Bab 7 - Om Jayden

Ayyara meringis, bagian bawahnya benar-benar terasa sakit. Dia berjalan pelan sambil berpegangan ke tembok agar dia tidak terjatuh, tapi keseimbangan nya benar-benar tidak bisa di andalkan. Dia malah jatuh.

"Aaasshhhh.." Ayyara meringis, dia merasakan kaki nya sakit. Jayden yang baru kembali masuk ke kamar setelah berbincang dengan Jack langsung berlari mendekati Ayyara.

"Kau kenapa?"

"Apa mata Om siwer? Rabun? Aku jatuh ini." Ketus Ayyara, membuat Jayden tersenyum kecil saat mendengar gadis ini mengomel.

"Salah mu sendiri, kenapa tidak memanggil ku."

"Ckkk, Om pikir aku gadis tidak tahu malu, begitu?" Tanya Ayyara lagi, masih dengan ketus. Jayden menggendong gadis cerewet itu dan mendudukan nya di sisi ranjang. Pria itu mengambil paperbag berisi pakaian milik Ayyara yang baru saja dia pesan.

"Pakai.."

"Terimakasih." Ucap Ayyara, dia mengambil paperbag itu dan bersiap untuk pergi ke ruang ganti, tapi tangan besar Jayden menahan pinggang gadis itu membuat kening Ayyara berkerut heran.

"Kenapa?"

"Pakai pakaian mu disini, girl."

"H-aahh? Jangan gila, Om!"

"Siapa yang gila hmm? Apa kau malu?" Tanya Jayden dengan santai, tak peduli dengan ekspresi Ayyara yang terlihat sudah kesal setengah mati.

"Ya, jelas aku malu, Om."

"Untuk apa malu? Bukankah semalam kita sudah saling melihat tubuh masing-masing?"

"Aisshh, tapi tetap saja aku malu. Aku akan memakai pakaian ku disini, tapi Om keluar." Pinta Ayyara. 

"Tidak, memang nya siapa kau? Berani sekali mengusir aku dari kamar ku sendiri."

"Aaaa, bisa-bisa aku gila. Baiklah, aku akan memakai nya disini." Akhirnya, Ayyara kalah. Dia pun membuka bathrobe nya, lalu memakai pakaian nya di depan pria itu. Jayden tersenyum menyeringai, dia melihat banyak sekali tanda kemerahaj di tubuh Ayyara. 

'Apa aku sebuas itu semalam? Banyak sekali tanda merah yang aku buat.' Batin Jayden. Hingga akhirnya, Ayyara selesai memakai pakaian nya. Dia pun kembali duduk di samping Jayden dengan kedua tangan yang di sedekapkan di dada.

"Bibir mu kenapa?" Tanya Jayden, saat melihat Ayyara cemberut. 

"Kesel."

"Kenapa?"

"Dih, make nanya! Gara-gara Om culik aku kesini, jadinya aku bolos kuliah kemarin!" Ketus Ayyara.

"Memang nya kalau boloes kenapa?"

"Ya gapapa, cuma aku takut di hukum. Soalnya dosen kemarin killer, terus ada tugas yang belum di kumpulin." Jawab Ayyara, dia benar-benar tidak pernah bolos kuliah. Meskipun nakal, tapi untuk masalah pendidikan di mengutamakan nya.

"Katakan saja siapa nama dosen nya."

"Mau Om apain?" Tanya Ayyara, Jayden merogoh ponsel nya. Dia berbalik dan menatap Ayyara dengan tajam.

"E-eehh, Om. Bisa gak sih natap nya gak usah kayak gitu? Nakutin!"

"Mana nomor rekening mu, girl?" Tanya Jayden, dia mengulurkan ponsel miliknya. Dengan senang hati, Ayyara langsung mengetikkan nomor rekening milik nya. 

Hanya beberapa detik saja, ponsel nya ikut berbunyi juga. Ayyara mengambil ponsel nya dari dalam tas, lalu membuka notifikasi transfer dari nomor yang tidak di kenal.

