I like Blood

Happy Reading 🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡

"Kau mau kemana?" tanya John saat melihat Zoalva berdiri sambil memperbaiki jas nya yang setengah bergeser.

"Mau memberi San makan," sahut Zoalva. "Kau mau ikut?" tawarnya. Senyuman lelaki itu seperti pedang bermata dua yang siap menebus ke dalam relung hati John.

John bergidik ngeri. Tentu saja dia tahu maksud Zoalva yang mengatakan ingin memberi San makan, apalagi kalau bukan membunuh.

San adalah ular sanca peliharaan Zoalva. Ular berwarna hitam dengan berat badan mencapai 450 kg dan panjang sekitar 10 meter, ular ini adalah milik kelompok Mafia Black Glorified yang diberikan kepada Zoalva, sebagai penghargaan karena lelaki itu berhasil melindungi wilayah timur dari serangan para munsuh nya. Zoalva juga berhasil membunuh para munsuh yang berkeliaran mencari kelemahan dirinya.

"Ck, pekerjaan mu belum selesai kenapa main pergi?" ujar John kesal. "Kepala ku sakit memikirkan omset mu yang ratusan juta itu. Kau malah enak-enak dengan hobby aneh mu itu," omel John.

John adalah orang kepercayaan Zoalva yang ditugaskan khusus untuk mengelola dan mengembangkan perusahaan Zoalva saat dirinya sedang sibuk dengan markas.

"Ehem, bukannya itu pekerjaan mu?" Zoalva melepaskan jas ditubuhnya. "Aku titip perusahaan," lelaki itu melepaskan jas nya dan melemparkannya asal lalu melenggang keluar.

John menghela nafas panjang sambil menggeleng salut. Sampai kapan Zoalva akan terus membunuh. Dirinya seolah tak merasa bersalah sama sekali saat mengeksekusi manusia-manusia yang telah mengkhianatinya.

"Zo, semoga kelak kau bertobat dan meninggalkan perbuatan kejam mu itu," gumam John. "Sebenarnya aku sedih melihat mu seperti ini. Tapi aku juga tidak bisa membantu mu keluar dari dunia hitam itu. Karena kita tidak jauh beda," ujar John.

John keluar dari ruangan Zoalva. Dia memang orang yang selalu stay diperusahaan ini. Ibaratkan penjabat, John adalah pengganti Zoalva sementara. Jadi dia yang menghandle semua pekerjaan Zoalva, agar berjalan seperti biasa.

John yang menggelola semua keuangan perusahaan. Jadi semua laporan perusahaan adalah tanggung jawabnya.

.

.

.

.

Zoalva masuk kedalam mobilnya dan melajukan mobil itu dengan kecepatan tinggi. Dia tak sabar sampai markas untuk segera mengeksekusi orang yang telah menyeludupkan uang perusahaan. Lihat saja nanti, Zoalva akan ciptakan neraka sesungguhnya untuk orang-orang itu.

Tatapan pria itu seperti pedang bermata dua yang siap menebus indra penglihatan bagi siapa saja yang melihatnya. Tatapannya tajam dan nyalang seperti pembunuh yang tengah bersiap-siap membunuh tangkapannya. Tak ada yang berani mendekati lelaki ini selain John sahabatnya.

Drt drt drt drt drt

Ponsel Zoalva berdering. Segera lelaki itu mengambil ponselnya. Dia mendengus kesal ketika melihat nama yang tertera disana.

"Ada apa Kak Kenzie?" tanya nya ketus.

"Kau dimana?"

"Sedang menuju markas. Ada apa?" Tanya Zoalva. Sebenarnya dia sedikit malas kalau sudah dihubungi oleh pria itu.

"Ehem, datang lah ke Mansion. Ada yang ingin Kakak bicarakan denganmu,"

"Apa?" Zoalva terdengar menghembuskan nafasnya kasar.

"Datang saja. Nanti kau akan tahu,"

"Baik," Zoalva segera mematikan sambungan telponnya setelah selesai berbicara dengan orang diseberang sana.

Sampai di markas lelaki itu langsung turun dengan langkah lebar.

"Selamat datang Tuan," sapa para pengawal yang ditugaskan untuk berjaga didepan markas.

Lelaki itu tak membalas sapaan para pengawal nya. Dia terus berjalan masuk dengan tak sabar. Ahhh kali ini dia mendapat santapan baru lagi.

"Tuan," sapa Robin sambil membungkuk hormat.

Zoalva duduk dikursi tengah yang memang sudah disediakan untuk dirinya.

Dia menatap kedua pria paruh baya yang sudah babak belur dipukuli oleh Robin dan para anak buahnya.

"Katakan padaku berapa jumlah uang yang kalian makan tanpa sepengetahuan ku?" tanya Zoalva santai sambil menyalakan api rokok nya.

"K-kami tidak mengerti maksud anda Tuan," kilah salah satunya.

Keduanya menunduk ketakutan. Tak hanya keringat dingin yang mengucur tapi juga cairan berwarna merah itu keluar dari kepala mereka, akibat pukulan kuat yang dilayangkan oleh Robin pada kedua pria itu.

