Suara tawa yang berasal dari ruangan Kendra membuat perawat lelaki yang berjumlah lima orang itu segera berlari dan menuju ke ruangan dimana Tania dan Kendra berada.
Mereka membuka pintu itu dan mematung melihat Tania yang kini jatuh terjengkang dengan Kendra tertawa terus sampai air matanya berkeluaran.
Tania yang melihat Kendra tertawa, terpana seketika. Suara tawa yang begitu lepas sama seperti saat pertama kali Tania melihatnya ketika mereka amsh kecil dulu.
Pertemuan pertama untuk mereka berdua.
Tania terharu melihat Kendra masih bisa tertawa lagi setelah sekian tahun lamanya. Fakta yang baru saja Tania tahu bahwa Kendra tidak pernah bicara pada siapa pun.
Kecuali satu orang. Ummi Mutia yang kini berada di Kalimantan karena di hukum oleh suaminya yang berwajah sangar itu.
Jika Ummi Mutia pulang dan menjenguknya, Kendra pasti terdengar berceloteh ria dengannya. Para perawat yang mengurusnya itu sellau melihat jika tuan Muda Kndra mereka tertawa dan berbicara hanya kepada Ummi nya saja.
Tetapi setelah Ummi Mutia pergi lagi, maka Kendra akan kembali pada Mode datar nya. Dingin dan tidak mau menjawab sepatah katapun ketika dokter terapis itu ingin mengobatinya.
Tania kembali duduk berhadapan dengan Kendra yang saat ini terus tertawa. Suara tawa itu terhenti saat merasakan jika Tania kini berada di depannya.
Kendra tersenyum manis melihat Tania membuat wajah Tania tersipu malu.
Eh?
Tania mengerjabkan matanya kembali kesadarannya yang telah terpesona dengan pasiennya sendiri.
Tania berdehem. "Kita makan dulu ya? Aku lapar. Abang lapar tidak?"
Kendra mengangguk dan tersenyum padanya. Tania pun ikut tersenyum. Tania bangkit segera dan mengambil nampan keduanya untuk makan bersama.
Tania meletakkan makan siangnya dihadapan Kendra dan dirinya sendiri. Sebelum makan, Tania lebih dulu cuci tangan kemudian membaca doa.
Kendra pun demikian. Tani tertegun dibuatnya. Ia menatap lekat pada Kendra yang kini sedang makan dengan lahap.
"Abang tahu doa makan?" tanya Tania penasaran pada apa yang dibaca Kendra tadi.
Ia mengangguk. "Tahu. Bismillahirrahmaniirrahim . Allahumma barik lana fima rozaktana waqina 'azabannar. Yang artinya, Ya Allah tuhan kami, berkahilah atas rejeki yang telah Engkau berikan, serta lindungilah kami dari azab api neraka.”
"Semua orang tahu doa in, Nia.. Anak kecil pun tahu kok. Tapi kadang, banyak orang yang tidak menggunakannya. Makan tanpa bismillah dan doa makan, sama saja kita makan dengan setan. Sedari kamu ngomong terus. Makan Tania!" Lanjutnya yang membuat kelima perawat yang mengurusnya terkejut dengan mulut menganga melihat Jika Kendra bisa ngomong bersam Tania.
Dokter baru nya.
"Itu beneran tuna muda kita?"
"Masyaallah.. Ternyata obat yang ditunggu olehnya sedari dulu sudah tiba!"
"Maksudnya?"
"Maksudnya.. Dokter Tania yang di tunggu tuan muda kita. Hanya dokter Tania. Ia yang selama ini sealu di tunggu oleh tuan muda kita."
"Darimana kamu tahu?" tanya Sam semakin penasaran dan ingin tahu.
"Aku tahu dari Nyonya Mutia saat beliau pulang satu tahun yang lalu. Katanya akan datang seorang gadis yang bisa merubah dan meluluhkan seorang Kendra Wiryawan putra tunggal Kevin Wryawan pengusaha sukses yang sangat baik dan dermawan.."
Semua yang mendengar itu termenung seketika saat mengingat sosok yang begitu baik dan penyayang tetapi berubah saat ia pulang dari Kalimantan.
Kendra terus menyuapi nasi ke mulutnya sambil seseklai melirik Tania yang juga sesekali meliriknya.
Saat tanpa sengaja tatapan keduanya bertemu, keduanya tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 347 Episodes
Comments
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi cinta sejati
2023-04-11
2