Bab 15 - Daddy?

"Nomor siapa ini?" Gumam Ayyara, dia melihat ponsel nya yang berkedip pertanda ada notifikasi baru. Gadis itu membuka nya dan seketika itu hati nya berdebar setelah membaca isi pesan yang dia yakini pasti dari Jayden.

'Baby, jangan termenung sendirian di balkon. Udara malam tidak baik untuk mu, masuk dan segera tidurlah.' Isi pesan dari nomor baru itu. 

Tanpa pikir panjang, Ayyara langsung menghubungi nomor itu. Dia berharap kalau nomor ini adalah benar-benar nomor Jayden. Entahlah, awalnya dia merasa takut dan ingin selalu menghindar dari pria dewasa itu. Tapi sekarang, apalagi saat kondisi nya seperti ini, dia malah sebaliknya. 

Hanya beberapa detik saja hingga panggilan itu di angkat. 

"Om.." Panggil Ayyara lirih, dia tidak mau mengambil resiko memanggil pria yang berada di seberang telepon itu dengan keras. Bisa saja kalau itu bukan Jayden bukan? Meskipun Ayyara sangat yakin kalau itu adalah Jayden.

'Yes, baby..' Jawab pria itu, suara yang benar-benar tak asing. Ya, itu suara Jayden. 

"Om dimana?"

'Why, Baby?' Tanya nya lagi, sedangkan Ayyara sudah celingukan sendiri mencari keberadaan Jayden. Kalau pria itu mengetahui dia sedang berada di balkon, artinya pria itu berada tak jauh dari rumah nya bukan?

"Katakan saja, Om dimana sekarang?"

'Kau melihat mobil hitam yang terparkir tak jauh dari rumah mu, Baby?' 

"Yes, i see. Wait a minute, i'll be there." 

'Fine, i waiting for you, dear.' Jawab pria itu. Ayyara langsung mematikan sambungan telepon nya, dia bergegas mengganti pakaian nya dengan sebuah gaun berwarna hitam dengan tali spaghetti. Dia menggerai rambut nya, membawa tas berisi ponsel dan beberapa kartu juga uang tunai. 

Dia keluar dari rumah tanpa sepengetahuan kedua orang tua nya, lagipun dia malas untuk meladeni pertanyaan dengan nada kasar sang ayah. Bukankah lebih bagus kalau mereka tidak menyadari kepergian nya?

Ayyara membuka gerbang, karena penjaga rumah nya sudah pulang jam segini. Pulang kemana? Ke paviliun di belakang rumah besar nan mewah ini.

Gadis itu mengetuk pintu mobil mewah milik Jayden, tak lama kemudian pria itu menurunkan kaca jendela nya.

"Masuk, girl." Pinta nya, Ayyara pun menurut dan masuk ke dalam mobil. Di depan, ada Jack yang menjadi supir nya malam ini. 

"Om habis dari mana?" Tanya Ayyara sambil menyandarkan kepala nya di bahu Jayden.

"Memang nya kenapa?"

"Penampilan Om terlalu rapih kalau hanya untuk mengawasi kegiatan ku." Jawab Ayyara. Jayden terkekeh pelan, lalu mengusap pelan kepala gadis itu. 

"Aku habis melakukan peninjauan proyek, Baby." Jawab Jayden bohong, padahal dia baru saja dari markas bersama Jack untuk melihat simpanan senjata, apakah sudah aman atau belum.

"Ohh.."

"Kau sendiri kenapa sendirian di balkon malam-malam hmm?"

"Bisakah kita pergi dulu, Om?" Tanya Ayyara.

"Kemana, sayang?" 

"Kemana saja, asalkan jauh dari sini. Aku mohon, Om." 

"Ya, baiklah." Jawab Jayden. 

"Jack.." 

"Baik, Tuan." Jawab Jack, dia pun mengemudikan kendaraan roda empat nya dengan kecepatan yang cukup tinggi. 

"Kita ke apartemen saja, mau? Kamu bisa bercerita disana sepuasmu."

"Terserah Om saja." Jawab Ayyara.

"Kau kenapa, baby? Ada masalah?"

"Nanti saja aku ceritakan, sekarang tolong peluk aku, Om."

"Of course, baby." Jawab Jayden, pria itu pun memeluk Ayyara dengan erat, mengusap punggung gadis itu dengan lembut. Ayyara pun menduselkan wajah nya di dada bidang Jayden.

"Sayang, geli. Kau membuat milik ku terbangun." 

"Tak apa, aku akan menidurkan nya nanti." Jawab Ayyara tanpa ragu. Dia kembali menduselkan wajah nya di dada bidang Jayden, terasa sangat nyaman apalagi aroma tubuh pria itu yang bercampur dengan parfum yang beraroma maskulin membuat Ayyara semakin nyaman. Tapi, ada yang lebih nyaman lagi, yaitu aroma maskulin Jayden yang bercampur dengan keringat sisa-sisa percintaan mereka.

