Ch. 4 — Tugas Dan Hukuman.

Dari nada suaranya, bisa dirasakan bahwa pemilik suara misterius ini sedang dalam sangat marah. Sebab, nuansa keagungan yang ada di dalam suara tersebut mampu membuat seseorang bergidik ketakutan.

Beberapa saat kemudian, dua buah rantai cahaya tiba-tiba keluar dari Istana Es milik Dewa Pelindung dan langsung menjerat tubuh mereka berdua lalu menariknya secara paksa ke masuk ke dalam Istana.

Li Ziqi yang melihat kejadian ini dari kejauhan, segera menyusul Heilong masuk ke dalam Istana Dewa Pelindung. Sebab, Heilong saat ini masih berada di bawah tanggungjawabnya sampai tugas yang diberikan Dewa Tertinggi padanya selesai.

**

Di Dalam Istana Dewa Pelindung.

Sesosok Pria paruh baya yang terlihat berusia sekitar 40 atau 50 tahunan dan memakai jubah seorang kaisar berwarna emas sedang duduk di atas singgasana es yang berada di tengah-tengah istana. Di kepalanya terdapat sebuah mahkota yang terbuat dari cahaya dan dihiasi dengan batu permata.

Seharusnya istana es ini adalah milik Dewa Pelindung yang telah gugur dalam perang ribuan tahun yang lalu. Tidak mungkin jika kematian Dewa Pelindung di medan perang dapat dipalsukan. Sebab, saat itu banyak sekali Dewa maupun prajurit Dewa yang menyaksikan hal itu. Lalu siapa identitas dari pria misterius ini?

Pria itu terus menatap ke arah pintu masuk dimana dia telat melemparkan sepasang rantai cahaya ke arah luar istana beberapa saat yang lalu.

Beberapa nafas kemudian, sepasang rantai cahaya itu akhirnya kembali sambil membawa sosok Heilong dan Zhi Ming dalam keadaan terikat.

“Di mana ini?” Heilong melihat sekitar mencari siapa sosok yang telah membawanya ke dalam istana ini secara paksa.

Sementara Zhi Ming hanya terdiam sambil menundukkan kepala. Raut ketakutan yang terlintas di wajahnya menunjukkan bahwa ia dapat mengenali siapa sosok dibalik kejadian ini.

Sosok pria paruh baya itu lalu menatap tajam ke arah Zhi Ming. “Sungguh lancang! Kau adalah Dewa yang aku tugaskan secara khusus untuk menjaga kedamaian di wilayah utara ini. Tapi, apa yang telah kau lakukan barusan telah membuat keributan besar di seluruh penjuru Alam Dewa dan mengganggu ketenangan di para penduduk Alam Dewa! Apakah kau telah menyadari kesalahanmu?”

“Hamba mengaku salah dan siap menerima hukuman dari Dewa Tertinggi.” Zhi Ming hanya bisa pasrah dan mengakui semua kesalahannya. Sebab, yang ada di hadapannya saat ini adalah Dewa Tertinggi, Li Ting.

Li Ting mengangguk. “Bagus! Karena kau telah menyadari semua kesalahanmu maka aku akan memperingan hukumanmu. Tapi, aku tidak akan menghilangkan hukumanmu karena hukuman tetap harus dilakukan agar tidak ada Dewa lain yang meniru kesalahanmu di masa depan.”

“Hamba siap menerima hukuman,” jawab Zhi Ming tegas. Rantai cahaya yang menjerat tubuhnya secara perlahan mulai menghilang. Namun, ia masih terduduk di tempatnya dalam posisi bersujud sambil menunggu hukuman yang akan dijatuhkan Dewa Tertinggi padanya.

Li Ting lalu mengalihkan pandangannya ke arah Heilong dan melepaskan rantai cahaya yang menjerat tubuhnya hanya dengan jentikan tangan.

“Meskipun kau adalah pendatang baru di Alam Dewa ini tapi kesalahan yang telah kau lakukan tidak dapat diampuni. Aku juga akan menghukummu sama seperti Zhi Ming.”

Bagi seorang pendatang baru sudah seharusnya menjaga kedamaian di tempat barunya. Jadi, Heilong seharusnya punya banyak cara untuk menghindari provokasi Zhi Ming asalkan dia tidak terpancing oleh amarah.

