Bab 9 - Halusinasi

Ayyara masuk ke dalam rumah besar nya, seperti biasa jika siang hari begini rumah nya akan sepi bak tak berpenghuni. Gadis itu menghembuskan nafas nya dengan kasar, lalu melangkah masuk dengan langkah perlahan.

"Selamat siang, Nona." Sapa maid yang kebetulan lewat di depan Ayyara.

"Siang, Bi. Mama sama papah belum pulang?"

"Belum, Nona. Tadi malam kedua nya juga tidak pulang, katanya ada pekerjaan yang penting." Jawab maid itu. Ayyara menatap sendu maid yang sudah dia anggap seperti ibu nya sendiri, dari dulu dia lah yang selalu menemani nya bermain karena ibu nya sibuk, sibuk dan sibuk. Hingga tak punya waktu untuk bermain atau sekedar mengajari nya pelajaran sekolah.

"Sabar ya, Nona."

"Hmmm, aku kurang sabar apa lagi, Bi? Bukankah sabar juga ada batas nya?" Tanya Ayyara, air mata nya menggenang di pelupuk mata nya.

"Aku ke kamar dulu ya, Bi. Capek, mau istirahat." Pamit Ayyara, maid itu pun mengangguk dan membiarkan Ayyara pergi ke kamar nya. 

Dia juga prihatin melihat putri majikan nya itu, sedari kecil dia selalu kekurangan kasih sayang ibu maupun ayah nya. Hingga sampai saat ini pun, hal itu masih terjadi. Padahal, gadis seusia Ayyara saat ini sangat membutuhkan bimbingan orang tua agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas ala remaja. 

Tapi entahlah, kedua nya seakan-akan tidak peduli dan sibuk bekerja setiap hari nya dan akan pulang larut malam, disaat Ayyara sudah tidur. Atau bahkan tidak pulang ke rumah sama sekali.

Gadis itu masuk ke dalam kamar nya, lalu menutup pintu dan mengunci nya. Dia membuka tas nya, menyimpan nya ke dalam lemari kaca. 

Di kamar yang sangat luas ini, berderet beberapa lemari kaca yang berisi koleksi tas, sepatu, pakaian, hingga jam tangan mahal. Tapi, semua itu tidak membuat Ayyara senang. Dia malah merasa hidup nya kosong, dia merasa sendirian.

Tidak ada tempat nya untuk bersandar, berkeluh kesah tentang hidup nya. Hanya pada bibi Sania, dia bisa meluapkan semua yang dia rasakan. Bibi Sania adalah maid yang tadi menyapa nya di ruang tamu. 

Ayyara menggeser pintu kaca yang menghubungkan nya dengan balkon, gadis itu berdiri disana, menikmati semilir angin yang terasa menyejukkan tubuh nya. Angin itu menerbangkan rambut nya, dia memejamkan mata nya. Hingga dia merasakan ada seseorang yang memeluknya dari belakang dan menyandarkan kepala nya di pundak nya.

Gadis itu membuka kedua mata nya, rasa nya begitu nyata. Tapi siapa yang memeluknya? Ayyara membalikan tubuh nya, seketika itu juga dia membulatkan mata nya saat melihat siapa yang tadi memeluknya.

"O-om Jayden.." Lirih Ayyara, dia menutup mulut nya dengan kedua tangan. Sungguh demi apapun, dia tidak menyangka Jayden akan menyusul nya.

"Hallo girl.." Sapa pria itu dengan senyum yang terlihat sangat menyeramkan bagi Ayyara yang punya salah terhadap pria itu.

"Kok bisa kesini? Dari mana Om tahu rumah ku?"

"Aku Jay, aku mengetahui semua nya, sayang." Jawab Jayden dengan bangga nya.

"T-api, bagaimana bisa?"

"Aku bisa melakukan apapun, girl." Jawab pria itu, dia mengikis jarak dan membuat Ayyara bersandar di tralis besi balkon rumah nya.

"O-om.."

