Escape From Hidden City
Sebuah rombongan yang berasal dari Kampus Todai yang datang dengan menggunakan beberapa bus sekolah. Mereka mulai turun ketika telah sampai di tempat tujuan.
Yeap, hari ini para mahasiswa baru Universitas Todai akan mengadakan masa orientasi di pedesaan Aiko Iyashi No Sato yang yang terletak di sisi barat tepi Danau Saiko. Atau sebuah pedesaan yang dikenal dengan nama Nenba Hama yang termasuk ke dalam desa tradisional yang cukup terkenal di Jepang.
Meskipun sudah berada di musim semi, namun suasana di pedesaan Aiko Iyashi No Sato ini cukup dingin dan dipenuhi dengan kabut yang cukup tebal.
Shu Ryuki, dia adalah salah satu mahasiswa baru di tahun ini yang mengikuti dalam masa orientasi saat ini. Dia yang memiliki sifat pendiam dan acuh tak acuh, hanya berjalan seorang diri paling belakang karena belum memiliki seorang teman dan kenalan. Sementara para mahasiswa lainnya saling bergerombol bersama teman-teman barunya.
Rombongan itu berjalan menyusuri sebuah jalanan landai dan berbatu untuk mencapai daerah perkemahan yang akan digunakan untuk membuat tenda. Shu melenggang santai namun dia selalu mengawasi sekitarnya.
Shu melihat rumah dan bangunan tradisional Jepang dengan beberapa jerami dan anyaman bambu sebagai atap dan dindingnya. Begitu sederhana!
Shu begitu menikmati pemandangan menakjubkan ini, dimana perpaduan antara Gunung Fuji dan Danau Saiko berpadu menjadi satu pemandangan yang indah. Suasana yang asri, perpaduan pepohonan dan air danau, serta sejuknya udara di area pegunungan Gunung Fuji membuatnya merasa nyaman.
Setelah beberapa saat mereka telah sampai di tempat tujuan dan segera mendirikan beberapa tenda dan mempersiapkan beberapa kayu bakar untuk api unggun.
...🍁🍁🍁...
Keesokan harinya para mahasiswa sudah berkumpul kembali setelah membersihkan diri dan sarapan bersama dengan menu sarapan pagi seadanya, karena mereka memanggang beberapa daging panggang bersama.
Setelah itu mereka akan segera melanjutkan tugas di dalam masa orientasi ini kembali. Seorang senior mulai berdiri di tengah-tengah mahasiswa itu dan mulai menjelaskan permainan dan tugas yang harus mereka selesaikan kali ini.
"Kalian harus berhasil menemukan 5 kristal pelangi dan segera kembali lagi ke pos utama! Namun untuk mendapatkan kristal pelangi tentu saja tidak akan mudah! Selain kalian akan menemukan beberapa hambatan, kristal pelangi juga begitu tersembunyi. Bagi kelompok yang tidak menemukan kelima kristal pelangi sebelum matahari terbenam, maka akan mendapatkan sebuah hukuman dari kami." ucap salah satu senior menjelaskan.
"Baiklah apakah ada pertanyaan?" ucapnya lagi lalu bergantian menatap para juniornya.
Semua terdiam dan tak ada yang mengajukan pertanyaannya, entah sudah paham atau karena takut untuk bertanya.
"Baiklah jika tidak ada pertanyaan. Sekarang masing-masing dari kalian majulah ke depan dan ambil sebuah kertas undian untuk menentukan kelompok masing-masing! Setelah itu berkumpullah sesuai dengan kelompok masing-masing, karena kegiatan kali ini akan segera dilakukan." imbuh senior berambut jabrik itu kembali menjelaskan.
"Baiklah ... bisa dimulai dari sekarang! Maju satu persatu dan ambillah dengan tertib!"
Satu persatu mahasiswa dan mahasiswi baru maju ke depan dan mengambil masing-masing sebuah kertas undian.
Kelompok demi kelompok telah terbentuk, dan pagi ini mereka akan mendapatkan tugas kelompok untuk mengumpulkan beberapa petunjuk demi petunjuk dan 5 kristal pelangi di sekitar mereka.
Shu bergabung dalam kelompok 5 yang terdiri dari 5 orang termasuk dirinya. Shu, Zoe, Kiryu, Eren, dan Yumeko.
Kelompok demi kelompok sudah mulai memasuki sebuah wilayah yang telah dijadikan sebagai tempat untuk untuk diadakannya masa orientasi kali ini, yang terletak di dalam sebuah hutan bayangan yang berjarak tak jauh dari kawasan perkemahan.
Setiap kelompok mulai memasuki hutan itu dan setelah 15 menit akan menyusul kelompok lainnya memasuki hutan itu. Hingga kini tibalah kelimpok 5 untuk memasuki hutan bayangan itu.
