Malam yang sunyi

Happy Reading 🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡

Zion berjalan menelusuri keheningan malam. Gadis itu tidak tahu harus pergi kemana. Sesekali dia menyeka air matanya yang jatuh dipipi cantiknya. Dia tidak tahu akan pergi kemana?

"Ibu," gumam nya. "Apa aku anak pembawa sial Bu? Kenapa Ayah tidak menginginkanku? Apa benar kepergian Ibu karena salahku?" lirih nya

"Aku tidak mau pulang ke rumah Bu. Aku takut pada Ayah. Ayah pasti akan menyiksa ku lagi," ujarnya sesekali menoleh ke belakang. Untung saja anak buah suruhan Ayah nya tidak mengikuti nya hingga kesini.

Gadis itu duduk didekat pohon sambil merenungi nasibnya. Malam ini dia akan tidur disini sebab dia tidak tahu harus pergi kemana? Tidak ada teman atau saudara dekat yang bisa menolong nya. Jika dia meminta bantuan sahabat nya pastilah nanti, sahabat nya akan menjadi amukkan kemarahan sang Ayah.

"Bulan, aku numpang tidur ya malam ini disini," ucap nya.

Gadis itu meletakkan tasnya lalu menjadikan tas itu sebagai bantal untuknya berbaring. Daerah ini memang terbilang jauh dari jangkuan sang Ayah bahkan rute nya pun tidak masuk kedalam peta sang Ayah. Entahlah, Zion juga tidak tahu sebenarnya dia ada dimana? Dia saja tidak mengenal tempat ini dimana.

Gadis itu meringkuk diatas tanah dibalik pohon. Tanpa rasa takut dia berbaring dengan nyaman. Sudah cukup, dia selalu di siksa oleh sang Ayah karena kematian Ibu nya. Dia dikurung dalam rumah mewah itu tanpa diberi izin untuk keluar kecuali kuliah saja.

Perlahan mata gadis itu tertutup. Dia kelelahan menangisi nasibnya yang tak sama seperti orang lain. Seharusnya dia disayang karena dia adalah anak tunggal yang tersisa. Namun kenyataannya dia malah mendapatkan penderitaan yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya.

Zion, gadis malang itu tertidur nyaman dibawah rembulan malam. Biarlah malam ini dia beratapkan bintang di langit dan berlantaikan tanah berlapis rumput liar yang tumbuh disekitar nya. Tidak apa, Zion menikmati setiap penderitaan yang dia rasakan. Dia tak lagi berjuang untuk bahagia. Dia hanya terus berpikir bagaimana caranya bebas dari siksaan sang Ayah dan bertahan untuk kelangsungan hidupnya. Mungkin Zion harus pergi, tapi dia tidak tahu pergi kemana? Gadis seperti nya tidak mengenal dunia luar yang sesungguhnya, sebab masa kecilnya hanya dihabiskan dirumah karena dia tidak mendapat kebebasan untuk keluar dari rumah kecuali kuliah saja.

.

.

.

.

"Brengsek,"

Seorang pria paruh baya memberikan pukula pada beberapa anak buah nya.

"Apa saja kerja kalian, hah? Menjaga tikus kecil itu saj tidak becus," dia mencengkram kerah baju anak buahnya lalu mendorong nya dengan kasar.

"Maaf Tuan. Tadi Nona masuk kedalam sebuah mobil dan didalam mobil itu ada sosok lelaki misterius yang menolong Nona," jawab salah satunya.

"Iya Tuan. Kami ditembak dan ban kami pecah," sambung yang satunya.

"Alah, aku tidak peduli dengan alasan kalian," hardiknya. "Temukan gadis itu dan bawa dia ke hadapanku," tintahnya penuh amarah.

"Baik Tuan,"

Lelaki paruh baya itu mengepalkan tangan nya dengan kuat. Dia takkan membiarkan putrinya hidup bebas diluar sana. Gadis itu harus membayar perbuatan nya karena kelahiran nya membuat si pria harus kehilangan istri tercintanya.

Dan lagi dia harus kehilangan anak sulungnya karena menyelamatkan gadis tidak berguna itu. Gadis itu benar-benar membawa sial dalam hidupnya.

"Kau takkan bisa lepas dari Ayah Zion. Akan akan menemukanmu. Ayah akan mengurungmu kembali. Kau harus menebus semua kesalahan yang sudah kau perbuat pada Ayah," ucapnya.