"Ehem, benarkah begitu? Yakin kalian tidak mengerti maksudku? Atau pura-pura tidak mengerti?" Zoalva tersenyum meledek.

Tak ada sahutan dari kedua pria itu. Kedua nya tampak sibuk dengan pikiran masing-masing. Sibuk berpikir entah apa yang akan dilakukan oleh Zoalva pada mereka.

"Masih belum mau mengatakan nya?"

Keduanya masih tetap diam sambil menunduk ketakutan. Di jawab juga percuma seperti nya Zoalva sudah tahu. Bagaimana pun mereka mengelak tetap saja mereka akan terkena hukuman.

"Robin, panas kan kuali. Tuangkan minyak sebanyak mungkin. Seperti nya aku perlu menggoreng mereka berdua untuk santapan makan siang San hari ini," tintah Zoalva sambil tersenyum devil.

"Baik Tuan,"

"Tuan ampuni kami. Ka-kami hanya disuruh Tuan," sahut salah satunya ketakutan. Membayangkan tubuh mereka di goreng saja sudah membuat bulu kuduk mereka berdiri ngeri.

"Aku tidak peduli," sahut Zoalva sambil menyesap putung rokok ditangannya.

"Tuan ampuni kami. Kasihani saya Tuan, anak saya masih butuh saya. Dia masih kuliah," ucap salah satunya sambil menangis karena ketakutan.

"Itu bukan urusanku,"

"Baik Tuan kami mengaku. Kami memang menyeludupkan dana itu karena kami pun disuruh," ucap salah satunya lagi. Barang kali Zoalva masih mau mempertimbangkan agar tak menghukum mereka berdua.

"Aku tahu,"

"Tuan, minyaknya sudah panas," lapor Robin.

"Bagus," Zoalva menginjak-injak ****** rokok itu hingga apinya mati.

"Kalian sudah tahu 'kan konsekuensi yang akan kalian dapatkan jika berani bermain-main denganku?" Zoalva tersenyum smirk. "Apa kata terakhir yang ingin kalian ucapkan sebelum aku menggoreng tubuh kalian?" Ledeknya sambil tersenyum mengejek.

"Tuan_"

"Robin," teriak Zoalva.

"Ini Tuan," Robin memberikan pisau kecil pada Zoalva.

"Lepaskan ikatan talinya,"

Robin melepaskan ikatan tali salah satu dari kedua pria itu.

Zoalva mendekat dan tersenyum seperti iblis. Dia benar-benar jelmaan iblis neraka yang dikirim kedunia untuk membunuh para manusia-manusia jahat.

Sretttttttttttttttttt

Sretttttttttttttttttt

"Arghhhhhhhhhhhhh,"

"Arghhhhhhhhhhhhh,"

Zoalva mencongkel kedua mata lelaki yang satunya. Lalu dia mengambil mata itu dan meletakkan nya diatas mangkuk.

"Kau lihatlah,"

Dia langsung menuangkan isi mangkuk itu kedalam wajan yang telah dipanaskan dan dituangkan minyak goreng dengan jumlah yang banyak.

"Arghhhhhhhhhhhhh,"

"Arghhhhhhhhhhhhh,"

Orang itu berteriak histeris kesakitan sambil berguling-guling diatas tanah sambil memegang kedua matanya yang mengeluarkan darah. Bola matanya sudah digoreng oleh Zoalva.

Perut Robin terasa dikocok-kocok, lelaki itu memuntahkan isi perutnya karena jijik. Meski sudah biasa melihat Zoalva membunuh tetap saja dia tidak mampu melihat adengan yang membuat bulu kuduk nya berdiri tegap.

Zoalva mengambil kembali bola mata orang itu kedalam mangkuk lalu menaburi nya garam dan penyedap rasa lainnya.

Lalu dia memberikan bola mata yang sudah di goreng itu pada hewan peliharaan nya.

"Makanlah San. Nanti akan kuberikan kau dagingnya." Dia menyedorkan mangkuk berisi bola mata manusia itu lalu si San melahap nya dalam hitungan detik.

Zoalva mengambil sendok berukuran besar. Lalu menuangkan nya didalam mangkuk.

"Robin,"

Robin yang paham langsung memasung salah satu pria yang sudah sekarat dengan darah yang mengalir dibagian area matanya.

Zoalva tersenyum senang. Dia kembali menuangkan minyak goreng yang sudah panas kedalam rongga mata itu.

"Arghhhhhhhhhhhhh,"

"Arghhhhhhhhhhhhh,"

Jerit kesakitan terdengar meraung. Orang itu berguling-guling ditanah sambil memegang area matanya.

Kejam tak memiliki perasaan sudah menjadi ciri khasnya dirinya. Menjadi kebahagiaan tersendiri saat dia bisa mendengar suara jeritan, rauangan dan rintihan ketakutan dari orang-orang yang berani bermain-main dengannya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

debby harahap

debby harahap

edyan...baru kali ini baca sumpah merinding.. mau muntah bayanginnya 🤣🤣🤣🤣🤣

2023-11-05

0

Vita Marty

Vita Marty

sadis bener ni cerita .....tp seru sampe deg degan bacanya 👍🏻👍🏻

2023-05-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!