"What? Om, ini bercanda kan?"

"Tidak, uang itu untukmu. Terimakasih untuk pengalaman yang tak terlupakan semalam. Meskipun kau harus di paksa dulu." Bisik Jayden membuat bulu kuduk Ayyara meremang seketika. 

"T-api ini.."

"Kurang? Biar aku tambahkan."

"Gak usah, ini juga sudah banyak. Terimakasih, Om." Ayyara masih menatap ponsel nya, dua milyar? Sebanyak itu uang yang di berikan oleh Jayden benar-benar angka yang fantastis.

"Kau adalah wanita dengan tarif paling tinggi yang pernah aku sewa."

"Hmm, ya. Aku rasa ada harga ada kualitas. Wanita yang sering Om sewa sudah pada bolong, lah aku? Di bolongin nya sama Om semalam, pertama kali nya." Celetuk Ayyara tanpa malu. 

"Jadi, sekarang kau ingin tetap disini bersama ku atau pergi?"

"Aku ingin pergi, tapi ini ku masih sakit." Jawab Ayyara, kali ini wajah nya memerah menahan rasa malu. Inti miliknya memang masih terasa sangat sakit, perih dan ngilu.

"Ya sudah, kau disini saja dulu."

"Baiklah." Jawab Ayyara. Dia kembali memainkan ponsel nya, berbalas pesan dengan teman-teman nya. 

"Om.." Panggil Ayyara, Jayden menoleh. Gadis itu memotret dirinya dan mengirim kan foto pria itu pada teman-teman nya.

"Kau memberikan foto ku pada siapa, girl?"

"Sama temen-temen aku, mereka nanyain kenapa aku gak masuk kelas, kemarin sama hari ini." Jawab Ayyara lirih. 

"Hmm, jangan di pikirkan. Kau mau makan?"

"Boleh, aku laper." Jawab Ayyara, Jayden pun merogoh kembali ponsel nya dan meminta Jack untuk membawakan nya makanan. Ayyara memperhatikan pria itu dari samping, terlihat sangat tampan. Rahang nya tegas di hiasi bulu-bulu tipis yang menggoda.

'Pantas saja aku merasa geli saat wajah Om-om ini tenggelam di bawah ku, ternyata dia punya bulu-bulu tipis.' Batin Ayyara. Dia asik menatap pria tampan itu hingga tidak menyadari kalau saat ini Jayden juga tengah menatap ke arah nya.

"Kenapa kau menatap ku seperti itu, girl?"

"H-aahhh? E-enggak kok, apa sih kepedean!" Ketus Ayyara tidak mau mengaku, dia memalingkan wajah nya ke samping. Padahal, dia memang sudah ketahuan memperhatikan Jayden.

"Kau punya kekasih, girl?"

"Punya, masa gadis secantik aku jomblo sih." Jawab Ayyara ketus, sebenarnya dia masih malu jika harus bertatapan dengan Jayden.

"Siapa?"

"Kepo." Jawab Ayyara, membuat Jay menghembuskan nafas nya dengan kasar.

Tak lama kemudian, Jack masuk dengan wajah datar nya. Dia meletakan beberapa bungkus makanan dan langsung pergi begitu saja.

"Datar banget ya, itu siapa, Om?"

"Jack, anak buah saya. Kenapa?" Tanya Jayden sambil mengambil makanan nya. 

"Datar, tapi ganteng." Jawab Ayyara sambil terkekeh, dia juga ikut membuka bungkusan makanan lalu memakan nya dengan lahap.

Jayden memerhatikan bagaimana cara gadis itu makan, lahap sekali. Tanpa terasa, dia tersenyum manis melihat tingkah gadis cantik nan manis ini. Seperti nya dia menyukai gadis ini, dia tertantang untuk bisa memiliki Ayyara. Selama ini, belum ada wanita yang mampu membuat nya tertarik, tapi Ayyara mampu melakukan nya secara tidak sengaja.