"Bisa jelaskan, kenapa kau melarikan diri, girl?" Tanya Jayden dengan suara berat nya, dia berbisik sensual di telinga Ayyara.

"A-aku.."

"Hmmm, ya?" 

"Aku takut Om akan menyentuh ku lagi, itu saja." Jawab Ayyara, suara nya bergetar. Dia benar-benar takut akan sosok pria yang kini berdiri tegak di depan nya, dengan kemeja hitam yang membungkus tubuh atletis nya. 

"Hanya itu? Bukankah kau menikmati permainan ku, girl? Kau selalu mendesaah nikmat saat aku berada di atas mu." Jayden tersenyum menggoda saat melihat wajah Ayyara yang bersemu kemerahan. 

"Jangan membuat aku malu, Om." 

"Malu? Kenapa kamu harus malu, sayang?" Tanya Jayden, dia mengusap lembut pipi Ayyara.

"Aaaaaahhh.." Ayyara menjerit, dia menggelengkan kepala nya dan Jayden yang tadi berada di depan nya, memeluk pinggang nya dengan posesif, kini hilang begitu saja. Ayyara celingukan, dia mencari keberadaan pria itu tapi nihil tak ada tanda-tanda kalau pria itu berada disini.

"O-om Jayden?" Panggil Ayyara, dia masuk ke kamar. Pria itu tak ada, dia juga turun ke lantai bawah dan menanyakan tentang pria itu pada Sania.

"Bibi, apa bibi melihat seorang pria masuk ke kamar ku?" Tanya Ayyara. Kening Sania berkerut, sedari tadi dia tidak melihat siapapun datang apalagi sampai masuk ke kamar nya.

"Dari tadi bibi disini, tapi gak ada liat orang kesini, apalagi masuk ke kamar Nona." Jawab Sania, membuat Ayyara terhenyak. Jelas-jelas tadi dia merasakan Jayden memeluk nya, bahkan tadi mereka sempat mengobrol sebelum akhirnya pria itu tiba-tiba saja menghilang tanpa jejak.

"H-aahh?" Tanya Ayyara dengan wajah cengo nya. 

"Iya, bibi disini dari tadi beres-beres. Gak ada yang datang kok, apalagi pria." 

"Hmmm, baiklah. Ya sudah, kalo gitu Ayya ke kamar dulu ya, Bi."

"Iya, Nona." Jawab Sania. Wanita paruh baya itu sebenarnya merasa heran dengan apa yang di tanyakan oleh gadis itu, bagaimana bisa dia bertanya tentang pria yang masuk ke rumah ini, apalagi masuk ke kamar nya? Entahlah, ada apa dengan Nona muda nya itu.

Ayyara terduduk di sisi ranjang nya, dia benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang dia alami baru saja. 

"Ada apa dengan aku ini, bagaimana bisa aku berhalusinasi tentang pria itu?" Gumam Ayyara sambil menggelengkan kepala nya. Ini benar-benar aneh, dia menghalukan pria yang bahkan baru saja dia temui. Bahkan, pria itu masih misterius bagi Ayyara, tapi kenapa bisa hal ini terjadi?

"Aroma tubuh pria itu, pelukan itu, semua nya terasa benar-benar nyata, tapi kenapa aku bisa berhalusinasi seperti ini? Mungkin aku kurang istirahat." Gumam Ayyara, dia pun memilih merebahkan tubuh nya di atas ranjang dan memejamkan mata nya.

Sedangkan di apartemen, Jayden mengepalkan kedua tangan nya. Saat dia keluar dari kamar mandi, dia tak mendapati keberadaan gadis itu dimana pun, dan akhirnya dia mengetahui kalau gadis itu kabur lewat kamera pengawas.

"Gadis itu benar-benar nakal." Gumam Jayden, dia mengerahkan anak buah nya untuk mengawasi gadis itu di rumah nya. 

