Bab 14 - Merindukan Jayden

Malam hari nya, Ayyara turun dengan wajah datar nya. Malam ini dia harus menghadapi orang tua nya, capek? Tentu saja, dia capek dengan sikap orang tua nya yang seolah posesif tapi kenyataan nya nol besar.

Gadis itu masuk ruang makan, dia duduk berhadapan dengan kedua orang tua nya. David menatap putri nya dengan tatapan tajam, apalagi dia melihat ada tanda kemerahan di leher Ayyara yang tercetak jelas. 

"Ayya.."

"Hmm.." Jawab Ayyara, dia hanya menjawab dengan deheman saja. Dia mulai menyuap makanan nya dengan lahap, tanpa peduli akan ekspresi atau respon kedua orang tua nya atas tindakan nya yang terbilang acuh tak acuh.

"Seperti nya kau mulai terbawa pergaulan bebas."

"Lalu?" Tanya Ayyara, sedangkan sang ibu memilih diam. Dia hanya menyimak pembicaraan antara putri dan suami nya, kalau pembicaraan nya sudah memanas, barulah dia akan angkat bicara untuk melerai. 

Bukan pertama kali nya David dan Ayyara bertengkar hanya karena hal sepele, tapi sudah sering. Hubungan kedua nya juga bisa di bilang renggang, karena perbedaan pendapat. 

"Bisa tidak kau bicara dengan papah mu sendiri dengan sopan santun? Aku papah mu, Ayya."

"Ya, aku tahu. Bahkan semua orang pun tahu kau adalah ayahku, lalu aku harus bagaimana?" Tanya Ayyara lagi yang membuat David terpancing emosi. Anak gadis nya ini mulai tidak terkendali sejak dia masuk ke dunia luar, tepatnya setelah dia keluar SMA. 

"Jangan memancing kemarahan papah, Ayyara!"

"Marah saja, aku tidak keberatan kok. Bukankah papah memang hanya bisa marah-marah sama Ayyara tanpa mau mengerti keinginan Ayyara?" 

"Jangan egois, Ayyara!" Tegas David yang membuat gadis itu tersenyum kecil.

"Papah bilang aku egois, ckk jangan berlagak seperti anda adalah korban disini. Sudahlah, aku sedang tidak ingin berdebat. Aku lelah, selamat malam." Ucap Ayyara, dia beranjak dari meja makan tanpa menghabiskan makan malam nya. Piring itu masih tersisa cukup banyak karena Ayyara hanya makan beberapa suapan saja, selera makan nya keburu hilang karena ucapan sang ayah.

"Ckkk, egois katanya? Sebenarnya yang egois itu aku atau dia sih?" Gumam Ayyara, gadis itu berdecak kesal sambil menaiki tangga. 

Di ruang makan, David terus saja menggerutu. Dia kesal akan perlawanan yang di lakukan oleh Ayyara, putri nya.

"Anak itu semakin lama semakin membangkang, mau jadi apa dia setelah dewasa nanti. Dasar anak tidak tau di untung." Gerutu David, membuat Agnes menghela nafas nya.

"Sudahlah, Mas. Jangan terlalu keras dengan Ayyara, biarkan saja dia melakukan apa yang dia inginkan. Hanya karena satu tanda merah, bukan artinya dia berubah liar. Bukankah hal semacam itu sudah wajar di negara kita?"

"Ya, aku tahu. Tapi harusnya dia bisa menjaga dirinya sendiri, menjaga kehormatan nya sebagai wanita." Jawab David dengan kesal. 

"Memang nya dia melakukan apa, Mas? Bukankah kita juga ikut andil dalam perubahan Ayyara, Mas? Kita terlalu sibuk sampai-sampai kita abai akan keinginan Ayyara."

"Dia tidak meminta banyak, bukan uang yang bergelimang atau barang-barang mewah yang selalu papa berikan padanya, dia hanya butuh satu yaitu kasih sayang dan perhatian kita sebagai orang tua nya, Mas." Lirih Agnes.

"Kalau kita melakukan itu, dia akan merasa di manjakan oleh kita, Ma. Jadi biarkan saja dia mandiri."

"Kalau begitu, biarkan saja mau dia melakukan apapun. Itu sama saja dengan Mas tidak peduli pada putri kita." Jawab Agnes lagi, terkadang dia juga heran sendiri dengan pola pikir suami nya ini. 

"Diamlah, jangan memancing kemarahan ku atau kau akan tahu akibatnya." Ancam David, membuat Agnes langsung terdiam. Selain egois dan keras kepala, David juga tak jarang ringan tangan, dia seringkali menampar Agnes, kekerasan fisik sering dia rasakan tapi selama ini dia hanya diam karena takut akan sosok pria itu.

Setelah pembicaraan itu, kedua nya kompak diam-diaman. Mereka hanya fokus dengan makanan yang ada di piring masing-masing, selesai makan Agnes membereskan meja makan terlebih dulu, sedangkan David langsung ke kamar. 

Di atas, di kamar nya, Ayyara tengah menikmati angin malam yang berhembus hingga membuat tubuh nya sedikit kedinginan, tapi ini benar-benar tidak masalah. Kalau dia sedang tidak baik-baik saja seperti saat ini, Ayyara memang lebih suka menyendiri di balkon dengan di temani oleh angin malam.

Bulan terlihat mengintip malu-malu dari balik awan kelabu, seperti nya akan turun hujan malam ini. Ayyara menatap sendu ke arah langit, dia menengadahkan kepalanya sambil menutup wajah nya. 

Ohhh, andai saja Jayden ada disini. Dia pasti akan bersandar nyaman di pelukan nya, pelukan yang hangat dan membuat nya betah berlama-lama berada di dalam dekapan hangat pria itu. Selain kenyamanan yang bisa dia rasakan dalam pelukan hangat pria itu, aroma parfum nya yang maskulin pun semakin menambah rasa nyaman yang dia rasakan saat bersama Jayden.

"Disaat seperti ini, aku butuh bahu mu untuk bersandar, Om. Aneh, tiba-tiba saja aku merindu." Gumam Ayyara, kebersamaan nya selama beberapa hari ini dengan Jayden membuat hati nya lebih berwarna. Meskipun pria itu terlihat sangat menakutkan saat marah, tapi tak bisa di bohongi kalau dia benar-benar nyaman saat berada di dekat pria itu.

Ya, meskipun tingkat kemesuuman nya sudah tidak perlu di pertanyakan lagi, tapi sepertinya Jayden adalah tipe pria yang akan mendengarkan semua keluh kesah wanita nya. 

......

🌻🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Siti solikah

Siti solikah

ga tahu aja ayya,kalau perlakuan Jayden sama ayya beda dengan perlakuan Jayden pada wanita lain

2025-03-15

0

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Kasian bngt Aya,,,,hidup bergelimang harta tapi sdkt pun orng tuanya tidak menjalankan perannya sebagai orng tua yng mencurahkan perhatian dan kasih syang pada anaknya,pdhl anaknya cuma 1 gimana kesepiannya seorng Ayyara dirmh,,,,😢😢