“Saya bersedia menerima hukuman,” jawab Heilong tegas. Ia tidak ingin mencari pembenaran atas keributan yang baru saja terjadi karena ia sendiri menyadari bahwa ia tidak dapat menjaga emosinya sendiri hingga hal seperti ini harus terjadi.

Dewa Tertinggi juga menganggukkan kepala pada Heilong sebagai tanda bahwa ia menyukai kepatuhan Heilong. Ia lalu turun dari singgasananya dan berjalan mendekati mereka berdua dan menunjukkan gambaran sebuah peristiwa perang besar di hadapan mereka berdua dengan sebuah teknik khusus.

Para Dewa dan Iblis saling berperang satu sama lain untuk memperebutkan sebuah batu permata. Seluruh alam semesta berguncang seakan-akan mau runtuh akibat pertempuran dahsyat tersebut.

Namun, mereka berdua tidak tahu kapan pertempuran besar itu terjadi. Yang jelas pertempuran itu telah terjadi dalam waktu yang sangat lama karena sosok Li Ting yang ikut dalam pertempuran tersebut masih sangat muda.

Zhi Ming dapat mengenali sosok empat Kaisar Langit yang terlibat dalam pertempuran tersebut. Sedangkan Heilong hanya bisa mengenali sosok Dewa Tertinggi saja.

Pertempuran antara Empat Kaisar Dewa dan Tujuh Raja Iblis itu berlangsung sangat sengit dan memakan waktu yang sangat panjang.

Pada akhirnya yang keluar sebagai pemenang dalam pertempuran itu adalah pihak Tujuh Raja Iblis padahal Empat Kaisar Dewa telah mendapat bantuan dari para Divine Beast.

Hal ini disebabkan karena jumlah prajurit Dewa yang dibawa oleh Empat Kaisar Langit tidak sebanding dengan jumlah prajurit iblis yang ada di medan perang sehingga banyak korban berjatuhan di pihak Kaisar Dewa.

“Batu permata kehidupan itu akhirnya dibawa ke Dunia Bawah oleh Tujuh Raja Iblis dan disembunyikan di tempat yang paling rahasia di Dasar Dunia Bawah.” Li Ting memberikan sedikit penjelasan setelah gambaran pertempuran itu berakhir.

“Kenapa anda menunjukkan gambaran ini pada kami? Apakah sampai sekarang batu permata kehidupan itu masih berada di tangan para iblis?” Heilong menangkap sebuah rencana tersembunyi dari ucapan Li Ting.

Li Ting mengangguk. “Kekuatan penglihatanku dan ke-tiga Kaisar Langit yang lain tidak mampu menembus dasar Dunia Bawah. Jadi, aku ingin kalian berdua menyusup ke Dunia Bawah dan merebut kembali Batu Permata Kehidupan dari tangan para Raja Iblis. Selain tugas, hal ini bisa dijadikan sebagai penebus kesalahan yang telah bagi kalian berdua lakukan.”

Jika Batu Permata Kehidupan itu dapat direbut dari tangan para Raja Iblis maka Bangsa Iblis akan kehilangan harapan untuk menguak tabir tentang rahasia keabadian. Dan, hal seperti ini akan membawa kontribusi besar untuk terciptanya perdamaian bagi ke-tiga dunia.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Bangsa Iblis memiliki kehidupan yang sangat kuat dan susah dimusnahkan. Hal ini disebabkan karena salah satu Raja Iblis telah berhasil menguak tiga puluh persen rahasia tentang tabir keabadian yang terdapat dalam batu permata tersebut.

Heilong dan Zhi Ming saling melirik sebelum memberikan jawaban. Sebab, jika mereka berdua menerima tugas ini maka mereka berdua harus bekerjasama dan menggantungkan hidup satu sama lain selama berada di Dunia Bawah.

Selain itu, bahaya yang ada di Dunia Bawah juga tidak kecil karena mereka berdua harus masuk ke bagian terdalam dari sarang musuh.

Namun, Li Ting sepertinya juga sama sekali tidak memberikan mereka berdua celah untuk menolak tugas ini.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***