Setelah sampai, Jayden dan Ayyara pun turun dari mobil, pria itu merengkuh posesif pinggang ramping gadis itu. 

Jayden menempelkan card acces dan kedua nya pun masuk. Ayyara langsung mendudukan tubuh nya di sofa, dia membuka cardigan tipis yang membalut tubuh sempurna nya.

"Kenapa, baby?"

"Gerah, Om." Jawab Ayyara sambil mengipas-ngipasi wajah nya. Jayden mengambil remote dan menghidupkan pendingin udara. 

"Lebih nyaman?"

"Yeah, this better." Jawab Ayyara. Dia menyandarkan punggung nya di sofa, sambil melihat Jayden yang sedang membuka jas mahal miliknya lalu meletakan nya ke sofa, seolah itu adalah benda yang tak berharga. 

Jayden melonggarkan dasi nya, lalu kembali membuang nya. Dia mendekat ke arah gadis itu duduk lalu memangku nya dan kembali mendudukan nya di pangkuan.

"Ingin memulai bercerita sekarang, baby?" Tanya Jayden, tangan besar nya membelai lembut wajah sang gadis. 

"I'm very tired, Dad." 

"Why, baby?" Tanya Jayden, dia menatap sang gadis dengan tatapan heran nya. Ayyara pun menjelaskan semua permasalahan nya dengan kedua orang tua nya, dia juga mnecurahkan semua isi hati nya pada pria itu. Jayden juga mendengarkan dengan seksama cerita sang gadis. Benar dugaan nya, Jayden adalah tipe pendengar yang baik. 

"Aku bingung harus gimana, capek banget rasa nya." Ucap Ayyara lirih. 

Pria itu memeluk Ayyara, menyandarkan kepala gadis itu dada nya, mengusap puncak kepala gadis itu dengan lembut. Bagus memang, tanpa mengatakan apapun tapi Jayden menunjukkan kepedulian nya dengan tindakan.

"Menurut Daddy, aku harus gimana?" Tanya Ayyara lagi. 

"Daddy? Kamu memanggil aku Daddy?" Tanya Jayden pelan, dia langsung melerai pelukan nya saking terkejut nya.

"Iya, kenapa memang nya?"

"Tidak, aku lebih menyukai panggilan ini, babe." 

"Kirain suka nya di panggil Om." Goda Ayyara, Jayden tersenyum kecil lalu mengecup pelan pipi kanan sang gadis. 

"Aku terdengar seperti lebih tua saat kamu memanggil aku Om, darl."

"Haha, jadi panggilan Daddy lebih bagus ya?" 

"Iya, sayang." Jawab Jayden. Ayyara melingkarkan kedua tangan nya di leher kokoh sang pria. 

"Kenapa lagi?" Tanya Jayden saat melihat tatapan Ayyara yang sedikit aneh.

"Tidak, apa-apa." Gadis itu tersenyum lalu menyembunyikan wajah nya di ceruk leher pria itu, dia suka saat menghirup aroma khas pria itu, membuat nya tenang. Seketika masalah yang sedang dia alami menghilang kalau sudah berada di pelukan hangat pria tampan ini.

"Babe.."

"Hmm, ada apa?" Tanya Ayyara. 

"Kau berjanji akan menidurkan milik ku tadi." 

"Kau mengingatnya? Tapi aku lupa." 

"Ckkk, kamu mempermainkan aku, Babe?" Tanya Jayden dengan suara berat nya yang membuat Ayyara langsung menatap wajah pria itu.

"Iya, tapi nanti. Bisakah?"

"Tentu, tapi jangan mengingkari janji mu itu, Bby."

"Oke, Dad." Jawab Ayyara. Selanjutnya, mereka hanya bermesraan di ruang tamu tanpa mempedulikan apapun. Sedetik pun, Jayden tidak melepaskan pelukan nya di tubuh sintal gadis cantik itu. Dia benar-benar tergila-gila dengan gadis itu.

......

🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Untung saja Jay lembut dan perhatian dlm memperlakukan Ayya, jdi Ayya yng kekurangan ksh syang dari orng tuanya merasa nyaman berdekatan dngn Jay,,,,

