The Gubuk

The Gubuk

TG 1: Keluarga Wellington

Sayup-sayup terdengar suara rintik hujan membasahi bumi. Celotehan canda, tawa ikut mewarnai perjalanan panjang keluarga besar Wellington. Empat bersaudara yang sengaja memboyong seluruh anggota keluarga berlibur di sebuah pulau Jawa dalam agenda menikmati akhir liburan Natal.

Saudara tertua yang bernama Tuan dan Nyonya Delano memiliki putra tunggal yang biasa dipanggil Al, tapi memiliki nama panjang Albern Delano. Si rambut pirang yang selalu pendiam meski penampilan tampak selalu ceria.

Saudara nomor dua yaitu Tuan dan Nyonya Geraldo dengan putra tunggal mereka yang bernama Ansell Geraldo atau biasa dipanggil Ans. Si polos dengan tubuh paling kecil yang selalu terlihat sederhana, tapi berbeda lagi dengan putra dari Tuan dan Nyonya Caldwell.

Arsya Caldwell hanya saja lebih suka dipanggil dengan Ar. Si rambut jabrik dengan tampang nakal yang jelas terpancar dari tatapan matanya. Ia merupakan putra tunggal dari saudara ketiga keluarga Wellington. Sementara saudara terakhir adalah Tuan dan Nyonya Barack.

Jika saudara satu hingga ketiga memiliki seorang putra, maka anak bungsu dari keluarga Wellington telah memberikan keturunan tercantik satu-satunya. Si jutek dengan nama Alexandra Barack atau biasa dipanggil Ale. Yah, keluarga besar itu sudah lengkap dan bahagia dengan mengasihi satu sama lain.

Para orang tua yang selalu mengajarkan arti kebersamaan membuat keempat bersaudara muda mengikuti jejak keharmonisan keluarga mereka. Setelah menempuh perjalanan selama lima jam dari bandara. Akhirnya mobil yang mereka sewa memasuki halaman luas dengan pemandangan pepohonan rimbun mengelilingi area villa.

"Pa, benarkah kita akan berlibur sepekan di sini? Tempatnya benar-benar penuh dedaunan," celetuk Ale dengan mata mengerjap kagum memindai area sekitar villa dari dalam mobil, membuat Nyonya Barack tersenyum tipis seraya mengusap rambutnya.

Tuan Delano bahkan ikut berdecak takjub karena mengingat kehidupan mereka sehari-hari selalu dikelilingi oleh bisingnya lalu lalang kendaraan dengan bangunan mewah serta canggih. "Yup, kita semua bakalan have fun disini. So, let's go!"

Satu persatu anggota keluarga keluar dari mobil. Lalu berlari kecil menyusuri setapak di tengah rintik air hujan yang mulai mereda. Kedatangan keluarga Wellington ternyata sudah dinantikan oleh si penjaga Villa yang berdiri di depan pintu utama. Seorang pria dengan penampilan lusuh tetapi bersih tersenyum menyambut tamu istimewa.

"Selamat malam, Tuan, Nyonya, Anak-anak. Selamat datang di Villa Larasati." ucap Si Penjaga seraya menangkupkan kedua tangan. Kemudian bergegas membukakan pintu utama yang tidak terkunci. "Mari, saya akan menunjukkan kamar masing-masing agar kalian bisa menyegarkan diri terlebih dahulu."

Satu langkah kaki melewati batas pintu masuk tetapi tiba-tiba lampu padam hingga membuat anak-anak menjerit sontak saling berpelukan. Suara jeritan itu mengalihkan perhatian semua orang hingga para Nyonya sibukkan berusaha menenangkan buah hati mereka, sedangkan para Tuan meminta penjaga untuk memeriksa apa yang terjadi.

Selama lima menit, semua orang masih memilih terdiam di depan pintu hingga lampu kembali menyala. Tak lama kemudian si penjaga kembali berkumpul bersama tamunya, "Maaf, sepertinya ada perbaikan dari pusat tapi tenang saja karena villa juga memiliki pembangkit listrik sendiri. Mari, silahkan masuk."

Penjelasan Si Penjaga Villa, membuat keluarga Wellington menganggukkan kepala paham. Satu per satu melangkahkan kaki berjalan melewati pintu utama tetapi anak-anak masih enggan melepaskan tangan mereka masing-masing sehingga saling tarik menarik hingga ke dalam ruang tamu.

Seperti yang dikatakan si penjaga. Setiap anggota keluarga mendapatkan kamar pribadi sesuai dengan pesanan bahkan letak kamar mereka seperti di kediaman Wellington. Hanya saja mengingat anak-anak tidak suka lantai bawah, maka orang tua mengalah dengan membiarkan para pewaris keluarga Wellington menguasai lantai atas.

