Jennifer terus bertanya tanya dalam benaknya tentang siapa orang yang hendak di kenalkan padanya oleh Leo. Karena pertanyaan pertanyaan itu bahkan Jennifer sampai tidak bisa menikmati ice cream kesukaannya.
Deringan ponsel yang ada di saku dalam jas hitam Leo membuat Jennifer menoleh. Gadis itu menelan ludah. Batinnya menebak itu pasti adalah orang yang akan di kenalkan padanya.
“Ya Halo..”
“Hem.. Ya, sebentar lagi aku kesana kok. Aku sama adik aku ini lagi makan ice cream dulu.”
Jennifer semakin merasa penasaran karena mendengar kakaknya yang berbicara begitu lembut dengan si penelepon yang tidak Jennifer tau siapa.
“Siapa kak?” Tanya Jennifer setelah Leo selesai berbicara dengan seseorang yang menghubunginya.
“Nanti juga kamu tau kok dek.. Buruan abisin ice creamnya. Dia udah nungguin kita dari tadi tau di taman.”
“Loh tadi katanya mau jalan jalan dulu? kakak bilang mau beliin apa aja yang aku mau loh..” Protes Jennifer.
“Iya.. Nanti kita jalan dan kamu bisa beli apa aja yang kamu mau dek. Tapi sekalian sama dia.. Dia juga mau ikut. Terus katanya mau kenal dekat dengan kamu.”
“Siapa sih emangnya? Dia temen kakak?” Tanya Jennifer sedikit kesal.
“Bukan kok bukan temen kakak..” Senyum Leo penuh arti menjawab pertanyaan kesal Jennifer.
Dengan hati kesal Jennifer menghabiskan ice creamnya. Setelah itu, Leo pun segera mengajaknya pergi dari kedai ice cream itu untuk menemui seseorang yang dimaksudnya.
Dalam perjalanan menuju taman tempat orang yang di maksud oleh Leo sedang menunggu, Jennifer terus bertanya tanya dan menebak nebak siapa orang tersebut.
“Kak.”
Leo menoleh sekilas.
“Kenapa dek?” Tanya nya penuh perhatian.
“Kakak nggak bermaksud buat nyomblangin aku sama temen kakak kan?” Jennifer bertanya dengan tatapan penuh selidik. Gadis itu tidak mau jika sampai kakaknya mengenalkannya dengan salah satu teman prianya dan menjodohkannya karena menganggap temannya itu pantas untuk Jennifer.
Leo tertawa geli mendengar pertanyaan itu. Apa lagi saat melihat ekspresi penuh selidik Jennifer padanya.
“Apaan sih dek kamu mikirnya ya ampun.. Ya nggak dong, buat apa coba kakak jodoh jodohin kamu sama temen kakak. Lagian kakak juga yakin kok kamu sudah punya laki laki idaman sendiri. Bukan begitu?”
Jennifer menghela napas merasa lega. Ke khawatirannya tidak akan terjadi. Kakaknya tau dan paham bagaimana perasaannya.
Sekitar 15 menit menempuh perjalanan, mereka sampai di taman yang dituju. Leo segera mengajak Jennifer turun. Pria itu kemudian menggandeng tangan adiknya dan mengajaknya memasuki area taman.
“Itu dia.. Ayo dek..” Ajak Leo dengan senyuman yang menghiasi bibirnya.
Jennifer menurut saja tanpa ingin tau lagi siapa yang hendak di temuinya. Gadis itu yakin Leo pasti hanya ingin mengenalkannya dengan temannya saja.
“Hey sayang..”
Jennifer terkejut mendengar kata sayang yang dengan lembut keluar dari bibir kakaknya. Namun Jennifer lebih terkejut lagi karena melihat wanita cantik dengan rambut coklat terang yang berdiri dari duduknya di kursi panjang begitu Leo dan dirinya berada tepat di depannya.
“Hay juga sayang..” Balas wanita itu yang tidak lain adalah Sinta. Kekasih dari Leo.
“Maaf ya sudah membuat kamu menunggu lama. Soalnya tadi Jennifer lelet banget makan ice creamnya. Ah ya sayang, kenalin ini adik aku. Namanya Jennifer Bunga Ardiansyah.”
Jennifer merasakan seolah dunianya berhenti berputar mendengar kakaknya yang lagi lagi memanggil sayang pada wanita itu. Dan tiba tiba saja Jennifer merasa dadanya seperti terhimpit batu besar. Begitu sangat sesak.
