"Wah, wah, wah.. Hebat kamu Ken! Hebat! Baru sebentar kamu dirumah sakit ini, kamu sudah mendapatkan mainan baru ya? Ingin kamu apa kan? Ingin kamu jadikan boneka kamu begitu? Atau pemuas naf su mu? Woaahh.. Kalua begitu, kamu sudah naik tingkat sekarang! Dari level gila menjadi level RENDAHAN!
Deg!
Deg!
Tania mengepalkan tangannya mendengar dua orang lelaki sebaya saudara sepupunya itu kini menatap sinis dan mengejek pasiennya.
"Kamu salah Tar! Palingan adik kita ini akan menjadi Gi Go Lo! Pemuas naf su dokter muda ini! hahaha..."
"Kamu Benar San! Hahaha.. Gi go lo seorang dokter muda kamu ya? Hahaha.. Dasar lelaki gila! Hahaha.."
"Hooh kamu benar! Tidak rugi kita kesini! Ternyata inilah pandangan menarik yang di ucapakan oleh perawat khususnya tadi! Hahaha.. Gi go lo seorang dokter muda! Hahaha.."
"Hai nona dokter! Kenapa anda mau menjadikan pemuas nafsu dirinya? Bodoh sekali anda! Bisa-bisanya anda mau dengan lelaki gila dan kurus sepertinya! Bodoh anda dokter! Bodoh sekali anda! Bisa-bisa nya anda tertipu dengan paras tampan nya! Hahaha.. Anda bodoh sekali dokter! Dasar wanita bodoh! Mau-maunya di tipu oleh lelaki gila sepertinya! Buat apa tampan kalau gila! Hahaha..."
Tania semakin meradang mendengar ucapan hinaan yang merendahkan dirinya seorang dokter.
Ingin sekali rasanya tangannya itu menghajar mulut jahannam kedua orang itu. Tetapi ia tidak bisa melakukan itu.
Tania disana bekerja. Bukan sebagai tukang pukul. Jika dia berbuat kesalahan, maka sudah pasti Zee akan marah kepadanya.
Lebih baik diam dan berlaku elegan jika ingin membalas kedua pria berbadan tegap yang tidak pernah di ajarkan sopan santun hingga mulutnya itu kotor.
"Duduk Tuan Muda!" titah Tania lembut dan begitu tegas di telinga kedua orang itu.
Keduanya berdecih mencibir Tania.
"Cih! Kamu tidak akan bisa memerintahnya! Dia itu pembangkang!"
"Hooh, benar itu! Bodoh sekali anda! Hahaha.." hinanya lagi yang semakin membuat Tania tidak bisa lagi mengontrol emosinya yang kini sudah berada di ubun-ubun.
Wajah yang tadinya terlihat lembut dan sangat teduh sekejab mata dirinya berubah menjadi garang seperti singa yang siap memakan orang.
Ia berbalik melihat kedua orang itu dengan rahang mengeras dan gigi menggelutuk. Ia menggamit lengan pasiennya itu.
"Benar! Benar yang anda katakan! Saya memang bodoh! Dan sangat bodoh! Saking bodohnya saya, saya bisa sekolah S1 saya hanya dalam waktu dua tahun lebih tiga bulan! Dan untuk S2 saya sekolah hanya dalam kurun waktu satu tahun enam bulan saja! Ya, kalian benar saya bodoh! Bahkan sangat bodoh! Sampai-sampai saya memilih menjadi dokter spesialis kejiwaan dibandingkan menjadi pengusaha kaya tetapi bermulut kotor seperti kalian! Saya memang bodoh! Benar kata kalian!"
"Saking bodohnya saya, saya rela mengabdikan hidup saya untuk menjadi dokter kijawaan. Sekarang saya tanya? Jika kita lihat dari penampilan kalian berdua, pastilah kalian berdua terlihat seperti seorang pengusaha sukses." keduanya jumawa. " Oke! Tapi apakah ketika kalian sekolah manajemen bisnis, apakah di fakulatas kalian tidak pernah diajarkan sopan santun dan tata krama? Sepertinya tidak! Sangat terlihat jelas, jika kalian itu tidak memiliki sopan santun alias tata krama!"
"Dan ya, saya memang bodoh! Sampai-sampai saya harus berhadapan dengan orang gila seperti kalian! Sedang yang terlihat gila tetapi terlihat waras saat ini. Bukankah orang-orang yang suka menghina dan mencemooh orang lain itu orang gila?? Dan ya, kalian itu orang gila! Dan kalian cocok untuk berobat di tempat saya! Saya membuka praktek 2x24 jam untuk kalian berdua!"
"Cih! Berbadan besar tapi mental tempe! Mulut pedas bagai mercon! Wajah tampan sangat memikat! Tapi sayang... Ternyata orang gila!!"
Ddduuaaarr!!
Hahahaha....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 347 Episodes
Comments
manda_
lanjut lagi blm tau mereka kl tania tuh turunannya Mamih anisa sama papih tama yg luar biasa
2023-04-11
2