"Ayyara, kau gadis pertama yang membuat aku menginginkan mu terus menerus." Pria itu kembali mengingat permainan panas nya dengan gadis cantik itu. Padahal, dia paling anti memakai gadis yang sama berkali-kali. Tapi, dengan Ayyara dia mampu membuat nya menginginkan nya lagi dan lagi.

Jack masuk ke dalam apartemen dengan wajah datar nya, dia duduk di sofa bersampingan dengan Jayden. 

"Kau sudah selesai dengan gadis mu itu, Jay?" Tanya Jack. 

"Dia kabur, Jack. Padahal aku belum selesai dengan nya, tubuh nya benar-benar nikmat. Aku menginginkan nya terus menerus."

"Tumben? Biasa nya kau anti memakai gadis yang sama berkali-kali, Jay." 

"Ya, itu juga aku sendiri heran, Jack." Jawab Jay lirih. 

"Hmmm, jangan-jangan kau jatuh cinta pada gadis itu, Jay?"

"Entahlah, bagaimana keadaan markas?" Tanya Jayden. 

"Aman, tak terjadi apapun. Tapi, kita tetap harus meningkatkan kewaspadaan, karena barang-barang baru saja sampai di markas." Jawab Jack. Jay menganggukan kepala nya.

"Ya, perketat penjagaan di markas Jack. Jangan sampai kita lengah dan kecolongan." 

"Baik. Aku pergi dulu, ada beberapa hal yang harus aku selesaikan." 

"Hati-hati di jalan, Jack." Jack pun menganggukan kepala nya. Selama ini, dia yang selalu pergi kesana kemari karena Jay juga sibuk dengan hidup dan dunia nya sendiri.

.......

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Siti solikah

Siti solikah

aku pikir jay benar2 berada di kamar ayya

2025-03-15

0

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Itu bener2 halu thor Jay dtng ke kamar Ayya???

2023-09-20

3

nuna jimin🧸🧸

nuna jimin🧸🧸

hayo lho sheren siap" dpt hukuman dri om Jay krna sdh kbur.. lnjut say...