2023-09-20

2

Gustianleejo

Gustianleejo

karya sebagus ini kok gak.ada yg komen sieh...semangat kak thor

2023-05-14

1

nuna jimin🧸🧸

nuna jimin🧸🧸

seklii jatuh cinta langsung Gila si jayden,ewkkkk...lnjut

2023-04-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - King Jayden Wiratama
2 Bab 2 - Taruhan
3 Bab 3 - Melarikan Diri
4 Bab 4 - Bahaya
5 Bab 5 - Benarkah?
6 Bab 6 - Hukuman
7 Bab 7 - Om Jayden
8 Bab 8 - Mengulang Permainan
9 Bab 9 - Halusinasi
10 Bab 10 - Dijemput Paksa
11 Bab 11 - Tas Limited Edition
12 Bab 12 - Jack Waketu
13 Bab 13 - Rumah Ayyara
14 Bab 14 - Merindukan Jayden
15 Bab 15 - Daddy?
16 Bab 16 - Siapa Dia?
17 Bab 17 - Ayyara Hilang?
18 Bab 18 - Kedatangan Rendy
19 Bab 19 - Kenangan Menyakitkan
20 Bab 20 - Berkunjung
21 Bab 21 - Tempat Mu Pulang
22 Bab 22 - Pikiran Ayyara
23 Bab 23 - Menepati Janji + Visual
24 Bab 24 - Jayden Posesif
25 Bab 25 - Kecurigaan Rendy
26 Bab 26 - Kemarahan David
27 Bab 27 - Ayyara Aneh?
28 Bab 28 - Cemburu?
29 Bab 29 - Berkeluh Kesah
30 Bab 30 - Melupakan
31 Bab 31 - Gara-gara Kabar
32 Bab 32 - Mengalah Untuk Menang
33 Bab 33 - Keributan
34 Bab 34 - Kekesalan Ayya
35 Bab 35 - Tempat Paling Nyaman
36 Bab 36 - Jayden Manja
37 Bab 37 - Penguntit
38 Bab 38 - Pertemuan Tak Sengaja
39 Bab 39 - Menyelesaikan Masalah
40 Bab 40 - Penguntit #2
41 Bab 41 - Ayyara Trauma?
42 Bab 42 - Mafia Bucin
43 Bab 43 - Pria Misterius
44 Bab 44 - Aku Akan Melindungimu!
45 Bab 45 - Kekuasaan Jayden
46 Bab 46 - Ide Konyol Jayden
47 Bab 47 - Ayyara Di Culik
48 Bab 48 - Rumah Tepi Sungai
49 Bab 49 - Balas Dendam
50 Bab 50 - Menyelamatkan Ayyara #2
51 Bab 51 - Bersama Ayyara
52 Bab 52 - Berdamai?
53 Bab 53 - Hukuman Setimpal
54 Bab 54 - Di Lamar?
55 Bab 55 - Keluarga Mafia
56 Bab 56 - Ayyara Pingsan
57 Bab 57 - Ayyara Hamil
58 Bab 58 - Mabok Kecebong
59 Bab 59 - Calon Papa Mertua
60 Bab 60 - Wedding Jayden & Ayyara
61 Bab 61 - Memanjakan Bumil
62 Bab 62 - Memanjakan Bumil #2
63 Bab 63 - Jayden Bucin
64 Bab 64 - Tingkah Bumil
65 Bab 65 - Perubahan Hormon Bumil
66 Bab 66 - Keluarga Baru
67 Bab 67 - Maid Tak Tahu Diri
68 Bab 68 - Drama Pengusiran
69 Bab 69 - Adik Bayi
70 Bab 70 - Menemani Arsen
71 Bab 71 - Janji Jayden
72 Bab 72 - Sarapan untuk Arsen
73 Bab 73 - Kasih Sayang Untuk Arsen
74 Bab 74 - Menjaga Adik Bayi
75 Bab 75 - Sepatu Palsu
76 Bab 76 - Siapa Jayden?
77 Bab 77 - Hukuman
78 Bab 78 - Quality Time
79 Bab 79 - Cucu Baru
80 Bab 80 - Perbedaan Jayden
81 Bab 81 - Kasih Sayang Ayyara
82 Bab 82 - Penyerangan
83 Bab 83 - Perhatian Agnes
84 Bab 84 - Sekolah
85 Bab 85 - Cerita Arsen
86 Bab 86 - Jangan Berbohong
87 Bab 87 - Menyenangkan Arsen
88 Bab 88 - Keluarga Cemara
89 Bab 89 - Ketakutan Roy
90 Bab 90 - Tidak Ingin Mengecewakan
91 Bab 91 - Mencekam
92 Bab 92 - Kejutan
93 Bab 93 - Ketakutan Arsen
94 Bab 94 - Ansel dan Bima
95 Bab 95 - Markas
96 Bab 96 - Misi Accepted
97 Bab 97 - Pelukan Anak Pertama
98 Bab 98 - Menjenguk Adik Bayi
99 Bab 99 - Kepanikan
100 Bab 100 - Welcome Adik Bayi
101 Bab 101 - Kabar Buruk
