Sebuah benda yang menyerupai sebuah komet melesat dengan kecepatan tinggi keluar dari orbit Bumi.
Jika diperhatikan lebih detail lagi, ternyata benda itu bukanlah sebuah komet melainkan dua orang kultivator yang sedang terbang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Ya! Mereka berdua adalah Heilong dan Li Ziqi.
Mereka berdua akan pergi menuju ke Alam yang lebih tinggi dari Alam manusia yaitu Alam Dewa. Sebuah tempat yang merupakan surga bagi para kultivator.
Heilong terlihat sangat bersemangat selama perjalanan. Sebab, ini adalah kesempatan baginya untuk sekali lagi menginjakkan kaki di Alam Dewa. Sebelumnya, ia hanya melihat gambaran tentang Alam Dewa melalui ingatan yang ditinggalkan oleh Li Xuan.
Li Ziqi melirik Heilong yang sedang sibuk mengamati bintang-bintang yang ada di sekitar mereka lalu berkata. “Bukankah kau sudah sering melihat bintang dari Bumi. Lalu kenapa terlihat sangat kagum hanya karena melihat sebuah bintang?”
Heilong menghela nafas panjang dan menjawab. “Aku tidak sedang mengagumi bintang-bintang ini. Tapi, aku sedang mengagumi pencipta dari semua bintang-bintang yang menghiasi langit ini.”
“…” Li Ziqi hanya terdiam tak dapat berkata-kata. Selama ini, ia sering menjelajahi langit dan berkeliling ke seluruh penjuru Alam Semesta. Jika dihitung, sudah ribuan bintang yang telah ia singgahi namun ia sama sekali tak pernah memiliki pemikiran seperti Heilong.
Heilong lalu menunjuk beberapa bintang dengan warna yang berbeda. “Apakah menurutmu warna bintang yang berbeda itu hanyalah sebuah hiasan untuk mempercantik keindahan langit?”
“Warna sebuah bintang melambangkan seberapa panas suhu udara disekitar bintang itu. Semakin panas suhu sebuah bintang maka akan semakin jarang makhluk hidup yang bisa bertahan di sekitar tempat ini.” Li Ziqi dapat menjawab dengan mudah. Sebab, hal ini adalah pemahaman yang paling dasar dari sebuah bintang.
“Jawabanmu tidak salah. Tapi ada sesuatu yang kurang.” Heilong lalu menunjuk sebuah bintang dengan warna yang paling terang. “Semakin terang warna sebuah bintang maka bintang itu akan segera mengalami kehancuran dan akan melahirkan sebuah bintang yang baru. Itu adalah tanda bahwa tidak ada sesuatu yang abadi dan semuanya akan menghilang saat berada pada puncaknya. Jadi jangan sekali-kali kita terlena saat kita berada di puncak kehidupan.”
Jawaban Heilong membuat Li Ziqi mendapat sedikit pencerahan tentang jalan kehidupan. Terkadang seorang menjadi lupa akan kematian saat dirinya berada di puncak kekuasaan sehingga orang itu berubah menjadi sesosok Raja yang kejam dan haus akan kekuasaan. Mereka tidak sadar bahwa kekuasaan dan harta hanyalah sebuah ilusi dunia semata yang akan hilang saat kematian menjemput.
“Usiamu tidak lebih dari seratus tahun tapi pemikiranmu seperti seorang manusia yang telah hidup selama ribuan tahun.” Li Ziqi berhenti berdebat dengan Heilong dan mempercepat laju terbangnya. Sebab, ia sadar bahwa ia tak akan pernah menang berdebat dengan pria ini.
Heilong pun segera mengikuti Li Ziqi dengan mempercepat laju terbangnya. Saat ini, ia sudah sedikit terbiasa dengan keadaan langit yang tak memiliki gaya gravitasi. Jadi, tidak ada masalah untuk menentukan arah dalam kecepatan seperti ini.
**
Dua Jam Kemudian.
Mereka berdua akhirnya sampai di depan sebuah pintu gerbang yang sangat megah. Seluruh bagian pintu gerbang itu terbuat kristal es yang sangat kokoh dan memancar aura yang begitu kuat.
“Apakah kita sudah sampai di istana Dewa Tertinggi?” tanya Heilong karena ia sama sekali tak tahu tentang keadaan Alam Dewa.
