Bab 3. Ketakutan Yeon

Satu bulan pun berlalu. Kini tak terasa Asmiranda Bruce Lee pun telah berdomisili di negeri gingseng tersebut sebulan lama nya.

Kesibukan nya kini berganti, dari menjadi seorang aktris pemain film layar lebar terkenal kemudian berubah haluan menjadi seorang wanita karir yang tengah memegang kendali perusahaan milik almarhumah sang mommy.

Kesibukan nya pun semakin bertambah karena perusahaan yang sedang di kelolanya kini sedang mengalami kemajuan pesat.

Banyak investor asing yang terlihat berebut untuk menanamkan saham di perusahaan miliknya yang kini juga merambah ke bisnis di bidang e-commerce yang sudah cukup terkenal di kalangan banyak khalayak.

Banyak dari investor asing yang terlihat masih muda pun nampak kecewa begitu mendapati cincin pernikahan yang tersemat di jari manis Mira tersebut.

"Apakah Nona Mira Lee telah menikah?" tanya salah satu investor terbesar nya yang berkebangsaan Jerman.

Seperti biasa jika jawaban Mira adalah menggeleng pelan atas pertanyaan dari para pemegang sahamnya tersebut.

"Saya hanya menemukan cincin ini di salah satu hotel yang sering saya gunakan untuk menginap semasa di Indonesia. Karena tertarik, maka saya mengambilnya dan terus memakainya hingga sekarang," jawab Mira Lee dengan tersenyum ke arah sang pemegang saham terbesar kedua setelah dirinya yang bernama Adolfo.

"Syukur lah jika nona Mira Lee masih single. Saya pikir nona Mira telah memiliki pasangan yang sudah tentu akan membuat saya patah hati yang mendalam. Hehehe," ucap Adolfo dengan terkekeh perlahan.

"Seperti nya saya sudah terlalu sering mendapatkan pertanyaan yang serupa seperti yang tuan Adolfo katakan baik dari para investor maupun klien saya yang lain nya. Hehehe," ucap Mira dengan menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan nya tersebut.

"Seperti nya pertemuan kita cukup sampai disini ya tuan Adolfo. Saya masih memiliki janji dengan klien yang lain nya lagi. Jadi masih ada kendala silahkan hubungi asisten pribadi saya," ucap Mira yang kemudian undur diri dari hadapan Adolfo.

Sedangkan mata Adolfo pun masih nampak menatap punggung Mira Lee yang telah terlihat semakin menjauh darinya tanpa berkedip sedikit pun.

"Tuan, mari kita segera berpindah tempat untuk segera menemui klien kita yang lain nya lagi tuan," ucap sang asisten membuyarkan lamunan atasannya tersebut.

Sepertinya aku telah jatuh hati pada pandangan pertama dengan wanita yang bernama Mira Lee itu. Sangat cantik dan anggun sekali.

Setelah puas memandangi punggung Mira yang telah menghilang dari peredaran mata nya pun dengan sigap Adolfo segera berdiri dari tempat duduknya tersebut.

"Baiklah, ayo kita menuju ke tempat berikutnya," ucap Adolfo kepada sang asisten.

"Baik, Tuan," jawab sang asisten dengan segera mengikuti langkah kaki dari atasannya tersebut.

Sedangkan Mira kini telah menyelesaikan semua pertemuan nya dengan beberapa klien penting nya tersebut.

Dan posisi Mira kini tengah berada di sebuah restoran mewah cepat saji dengan menatap banyak nya hidangan yang tersaji di meja yang di pesan yang tampak sangat menggiurkan.

Namun anehnya, ketika Mira mencium aroma harum dari masakan yang telah ia pesan pun mendadak membuat perutnya terasa mual.

Namun rasa mualnya tersebut masih cukup bisa Mira tahan dan terus memakan sajian yang terhidang di hadapan nya.

"Apakah nona Mira baik-baik saja?" tanya Araa sang asisten pribadi dengan raut wajah khawatir karena melihat wajah pucat dengan peluh yang bercucuran dari kening atas sang atasan.

"Seperti nya diriku sedang masuk angin. Rasanya aku ingin muntah. Kepala ku pun terasa pening. Ayo lebih baik kita segera kembali ke kantor. Aku ingin segera merebahkan tubuhku di ruang istirahat pribadi ku," ucap Mira dengan segera berdiri dan berjalan menuju ke pintu keluar.

Namun kepalanya pun semakin terasa berdenyut dengan nyeri hingga tanpa sengaja dirinya pun menabrak seorang lelaki yang wajahnya nampak tertutup oleh masker serta kacamata hitam yang membuat tubuhnya limbung.

Dengan sigap lelaki tersebut pun segera menangkap tubuh Mira yang tak lama kemudian terlihat jatuh pingsan di dalam pelukan nya.

"Astaga, kenapa wanita ini mendadak jatuh pingsan??" ucap Jee Yeon panik.

"Nona Mira!" pekik Araa dengan berusaha membangunkan sang atasan yang tak kunjung tersadar.

"Tuan, tolong bantu saya membawa atasan saya menuju rumah sakit terdekat," ucap Araa dengan wajah memohon kepada lelaki yang masih menopang tubuh Mira tersebut.

"Tidak bisa! Saya sedang berusaha melarikan diri dari kejaran anak buah orang tuaku. Jika aku mengantarkan kalian kerumah sakit maka kemungkinan besar diriku pun akan kembali tertangkap oleh bodyguard Daddy ku!" jawab Jee Yeon dengan lantang.

Namun ketika tanpa sengaja dirinya menoleh dan melihat wajah cantik Mira pun membuat hatinya berdebar hebat.

Aku seperti pernah melihat wanita ini. Namun dimana ya?

Yeon pun nampak berfikir dengan keras dimana dirinya pernah berjumpa dengan wanita yang kini tengah berada di dekapan nya tersebut.

"Yasudah! Ayo aku antarkan ke rumah sakit. Dimana mobil kalian?" ucap Yeon dengan menggendong tubuh Mira ala bridal style.

Dengan cepat Araa pun segera menunjukkan dimana mobilnya berada.

Dengan cekatan Yeon pun membawa tubuh Mira masuk ke dalam mobil tersebut serta dirinya yang ikut mendampingi hingga tiba di rumah sakit terdekat.

Dokter pun segera memeriksa keadaan Mira dan tak lama kemudian jarum infus pun telah tertancap di lengan putih mulus milik Mira tersebut.

"Apa yang sedang terjadi dengan atasan saya, Dok?" tanya Araa dengan raut wajah cemas.

Sang dokter pun terlihat tersenyum seolah tidak ada penyakit serius yang di idap oleh sang pasien.

Kemudian sang dokter pun terlihat segera menyalami Yeon dengan senyum yang terus mengembang.

"Selamat tuan, istri anda sedang hamil. Usia kandungan nya pun telah menginjak tujuh minggu. Saya saran kan agar istri tuan di rawat inap saja selama beberapa hari untuk memulihkan kondisi fisiknya yang terlihat sangat kelelahan," ucap sang Dokter yang membuat Yeon serta Araa pun terkejut.

"Tapi, Dok--" ucapan Yeon pun terpotong oleh kalimat sang dokter yang nampak terlihat mengira jika Yeon adalah suami dari sang pasien.

"Saya undur diri lebih dulu, Tuan. Jika membutuhkan apa pun itu tinggal tekan saja tombol darurat yang tak jauh dari bangsal pasien," ucap sang dokter yang kemudian melenggang keluar dari ruangan tersebut.

Araa pun terlihat sangat kebingungan mendengar ucapan tersebut. Karena setahu dirinya sang atasan yang sangat di hormati nya tersebut belum memiliki suami ataupun pacar.

"Cepat hubungi suaminya agar semua orang tidak kembali salah faham dan mengira kalau aku adalah suaminya," ucap Yeon kepada Araa.

"Ta--tapi, Tuan ... Nona Miraa belum memiliki kekasih atau pun suami," jawab Araa dengan gelagapan karena sangat bingung dengan kondisi yang tengah di alami oleh sang atasan.

Yeon pun kemudian terlihat mengernyitkan kedua alisnya begitu mendengar penuturan wanita di hadapan nya tersebut.

"Lihatlah! Wanita ini memakai cincin pernikahan. Itu artinya wanita ini memiliki suami," ucap Yeon dengan memegang serta melihat cincin yang tersemat di jari manis wanita tersebut.

Namun kedua mata Yeon pun segera membelalak begitu mendapati cincin pertunangan nya dengan garis-garis yang sangat dikenali nya tersebut tersemat di jari manis wanita yang masih terbaring lemah tersebut.

Bagaimana mungkin cincinku yang hilang sebulan yang lalu kini bisa dipakai oleh wanita asing ini? Apakah dirinya yang telah menemukan cincinku?

Tapi bagaimana mungkin?

Yeon pun terlihat berfikiri dengan sangat serius.

Oh my God sekarang aku ingat siapa wanita ini! Wanita ini seperti nya adalah wanita yang aku temukan berada di samping ku ketika aku terbangun dari tempat tidur ku! Tidak mungkin kan kalau anak yang di kandung wanita itu adalah hasil benihku?? Tapi rasanya sangat mustahil karena senjataku yang tidak pernah bisa berdiri dengan wanita secantik apapun, bahkan dengan calon istriku sendiri!

"Tidak mungkin!" pekik Yeon dengan lantang dan kemudian keluar dari dalam ruang inap tersebut.

Araa yang melihat tingkah konyol lelaki asing tersebut pun segera menggelengkan kepalanya dan segera duduk di kursi tunggu dengan raut wajah yang masih terlihat cemas dan bingung.

Terpopuler

Comments

Driasni Rina

Driasni Rina

makin menarik nich/Smile/

2023-11-02

1

epifania rendo

epifania rendo

coba dulu

2023-10-31

0

Juan Sastra

Juan Sastra

di coba dulu lah lee jeon , kiss dikit bibir mira ggak apa apa kali, pasti tegak tuh terong ungumu

