...🥀🥀🥀...
Sadawira sedang membubuhkan tandatangan ke sebuah lembaran manakala Dollar mengetuk pintu, lalu masuk ke ruangannya dengan wajah cerah.
" Selamat siang Pak!" sapa pegawai energik itu.
" Hmmm, ada apa Do?" bertanya dengan posisi masih menekuni berkas-berkas yang membutuhkan tanda tangannya.
" Ada undangan dari sekolah yang kemarin. Sengaja memberikan undangan pada Pak Sada lebih awal agar Bapak bisa ngatur waktu. Mereka berharap bapak bisa hadir pada acara itu. Sepertinya... kehadiran bapak sangat di harapkan!" kata Dollar menatap bosnya lurus.
Membuatnya Sadawira seketika mengehentikan kegiatannya.
" Ehem, jika diperlukan... saya...juga siap mengawal bapak!" cetus Dollar yang memiliki maksud terselubung manakala mengucapkan.
Membuat Sadawira langsung mencibir. Akal bulus!
" Kamu sih bukannya ngawal Do, tapi ada maksud lain!" cetus Sadawira yang mengangkat tangannya sebab bentuk dari meminta undangan itu kepada Dollar.
" Mana mungkin saya ada maksud lain Pak. Saya kan karyawan paling mengerti!" menjawab sambil menyerahkan amplop tebal berlogo sekolah yang mereka kunjungi beberapa hari yang lalu itu.
Sejenak Sadawira menekuni surat yang berisikan perayaan hari Ayah untuk anak-anak, sekaligus perkenalan dirinya sebagai donatur baru dalam acara yang bakal di hadiri oleh orang tua murid itu.
Sedikit membuatnya geleng-geleng seraya terkekeh sebab dia bukanlah salah satu dari keduanya. Ia tak memiliki Ayah, dan dia juga bukan seorang Ayah. Begitu pikirnya sumbang.
" Jadi gimana Pak?"
" Gimana apanya?"
" Saya di tunggu jawabannya ini?" Dollar meringis sebab rupanya laki-laki itu diberikan mandat oleh guru cantik tempo hari, agar bisa membujuk Sadawira untuk menyempatkan waktu.
Sada termenung. Ia sebenarnya tak terlalu suka seremonial seperti itu, membuatnya ingat pada masa kecilnya yang kelam bersama sang kakak.
" Tanyakan pada Janu, apa kita di tanggal itu ada jadwal penting?"
-
-
Sepulang dari kantornya, Sadawira tumben mau memenuhi ajakan kedua sahabatnya yang kini sudah ada di pub tempat biasa mereka nongkrong.
Jika Andrew sibuk memesankan minuman untuknya, Zayn malah sibuk berkutat dengan fluktuasi saham tambang mineralnya yang mencemaskan. Definisi dari workaholic akut.
" Ada masalah?" tanya Sada menatap wajah sahabatnya murung saat menatap tablet di tangannya.
" Biasa, kerusuhan besar selalu membuat semuanya kacau!" papar Zayn yang merasa perang antar negara yang tak kunjung usai, kini berimbas pada kegiatan ekspor impor beberapa perusahaan.
" Aku turut berduka untuk itu!" cakap Sadawira menepuk pundak Zayn dengan wajah pura-pura sedih.
" Sahabat durjana!" maki Zayn menyikut kecil lengan Sadawira.
Membuat Zayn dan Sadawira tergelak bersama sebab mereka berdua juga mengalami hal yang sama.
" Roman- romannya, CEO Plywood kita sedang bahagia nih!" sindir Andrew yang datang dengan black label juga tiga cawan transparan.
" Biasa aja!" sahut Sadawira yang kini lebih tertarik membakar rokoknya daripada menimpali Andrew yang pandai berkelit.
" Nih coba, rasa terbaik. Aku yang traktir, akhir-akhir ini banyak sekali orang yang pindah ke Atana. Puluhan rumah di bawah naunganku laku keras!" kata Andrew riang gembira manakala ia meletakkannya minuman dengan harga tak wajar itu.
Andrew yang memilih bisnis properti memang sedang naik daun. Pasalnya, ia pandai membaca peluang dengan melirik pengantin baru yang pasti akan mencari hunian dengan harga terjangkau. Lagipula, di era saat ini perumahan juga merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan.
" Bahkan yang paling expensive laku Man!" teriaknya puas dengan pencapaian luar biasa ini.
Sada turut senang akan hal itu. Pun dengan Zayn.
" Hope you are always successful buddy!" terang Zayn.
Maka Andrew seketika menaikkan alisnya senang, " Thanks bro!"
" Oh iya, kalau kalian mau... aku juga punya pendatang baru, tuh!" melirik ke arah wanita cantik yang kini berjalan menuju ke arah mereka dengan luwesnya.
" Paling bagus di kelasnya!" terang Andrew yang kini lebih mirip sebagai promotor acara jual beli barang, ketimbang seorang sahabat.
Dan sejurus kemudian.
" Hy tampan, aku Clay. Boleh gabung?"
Dan saat mendengar nama yang disebutkan, tiba-tiba Sadawira mengangkat wajahnya karena nama itu sungguh tidaklah asing. Lebih tepatnya nyaris mirip.
Damned! ( sialan!)
Nama yang tiba-tiba membuka percikan arus konslet di dadanya sebab dalam sekejap membuatnya teringat dengan satu nama.
Zayn mengangguk balik menyapa. Sementara Sadawira, usai menggugurkan kesemrawutan otaknya dengan menggeleng sebentar, ia terlihat menghisap rokoknya dalam-dalam sembari memusatkan pikirannya kembali.
" Want to try?" tawar Andrew yang seolah ingin menunjukkan jika Clay merupakan ' barang ' bagus yang sayang jika tak di coba.
Namun tiba-tiba Zayn menggeleng sebab otaknya sangat ruwet dengan urusan saham yang tiba-tiba merosot. Membuatnya pusing.
" Not tonight!" geleng Zayn penuh keseriusan.
Praktis, kini Andrew menatap satu-satunya yang tersisa, Sadawira.
Pria paling misterius yang sibuk dengan rokoknya itu, kini mendecak saat Andrew menaikturunkan kedua alisnya kala menatapnya.
" Common man, you must out from that woman!"
Membuat Sadawira kembali mendecak sebab Andrew selalu memaksanya.
" Ayolah, kau pasti sedang stres saat ini. Pelepasan man, pelepasan!" bujuk Andrew dengan wajah kurangajarnya.
Sialan!
Namun tanpa di duga, tiba-tiba Sadawira menggerus rokoknya yang sudah memendek ke atas asbak kristal, lalu sejurus kemudian bangkit dan berjalan menuju ke room. Membuat Andrew senang bukan main. Finally!
"Clay, Follow him!" seru Andrew kepada Clay yang menunjuk ke arah Sada yang sudah berjalan menggunakan dagunya.
Membuat Zayn melirik sebab tumben sahabatnya itu mau.
Di dalam ruangan, Sada rupanya telah melepas bajunya. Tampaklah kini pria bertubuh kekar yang punggungnya di penuhi gambar tatto kalajengking yang menuang minuman ke atas cawan.
Membuat Clay meneguk ludahnya. Body goals!
Sada yang sedang menuang minuman hanya diam saat tangan lentik perempuan itu tiba-tiba meraba punggungnya sensasional.
" Nice tatto!" lirih perempuan itu meraba punggung lebar Sada lalu mengecupnya perlahan.
Namun anehnya, alih-alih tersulut panas akibat tindakan Clay, pria itu malah merasa dejavu dan teringat akan wajah Claire.
Sada langsung berbalik lalu menyodorkan segelas minuman itu kepada Clay tanpa mengucapkan apapun. Tapi seperti biasa, Clay yang memang tergiur dengan tubuh Sadawira kini meriah gelas itu lalu tanpa sungkan meminumnya dengan tatapan tak lekang.
Sada kembali menuang minuman itu manakala Clay masih meminum minuman yang ada di gelasnya. Sejurus kemudian, pria itu menenggak minuman itu hanya dalam sekali tegukan.
TAK!
Dan secara bersamaan, mereka berdua meletakkan cawan kosong itu keatas meja berwarna putih.
Dengan berani, perempuan itu kini meraba dada bidang Sada lalu beralih ke enam cetakan otot yang membuat perempuan itu berkali-kali meneguk ludahnya.
Sada membiarkan perempuan itu menciumi leher, pipi juga dada bidangnya tanpa bergerak. Di saat bersamaan, pria itu juga mencoba untuk tak membayangkan wajah Claire yang sedari tadi mengganggu. Mencoba menepis segala bayangan yang hingga kini mengusiknya.
Ya, Sadawira ingin melihat sejauh mana ia kini bisa melupakan masalalu nya.
Wanita yang kini merayap diatas tubuhnya itu, kini sudah menanggalkan sebagian pakaiannya. Tapi sampai sekarang, Sadawira tak merasakan apapun. Tak seperti saat ia bersama Claire dulu.
Sial, lagi-lagi ia tak bisa menghalau wajah Claire yang kini menari-nari di otaknya.
Clay kembali mencium leher Sadawira hingga turun ke bawah. Seharusnya ini akan membuat gelora pria bangkit. Namun sialnya, bayangan wajah Claire yang dulu pernah bercumbu dengan dalam situasi yang sama tiba-tiba melintas begitu saja bahkan bertahta didalam otaknya.
Oh Shiit!
Dan saat wanita itu hendak meraup bibir Sadawira guna memasuki gerbang asmaradahana lain, tiba-tiba.
"STOP!"
Larangan yang di gaungkan dengan suara keras cenderung memekik itu membuat Clay menatap tak percaya. Oh My....
Sadawira yang rupanya belum merdeka dari penjajahan perasaannya itu, kini menyingkirkan tubuh Clay dari atas tubuhnya yang sama sekali tak terpancing itu. Membuat wanita itu tentu saja geram.
" What you mean?" tanya Clay tak mengerti dengan situasi yang tiba-tiba tak menyenangkan ini.
Namun alih-alih menjawab, Sadawira justru terlihat mengenakan pakaiannya cepat-cepat lalu pergi meninggalkan kamar itu dengan gusar.
BRAK!
Membuat Clay kesal setengah mati.
" It's so Fu*CK about you!"
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Erni Fitriana
sorry clay....nama hampir sama...bentuk bedaaa😋
2023-06-01
1
dementor
celap celup sana sini kayak teh celup sariwangi.. 😭😭😭😭
2023-05-23
0
Nur Denis
untung aja sada gak jadi nyelup🤭🤭
2023-04-07
1