“Istana Dewa Tertinggi masih jauh dari tempat ini. Lagipula aku tidak akan membawamu ke Istana Dewa Tertinggi. Saat ini kita sedang berada di Pintu Gerbang Langit Utara.”
Li Ziqi melihat sekitar seolah-olah sedang mencari seseorang. Sebab, pintu gerbang ini seharusnya tidak boleh kosong. Seharusnya Dewa Penjaga Pintu Gerbang Utara selalu menjaga tempat ini selama 24 jam kecuali ia mendapat panggilan khusus dari Kaisar Langit atau Dewa Tertinggi. Itupun Dewa Penjaga Pintu Gerbang diharuskan menunjuk Dewa lain untuk sementara waktu menggantikan tugasnya selama dia tidak berada di tempat.
Hawa dingin yang sangat ekstrim tiba-tiba menyelimuti seluruh wilayah Pintu Gerbang Utara.
Swost ...
Sebuah tombak es muncul dari pintu gerbang dan melesat menyerang Heilong.
Dengan sangat lincah Heilong berhasil menghindari serangan itu. Namun, tekanan hawa dingin yang begitu kuat membuat Heilong mundur beberapa langkah menjauhi Pintu Gerbang Utara.
Heilong melihat ke arah Li Ziqi dan ingin meminta penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi di tempat ini. Namun, Li Ziqi telah menghilang dari tempat terakhir kali ini berdiri.
“Kemana wanita itu pergi di saat seperti ini? Jangan-jangan serangan yang barusan ada hubungannya dengan dia.”
Heilong menjadi semakin waspada saat kembali merasakan hawa dingin yang begitu ekstrim mulai bergerak mendekati dirinya dengan kecepatan yang sangat luar biasa.
Sebuah Domain energi es yang cukup luas saat ini telah mengurung Heilong dan membuat gerakan menjadi semakin berat.
Heilong akhirnya meledakkan Qi yang ia miliki untuk menekan hawa dingin yang berusaha membekukan tubuhnya.
“Bocah itu ternyata cukup memiliki kemampuan. Pantas saja dia mampu mengalahkan Raja Iblis dari Dunia Manusia.”
Sesosok pria yang berdiri di atas pintu gerbang terlihat semakin bersemangat saat melihat Heilong mampu bertahan di dalam serangan domain es milikinya. Namun, ia tak berniat sedikitpun menghentikan serangannya pada Heilong. Entah apa niat dari pria ini sebenarnya.
Boom ...
Jubah Heilong berkibar di udara seolah-olah tertiup badai yang begitu dahsyat saat Qi yang terpancar dari tubuhnya terus melonjak dengan kuat bak letusan gunung berapi. Ia lalu mengeluarkan pedang pusaka miliknya dan menyerang domain es ini dari dalam.
Pedang pusaka yang ada di tangan Heilong mulai menari dalam irama tertentu. Setiap kali ia mengayunkan pedangnya ke arah tertentu, maka kekuatan niat pedang yang begitu dahsyat akan menyerang domain es tanpa ampun dan meninggalkan bekas yang cukup dalam.
Heilong terus mengayunkan pedangnya ke berbagai arah dan membuat domain es yang mengurung dirinya dipenuhi dengan retakan memanjang dan terlihat akan runtuh.
**
“Sampai kapan kau akan terus mengujinya?” Li Ziqi muncul di samping pria misterius itu dan menegurnya.
“Tentu saja sampai aku mengakui kekuatannya. Seseorang yang akan menjadi penerus dari Dewa Pelindung tentu saja harus memiliki kekuatan di atasku. Sebab, aku tidak ingin orang yang memilih gelar Dewa Pelindung hanya akan mempermalukan gelar itu saja,” jawab pria itu dengan nada tak senang.
“Hehe … Kau akan kalah. Aku ingatkan padamu untuk segera mengakhiri serangan ini sebelum semua penduduk Alam Dewa melihatmu dikalahkan oleh seorang pendatang baru.” Li Ziqi tertawa renyah melihat arogansi dari sosok pria misterius ini yang tak lain adalah Dewa Penjaga Gerbang Utara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
K4k3k 8¤d¤
❤👣❤👣❤👣❤👣❤
2024-01-30
0
zamal78901
lanjuuuuuts lagi
2023-06-17
1
zamal78901
teruuuuss kan
2023-06-17
0