2023-09-20

2

reni

reni

ini latarnya dluar negri amb di indo ya tor,manggilnya MAS,

2023-06-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - King Jayden Wiratama
2 Bab 2 - Taruhan
3 Bab 3 - Melarikan Diri
4 Bab 4 - Bahaya
5 Bab 5 - Benarkah?
6 Bab 6 - Hukuman
7 Bab 7 - Om Jayden
8 Bab 8 - Mengulang Permainan
9 Bab 9 - Halusinasi
10 Bab 10 - Dijemput Paksa
11 Bab 11 - Tas Limited Edition
12 Bab 12 - Jack Waketu
13 Bab 13 - Rumah Ayyara
14 Bab 14 - Merindukan Jayden
15 Bab 15 - Daddy?
16 Bab 16 - Siapa Dia?
17 Bab 17 - Ayyara Hilang?
18 Bab 18 - Kedatangan Rendy
19 Bab 19 - Kenangan Menyakitkan
20 Bab 20 - Berkunjung
21 Bab 21 - Tempat Mu Pulang
22 Bab 22 - Pikiran Ayyara
23 Bab 23 - Menepati Janji + Visual
24 Bab 24 - Jayden Posesif
25 Bab 25 - Kecurigaan Rendy
26 Bab 26 - Kemarahan David
27 Bab 27 - Ayyara Aneh?
28 Bab 28 - Cemburu?
29 Bab 29 - Berkeluh Kesah
30 Bab 30 - Melupakan
31 Bab 31 - Gara-gara Kabar
32 Bab 32 - Mengalah Untuk Menang
33 Bab 33 - Keributan
34 Bab 34 - Kekesalan Ayya
35 Bab 35 - Tempat Paling Nyaman
36 Bab 36 - Jayden Manja
37 Bab 37 - Penguntit
38 Bab 38 - Pertemuan Tak Sengaja
39 Bab 39 - Menyelesaikan Masalah
40 Bab 40 - Penguntit #2
41 Bab 41 - Ayyara Trauma?
42 Bab 42 - Mafia Bucin
43 Bab 43 - Pria Misterius
44 Bab 44 - Aku Akan Melindungimu!
45 Bab 45 - Kekuasaan Jayden
46 Bab 46 - Ide Konyol Jayden
47 Bab 47 - Ayyara Di Culik
48 Bab 48 - Rumah Tepi Sungai
49 Bab 49 - Balas Dendam
50 Bab 50 - Menyelamatkan Ayyara #2
51 Bab 51 - Bersama Ayyara
52 Bab 52 - Berdamai?
53 Bab 53 - Hukuman Setimpal
54 Bab 54 - Di Lamar?
55 Bab 55 - Keluarga Mafia
56 Bab 56 - Ayyara Pingsan
57 Bab 57 - Ayyara Hamil
58 Bab 58 - Mabok Kecebong
59 Bab 59 - Calon Papa Mertua
60 Bab 60 - Wedding Jayden & Ayyara
61 Bab 61 - Memanjakan Bumil
62 Bab 62 - Memanjakan Bumil #2
63 Bab 63 - Jayden Bucin
64 Bab 64 - Tingkah Bumil
65 Bab 65 - Perubahan Hormon Bumil
66 Bab 66 - Keluarga Baru
67 Bab 67 - Maid Tak Tahu Diri
68 Bab 68 - Drama Pengusiran
69 Bab 69 - Adik Bayi
70 Bab 70 - Menemani Arsen
71 Bab 71 - Janji Jayden
72 Bab 72 - Sarapan untuk Arsen
73 Bab 73 - Kasih Sayang Untuk Arsen
74 Bab 74 - Menjaga Adik Bayi
75 Bab 75 - Sepatu Palsu
76 Bab 76 - Siapa Jayden?
77 Bab 77 - Hukuman
78 Bab 78 - Quality Time
79 Bab 79 - Cucu Baru
80 Bab 80 - Perbedaan Jayden
81 Bab 81 - Kasih Sayang Ayyara
82 Bab 82 - Penyerangan
83 Bab 83 - Perhatian Agnes
84 Bab 84 - Sekolah
85 Bab 85 - Cerita Arsen
86 Bab 86 - Jangan Berbohong
87 Bab 87 - Menyenangkan Arsen
88 Bab 88 - Keluarga Cemara
89 Bab 89 - Ketakutan Roy
90 Bab 90 - Tidak Ingin Mengecewakan
91 Bab 91 - Mencekam
92 Bab 92 - Kejutan
93 Bab 93 - Ketakutan Arsen
94 Bab 94 - Ansel dan Bima
95 Bab 95 - Markas
96 Bab 96 - Misi Accepted
97 Bab 97 - Pelukan Anak Pertama
98 Bab 98 - Menjenguk Adik Bayi
99 Bab 99 - Kepanikan
100 Bab 100 - Welcome Adik Bayi
101 Bab 101 - Kabar Buruk
102 Bab 102 - Keadaan Ayyara
103 Bab 103 - Ayyara Sadar