2023-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - King Jayden Wiratama
2 Bab 2 - Taruhan
3 Bab 3 - Melarikan Diri
4 Bab 4 - Bahaya
5 Bab 5 - Benarkah?
6 Bab 6 - Hukuman
7 Bab 7 - Om Jayden
8 Bab 8 - Mengulang Permainan
9 Bab 9 - Halusinasi
10 Bab 10 - Dijemput Paksa
11 Bab 11 - Tas Limited Edition
12 Bab 12 - Jack Waketu
13 Bab 13 - Rumah Ayyara
14 Bab 14 - Merindukan Jayden
15 Bab 15 - Daddy?
16 Bab 16 - Siapa Dia?
17 Bab 17 - Ayyara Hilang?
18 Bab 18 - Kedatangan Rendy
19 Bab 19 - Kenangan Menyakitkan
20 Bab 20 - Berkunjung
21 Bab 21 - Tempat Mu Pulang
22 Bab 22 - Pikiran Ayyara
23 Bab 23 - Menepati Janji + Visual
24 Bab 24 - Jayden Posesif
25 Bab 25 - Kecurigaan Rendy
26 Bab 26 - Kemarahan David
27 Bab 27 - Ayyara Aneh?
28 Bab 28 - Cemburu?
29 Bab 29 - Berkeluh Kesah
30 Bab 30 - Melupakan
31 Bab 31 - Gara-gara Kabar
32 Bab 32 - Mengalah Untuk Menang
33 Bab 33 - Keributan
34 Bab 34 - Kekesalan Ayya
35 Bab 35 - Tempat Paling Nyaman
36 Bab 36 - Jayden Manja
37 Bab 37 - Penguntit
38 Bab 38 - Pertemuan Tak Sengaja
39 Bab 39 - Menyelesaikan Masalah
40 Bab 40 - Penguntit #2
41 Bab 41 - Ayyara Trauma?
42 Bab 42 - Mafia Bucin
43 Bab 43 - Pria Misterius
44 Bab 44 - Aku Akan Melindungimu!
45 Bab 45 - Kekuasaan Jayden
46 Bab 46 - Ide Konyol Jayden
47 Bab 47 - Ayyara Di Culik
48 Bab 48 - Rumah Tepi Sungai
49 Bab 49 - Balas Dendam
50 Bab 50 - Menyelamatkan Ayyara #2
51 Bab 51 - Bersama Ayyara
52 Bab 52 - Berdamai?
53 Bab 53 - Hukuman Setimpal
54 Bab 54 - Di Lamar?
55 Bab 55 - Keluarga Mafia
56 Bab 56 - Ayyara Pingsan
57 Bab 57 - Ayyara Hamil
58 Bab 58 - Mabok Kecebong
59 Bab 59 - Calon Papa Mertua
60 Bab 60 - Wedding Jayden & Ayyara
61 Bab 61 - Memanjakan Bumil
62 Bab 62 - Memanjakan Bumil #2
63 Bab 63 - Jayden Bucin
64 Bab 64 - Tingkah Bumil
65 Bab 65 - Perubahan Hormon Bumil
66 Bab 66 - Keluarga Baru
67 Bab 67 - Maid Tak Tahu Diri
68 Bab 68 - Drama Pengusiran
69 Bab 69 - Adik Bayi
70 Bab 70 - Menemani Arsen
71 Bab 71 - Janji Jayden
72 Bab 72 - Sarapan untuk Arsen
73 Bab 73 - Kasih Sayang Untuk Arsen
74 Bab 74 - Menjaga Adik Bayi
75 Bab 75 - Sepatu Palsu
76 Bab 76 - Siapa Jayden?
77 Bab 77 - Hukuman
78 Bab 78 - Quality Time
79 Bab 79 - Cucu Baru
80 Bab 80 - Perbedaan Jayden
81 Bab 81 - Kasih Sayang Ayyara
82 Bab 82 - Penyerangan
83 Bab 83 - Perhatian Agnes
84 Bab 84 - Sekolah
85 Bab 85 - Cerita Arsen
86 Bab 86 - Jangan Berbohong
87 Bab 87 - Menyenangkan Arsen
88 Bab 88 - Keluarga Cemara
89 Bab 89 - Ketakutan Roy
90 Bab 90 - Tidak Ingin Mengecewakan
91 Bab 91 - Mencekam
92 Bab 92 - Kejutan
93 Bab 93 - Ketakutan Arsen
94 Bab 94 - Ansel dan Bima
95 Bab 95 - Markas
96 Bab 96 - Misi Accepted
97 Bab 97 - Pelukan Anak Pertama
98 Bab 98 - Menjenguk Adik Bayi
99 Bab 99 - Kepanikan
100 Bab 100 - Welcome Adik Bayi
101 Bab 101 - Kabar Buruk
102 Bab 102 - Keadaan Ayyara
103 Bab 103 - Ayyara Sadar
104 Bab 104 - GNKOM Ending