Jelvi Juanse adalah ketua Mafia, Black Lion yang menguasai sebagian dunia bawah dibagian wilayah Utara. Kekejamannya tak kalah seperti iblis. Dia bisa membunuh mati seseorang dengan sekali bidikan dari snipernya.

"Permisi Tuan,"

"Ehem," dia hanya berdehem. "Bagaimana apa kau sudah menemukan dimana gadis sialan itu?" tanya nya menatap sang asisten tajam

"Maaf Tuan, kami belum menemukan dimana keberadaan Nona," jelas sang asisten. "Tapi saya sudah menemukan siapa orang yang menolong Nona dan menembak mati sebagian anak buah kita," sambungnya.

"Siapa?" Juanse menatap sang asisten dengan selidik.

"Tuan Zoalva Smithsonian, ketua dari The Blood in Silence," jawab sang asisten.

"Apa?" Juanse terkejut bukan main. "Zoalva?" gumamnya.

Tentu saja dia mengenal siapa Zoalva. Lelaki itu sangat terkenal didalam dunia Mafia. Bahkan Zoalva sangat ditakuti oleh siapapun karena kekejaman nya.

"Apa hubungannya dengan Zion?" gumam Juanse. Pikirannya mulai gusar.

"Seperti nya hanya kebetulan saja Tuan," sahut sang asisten.

Juanse mengangguk. Lelaki paruh baya itu tampak tak tenang bahkan duduknya saja gelisah. Jangan sampai kebenaran yang selama ini dia sembunyikan terbongkar. Sebab dia tahu, dia sedang berhadapan dengan orang yang paling kejam didunia bawah.

"Cari tahu semua tentang lelaki itu dan apa hubungannya dengan Zion," tintah Juanse.

"Baik Tuan," Tommy mengangguk.

"Kau boleh keluar," usirnya.

"Saya permisi, Tuan,"

Juanse berdiri duduk berdiri duduk tampak tak tenang. Beberapa kali pria paruh baya itu menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Huffhhhh," lelaki paruh baya itu terduduk dikursi kebesarannya. "Apa hubungan Zion dengan Tuan Zoalva? Apa Tuan tahu jika Zion adalah putriku?" gumamnya. "Tidak. Tidak. Tuan Zoalva tidak boleh tahu jika Zion adalah putriku. Ini bahaya. Dia bisa menyerang markas dan menghabisi aku serta Zion," ucapnya tak tenang.

Juanse keluar dari ruangan nya. Pria itu seperti menghindari sesuatu. Entahlah, dia tidak tenang. Dia takut. Sekarang hidupnya tak aman. Seperti nya dia perlu menyembunyikan diri sebelum dirinya ketahuan.

Ya yang membunuh kedua orang tua Zoalva adalah Juanse. Dia memiliki dendam masa lalu yang belum dia tuntaskan dengan Yoel. Sehingga dengan sadisnya dia menghabisi nyawa kedua orang itu. Dan Juanse terkejut ketika tahu bahwa Yoel dan Zoe adalah orang tua kandung dari Zoalva, salah satu Mafia yang benar-benar ditakuti dibagian dunia bawah terkhusus nya wilayah timur.

"Aku harus kabur," gumamnya. "Tapi bagaimana dengan Zion? Ahh sudahlah, lebih baik anak pembawa sial itu mati di tangan Tuan Zoalva, jadi aku tidak perlu repot-repot mengurusnya," Juanse tersenyum licik.

Juanse tidak tahu kenapa perasaan nya sangat membenci putri kandungnya sendiri. Istri nya meninggal gara-gara melahirkan Zion karena pendarahan hebat. Sedangkan putra sulungnya juga meninggal gara-gara menyelamatkan gadis itu dalam sebuah tragedi penyerangan lima tahun yang lalu. Hal itulah yang membuat Juanse semakin membenci Zion, baginya gadis itu tidak pantas dilahirkan. Bahkan dia menyiksa putri nya sendiri. Mengurung nya dan tidak boleh melihat dunia luar. Sekarang Juanse melepaskan Zion begitu saja sebagai umpan agar dia terlepas dari jeratan Zoalva.

**Bersambung.....**

Jangan lupa like, komen, vote dan gift buat author guys..

Love kalian banyak-banyak..........

Terpopuler

Comments

Ruk Mini

Ruk Mini

org klo pikiran y sempit susah ye.nilai kokemanusian y pun sdh pudar

2023-10-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!