102 Bab 102 - Keadaan Ayyara
103 Bab 103 - Ayyara Sadar
104 Bab 104 - GNKOM Ending
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1 - King Jayden Wiratama
2
Bab 2 - Taruhan
3
Bab 3 - Melarikan Diri
4
Bab 4 - Bahaya
5
Bab 5 - Benarkah?
6
Bab 6 - Hukuman
7
Bab 7 - Om Jayden
8
Bab 8 - Mengulang Permainan
9
Bab 9 - Halusinasi
10
Bab 10 - Dijemput Paksa
11
Bab 11 - Tas Limited Edition
12
Bab 12 - Jack Waketu
13
Bab 13 - Rumah Ayyara
14
Bab 14 - Merindukan Jayden
15
Bab 15 - Daddy?
16
Bab 16 - Siapa Dia?
17
Bab 17 - Ayyara Hilang?
18
Bab 18 - Kedatangan Rendy
19
Bab 19 - Kenangan Menyakitkan
20
Bab 20 - Berkunjung
21
Bab 21 - Tempat Mu Pulang
22
Bab 22 - Pikiran Ayyara
23
Bab 23 - Menepati Janji + Visual
24
Bab 24 - Jayden Posesif
25
Bab 25 - Kecurigaan Rendy
26
Bab 26 - Kemarahan David
27
Bab 27 - Ayyara Aneh?
28
Bab 28 - Cemburu?
29
Bab 29 - Berkeluh Kesah
30
Bab 30 - Melupakan
31
Bab 31 - Gara-gara Kabar
32
Bab 32 - Mengalah Untuk Menang
33
Bab 33 - Keributan
34
Bab 34 - Kekesalan Ayya
35
Bab 35 - Tempat Paling Nyaman
36
Bab 36 - Jayden Manja
37
Bab 37 - Penguntit
38
Bab 38 - Pertemuan Tak Sengaja
39
Bab 39 - Menyelesaikan Masalah
40
Bab 40 - Penguntit #2
41
Bab 41 - Ayyara Trauma?
42
Bab 42 - Mafia Bucin
43
Bab 43 - Pria Misterius
44
Bab 44 - Aku Akan Melindungimu!
45
Bab 45 - Kekuasaan Jayden
46
Bab 46 - Ide Konyol Jayden
47
Bab 47 - Ayyara Di Culik
48
Bab 48 - Rumah Tepi Sungai
49
Bab 49 - Balas Dendam
50
Bab 50 - Menyelamatkan Ayyara #2
51
Bab 51 - Bersama Ayyara
52
Bab 52 - Berdamai?
53
Bab 53 - Hukuman Setimpal
54
Bab 54 - Di Lamar?
55
Bab 55 - Keluarga Mafia
56
Bab 56 - Ayyara Pingsan
57
Bab 57 - Ayyara Hamil
58
Bab 58 - Mabok Kecebong
59
Bab 59 - Calon Papa Mertua
60
Bab 60 - Wedding Jayden & Ayyara
61
Bab 61 - Memanjakan Bumil
62
Bab 62 - Memanjakan Bumil #2
63
Bab 63 - Jayden Bucin
64
Bab 64 - Tingkah Bumil
65
Bab 65 - Perubahan Hormon Bumil
66
Bab 66 - Keluarga Baru
67
Bab 67 - Maid Tak Tahu Diri
68
Bab 68 - Drama Pengusiran
69
Bab 69 - Adik Bayi
70
Bab 70 - Menemani Arsen
71
Bab 71 - Janji Jayden
72
Bab 72 - Sarapan untuk Arsen
73
Bab 73 - Kasih Sayang Untuk Arsen
74
Bab 74 - Menjaga Adik Bayi
75
Bab 75 - Sepatu Palsu
76
Bab 76 - Siapa Jayden?
77
Bab 77 - Hukuman
78
Bab 78 - Quality Time
79
Bab 79 - Cucu Baru
80
Bab 80 - Perbedaan Jayden
81
Bab 81 - Kasih Sayang Ayyara
82
Bab 82 - Penyerangan
83
Bab 83 - Perhatian Agnes
84
Bab 84 - Sekolah
85
Bab 85 - Cerita Arsen
86
Bab 86 - Jangan Berbohong
87
Bab 87 - Menyenangkan Arsen
88
Bab 88 - Keluarga Cemara
89
Bab 89 - Ketakutan Roy
90
Bab 90 - Tidak Ingin Mengecewakan
91
Bab 91 - Mencekam
92
Bab 92 - Kejutan
93
Bab 93 - Ketakutan Arsen
94
Bab 94 - Ansel dan Bima
95
Bab 95 - Markas
96
Bab 96 - Misi Accepted
97
Bab 97 - Pelukan Anak Pertama
98
Bab 98 - Menjenguk Adik Bayi
99
Bab 99 - Kepanikan
100
Bab 100 - Welcome Adik Bayi
101
Bab 101 - Kabar Buruk
102
Bab 102 - Keadaan Ayyara
103
Bab 103 - Ayyara Sadar
104
Bab 104 - GNKOM Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!