Mata Tania berkaca-kaca. Ia tidak menyangka, jika Kendra sudah menyipkan dirinya untuk pernikahan ini sejak dua belas tahun yang lalu.
Segitu inginkah kamu menikahi ku Bang Kendra? Hingga semua persiapan itu sudah kamu siapkan sedari kamu berumur dua belas tahun?? Seberapa dalam cintamu untukku? Hingga kamu melakukan hal itu untuk ku?
Ya Allah.. Jika memang Bang Kendra imam dunia dan akhiratku, satukan kami di dalam surga Mu ya Alah.. Hamba akan menghadapi apapun rintangan nya. Ya Allah.. Hari ini hatiku benar-benar sudah terpikat padanya.
Aku jatuh cinta padanya setelah dua belas tahun berlalu.. Aku jatuh cinta padanya karena Mu ya Allah..
Batin Tania menatap terus pada Kendra yang kini sedang menanda tangani berkas surat nikah keduanya. Dan juga sedang membacakan sidhgat taklik untuknya.
Setelah selesai, Kendra menoleh pada Tania dan tersenyum.
Blusshh..
Tania menundukkan kepalanya dengan Pipi merona. Kendra terkekeh. Ia tidak akan mengatakan apapun saat ini.
"Tunggu sebentar lagi. Kamu akan mendapatkan jawabannya Tania.." lirih Kendra di telinga Tania yang membuat gadis itu semakin tersipu.
Ia memilih menunduk.
Acara pernikahan itu terus berlanjut dimana mereka semua sedang makan bersama saat ini. Semua keluarga berkumpul dan makan besar.
Mereka makan dengan sesekali menggoda Tania. Apalagi Zee, kakak sepupunya yang sudah lebih dulu menikah dengan bang Zidan dan saat ini sudah memiliki putir-putri nan cantik seperti ummi nya.
Tania sangat gemas dengan kedua anak Zee dan Zidan itu. Saat ini umur keduanya sudah dua tahun. Dan sedang lincah-lincahnya kesana kemari mengeksplor lokasi yang terlihat oleh mereka.
Selesai makan, Kendra mengajak Tania berdua saja ke Balkon kamar mereka. Kendra duduk berhadapan dengan Tania.
Ia tersenyum lembut pada Tania. Apa kabar Tania? Wajah gadis cantik keturunan Papi Tama itu semakin merona.
Kendra tertawa. Ia mengecup kening Tania lagi setelah keduanya menikah tadi.
"Apa yang ingin kamu dengar dari Abang? Saat ini kita berdua sedang di kamar kita. Kamu bebas ingin tahu apa saja." Ucap Kendra yang di tatap balik oleh Tania.
Wajah keduanya begitu dekat saat ini. Jantung Tania bergegup kencang. Kendra tahu itu. Ia mencondongkan tubuhnya agar Tania tidak lagi gugup ketika bersamanya.
Tania terus menatap Kendra yang kini tersenyum hangat padanya.
"Sejak kapan?" tanya Tania dengan mata bulat bening mirip Mami Annisa itu terus melihat sang suami yang kini juga melihatnya masih dengan senyum tersungging di bibirnya.
"Sejak pertemuan kita pertama kali saat kamu berumur lima tahun. Abang sudah jatuh cinta padamu."
"Hah?" Tania menganga
Kendra terkekeh, tampan sekali. Lagi, Tania terpana.
"Ya, bukankah pertemuan pertama kali kita waktu itu Abang sudah berumur tujuh tahun?"
Tania mengangguk.
Kendra tersenyum lagi. "Sejak saat itulah Abang meminta sama Ummi untuk dijodohkan dengan mu. Awalnya harus dengan putrinya Uwak Lana. Tetapi karena abang meminta mu, Ummi dan Abi menuruti. Lah wong semua keputusan kan ada ditangan Abang. Lagi pula.. Hati ini yang memilih siapa yang berhak bertahta dihati ini dan juga.. hanya kamu yang bisa dan sangat pantas menduduki tahta hati seorang Kendra dan juga seorang istri Tuan Muda Wiryawan. Abang sudah melihatmu, jika kamu mampu dan sanggup mendampingi Abang. Kamu memiliki jiwa bersih, tulus, lembut dan penyayang. Namun, ada sisi lain yang membuat mu menjadi singa betina jika sedang tersentuh. Kamu akan menjaga apa yang sudah menjadi milikmu sekuat dan semampu mu. Kamu singa betina dari seorang singa jantan Kendra Wiryawan, Princess Pratama!"
"Maka dari itu Abang memilihmu. Lagi pun abang sudah jatuh cinta padamu pada pandangan pertama kita. Nggak ada alasan lagi dong bagi Abang untuk bisa mencari yang lain? Sementara hati ini sudah terpikat pada pesona seorang Sritani Putri Pratama!" Ujar Kendra padaTania yang membuat Tania tertegun dengan mata berkaca-kaca lagi.
Ia tidak menyangka jika Kendra sudah sangat mencintainya sejak ia masih kecil. Tania tersenyum.
"Begitu pun dengan ku. Jika abang saat berumur tujuh tahun sudah mencintaiku, aku jatuh cinta padamu saat berumur sepuluh tahun. Pertama kali aku melihatmu saat dirumah sakit Uwak Ira. Saat itulah hati ini ingin sekali menolongmu untuk membebaskan dari Om Om berwajah sangar itu!" Ketus Tania tiba-tiba kesal saat mengingat hal itu.
Kendra tertawa.
Ia mengusap pipi Tania. " Itu Abi, sayang."
Mata Tania membola, "Abi? Abi Kevin??"
Kendra mengangguk, tapi masih tertawa. Ia sangat lucu melihat wajah terkejut Tania yang menurutnya begitu menggemaskan.
"Lah.. Aku kira Om Om sangar itu cuma ajudan kamu bang? Makanya aku sangat kesal padanya! Ingin sekali waktu itu aku menendangnya! Tapi kamu keburu ditarik dan menjauh dariku.. Tapi! Wajah Abi itu kok serem gitu ya Bang? Yang Kayak orang kurang sajen. Iya nggak sih?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 347 Episodes
Comments
manda_
ada2 aja tania wajah abi serem karena kurang sajen 🤣🤣🤣
2023-04-16
2