Mereka menyusuri sebuah jalan setapak dan mengawasi sekitarnya, mereka bergerak atas instruksi dari Zoe, karena pemuda berambut gondrong keemasan itu telah ditunjuk sebagai ketua dari kelompok 5.
Namun Shu yang berjalan pada barisan paling akhir, tiba-tiba saja terpeleset saat mereka berjalan di tepian jurang yang sebenarnya tidak terlalu dalam. Teman-teman satu kelompoknya tidak menyadarinya karena terlalu fokus dan sibuk sendiri.
BRRUGHHH ...
Shu berguling beberapa kali saat terjatuh di dalam jurang itu dan berhenti saat tubuhnya menabrak sebuah batu yang cukup besar.
"Aargghh! Sial!! Seharusnya aku memakai sepatu yang tidak licin!" geramnya berusaha untuk duduk dan bangkit kembali.
Shu mendongak ke atas dan berusaha untuk memanggil temannya, namun tak ada satupun dari mereka yang mendengarnya. Mungkin mereka juga tidak menyadari jika Shu sudah menghilang.
Tak ada pilihan lain, karena tak bisa memanjat ke atas, akhirnya Shu memutuskan untuk menyusuri jalan lain seorang diri. Tak jauh berbeda dari tempat sebelum dia terjatuh, hanya saja struktur tanahnya yang lebih rendah dari tempat sebelumnya.
Namun tiba-tiba tak sengaja Shu menendang sesuatu hingga menabarak sebuah batu besar di hadapannya. Namun hal itu menimbulkan sebuah denting seperti senuah besi atau tembaga yang menghantam bebatuan itu.
KLONTANG ...
Karena merasa penasaran, akhirnya Shu mencari benda tersebut di bawah tumpukan dedaunan kering yang berjatuhan. Hingga akhirnya Shu mulai menemukan sebuah kunci kuno berbahan tembaga dan memiliki desain sebuah kerangka daun.
"Ehh?? Kunci apa ini? Apakah ini milik salah satu pengunjung hutan bayangan?" gumam Shu sambil menelisik kunci tua berbahan tembaga itu.
"Hhm. Sebaiknya aku menyimpannya. Mungkin saja pemiliknya akan yang mencarinya." gumamnya lagi lalu menyimpan kunci itu pada saku pakaian hangatnya
Shu kembali melanjutkan perjalanan, namun anehnya dia sama sekali tidak bertemu dan berpapasan dengan satupun mahasiswa ataupun para seniornya.
"Apakah aku tersesat? Mengapa aku tidak juga menemukan jalan keluar? Aku bahkan tidak menemukan siapapun disini. Huft ... lapar dan haus sekali! Sebaiknya aku mengisi perutku dulu!" gumam Shu lalu segera mencari sebuah tempat untuk beristirahat.
Dia duduk di sebuah batang pohon yang sudah tumbang dan segera mengeluarkan beberapa makanan dan minuman dari dalam ranselnya.
"Bukannya menemukan batu kristal pelangi, namun aku malah menemukan sebuah kunci kuno yang aneh! Huft ... semoga saja mereka lebih beruntung dariku dan bisa menemukan batu kristal pelangi itu deh!" gumamnya mendengus kesal lalu meneguk minuman kalengnya setelah mulutnya kosong kembali.
PLUKK ...
Sebuah tepukan pada bahu lebarnya membuatnya terkejut bukan main, hingga dia tersedak dan terbatuk-batuk.
"Sialan! Bukanya segera mencari kami, tapi kamu malah enak-enakan bersantai disini dan memakan makanan enak! Huft!!" terdengar seorang pemuda berkata dengan nada kesal.
"Kalian ..." ucap Shu terkejut namun juga sedikit merasa lega karena melihat keempat teman satu kelompoknya lagi.
"Ya, tentu saja ini kami! Siapa lagi yang akan bersusah payah untuk mencarimu!" seorang gadis berambut pendek mendengus kesal, namun segera duduk di sebelah Shu dan merebut kue dan minuman kaleng dari Shu.
"Ini untukku! Gara-gara mencarimu, aku menjadi sangat lapar dan haus!" tandasnya kembali lalu memakan kue itu.
Bukanya segera melanjutkan perjalanan, namun mereka malah memutuskan untuk beristirahat sebentar dan memakan bekal mereka untuk membalikkan energi kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
@ Yayang Risa Selamanya
Shu berteriak teriak memanggil teman temannya namun teman temannya tak mendengar teriakan Shu
2023-07-27
0
@💞Lophe💝💗💓🤵👰
Teman teman kelompok Shu tidak menyadari kalau Shu itu terpeleset
2023-07-27
0
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ʀͬαͥɪᷤʂᷜαͥ⍣⍣⃝కꫝ🎸
ya ampun kok sampai temennya engga sadar shu kepleset
2023-07-08
0