"Hayo lho, ngapain natap aku segitu nya? Aku cantik ya? Iya sih, aku emang cantik dari lahir." 

"Hmm, ya kamu memang cantik, Girl." Jawab Jay. Sontak saja, wajah Ayyara merona mendengar pujian yang di lontarkan oleh pria tampan itu. Entahlah, padahal Jay bukanlah pria yang pertama memuji kecantikan nya.

"Ohh ya, siapa nama Om?" Tanya Ayyara, sampai saat ini dia belum mengetahui nama dari pria yang sudah merenggut kesucian nya ini.

"Jayden." Jawab Jay datar. Ayyara mengangguk-anggukan nama nya.

'Nama yang tampan, sesuai dengan orang nya.' Batin Ayyara, dia mesem-mesem. Lalu kembali melanjutkan acara makan nya dengan lahap, meskipun sesekali dia akan curi-curi pandang ke arah Jayden yang makan dengan tenang.

"Ohh, kalo gitu aku manggil nya Om Jay aja kali ya?"

"Apakah aku terlihat setua itu, girl?" Tanya Jayden sambil melirik ke arah Ayyara yang sudah tersenyum kecil.

"Enggak kok, cuma aku pengen nya manggil Om aja. Gapapa kan?"

"Ya, terserah kau saja." Pasrah Jayden, padahal dia paling tidak suka saat ada yang memanggil nya dengan sebutan Om, tapi lagi-lagi dia pasrah saja saat Ayyara yang memanggil nya dengan panggilan Om.

.....

🌻🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Siti solikah

Siti solikah

tapi kok ayyara biasa aja ya kehilangan keperawanan

2025-03-15

2

Rhenii RA

Rhenii RA

Saran aja Thor, kalau bisa bahasanya pakai yang baku supaya yang baca jadi nyaman aja soalnya ini latar belakang ceritanya juga Mafia jadi lebih enak pakai bahasa baku☺️

2024-01-07

4

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

kalo aku jadi Ayyara gak aku terima uangnya,,Udah kayak wanita bayaran beneran si Ayyara,Segitunya harga diri kamu ayyara ck malu maluin 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

