Happy Reading 🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡
Zion masih terdiam sambil menetralisir emosi yang membuncah didalam dadanya. Dia sangat ketakutan apalagi mengingat kejadian tembakkan beberapa menit yang lalu.
Sedangkan lelaki yang duduk disampingnya tampak diam dan duduk dengan tenang. Seolah tak terganggu dengan gadis yang duduk disamping nya itu. Lelaki itu tak berniat sama sekali untuk menyapa atau bertanya apakah kau baik-baik saja? Dia malah menganggap Zion sebagai angin lalu saja.
"Tuan," panggil Zion. "Saya mau dibawa kemana Tuan?" tanya Zion penasaran dan juga heran.
Namun Zoalva malah diam saja dengan tatapan terhunus kedepan. Dia tidak peduli dan tidak ingin menjawab pertanyaan Zion. Pasti setelah ini dirinya akan diincar oleh banyak munsuh sebab keberadaan nya selalu membuat orang penasaran dengan kehebatan nya dalam dunia bawah.
"Nona, tadi anda mengatakan terserah mau membawa anda kemana saja? Atau anda ingin berhenti disini?" ucap Robin.
Zion tampak terdiam laku melihat kearah sekitarnya. Jika dia keluar dari mobil ini, sudah dipastikan orang-orang suruhan Ayah nya akan menemukan dirinya dan dia akan kembali lagi pada tempat penyiksaan yang dia hindari itu.
"Saya ikut saja Tuan," Zion sudah pasrah dengan nasib hidupnya.
"Baik Nona. Jika anda ingin ikut bersama kami. Sebaik nya anda diam saja. Dan jangan banyak bicara," tegas Robin. Robin tak mau jika Zion nanti malah menjadi amukkan dari Zoalva.
"Lah, kenapa saya harus diam Tuan? Saya kan punya mulut untuk berbicara," Zion mendengus kesal.
Zion melirik Zoalva yang terdiam saja seperti patung. Tak ada ekspresi dari wajah pria itu selain diam dengan tenang tanpa terganggu sama sekali oleh keadaan disekitarnya.
"Tuan, siapa nama mu?" tanyanya sambil tersenyum. "Perkenalkan, aku Zion Tuan," sambil mengulurkan tangannya kearah Zoalva. Namun lelaki itu malah diam tanpa ada niat untuk membalas jabatan tangan Zion.
"Alah, Tuan. Sombong sekali anda," Zion menarik tangan Zoalva dengan paksa lalu menjabat tangan lelaki itu.
"Kau......" Zoalva menatap Zion tajam.
Sedangkan Robin menghembuskan nafasnya kasar. Zion benar-benar tidak bisa diberikan peringatan. Padahal dia sudah memperingati gadis itu agar tidak berbicara dan mengoceh.
"Siapa nama anda Tuan?" Zion masih kepo siapa nama Zoalva.
Zoalva menarik tangannya dengan kasar. Tatapannya seolah hendak membunuh Zion.
"Jangan menyentuhku sembarangan. Aku tidak suka dengan gadis murahan seperti mu,"
Deg
Zion langsung terdiam. Bagai disambar petir disiang bolong, ucapan Zoalva berhasil membuat hati gadis itu terluka.
"Maaf Tuan, saya bukan perempuan murahan seperti yang ada katakan," ucap Zion. Dia memiliki perasaan dia tidak terima saat dirinya dituduh sebagai wanita murahan.
Zion menyeka air matanya. Kenapa semua lelaki sama selalu saja suka menyakiti perasaan nya.
"Tuan turunkan saja saya disini," pintanya.
"Tapi Nona_"
"Turunkan Robin," perintah Zoalva.
"Baik Tuan," Robin langsung menepikan mobilnya.
"Terima kasih Tuan sudah menolong perempuan murahan seperti saya," Zion membuka pintu mobil.
Zoalva melirik gadis itu, entah kenapa dia terganggu dengan air mata yang jatuh dipipi Zion. Namun dia tidak peduli.
Zion turun dari mobil. Saat Zion turun, Robin langsung melajukan kembali mobilnya meninggalkan Zion sesuai dengan perintah Zoalva.
"Tuan, apa tidak kasihan padanya? Bagaimana kalau orang-orang tadi menemukannya," Robin melirik kearah kaca spion mobil tampak Zion yang berjalan sambil menatap mobilnya.
"Bukan urusanku," sahut Zoalva tak peduli.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
stela
NNT juga jadi urusanmu klu Uda jatu hati wik wik 🙈🙈🙈
2023-05-07
1