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1 - King Jayden Wiratama
2
Bab 2 - Taruhan
3
Bab 3 - Melarikan Diri
4
Bab 4 - Bahaya
5
Bab 5 - Benarkah?
6
Bab 6 - Hukuman
7
Bab 7 - Om Jayden
8
Bab 8 - Mengulang Permainan
9
Bab 9 - Halusinasi
10
Bab 10 - Dijemput Paksa
11
Bab 11 - Tas Limited Edition
12
Bab 12 - Jack Waketu
13
Bab 13 - Rumah Ayyara
14
Bab 14 - Merindukan Jayden
15
Bab 15 - Daddy?
16
Bab 16 - Siapa Dia?
17
Bab 17 - Ayyara Hilang?
18
Bab 18 - Kedatangan Rendy
19
Bab 19 - Kenangan Menyakitkan
20
Bab 20 - Berkunjung
21
Bab 21 - Tempat Mu Pulang
22
Bab 22 - Pikiran Ayyara
23
Bab 23 - Menepati Janji + Visual
24
Bab 24 - Jayden Posesif
25
Bab 25 - Kecurigaan Rendy
26
Bab 26 - Kemarahan David
27
Bab 27 - Ayyara Aneh?
28
Bab 28 - Cemburu?
29
Bab 29 - Berkeluh Kesah
30
Bab 30 - Melupakan
31
Bab 31 - Gara-gara Kabar
32
Bab 32 - Mengalah Untuk Menang
33
Bab 33 - Keributan
34
Bab 34 - Kekesalan Ayya
35
Bab 35 - Tempat Paling Nyaman
36
Bab 36 - Jayden Manja
37
Bab 37 - Penguntit
38
Bab 38 - Pertemuan Tak Sengaja
39
Bab 39 - Menyelesaikan Masalah
40
Bab 40 - Penguntit #2
41
Bab 41 - Ayyara Trauma?
42
Bab 42 - Mafia Bucin
43
Bab 43 - Pria Misterius
44
Bab 44 - Aku Akan Melindungimu!
45
Bab 45 - Kekuasaan Jayden
46
Bab 46 - Ide Konyol Jayden
47
Bab 47 - Ayyara Di Culik
48
Bab 48 - Rumah Tepi Sungai
49
Bab 49 - Balas Dendam
50
Bab 50 - Menyelamatkan Ayyara #2
51
Bab 51 - Bersama Ayyara
52
Bab 52 - Berdamai?
53
Bab 53 - Hukuman Setimpal
54
Bab 54 - Di Lamar?
55
Bab 55 - Keluarga Mafia
56
Bab 56 - Ayyara Pingsan
57
Bab 57 - Ayyara Hamil
58
Bab 58 - Mabok Kecebong
59
Bab 59 - Calon Papa Mertua
60
Bab 60 - Wedding Jayden & Ayyara
61
Bab 61 - Memanjakan Bumil
62
Bab 62 - Memanjakan Bumil #2
63
Bab 63 - Jayden Bucin
64
Bab 64 - Tingkah Bumil
65
Bab 65 - Perubahan Hormon Bumil
66
Bab 66 - Keluarga Baru
67
Bab 67 - Maid Tak Tahu Diri
68
Bab 68 - Drama Pengusiran
69
Bab 69 - Adik Bayi
70
Bab 70 - Menemani Arsen
71
Bab 71 - Janji Jayden
72
Bab 72 - Sarapan untuk Arsen
73
Bab 73 - Kasih Sayang Untuk Arsen
74
Bab 74 - Menjaga Adik Bayi
75
Bab 75 - Sepatu Palsu
76
Bab 76 - Siapa Jayden?
77
Bab 77 - Hukuman
78
Bab 78 - Quality Time
79
Bab 79 - Cucu Baru
80
Bab 80 - Perbedaan Jayden
81
Bab 81 - Kasih Sayang Ayyara
82
Bab 82 - Penyerangan
83
Bab 83 - Perhatian Agnes
84
Bab 84 - Sekolah
85
Bab 85 - Cerita Arsen
86
Bab 86 - Jangan Berbohong
87
Bab 87 - Menyenangkan Arsen
88
Bab 88 - Keluarga Cemara
89
Bab 89 - Ketakutan Roy
90
Bab 90 - Tidak Ingin Mengecewakan
91
Bab 91 - Mencekam
92
Bab 92 - Kejutan
93
Bab 93 - Ketakutan Arsen
94
Bab 94 - Ansel dan Bima
95
Bab 95 - Markas
96
Bab 96 - Misi Accepted
97
Bab 97 - Pelukan Anak Pertama
98
Bab 98 - Menjenguk Adik Bayi
99
Bab 99 - Kepanikan
100
Bab 100 - Welcome Adik Bayi
101
Bab 101 - Kabar Buruk
102
Bab 102 - Keadaan Ayyara
103
Bab 103 - Ayyara Sadar
104
Bab 104 - GNKOM Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!