbu nya dengan penuh gairaah.

Gadis itu kembali mencoba mengimbangi ciuman Rendy, tapi saat dia mencoba nya bayangan Jayden muncul dalam benak nya. Membuat Ayyara langsung melepaskan ciuman Rendy, membuat kening pria itu keheranan.

"Kenapa, sayang?"

"T-tidak kok."

"Aku kangen, sayang. Boleh ya?" Tanya Rendy, Ayyara menelan ludah nya kepayahan. Alasan apa yang harus dia berikan? 

"Boleh apa?"

"Cium bibir kamu atau nyusu kayak biasa nya, tenang aja aku gak bakalan minta itu sebelum kita menikah. Aku ingin menikmati nya disaat kita sudah resmi menyandang status suami istri." Jelas Rendy, membuat Ayyara terkejut. Bagaimana ini? Sedangkan dia sudah tidak mempunyai hal itu untuk di banggakan, untuk di persembahkan pada Rendy nanti karena Jayden telah merenggut nya. 

"Sayang, bengong mulu. Mikirin apa sih?" Tanya Rendy.

"Enggak kok, Ren."

"Aku mau nanya deh, Bby."

"Nanya apa?" Tanya Ayyara pelan sambil menatap wajah tampan pemuda itu.

"Apa kamu punya pria lain di belakang ku, sayang?"

Deg…

......