104 Bab 104 - GNKOM Ending
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1 - King Jayden Wiratama
2
Bab 2 - Taruhan
3
Bab 3 - Melarikan Diri
4
Bab 4 - Bahaya
5
Bab 5 - Benarkah?
6
Bab 6 - Hukuman
7
Bab 7 - Om Jayden
8
Bab 8 - Mengulang Permainan
9
Bab 9 - Halusinasi
10
Bab 10 - Dijemput Paksa
11
Bab 11 - Tas Limited Edition
12
Bab 12 - Jack Waketu
13
Bab 13 - Rumah Ayyara
14
Bab 14 - Merindukan Jayden
15
Bab 15 - Daddy?
16
Bab 16 - Siapa Dia?
17
Bab 17 - Ayyara Hilang?
18
Bab 18 - Kedatangan Rendy
19
Bab 19 - Kenangan Menyakitkan
20
Bab 20 - Berkunjung
21
Bab 21 - Tempat Mu Pulang
22
Bab 22 - Pikiran Ayyara
23
Bab 23 - Menepati Janji + Visual
24
Bab 24 - Jayden Posesif
25
Bab 25 - Kecurigaan Rendy
26
Bab 26 - Kemarahan David
27
Bab 27 - Ayyara Aneh?
28
Bab 28 - Cemburu?
29
Bab 29 - Berkeluh Kesah
30
Bab 30 - Melupakan
31
Bab 31 - Gara-gara Kabar
32
Bab 32 - Mengalah Untuk Menang
33
Bab 33 - Keributan
34
Bab 34 - Kekesalan Ayya
35
Bab 35 - Tempat Paling Nyaman
36
Bab 36 - Jayden Manja
37
Bab 37 - Penguntit
38
Bab 38 - Pertemuan Tak Sengaja
39
Bab 39 - Menyelesaikan Masalah
40
Bab 40 - Penguntit #2
41
Bab 41 - Ayyara Trauma?
42
Bab 42 - Mafia Bucin
43
Bab 43 - Pria Misterius
44
Bab 44 - Aku Akan Melindungimu!
45
Bab 45 - Kekuasaan Jayden
46
Bab 46 - Ide Konyol Jayden
47
Bab 47 - Ayyara Di Culik
48
Bab 48 - Rumah Tepi Sungai
49
Bab 49 - Balas Dendam
50
Bab 50 - Menyelamatkan Ayyara #2
51
Bab 51 - Bersama Ayyara
52
Bab 52 - Berdamai?
53
Bab 53 - Hukuman Setimpal
54
Bab 54 - Di Lamar?
55
Bab 55 - Keluarga Mafia
56
Bab 56 - Ayyara Pingsan
57
Bab 57 - Ayyara Hamil
58
Bab 58 - Mabok Kecebong
59
Bab 59 - Calon Papa Mertua
60
Bab 60 - Wedding Jayden & Ayyara
61
Bab 61 - Memanjakan Bumil
62
Bab 62 - Memanjakan Bumil #2
63
Bab 63 - Jayden Bucin
64
Bab 64 - Tingkah Bumil
65
Bab 65 - Perubahan Hormon Bumil
66
Bab 66 - Keluarga Baru
67
Bab 67 - Maid Tak Tahu Diri
68
Bab 68 - Drama Pengusiran
69
Bab 69 - Adik Bayi
70
Bab 70 - Menemani Arsen
71
Bab 71 - Janji Jayden
72
Bab 72 - Sarapan untuk Arsen
73
Bab 73 - Kasih Sayang Untuk Arsen
74
Bab 74 - Menjaga Adik Bayi
75
Bab 75 - Sepatu Palsu
76
Bab 76 - Siapa Jayden?
77
Bab 77 - Hukuman
78
Bab 78 - Quality Time
79
Bab 79 - Cucu Baru
80
Bab 80 - Perbedaan Jayden
81
Bab 81 - Kasih Sayang Ayyara
82
Bab 82 - Penyerangan
83
Bab 83 - Perhatian Agnes
84
Bab 84 - Sekolah
85
Bab 85 - Cerita Arsen
86
Bab 86 - Jangan Berbohong
87
Bab 87 - Menyenangkan Arsen
88
Bab 88 - Keluarga Cemara
89
Bab 89 - Ketakutan Roy
90
Bab 90 - Tidak Ingin Mengecewakan
91
Bab 91 - Mencekam
92
Bab 92 - Kejutan
93
Bab 93 - Ketakutan Arsen
94
Bab 94 - Ansel dan Bima
95
Bab 95 - Markas
96
Bab 96 - Misi Accepted
97
Bab 97 - Pelukan Anak Pertama
98
Bab 98 - Menjenguk Adik Bayi
99
Bab 99 - Kepanikan
100
Bab 100 - Welcome Adik Bayi
101
Bab 101 - Kabar Buruk
102
Bab 102 - Keadaan Ayyara
103
Bab 103 - Ayyara Sadar
104
Bab 104 - GNKOM Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!