2023-09-30

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - King Jayden Wiratama
2 Bab 2 - Taruhan
3 Bab 3 - Melarikan Diri
4 Bab 4 - Bahaya
5 Bab 5 - Benarkah?
6 Bab 6 - Hukuman
7 Bab 7 - Om Jayden
8 Bab 8 - Mengulang Permainan
9 Bab 9 - Halusinasi
10 Bab 10 - Dijemput Paksa
11 Bab 11 - Tas Limited Edition
12 Bab 12 - Jack Waketu
13 Bab 13 - Rumah Ayyara
14 Bab 14 - Merindukan Jayden
15 Bab 15 - Daddy?
16 Bab 16 - Siapa Dia?
17 Bab 17 - Ayyara Hilang?
18 Bab 18 - Kedatangan Rendy
19 Bab 19 - Kenangan Menyakitkan
20 Bab 20 - Berkunjung
21 Bab 21 - Tempat Mu Pulang
22 Bab 22 - Pikiran Ayyara
23 Bab 23 - Menepati Janji + Visual
24 Bab 24 - Jayden Posesif
25 Bab 25 - Kecurigaan Rendy
26 Bab 26 - Kemarahan David
27 Bab 27 - Ayyara Aneh?
28 Bab 28 - Cemburu?
29 Bab 29 - Berkeluh Kesah
30 Bab 30 - Melupakan
31 Bab 31 - Gara-gara Kabar
32 Bab 32 - Mengalah Untuk Menang
33 Bab 33 - Keributan
34 Bab 34 - Kekesalan Ayya
35 Bab 35 - Tempat Paling Nyaman
36 Bab 36 - Jayden Manja
37 Bab 37 - Penguntit
38 Bab 38 - Pertemuan Tak Sengaja
39 Bab 39 - Menyelesaikan Masalah
40 Bab 40 - Penguntit #2
41 Bab 41 - Ayyara Trauma?
42 Bab 42 - Mafia Bucin
43 Bab 43 - Pria Misterius
44 Bab 44 - Aku Akan Melindungimu!
45 Bab 45 - Kekuasaan Jayden
46 Bab 46 - Ide Konyol Jayden
47 Bab 47 - Ayyara Di Culik
48 Bab 48 - Rumah Tepi Sungai
49 Bab 49 - Balas Dendam
50 Bab 50 - Menyelamatkan Ayyara #2
51 Bab 51 - Bersama Ayyara
52 Bab 52 - Berdamai?
53 Bab 53 - Hukuman Setimpal
54 Bab 54 - Di Lamar?
55 Bab 55 - Keluarga Mafia
56 Bab 56 - Ayyara Pingsan
57 Bab 57 - Ayyara Hamil
58 Bab 58 - Mabok Kecebong
59 Bab 59 - Calon Papa Mertua
60 Bab 60 - Wedding Jayden & Ayyara
61 Bab 61 - Memanjakan Bumil
62 Bab 62 - Memanjakan Bumil #2
63 Bab 63 - Jayden Bucin
64 Bab 64 - Tingkah Bumil
65 Bab 65 - Perubahan Hormon Bumil
66 Bab 66 - Keluarga Baru
67 Bab 67 - Maid Tak Tahu Diri
68 Bab 68 - Drama Pengusiran
69 Bab 69 - Adik Bayi
70 Bab 70 - Menemani Arsen
71 Bab 71 - Janji Jayden
72 Bab 72 - Sarapan untuk Arsen
73 Bab 73 - Kasih Sayang Untuk Arsen
74 Bab 74 - Menjaga Adik Bayi
75 Bab 75 - Sepatu Palsu
76 Bab 76 - Siapa Jayden?
77 Bab 77 - Hukuman
78 Bab 78 - Quality Time
79 Bab 79 - Cucu Baru
80 Bab 80 - Perbedaan Jayden
81 Bab 81 - Kasih Sayang Ayyara
82 Bab 82 - Penyerangan
83 Bab 83 - Perhatian Agnes
84 Bab 84 - Sekolah
85 Bab 85 - Cerita Arsen
86 Bab 86 - Jangan Berbohong
87 Bab 87 - Menyenangkan Arsen
88 Bab 88 - Keluarga Cemara
89 Bab 89 - Ketakutan Roy
90 Bab 90 - Tidak Ingin Mengecewakan
91 Bab 91 - Mencekam
92 Bab 92 - Kejutan
93 Bab 93 - Ketakutan Arsen
94 Bab 94 - Ansel dan Bima
95 Bab 95 - Markas
96 Bab 96 - Misi Accepted
97 Bab 97 - Pelukan Anak Pertama
98 Bab 98 - Menjenguk Adik Bayi
99 Bab 99 - Kepanikan
100 Bab 100 - Welcome Adik Bayi
101 Bab 101 - Kabar Buruk
102 Bab 102 - Keadaan Ayyara
103 Bab 103 - Ayyara Sadar
104 Bab 104 - GNKOM Ending