🌻🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

C a l l i s t o ®

C a l l i s t o ®

Ada kissmark kah? 🙈

2025-03-10

0

beybi T.Halim

beybi T.Halim

ngeblank nee..,gak tau mau dukung siapa???haduh pusyinggg pala netizen

2023-04-10

2

nuna jimin🧸🧸

nuna jimin🧸🧸

hayo lho ayyra , kira" gmn ya reaksinya rendah kalo tahu ayyta bercabang..lnjut

2023-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - King Jayden Wiratama
2 Bab 2 - Taruhan
3 Bab 3 - Melarikan Diri
4 Bab 4 - Bahaya
5 Bab 5 - Benarkah?
6 Bab 6 - Hukuman
7 Bab 7 - Om Jayden
8 Bab 8 - Mengulang Permainan
9 Bab 9 - Halusinasi
10 Bab 10 - Dijemput Paksa
11 Bab 11 - Tas Limited Edition
12 Bab 12 - Jack Waketu
13 Bab 13 - Rumah Ayyara
14 Bab 14 - Merindukan Jayden
15 Bab 15 - Daddy?
16 Bab 16 - Siapa Dia?
17 Bab 17 - Ayyara Hilang?
18 Bab 18 - Kedatangan Rendy
19 Bab 19 - Kenangan Menyakitkan
20 Bab 20 - Berkunjung
21 Bab 21 - Tempat Mu Pulang
22 Bab 22 - Pikiran Ayyara
23 Bab 23 - Menepati Janji + Visual
24 Bab 24 - Jayden Posesif
25 Bab 25 - Kecurigaan Rendy
26 Bab 26 - Kemarahan David
27 Bab 27 - Ayyara Aneh?
28 Bab 28 - Cemburu?
29 Bab 29 - Berkeluh Kesah
30 Bab 30 - Melupakan
31 Bab 31 - Gara-gara Kabar
32 Bab 32 - Mengalah Untuk Menang
33 Bab 33 - Keributan
34 Bab 34 - Kekesalan Ayya
35 Bab 35 - Tempat Paling Nyaman
36 Bab 36 - Jayden Manja
37 Bab 37 - Penguntit
38 Bab 38 - Pertemuan Tak Sengaja
39 Bab 39 - Menyelesaikan Masalah
40 Bab 40 - Penguntit #2
41 Bab 41 - Ayyara Trauma?
42 Bab 42 - Mafia Bucin
43 Bab 43 - Pria Misterius
44 Bab 44 - Aku Akan Melindungimu!
45 Bab 45 - Kekuasaan Jayden
46 Bab 46 - Ide Konyol Jayden
47 Bab 47 - Ayyara Di Culik
48 Bab 48 - Rumah Tepi Sungai
49 Bab 49 - Balas Dendam
50 Bab 50 - Menyelamatkan Ayyara #2
51 Bab 51 - Bersama Ayyara
52 Bab 52 - Berdamai?
53 Bab 53 - Hukuman Setimpal
54 Bab 54 - Di Lamar?
55 Bab 55 - Keluarga Mafia
56 Bab 56 - Ayyara Pingsan
57 Bab 57 - Ayyara Hamil
58 Bab 58 - Mabok Kecebong
59 Bab 59 - Calon Papa Mertua
60 Bab 60 - Wedding Jayden & Ayyara
61 Bab 61 - Memanjakan Bumil
62 Bab 62 - Memanjakan Bumil #2
63 Bab 63 - Jayden Bucin
64 Bab 64 - Tingkah Bumil
65 Bab 65 - Perubahan Hormon Bumil
66 Bab 66 - Keluarga Baru
67 Bab 67 - Maid Tak Tahu Diri
68 Bab 68 - Drama Pengusiran
69 Bab 69 - Adik Bayi
70 Bab 70 - Menemani Arsen
71 Bab 71 - Janji Jayden
72 Bab 72 - Sarapan untuk Arsen
73 Bab 73 - Kasih Sayang Untuk Arsen
74 Bab 74 - Menjaga Adik Bayi
75 Bab 75 - Sepatu Palsu
76 Bab 76 - Siapa Jayden?
77 Bab 77 - Hukuman
78 Bab 78 - Quality Time
79 Bab 79 - Cucu Baru
80 Bab 80 - Perbedaan Jayden
81 Bab 81 - Kasih Sayang Ayyara
82 Bab 82 - Penyerangan
83 Bab 83 - Perhatian Agnes
84 Bab 84 - Sekolah
85 Bab 85 - Cerita Arsen
86 Bab 86 - Jangan Berbohong
87 Bab 87 - Menyenangkan Arsen
88 Bab 88 - Keluarga Cemara
89 Bab 89 - Ketakutan Roy
90 Bab 90 - Tidak Ingin Mengecewakan
91 Bab 91 - Mencekam
92 Bab 92 - Kejutan
93 Bab 93 - Ketakutan Arsen
94 Bab 94 - Ansel dan Bima
95 Bab 95 - Markas
96 Bab 96 - Misi Accepted
97 Bab 97 - Pelukan Anak Pertama
98 Bab 98 - Menjenguk Adik Bayi