“Dek, ini kak Sinta. Dia pacar kakak.” Ujar Leo menoleh pada Jennifer yang masih di kuasai oleh keterkejutannya akibat panggilan sayang yang di lontarkan oleh Leo pada Sinta.
“Halo.. Aku Sinta. Pacarnya Leo, kakak kamu.” Sinta menyodorkan tangannya sambil memperkenalkan dirinya pada Jennifer.
Jennifer menggelengkan kepalanya. Jennifer tidak menyangka jika kakaknya sudah memiliki kekasih tanpa dia ketahui. Padahal Jennifer pikir selama ini kakaknya hanya menyayangi dan menatapnya saja.
Jennifer menelan ludah. Gadis itu menatap tangan Sinta yang menunggu balasan darinya kemudian beralih menatap pada Leo.
Leo tersenyum manis dan menganggukkan kepalanya pada Jennifer memberi kode pada adiknya agar segera menjabat tangan Sinta. Namun bukannya menjabat tangan Sinta, Jennifer malah menggelengkan kepalanya menolak untuk berkenalan dengan kekasih dari kakaknya itu.
Jennifer juga langsung melepaskan gandengan kakaknya lalu lari sekencang kencangnya menjauh dari keduanya. Jennifer tidak bisa menerima kenyataan bahwa kakaknya sudah memiliki kekasih. Padahal selama ini Jennifer pikir perasaannya sama dengan kakaknya. Jennifer pikir kakaknya juga mencintainya sama seperti dirinya. Pemikiran yang memang tidak bisa di terima oleh siapa saja yang akan mendengarnya mengingat Jennifer dan Leo adalah kakak beradik kandung.
Leo yang panik karena tiba tiba Jennifer berlari berniat untuk mengejar. Namun dengan lembut Sinta menahannya.
“Sinta aku harus kejar Jennifer sekarang.” Ujar Leo menatap pada Sinta meminta pengertian dari kekasih yang sangat di cintainya itu.
“Aku pikir lebih baik biarkan saja Jennifer sendiri untuk sementara Leo. Mungkin dia terkejut karena tiba tiba kamu mengenalkan sama aku. Ya, dia takut kamu akan berubah karena aku. Itu tebakan aku.”
Leo menghela napas kemudian menganggukkan kepalanya. Leo yakin Jennifer pasti tau jalan pulang.
“Duduk dulu deh..” Senyum Sinta meraih lengan Leo.
Leo menganggukkan kepala dengan senyuman tipisnya. Pria itu mendudukkan dirinya dikursi panjang disamping Sinta. Leo tiba tiba teringat dengan obrolannya bersama sang papah tadi pagi saat mereka berangkat menuju ke perusahaan. Sekarang Leo tau apa yang di maksud oleh papahnya.
----------
Sementara itu Jennifer terus saja berlari kencang berusaha menjauh sejauh jauhnya dari Leo dan Sinta. Wajah cantiknya sudah memerah dan basah oleh air mata. Ya, gadis itu menangis mendapati kenyataan bahwa kakaknya sudah memiliki kekasih. Kakaknya mencintai orang lain. Hatinya patah dan hancur karena itu.
Lelah berlari, Jennifer pun berhenti. Di tempat yang cukup sepi dari kendaraan itu tubuh Jennifer meluruh hingga akhirnya terduduk lemas di tanah. Tubuhnya bergetar karena tangisannya. Jennifer benar benar tidak menyangka jika yang ingin Leo kenalkan padanya adalah kekasihnya.
“Sakit.. Sakit banget.. Huhuhu..” Tanpa sedikitpun khawatir ada yang melihatnya, Jennifer menangis sesenggukan. Jennifer merasakan sakit di hatinya karena patah hati akibat cintanya yang salah pada sang kakak.
“Kakak.. Aku nggak mau kehilangan kakak..” Lirih Jennifer terus menangis.
Jennifer bahkan tidak menyadari ada mobil Nando yang berhenti di sampingnya.
Nando yang penasaran melihat Jennifer terduduk di pinggir jalan sambil menangis segera turun dari mobilnya dan menghampirinya.
“Jennifer kamu kenapa?” Tanyanya menatap Jennifer penasaran juga khawatir.
Mendengar suara Nando, Jennifer menoleh. Bukannya berhenti menangis, Jennifer malah semakin menangis sesenggukan membuat Nando terkejut.
“Loh, kok malah tambah nangis sih?” Nando berjongkok disamping Jennifer tidak tau harus bagaimana. Ini pertama kali baginya menghadapi seorang gadis menangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments