Bab 3. Berpindah

...🥀🥀🥀...

Dagingnya tinggal di panaskan Pak, ada tomyam juga saya taruh di lemari pendingin, jangan lupa panasi juga ya, saya mau ke tempatnya meishin. 😇

TTD

Nino

Sadawira mengembuskan napasnya usai membaca secarik kertas warna biru yang sengaja di letakkan di atas meja makan. Sebuah kertas yang menjadi sumber informasi bila asisten rumah tangganya itu sedang berkunjung ke rumah temannya.

Nino adalah laki-laki bujang lapuk yang menjadi pembantu dirumahnya sejak ia menginjakkan kaki di kota Atana. Pria kemayu tapi masih berpakaian sesuai gendernya itu lah yang ia bayar untuk memikirkan urusan perutnya hingga detik ini.

Sadawira lantas membuka lemari khusus yang di gunakan untuk menyimpan makanan itu dengan wajah lesu, ia sangat lelah hari ini tapi perut yang keroncongan memaksanya untuk berbelok ke dapur.

Sadawira lebih memilih memanaskan tomyam, sebab ia ingin makan makanan berkuah. Tak berminat untuk memanaskan daging dengan bumbu berminyak sebab protein hewani dalam sajian bercitarasa asam segar itu sudah sangat banyak. Kebanyak bisa kena kolesterol.

Ia makan dengan wajah terkantuk-kantuk sebab baru pulang dari meninjau bibit yang akan segera ia tanam di lahannya besok.

TRING

📱"Da, kita lagi di tempat biasa nih. Kesini dong, ada new prey ( mangsa baru)"

Tapi Sadawira menutup pesan dari Andrew yang selalu menyetani dirinya untuk melakukannya hal bejat itu dengan dalih yang beragam.

" Senang kan saja hidup man!"

" Emang betah nahan itu terus?"

Ia mendecak sebab yang di bahas Andrew selalu tak jauh dari urusan selang kangan. Really Damned! (Benar-benar sialan )

Sada memungkasi kegiatan santap malamnya yang sunyi itu dengan segelas air putih. Sejurus kemudian ia menuju kamarnya lalu membersihkan diri, menggosok gigi lalu melempar tubuhnya ke atas matras pegas yang terasa begitu nyaman.

Siklus seperti ini sudah enam tahun ia jalani, menyibukkan diri dan memilih waktu malam untuk tidur dan merecharge energinya, sebab esok pagi ia musti berjibaku aku kembali dengan pekerjaannya.

Meski sebenarnya, jauh di relung hatinya yang paling dalam, terselip satu nama yang tak bakal lekang oleh waktu.

-

-

Keesokan paginya, keributan para anak buah yang biasa terjadi, lagi-lagi terulang dengan tersangka tunggal yang sama, Dollar.

" Lah mukamu kenapa begitu Do? Keruh amat?"

Sada yang masih sibuk membalas pesan dari stakeholder terkait sampai ikutan menoleh demi mendengar ucapan Henry yang terdengar mengomentari tampilan wajah Dollar yang amat kusut.

" Kena asam lambung kali, mleyot begitu wajahnya!" sahut Janu yang kini terkekeh.

Ya, trio kocak itu memang selalu membuat suasana di ruang kerjanya menjadi sedikit berwarna. Bahkan tak jarang Sada tertawa hingga menangis saking lucunya.

" Asam lambung kau bilang, heartbreak nih, patah hati!" jawab Dollar dengan bibir yang monyong dan wajah bersungut-sungut.

Membuat Henry dan Janu serta dirinya tergelak.

" Udahlah Do, burung bukan seekor, dan jagung bukan sebatang!" cetus Janu enteng seolah memberikan gambaran jika di muka bumi ini, yang namanya wanita bukan cuma satu orang.

Tapi yang diberikan semangat malah semakin loyo dan lesu, cenderung putus asa. Membuat Sadawira seketika berdehem.

" Tolong kalian siapkan kendaraan, kita tinjau lokasi sekarang!" kata Sada yang kini menjadi serius.

" Siap pak, mohon izin, apakah kita sekalian mampir ke sekolahan yang mau kita bantu Pak?" tanya Janu yang turut berubah menjadi serius.

Sada mengangguk, ia akan memberikan donasi material juga suntikan dana bagi sekolah yang beberapa waktu lalu terkena bencana gempa bumi. Meskipun pabriknya sendiri sempat mengalami kerugian, tapi semua itu tak menyurutkan keinginan Sadawira untuk menolong. Seperti yang telah terpatri dalam hatinya saat ini, jika ia akan menggunakan hidupnya untuk lebih banyak menolong.

...----------------...

" Ibu yakin Bu mau memindahkan den Neo ke sekolah lain?"

Juwi yang baru tahu bila Neo mendapatkan pembulian di sekolahnya benar-benar terkejut. Lebih terkejut lagi, Juwi tak mengira jika Claire malah berniat pindah dari tempat tinggalnya.

" Aku gak ada kompromi soal Neo Wi. Kamu nanti cari orang buat bantu packing ya. Aku udah dapat rumah yang baru!"

Meski hal itu akhirnya membuat Edwin tercengang.

" Kenapa kamu pindah ke sana Clay, disana itu..."

" Bisnisku disana lebih rame, dan yang paling penting aku gak lagi hidup di lingkungan toxic dan anakku bebas dari bullying!" katanya dengan tatapan getir.

Edwin menatap muram Claire yang memutuskan untuk pindah wilayah ke sisi Utara, lebih tepatnya ke Atana. Apalagi, ia ingat jika Mamanya Brandon merupakan orang julid yang dulu pernah menjadi tetangganya di rumahnya yang lama saat ia dan kakek Edi baru tiba di negara itu.

" Kita masih bisa ketemu kan?" tanya Edwin ragu. Membuat Claire seketika tertawa.

" Oh ayolah Win, we still friend right?" ucapnya tersenyum, membuat si pria turut tersenyum.

Edwin mengangguk, meski itu artinya ia akan sedikit jauh dengan Claire sebab untuk sampai ke Atana, ia harus mengendarainya mobil selama empat jam.

" Aku harus kembali kerumah sakit!" kata Edwin usia melirik jam di pergelangan tangannya.

" Ada yang mau melahirkan?" tebak Claire sebab tumben Edwin buru-buru.

Edwin mengangguk, " Usianya udah tua, diatas 40, berisiko, anaknya juga sudah banyak!" terang Edwin seperti biasanya.

Claire mengangguk paham, Edwin adalah dokter profesional yang sudah sering menyelamatkan banyak sekali ibu hamil beresiko. Dan itu membuatnya sibuk.

" Tunggu aku, aku bakal antar kamu sama Neo!"

" Tidak perlu aku ak..."

" Kau harus tunggu!"

Maka Claire akhirnya mengangguk saat sorot mata Edwin penuh permintaan. Pria baik yang ia anggap tak lebih dari teman itu akhirnya tersenyum, pun dengan dirinya.

Ia pulang dari kantornya saat matahari sudah hampir tenggelam. Membawa segenap rasa lelah sebab pikirnya kini turut terforsir.

" Neo!" ucapnya saat memasuki rumah sambil membawa beberapa cemilan kesukaan anaknya itu.

" Ibu!" anak gembul itu berlari lalu menghambur ke pelukan ibunya dengan senang.

Juwita yang melihat hal itu terlihat sangat senang. Interaksi hangat yang membuat Juwi semakin kerasan bekerja pada Claire.

" Ini, apa kita akan jadi pindah?" tanya Neo menata lekat-lekat ibunya.

Claire mengangguk, ia juga heran kenapa anaknya senang mendengar jika ia akan pindah? Apa Neo memiliki sifat yang mirip dengannya, lebih memilih pergi dari pada bersinggungan dengan orang-orang yang telah melukainya dari pada harus membalas?

Oh God!

" Jadi, nanti kita pindah ke rumah yang baru, sekolah yang baru!" kata Claire penuh semangat, meski keputusannya ini belum ia rundingkan dengan mamanya.

" Kita berangkat kapan?"

" Kita tunggu Om ya?"

" Kenapa harus Om? Kan sudah ada mbak Juwi!" sungut Neo yang terlihat tak mau menunggu.

" Tempatnya jauh nak, musti bawa mobil besar!"

" Kata Ibu Om bukan ayahku, tapi kenapa selalu ikut?"

Claire menelan ludahnya gugup, keadaannya yang runyam dengan Sadawira membuatnya kesulitan untuk menjelaskan kepada Neo tentang keadaannya yang cukup sulit itu.

" Om Edwin adalah teman Ibu, dan teman bisa selalu bersama, nanti Neo pasti juga punya teman yang bakal selalu bersama!" hiburnya dengan tujuan mengalihkan topik.

Membuat kedua mata cerah Neo membulat senang, " Really?"

Claire mengangguk, " Really!"

" Ye...aku mau pindah, aku mau punya teman yang tidak seperti Brandon!"

" Yee...sekolah baru!"

Neo berlari kesana-kemari seolah mendapatkan hal paling menggembirakan dalam hidupnya.

Tapi sejatinya, hati Claire sangat sedih. Apakah mereka akan terus seperti ini? Menghindar dari hal-hal yang di anggap buruk padahal sebenarnya ia bisa melawan.

Hanya rumput yang bergoyang yang tahu jawabnya.

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

🤣🤣🤣🤣dollar mleyotttttt

2023-06-01

1

M akhwan Firjatullah

M akhwan Firjatullah

emang y kena asam lambung muka bisa mleyot

2023-05-01

1

Rina Wati

Rina Wati

menunggu waktu sada bertemu claire

2023-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Sadawira
2 Bab 2. Neo
3 Bab 3. Berpindah
4 Bab 4. Pria yang sunyi
5 Bab 5. You're not my father
6 Bab 6. Terjajah bayangan
7 Bab 7. Bocah berwajah muram
8 Bab 8. Seperti pernah melihat
9 Bab 9. Find a new friend
10 Bab 10. Father
11 Bab 11. Kartu ucapan
12 Bab 12. Berkumpul bersama
13 Bab 13. Wasiat Opa
14 Bab 14. Pesan Melodi
15 Bab 15. Nama yang terpatri
16 Bab 16. Desakan dari berbagai arah
17 Bab 17. Jalaran rasa tentram
18 Bab 18. Di kegelisahan hati
19 Bab 19. Wanita penggoda
20 Bab 20. Siapa Paman tampan?
21 Bab 21. Undang Paman, Bu!
22 Bab 22. Menerima undangan
23 Bab 23. Siapa dia?
24 Bab 24. Dua manusia satu problema
25 Bab 25. Apakah dia anakku?
26 Bab 26. Sebenarnya cinta
27 Bab 27. Keresahan seorang saudara
28 Bab 28. Selaksa ingatan
29 Bab 29. DNA test?
30 Bab 30. Mari kita buktikan Neo!
31 Bab 31. Berdebat
32 Bab 32. Satu lagi bala bantuan
33 Bab 33. Pembicaraan orang tua
34 Bab 34. Mood yang rusak
35 Bab 35. Welcome Neo
36 Bab 36. Kehangatan keluarga
37 Bab 37. Terpaksa
38 Bab 38. Walau seribu godaan
39 Bab 39. Tunangan di depan Opa
40 Bab 40. Dia benar anakku
41 Bab 41. Wanna help me?
42 Bab 42. Paman tampan
43 Bab 43. Jerit hati seorang Ayah
44 Bab 44. Tekad yang bulat
45 Bab 45. Jadi itukah alasannya?
46 Bab 46. Ingin bertemu
47 Bab 47. Makan bersama anakku
48 Bab 48. perdebatan Zayn dengan wanita galak
49 Bab 49. Bila waktu telah terhenti
50 Bab 50. Mendung duka di keluarga Darmawan
51 Bab 51. Berdebat kala duka
52 Bab 52. Selamat jalan Opa
53 Bab 53. Kejutan untuk Deo
54 Bab 54. Pria nekat
55 Bab 55. Kutu bibir
56 Bab 56. Terciduk Mama Jessika
57 Bab 57. Tergerus nurani
58 Bab 58. Satu persatu mengetahui
59 Bab 59. Keterkejutan Melodi
60 Bab 60. Mengupas kenyataan selapis demi selapis
61 Bab 61. Pria dengan hati
62 Bab 62. Kembali
63 Bab 63. Sering bertemu pertanda jodoh?
64 Bab 64. Teror?
65 Bab 65. Selama cinta masih ada
66 Bab 66. Kau harus tahu
67 Bab 67. Berhutang penjelasan
68 Bab 68. Penyaksi di kantor polisi
69 Bab 69. Tidak mau rugi
70 Bab 70. Kedatangan sang Ayah
71 Bab 71. Makin menggila
72 Bab 72. Panggil aku Ayah Neo!
73 Bab 73. Kemarahan Leo Darmawan
74 Bab 74. Bertekad melampaui semua batasan
75 Bab 75. Musuh dalam selimut
76 Bab 76. Kiamat
77 Bab 77. Cinta selalu menemukan jalannya
78 Bab 78. Segumpal alasan.
79 Bab 79. Arti sebenarnya dari sebuah pengorbanan
80 Bab 80. Menuju satu langkah
81 Bab 81. Ayah kandung?
82 Bab 82. Jarak antara kita
83 Bab 83. Sakitnya penyesalan
84 Bab 84. Terhempas ke titik sepi
85 Bab 85. Dia bukan untukku
86 Bab 86. Lebih dari yang kau kira
87 Bab 87. Patah hati paling dalam
88 Bab 88. Leburnya keegoisan
89 Bab 89. Mencarimu
90 Bab 90. Aku mencintaimu
91 Bab 91. Kala cinta menemukan jalannya
92 Bab 92. Ujung jalan berliku
93 Bab 93. dukungan menjadi real daddy
94 Bab 94. Tak seorangpun tahu
95 Bab 95. Cemburu?
96 Bab 96. Satu isyarat
97 Bab 97. Segala sesuatu ada waktunya
98 Bab 98. Warna cerita anak manusia
99 Bab 99. Malam mengesalkan
100 Bab 100. Mari kita saling memaafkan
101 Bab 101. Kala cinta kembali menyala
102 Bab 102. Selapis demi selapis, kebahagiaan akan tercapai
103 Bab 103. Pemenang kehidupan
104 Bab 104. Legitimate!
105 Bab 105. Harapan yang terkabulkan
106 Bab 106. Menjadi pawang bocah
107 Bab 107. Just you an me
108 Bab 108. Pengasuh konyol
109 Bab 109. Nyaris saja
110 Bab 110. Benarkah?
111 Bab 111. Man to man
112 Bab 112. Topik obrolan pasutri
113 Bab 113. Panggil aku seperti itu
114 Bab 114. Pria licik
115 Bab 115. Welcome Zayn
116 Bab 116. Partner tidak tahu diri
117 Bab 117. Menginap
118 Bab 118. Apologies
119 Bab 119. Malam bersamamu
120 Bab 120. Teori kecemburuan
121 Bab 121. inikah rasanya...
122 Bab 122. Blunder
123 Bab 123. Keegoisan anak semata wayang
124 Bab 124. Kembali bertemu
125 Bab 125. Menembak
126 Bab 126. Heart attack
127 Bab 127. Condolences for Zayn
128 Bab 128. Permintaan diluar nalar
129 Bab 129. Zara
130 Bab 130. Labirin buntu
131 Bab 131. Benarkah?
132 Bab 132. Akhirnya tahu
133 Bab 133. Di percaya lagi menerima anugerah
134 Bab 134. Olivia frustasi
135 Bab 135. Mencari pertolongan
136 Bab 136. Di Kegelisahan hati
137 Bab 137. Sepotong rencana
138 Bab 138. stabbed
139 Bab 139. Bertemu mantan rival
140 Bab 140. Menemukan perhatian lain
141 Bab 141. Pertanggungjawaban
142 Bab 142. Ketika pria berbicara
143 Bab 143. Grogi
144 Bab 144. Hal tak terduga
145 Bab 145. Bertemu dengan orang yang tepat
146 Bab 146. Harapan baru telah tiba
147 Bab 147. Siapa dia?
148 Bab 148. Mahluk langka
149 Bab 149. Jangan-jangan!
150 Bab 150. One step
151 Bab 151. Suasana yang dirindukan
152 Bab 152. Hormon Bumil
153 Bab 153. Broken heart metamorphosis
154 Bab 154. Perbincangan suami istri
155 Bab 155. Asa orang tua
156 Bab 156. Hari-hari jelang kebahagiaan
157 Bab 157. Detik-detik menjelang pernikahan
158 Bab 158. Sah!
159 Bab 159. Kasih itu memaafkan
160 Bab 160. Pesta yang benar-benar pesta
161 Bab 161. Senangnya jadi pengantin baru
162 Bab 162. Touch you
163 Bab 163. Pesan mertua
164 Bab 164. Kebahagiaan ayah dua anak ( END )
165 Bab 165. Pengumuman!
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Bab 1. Sadawira
2
Bab 2. Neo
3
Bab 3. Berpindah
4
Bab 4. Pria yang sunyi
5
Bab 5. You're not my father
6
Bab 6. Terjajah bayangan
7
Bab 7. Bocah berwajah muram
8
Bab 8. Seperti pernah melihat
9
Bab 9. Find a new friend
10
Bab 10. Father
11
Bab 11. Kartu ucapan
12
Bab 12. Berkumpul bersama
13
Bab 13. Wasiat Opa
14
Bab 14. Pesan Melodi
15
Bab 15. Nama yang terpatri
16
Bab 16. Desakan dari berbagai arah
17
Bab 17. Jalaran rasa tentram
18
Bab 18. Di kegelisahan hati
19
Bab 19. Wanita penggoda
20
Bab 20. Siapa Paman tampan?
21
Bab 21. Undang Paman, Bu!
22
Bab 22. Menerima undangan
23
Bab 23. Siapa dia?
24
Bab 24. Dua manusia satu problema
25
Bab 25. Apakah dia anakku?
26
Bab 26. Sebenarnya cinta
27
Bab 27. Keresahan seorang saudara
28
Bab 28. Selaksa ingatan
29
Bab 29. DNA test?
30
Bab 30. Mari kita buktikan Neo!
31
Bab 31. Berdebat
32
Bab 32. Satu lagi bala bantuan
33
Bab 33. Pembicaraan orang tua
34
Bab 34. Mood yang rusak
35
Bab 35. Welcome Neo
36
Bab 36. Kehangatan keluarga
37
Bab 37. Terpaksa
38
Bab 38. Walau seribu godaan
39
Bab 39. Tunangan di depan Opa
40
Bab 40. Dia benar anakku
41
Bab 41. Wanna help me?
42
Bab 42. Paman tampan
43
Bab 43. Jerit hati seorang Ayah
44
Bab 44. Tekad yang bulat
45
Bab 45. Jadi itukah alasannya?
46
Bab 46. Ingin bertemu
47
Bab 47. Makan bersama anakku
48
Bab 48. perdebatan Zayn dengan wanita galak
49
Bab 49. Bila waktu telah terhenti
50
Bab 50. Mendung duka di keluarga Darmawan
51
Bab 51. Berdebat kala duka
52
Bab 52. Selamat jalan Opa
53
Bab 53. Kejutan untuk Deo
54
Bab 54. Pria nekat
55
Bab 55. Kutu bibir
56
Bab 56. Terciduk Mama Jessika
57
Bab 57. Tergerus nurani
58
Bab 58. Satu persatu mengetahui
59
Bab 59. Keterkejutan Melodi
60
Bab 60. Mengupas kenyataan selapis demi selapis
61
Bab 61. Pria dengan hati
62
Bab 62. Kembali
63
Bab 63. Sering bertemu pertanda jodoh?
64
Bab 64. Teror?
65
Bab 65. Selama cinta masih ada
66
Bab 66. Kau harus tahu
67
Bab 67. Berhutang penjelasan
68
Bab 68. Penyaksi di kantor polisi
69
Bab 69. Tidak mau rugi
70
Bab 70. Kedatangan sang Ayah
71
Bab 71. Makin menggila
72
Bab 72. Panggil aku Ayah Neo!
73
Bab 73. Kemarahan Leo Darmawan
74
Bab 74. Bertekad melampaui semua batasan
75
Bab 75. Musuh dalam selimut
76
Bab 76. Kiamat
77
Bab 77. Cinta selalu menemukan jalannya
78
Bab 78. Segumpal alasan.
79
Bab 79. Arti sebenarnya dari sebuah pengorbanan
80
Bab 80. Menuju satu langkah
81
Bab 81. Ayah kandung?
82
Bab 82. Jarak antara kita
83
Bab 83. Sakitnya penyesalan
84
Bab 84. Terhempas ke titik sepi
85
Bab 85. Dia bukan untukku
86
Bab 86. Lebih dari yang kau kira
87
Bab 87. Patah hati paling dalam
88
Bab 88. Leburnya keegoisan
89
Bab 89. Mencarimu
90
Bab 90. Aku mencintaimu
91
Bab 91. Kala cinta menemukan jalannya
92
Bab 92. Ujung jalan berliku
93
Bab 93. dukungan menjadi real daddy
94
Bab 94. Tak seorangpun tahu
95
Bab 95. Cemburu?
96
Bab 96. Satu isyarat
97
Bab 97. Segala sesuatu ada waktunya
98
Bab 98. Warna cerita anak manusia
99
Bab 99. Malam mengesalkan
100
Bab 100. Mari kita saling memaafkan
101
Bab 101. Kala cinta kembali menyala
102
Bab 102. Selapis demi selapis, kebahagiaan akan tercapai
103
Bab 103. Pemenang kehidupan
104
Bab 104. Legitimate!
105
Bab 105. Harapan yang terkabulkan
106
Bab 106. Menjadi pawang bocah
107
Bab 107. Just you an me
108
Bab 108. Pengasuh konyol
109
Bab 109. Nyaris saja
110
Bab 110. Benarkah?
111
Bab 111. Man to man
112
Bab 112. Topik obrolan pasutri
113
Bab 113. Panggil aku seperti itu
114
Bab 114. Pria licik
115
Bab 115. Welcome Zayn
116
Bab 116. Partner tidak tahu diri
117
Bab 117. Menginap
118
Bab 118. Apologies
119
Bab 119. Malam bersamamu
120
Bab 120. Teori kecemburuan
121
Bab 121. inikah rasanya...
122
Bab 122. Blunder
123
Bab 123. Keegoisan anak semata wayang
124
Bab 124. Kembali bertemu
125
Bab 125. Menembak
126
Bab 126. Heart attack
127
Bab 127. Condolences for Zayn
128
Bab 128. Permintaan diluar nalar
129
Bab 129. Zara
130
Bab 130. Labirin buntu
131
Bab 131. Benarkah?
132
Bab 132. Akhirnya tahu
133
Bab 133. Di percaya lagi menerima anugerah
134
Bab 134. Olivia frustasi
135
Bab 135. Mencari pertolongan
136
Bab 136. Di Kegelisahan hati
137
Bab 137. Sepotong rencana
138
Bab 138. stabbed
139
Bab 139. Bertemu mantan rival
140
Bab 140. Menemukan perhatian lain
141
Bab 141. Pertanggungjawaban
142
Bab 142. Ketika pria berbicara
143
Bab 143. Grogi
144
Bab 144. Hal tak terduga
145
Bab 145. Bertemu dengan orang yang tepat
146
Bab 146. Harapan baru telah tiba
147
Bab 147. Siapa dia?
148
Bab 148. Mahluk langka
149
Bab 149. Jangan-jangan!
150
Bab 150. One step
151
Bab 151. Suasana yang dirindukan
152
Bab 152. Hormon Bumil
153
Bab 153. Broken heart metamorphosis
154
Bab 154. Perbincangan suami istri
155
Bab 155. Asa orang tua
156
Bab 156. Hari-hari jelang kebahagiaan
157
Bab 157. Detik-detik menjelang pernikahan
158
Bab 158. Sah!
159
Bab 159. Kasih itu memaafkan
160
Bab 160. Pesta yang benar-benar pesta
161
Bab 161. Senangnya jadi pengantin baru
162
Bab 162. Touch you
163
Bab 163. Pesan mertua
164
Bab 164. Kebahagiaan ayah dua anak ( END )
165
Bab 165. Pengumuman!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!