Tiga kamar utama dengan view hutan dari arah balkon belakang Villa. Pemandangan yang asri sangat baik untuk tumbuh mengembalikan semangat sebagai mood booster alami selama musim liburan. Apalagi mengingat kedatangan kali ini untuk menghabiskan waktu bersama.

Satu jam telah berlalu. Satu per satu anggota keluarga kembali berkumpul setelah membersihkan diri di kamar masing-masing. Ternyata Si Penjaga masih diam berdiri di tempat terakhir mereka meninggalkan pria itu seorang diri. Seulas senyum ramah menghantarkan rasa nyaman untuk sesaat menetap di rumah asing.

"Tuan, Nyonya dan anak-anak. Mari, saya pandu untuk melakukan touring area Villa sebelum melanjutkan untuk acara makan malam." Tangannya terulur mempersilahkan para tamu untuk berjalan di depan, "Jangan khawatir karena lampu semua lorong dan ruangan berfungsi dengan baik."

Rasa waspada yang menyeruak di hati mulai tersingkirkan ketika satu langkah, demi langkah menyusuri lantai marmer. Suara tanya jawab bergema menghempaskan kesunyian malam. Rintik hujan di luar sana masih enggan untuk berpaling, walaupun begitu tak mengubah arah tujuan menyusuri bangunan nan tua itu.

"Ar, jangan usil deh." Ale menyibak tangan yang menyentil telinganya, membuat Ans menoleh melihat apa yang terjadi.

Tatapan mata ke sana kemari seakan mencari sesuatu, "Ale, kamu barusan bicara sama siapa?"

Pertanyaan aneh Ans, membuat Ale menatap si polos dengan tatapan menelisik. Apakah anak satu itu sedang mengerjainya? Bukankah bisa lihat? Jika ada Ar tadi di belakangnya, apalagi Ar memang suka jail ke semua saudaranya. Hanya saja ada yang tidak beres ketika wajah sang saudara terlihat memucat.

Bukan takut tapi ia langsung cemas. Lalu tanpa permisi memegangi dahi, kemudian turun ke leher hanya untuk memeriksa suhu tubuh Ans. Dingin, itu berarti tidak demam. Apa karena kecapean? Bisa saja karena saudaranya itu memang paling mudah jatuh sakit ketika lalai menjaga kesehatan.

"Mama Caldwell! Ans sakit, boleh istirahat dulu?" Seru Ale. Sontak mengalihkan perhatian semua orang yang langsung berjalan menghampiri keduanya, kemudian ikut memeriksa Ans.

Seperti biasa, jika satu di antara anggota keluarga ada yang sakit. Maka apapun yang tengah dilakukan pasti dihentikan tanpa berpikir dua kali. Sayangnya Ans merasa lebih tertekan ketika terlalu banyak tatapan mata menatap ia karena mengkhawatirkannya.

Ar yang sadar akan ketidaknyamanan sang saudara meminta izin pada orang tua agar sesama saudara diizinkan menjaga remaja satu itu. Ide yang seringkali menjadi alasan klasik untuk saling mengasihi.

Papa Barack menyetujui karena ide Ar selalu sama dan selalu efektif mengembalikan ketenangan Ans. Apalagi sebagai dokter, ia juga menerapkan sistem kesehatan mental yang utama. Dimana pasien harus merasa nyaman dengan suasana sekitarnya. Tidak memendam emosi, menyimpan ketegangan, apalagi terlalu berpikir keras.

Kamar utama sisi tengah yang seharusnya menjadi milik Ale seorang. Kini berubah milik keempat bersaudara. Ar, Ans, Al, dan Ale sendiri. The geng trouble maker A. Mereka yang menyukai petualangan harus menghabiskan waktu semalaman untuk berjaga. Anak-anak tetaplah memiliki darah muda yang sulit dibendung.

Lihat saja Ar. Si rambut jabrik yang malah asyik mengobrak-abrik isi tas ransel milik Ale. Entah apa yang dicarinya hingga membuat sang pemilik tas menepuk kening kasar. Benar-benar saudara paling menyebalkan. Bagaimana bisa? Anak lelaki satu itu mengeluarkan semua barang yang sudah ditata sedemikian rupa.

"Ar, buruan masukin barangku! Kamu cari apa, sih?" tanya Ale penasaran karena ia yakin tidak memiliki barang yang bisa digunakan anak lelaki.

Namun yang diminta membereskan justru mengabaikannya. "Arsya Caldwell!"

Terpopuler

Comments

Ela Jutek

Ela Jutek

sepertinya akan seru tu petualangan nya

2023-04-01

1

Seuntai Mimpi

Seuntai Mimpi

Wah, empat bersaudara 😳 stay nunggu next ya, tHooR 🤗

2023-04-01

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 48 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!