Satu bulan pun berlalu. Kini tak terasa Asmiranda Bruce Lee pun telah berdomisili di negeri gingseng tersebut sebulan lama nya.
Kesibukan nya kini berganti, dari menjadi seorang aktris pemain film layar lebar terkenal kemudian berubah haluan menjadi seorang wanita karir yang tengah memegang kendali perusahaan milik almarhumah sang mommy.
Kesibukan nya pun semakin bertambah karena perusahaan yang sedang di kelolanya kini sedang mengalami kemajuan pesat.
Banyak investor asing yang terlihat berebut untuk menanamkan saham di perusahaan miliknya yang kini juga merambah ke bisnis di bidang e-commerce yang sudah cukup terkenal di kalangan banyak khalayak.
Banyak dari investor asing yang terlihat masih muda pun nampak kecewa begitu mendapati cincin pernikahan yang tersemat di jari manis Mira tersebut.
"Apakah Nona Mira Lee telah menikah?" tanya salah satu investor terbesar nya yang berkebangsaan Jerman.
Seperti biasa jika jawaban Mira adalah menggeleng pelan atas pertanyaan dari para pemegang sahamnya tersebut.
"Saya hanya menemukan cincin ini di salah satu hotel yang sering saya gunakan untuk menginap semasa di Indonesia. Karena tertarik, maka saya mengambilnya dan terus memakainya hingga sekarang," jawab Mira Lee dengan tersenyum ke arah sang pemegang saham terbesar kedua setelah dirinya yang bernama Adolfo.
"Syukur lah jika nona Mira Lee masih single. Saya pikir nona Mira telah memiliki pasangan yang sudah tentu akan membuat saya patah hati yang mendalam. Hehehe," ucap Adolfo dengan terkekeh perlahan.
"Seperti nya saya sudah terlalu sering mendapatkan pertanyaan yang serupa seperti yang tuan Adolfo katakan baik dari para investor maupun klien saya yang lain nya. Hehehe," ucap Mira dengan menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan nya tersebut.
"Seperti nya pertemuan kita cukup sampai disini ya tuan Adolfo. Saya masih memiliki janji dengan klien yang lain nya lagi. Jadi masih ada kendala silahkan hubungi asisten pribadi saya," ucap Mira yang kemudian undur diri dari hadapan Adolfo.
Sedangkan mata Adolfo pun masih nampak menatap punggung Mira Lee yang telah terlihat semakin menjauh darinya tanpa berkedip sedikit pun.
"Tuan, mari kita segera berpindah tempat untuk segera menemui klien kita yang lain nya lagi tuan," ucap sang asisten membuyarkan lamunan atasannya tersebut.
Sepertinya aku telah jatuh hati pada pandangan pertama dengan wanita yang bernama Mira Lee itu. Sangat cantik dan anggun sekali.
Setelah puas memandangi punggung Mira yang telah menghilang dari peredaran mata nya pun dengan sigap Adolfo segera berdiri dari tempat duduknya tersebut.
"Baiklah, ayo kita menuju ke tempat berikutnya," ucap Adolfo kepada sang asisten.
"Baik, Tuan," jawab sang asisten dengan segera mengikuti langkah kaki dari atasannya tersebut.
Sedangkan Mira kini telah menyelesaikan semua pertemuan nya dengan beberapa klien penting nya tersebut.
Dan posisi Mira kini tengah berada di sebuah restoran mewah cepat saji dengan menatap banyak nya hidangan yang tersaji di meja yang di pesan yang tampak sangat menggiurkan.
Namun anehnya, ketika Mira mencium aroma harum dari masakan yang telah ia pesan pun mendadak membuat perutnya terasa mual.
Namun rasa mualnya tersebut masih cukup bisa Mira tahan dan terus memakan sajian yang terhidang di hadapan nya.
"Apakah nona Mira baik-baik saja?" tanya Araa sang asisten pribadi dengan raut wajah khawatir karena melihat wajah pucat dengan peluh yang bercucuran dari kening atas sang atasan.
"Seperti nya diriku sedang masuk angin. Rasanya aku ingin muntah. Kepala ku pun terasa pening. Ayo lebih baik kita segera kembali ke kantor. Aku ingin segera merebahkan tubuhku di ruang istirahat pribadi ku," ucap Mira dengan segera berdiri dan berjalan menuju ke pintu keluar.
Namun kepalanya pun semakin terasa berdenyut dengan nyeri hingga tanpa sengaja dirinya pun menabrak seorang lelaki yang wajahnya nampak tertutup oleh masker serta kacamata hitam yang membuat tubuhnya limbung.
Dengan sigap lelaki tersebut pun segera menangkap tubuh Mira yang tak lama kemudian terlihat jatuh pingsan di dalam pelukan nya.
"Astaga, kenapa wanita ini mendadak jatuh pingsan??" ucap Jee Yeon panik.
"Nona Mira!" pekik Araa dengan berusaha membangunkan sang atasan yang tak kunjung tersadar.
"Tuan, tolong bantu saya membawa atasan saya menuju rumah sakit terdekat," ucap Araa dengan wajah memohon kepada lelaki yang masih menopang tubuh Mira tersebut.
"Tidak bisa! Saya sedang berusaha melarikan diri dari kejaran anak buah orang tuaku. Jika aku mengantarkan kalian kerumah sakit maka kemungkinan besar diriku pun akan kembali tertangkap oleh bodyguard Daddy ku!" jawab Jee Yeon dengan lantang.
Namun ketika tanpa sengaja dirinya menoleh dan melihat wajah cantik Mira pun membuat hatinya berdebar hebat.
Aku seperti pernah melihat wanita ini. Namun dimana ya?
Yeon pun nampak berfikir dengan keras dimana dirinya pernah berjumpa dengan wanita yang kini tengah berada di dekapan nya tersebut.
"Yasudah! Ayo aku antarkan ke rumah sakit. Dimana mobil kalian?" ucap Yeon dengan menggendong tubuh Mira ala bridal style.
Dengan cepat Araa pun segera menunjukkan dimana mobilnya berada.
Dengan cekatan Yeon pun membawa tubuh Mira masuk ke dalam mobil tersebut serta dirinya yang ikut mendampingi hingga tiba di rumah sakit terdekat.
Dokter pun segera memeriksa keadaan Mira dan tak lama kemudian jarum infus pun telah tertancap di lengan putih mulus milik Mira tersebut.
"Apa yang sedang terjadi dengan atasan saya, Dok?" tanya Araa dengan raut wajah cemas.
Sang dokter pun terlihat tersenyum seolah tidak ada penyakit serius yang di idap oleh sang pasien.
Kemudian sang dokter pun terlihat segera menyalami Yeon dengan senyum yang terus mengembang.
"Selamat tuan, istri anda sedang hamil. Usia kandungan nya pun telah menginjak tujuh minggu. Saya saran kan agar istri tuan di rawat inap saja selama beberapa hari untuk memulihkan kondisi fisiknya yang terlihat sangat kelelahan," ucap sang Dokter yang membuat Yeon serta Araa pun terkejut.
"Tapi, Dok--" ucapan Yeon pun terpotong oleh kalimat sang dokter yang nampak terlihat mengira jika Yeon adalah suami dari sang pasien.
"Saya undur diri lebih dulu, Tuan. Jika membutuhkan apa pun itu tinggal tekan saja tombol darurat yang tak jauh dari bangsal pasien," ucap sang dokter yang kemudian melenggang keluar dari ruangan tersebut.
Araa pun terlihat sangat kebingungan mendengar ucapan tersebut. Karena setahu dirinya sang atasan yang sangat di hormati nya tersebut belum memiliki suami ataupun pacar.
"Cepat hubungi suaminya agar semua orang tidak kembali salah faham dan mengira kalau aku adalah suaminya," ucap Yeon kepada Araa.
"Ta--tapi, Tuan ... Nona Miraa belum memiliki kekasih atau pun suami," jawab Araa dengan gelagapan karena sangat bingung dengan kondisi yang tengah di alami oleh sang atasan.
Yeon pun kemudian terlihat mengernyitkan kedua alisnya begitu mendengar penuturan wanita di hadapan nya tersebut.
"Lihatlah! Wanita ini memakai cincin pernikahan. Itu artinya wanita ini memiliki suami," ucap Yeon dengan memegang serta melihat cincin yang tersemat di jari manis wanita tersebut.
Namun kedua mata Yeon pun segera membelalak begitu mendapati cincin pertunangan nya dengan garis-garis yang sangat dikenali nya tersebut tersemat di jari manis wanita yang masih terbaring lemah tersebut.
Bagaimana mungkin cincinku yang hilang sebulan yang lalu kini bisa dipakai oleh wanita asing ini? Apakah dirinya yang telah menemukan cincinku?
Tapi bagaimana mungkin?
Yeon pun terlihat berfikiri dengan sangat serius.
Oh my God sekarang aku ingat siapa wanita ini! Wanita ini seperti nya adalah wanita yang aku temukan berada di samping ku ketika aku terbangun dari tempat tidur ku! Tidak mungkin kan kalau anak yang di kandung wanita itu adalah hasil benihku?? Tapi rasanya sangat mustahil karena senjataku yang tidak pernah bisa berdiri dengan wanita secantik apapun, bahkan dengan calon istriku sendiri!
"Tidak mungkin!" pekik Yeon dengan lantang dan kemudian keluar dari dalam ruang inap tersebut.
Araa yang melihat tingkah konyol lelaki asing tersebut pun segera menggelengkan kepalanya dan segera duduk di kursi tunggu dengan raut wajah yang masih terlihat cemas dan bingung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Driasni Rina
makin menarik nich/Smile/
2023-11-02
1
epifania rendo
coba dulu
2023-10-31
0
Juan Sastra
di coba dulu lah lee jeon , kiss dikit bibir mira ggak apa apa kali, pasti tegak tuh terong ungumu
2023-10-25
0