99 Bab 99 - Kepanikan
100 Bab 100 - Welcome Adik Bayi
101 Bab 101 - Kabar Buruk
102 Bab 102 - Keadaan Ayyara
103 Bab 103 - Ayyara Sadar
104 Bab 104 - GNKOM Ending
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1 - King Jayden Wiratama
2
Bab 2 - Taruhan
3
Bab 3 - Melarikan Diri
4
Bab 4 - Bahaya
5
Bab 5 - Benarkah?
6
Bab 6 - Hukuman
7
Bab 7 - Om Jayden
8
Bab 8 - Mengulang Permainan
9
Bab 9 - Halusinasi
10
Bab 10 - Dijemput Paksa
11
Bab 11 - Tas Limited Edition
12
Bab 12 - Jack Waketu
13
Bab 13 - Rumah Ayyara
14
Bab 14 - Merindukan Jayden
15
Bab 15 - Daddy?
16
Bab 16 - Siapa Dia?
17
Bab 17 - Ayyara Hilang?
18
Bab 18 - Kedatangan Rendy
19
Bab 19 - Kenangan Menyakitkan
20
Bab 20 - Berkunjung
21
Bab 21 - Tempat Mu Pulang
22
Bab 22 - Pikiran Ayyara
23
Bab 23 - Menepati Janji + Visual
24
Bab 24 - Jayden Posesif
25
Bab 25 - Kecurigaan Rendy
26
Bab 26 - Kemarahan David
27
Bab 27 - Ayyara Aneh?
28
Bab 28 - Cemburu?
29
Bab 29 - Berkeluh Kesah
30
Bab 30 - Melupakan
31
Bab 31 - Gara-gara Kabar
32
Bab 32 - Mengalah Untuk Menang
33
Bab 33 - Keributan
34
Bab 34 - Kekesalan Ayya
35
Bab 35 - Tempat Paling Nyaman
36
Bab 36 - Jayden Manja
37
Bab 37 - Penguntit
38
Bab 38 - Pertemuan Tak Sengaja
39
Bab 39 - Menyelesaikan Masalah
40
Bab 40 - Penguntit #2
41
Bab 41 - Ayyara Trauma?
42
Bab 42 - Mafia Bucin
43
Bab 43 - Pria Misterius
44
Bab 44 - Aku Akan Melindungimu!
45
Bab 45 - Kekuasaan Jayden
46
Bab 46 - Ide Konyol Jayden
47
Bab 47 - Ayyara Di Culik
48
Bab 48 - Rumah Tepi Sungai
49
Bab 49 - Balas Dendam
50
Bab 50 - Menyelamatkan Ayyara #2
51
Bab 51 - Bersama Ayyara
52
Bab 52 - Berdamai?
53
Bab 53 - Hukuman Setimpal
54
Bab 54 - Di Lamar?
55
Bab 55 - Keluarga Mafia
56
Bab 56 - Ayyara Pingsan
57
Bab 57 - Ayyara Hamil
58
Bab 58 - Mabok Kecebong
59
Bab 59 - Calon Papa Mertua
60
Bab 60 - Wedding Jayden & Ayyara
61
Bab 61 - Memanjakan Bumil
62
Bab 62 - Memanjakan Bumil #2
63
Bab 63 - Jayden Bucin
64
Bab 64 - Tingkah Bumil
65
Bab 65 - Perubahan Hormon Bumil
66
Bab 66 - Keluarga Baru
67
Bab 67 - Maid Tak Tahu Diri
68
Bab 68 - Drama Pengusiran
69
Bab 69 - Adik Bayi
70
Bab 70 - Menemani Arsen
71
Bab 71 - Janji Jayden
72
Bab 72 - Sarapan untuk Arsen
73
Bab 73 - Kasih Sayang Untuk Arsen
74
Bab 74 - Menjaga Adik Bayi
75
Bab 75 - Sepatu Palsu
76
Bab 76 - Siapa Jayden?
77
Bab 77 - Hukuman
78
Bab 78 - Quality Time
79
Bab 79 - Cucu Baru
80
Bab 80 - Perbedaan Jayden
81
Bab 81 - Kasih Sayang Ayyara
82
Bab 82 - Penyerangan
83
Bab 83 - Perhatian Agnes
84
Bab 84 - Sekolah
85
Bab 85 - Cerita Arsen
86
Bab 86 - Jangan Berbohong
87
Bab 87 - Menyenangkan Arsen
88
Bab 88 - Keluarga Cemara
89
Bab 89 - Ketakutan Roy
90
Bab 90 - Tidak Ingin Mengecewakan
91
Bab 91 - Mencekam
92
Bab 92 - Kejutan
93
Bab 93 - Ketakutan Arsen
94
Bab 94 - Ansel dan Bima
95
Bab 95 - Markas
96
Bab 96 - Misi Accepted
97
Bab 97 - Pelukan Anak Pertama
98
Bab 98 - Menjenguk Adik Bayi
99
Bab 99 - Kepanikan
100
Bab 100 - Welcome Adik Bayi
101
Bab 101 - Kabar Buruk
102
Bab 102 - Keadaan Ayyara
103
Bab 103 - Ayyara Sadar
104
Bab 104 - GNKOM Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!