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1 - King Jayden Wiratama
2
Bab 2 - Taruhan
3
Bab 3 - Melarikan Diri
4
Bab 4 - Bahaya
5
Bab 5 - Benarkah?
6
Bab 6 - Hukuman
7
Bab 7 - Om Jayden
8
Bab 8 - Mengulang Permainan
9
Bab 9 - Halusinasi
10
Bab 10 - Dijemput Paksa
11
Bab 11 - Tas Limited Edition
12
Bab 12 - Jack Waketu
13
Bab 13 - Rumah Ayyara
14
Bab 14 - Merindukan Jayden
15
Bab 15 - Daddy?
16
Bab 16 - Siapa Dia?
17
Bab 17 - Ayyara Hilang?
18
Bab 18 - Kedatangan Rendy
19
Bab 19 - Kenangan Menyakitkan
20
Bab 20 - Berkunjung
21
Bab 21 - Tempat Mu Pulang
22
Bab 22 - Pikiran Ayyara
23
Bab 23 - Menepati Janji + Visual
24
Bab 24 - Jayden Posesif
25
Bab 25 - Kecurigaan Rendy
26
Bab 26 - Kemarahan David
27
Bab 27 - Ayyara Aneh?
28
Bab 28 - Cemburu?
29
Bab 29 - Berkeluh Kesah
30
Bab 30 - Melupakan
31
Bab 31 - Gara-gara Kabar
32
Bab 32 - Mengalah Untuk Menang
33
Bab 33 - Keributan
34
Bab 34 - Kekesalan Ayya
35
Bab 35 - Tempat Paling Nyaman
36
Bab 36 - Jayden Manja
37
Bab 37 - Penguntit
38
Bab 38 - Pertemuan Tak Sengaja
39
Bab 39 - Menyelesaikan Masalah
40
Bab 40 - Penguntit #2
41
Bab 41 - Ayyara Trauma?
42
Bab 42 - Mafia Bucin
43
Bab 43 - Pria Misterius
44
Bab 44 - Aku Akan Melindungimu!
45
Bab 45 - Kekuasaan Jayden
46
Bab 46 - Ide Konyol Jayden
47
Bab 47 - Ayyara Di Culik
48
Bab 48 - Rumah Tepi Sungai
49
Bab 49 - Balas Dendam
50
Bab 50 - Menyelamatkan Ayyara #2
51
Bab 51 - Bersama Ayyara
52
Bab 52 - Berdamai?
53
Bab 53 - Hukuman Setimpal
54
Bab 54 - Di Lamar?
55
Bab 55 - Keluarga Mafia
56
Bab 56 - Ayyara Pingsan
57
Bab 57 - Ayyara Hamil
58
Bab 58 - Mabok Kecebong
59
Bab 59 - Calon Papa Mertua
60
Bab 60 - Wedding Jayden & Ayyara
61
Bab 61 - Memanjakan Bumil
62
Bab 62 - Memanjakan Bumil #2
63
Bab 63 - Jayden Bucin
64
Bab 64 - Tingkah Bumil
65
Bab 65 - Perubahan Hormon Bumil
66
Bab 66 - Keluarga Baru
67
Bab 67 - Maid Tak Tahu Diri
68
Bab 68 - Drama Pengusiran
69
Bab 69 - Adik Bayi
70
Bab 70 - Menemani Arsen
71
Bab 71 - Janji Jayden
72
Bab 72 - Sarapan untuk Arsen
73
Bab 73 - Kasih Sayang Untuk Arsen
74
Bab 74 - Menjaga Adik Bayi
75
Bab 75 - Sepatu Palsu
76
Bab 76 - Siapa Jayden?
77
Bab 77 - Hukuman
78
Bab 78 - Quality Time
79
Bab 79 - Cucu Baru
80
Bab 80 - Perbedaan Jayden
81
Bab 81 - Kasih Sayang Ayyara
82
Bab 82 - Penyerangan
83
Bab 83 - Perhatian Agnes
84
Bab 84 - Sekolah
85
Bab 85 - Cerita Arsen
86
Bab 86 - Jangan Berbohong
87
Bab 87 - Menyenangkan Arsen
88
Bab 88 - Keluarga Cemara
89
Bab 89 - Ketakutan Roy
90
Bab 90 - Tidak Ingin Mengecewakan
91
Bab 91 - Mencekam
92
Bab 92 - Kejutan
93
Bab 93 - Ketakutan Arsen
94
Bab 94 - Ansel dan Bima
95
Bab 95 - Markas
96
Bab 96 - Misi Accepted
97
Bab 97 - Pelukan Anak Pertama
98
Bab 98 - Menjenguk Adik Bayi
99
Bab 99 - Kepanikan
100
Bab 100 - Welcome Adik Bayi
101
Bab 101 - Kabar Buruk
102
Bab 102 - Keadaan Ayyara
103
Bab 103 - Ayyara Sadar
104
Bab 104 - GNKOM Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!