2023-10-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Jebakan Adik Tiri
2 Bab 2. Pembelaan Daddy
3 Bab 3. Ketakutan Yeon
4 Bab 4. Membuat Perhitungan
5 Bab 5. Impoten
6 Bab 6. Berteman Baik Sejak Bayi
7 Bab 7. Kekasih Gelap Tyas
8 Bab 8. Seranjang
9 Bab 9. Menyimpan Rasa
10 Bab 10. Menduga-duga
11 Bab 11. Kesal!
12 Bab 12. Simpanan Tyas
13 Bab 13. Perang Batin
14 Bab 14. Dibandingkan
15 Bab 15. Menolak Dimadu
16 Bab 16. Tetap Dekat
17 Bab 17. Perubahan Sikap Mira
18 Bab 18. Kedatangan Naomi
19 Bab 19. Senjata Telah Bereaksi
20 Bab 20. Tertekan dan Frustasi
21 Bab 21. Menerima Permintaan
22 Bab 22. Parfum Halusinasi
23 Bab 23. Drama Dipagi Hari
24 Bab 24. Rencana Merdukun
25 Bab 25. Bisikan untuk Sang Baby
26 Bab 26. Geli Didalam Mimpi
27 Bab 27. Tak Kunjung Kembali
28 Bab 28. Sakit
29 Bab 29. Bodyguard
30 Bab 30. Tersedak
31 Bab 31. Pingsan
32 Bab 32. Mencari Tahu Kebenaran
33 Bab 33. Yeon Vs Adolfo
34 Bab 34. Bukti
35 Bab 35. Hadiah untuk Mira
36 Bab 36. Praduga Mira
37 Bab 37. Perseteruan Antar Dua Lelaki
38 Bab 38. Bermalam Bersama di Rumah Sakit
39 Bab 39. Rencana Darren
40 Bab 40. Saran untuk Naomi
41 Bab 41. Tyas Hamil dengan Siapa?
42 Bab 42. Janin Ini Milik Yeon!
43 Bab 43. Darren Kebingungan
44 Bab 44. Tidak Lagi Impoten
45 Bab 45. Meminta Bantuan
46 Bab 46. Tidak Mampu Berdiri
47 Bab 47. Rasa Cinta yang Sesungguhnya
48 Bab 48. Amarah Tyas
49 Bab 49. Rahasia Daddy Yeon
50 Bab 50. Mantan Sekretaris Tuan Jee
51 Bab 51. Di Landa Kegelisahan
52 Bab 52. Menangkap Hama
53 Bab 53. Rasa Cemas
54 Bab 54. Berbagai Jenis Kartu Permainan
55 Bab 55. Pengingat Diri
56 Bab 56. Cantik Sejak Bayi
57 Bab 57. Joreme
58 Bab 58. Yeon Cemburu
59 Bab 59. Rasa Ke Tidak Relaan Jerome
60 Bab 60. Sekertaris X Presdir
61 Bab 61. Tak Ada Celah
62 Bab 62. Bukan Saingan
63 Bab 63. Karena Mira
64 Bab 64. Resign
65 Bab 65. Melahirkan
66 Bab 66. Presdir Arogan
67 Bab 67. Di Buat Malu
68 Bab 68. Yeon vs Christ
69 Bab 69. Mommy Jerome
70 Bab 70. Undangan Pernikahan
71 Bab 71. Happy Ending
72 Bonchap. Baby Alric
73 Promo Novel Pelayan Cantik Tawanan Hot CEO
74 Secret Wife New Novel
75 Promo Novel
76 Novel baru - My Husband is Mine!
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1. Jebakan Adik Tiri
2
Bab 2. Pembelaan Daddy
3
Bab 3. Ketakutan Yeon
4
Bab 4. Membuat Perhitungan
5
Bab 5. Impoten
6
Bab 6. Berteman Baik Sejak Bayi
7
Bab 7. Kekasih Gelap Tyas
8
Bab 8. Seranjang
9
Bab 9. Menyimpan Rasa
10
Bab 10. Menduga-duga
11
Bab 11. Kesal!
12
Bab 12. Simpanan Tyas
13
Bab 13. Perang Batin
14
Bab 14. Dibandingkan
15
Bab 15. Menolak Dimadu
16
Bab 16. Tetap Dekat
17
Bab 17. Perubahan Sikap Mira
18
Bab 18. Kedatangan Naomi
19
Bab 19. Senjata Telah Bereaksi
20
Bab 20. Tertekan dan Frustasi
21
Bab 21. Menerima Permintaan
22
Bab 22. Parfum Halusinasi
23
Bab 23. Drama Dipagi Hari
24
Bab 24. Rencana Merdukun
25
Bab 25. Bisikan untuk Sang Baby
26
Bab 26. Geli Didalam Mimpi
27
Bab 27. Tak Kunjung Kembali
28
Bab 28. Sakit
29
Bab 29. Bodyguard
30
Bab 30. Tersedak
31
Bab 31. Pingsan
32
Bab 32. Mencari Tahu Kebenaran
33
Bab 33. Yeon Vs Adolfo
34
Bab 34. Bukti
35
Bab 35. Hadiah untuk Mira
36
Bab 36. Praduga Mira
37
Bab 37. Perseteruan Antar Dua Lelaki
38
Bab 38. Bermalam Bersama di Rumah Sakit
39
Bab 39. Rencana Darren
40
Bab 40. Saran untuk Naomi
41
Bab 41. Tyas Hamil dengan Siapa?
42
Bab 42. Janin Ini Milik Yeon!
43
Bab 43. Darren Kebingungan
44
Bab 44. Tidak Lagi Impoten
45
Bab 45. Meminta Bantuan
46
Bab 46. Tidak Mampu Berdiri
47
Bab 47. Rasa Cinta yang Sesungguhnya
48
Bab 48. Amarah Tyas
49
Bab 49. Rahasia Daddy Yeon
50
Bab 50. Mantan Sekretaris Tuan Jee
51
Bab 51. Di Landa Kegelisahan
52
Bab 52. Menangkap Hama
53
Bab 53. Rasa Cemas
54
Bab 54. Berbagai Jenis Kartu Permainan
55
Bab 55. Pengingat Diri
56
Bab 56. Cantik Sejak Bayi
57
Bab 57. Joreme
58
Bab 58. Yeon Cemburu
59
Bab 59. Rasa Ke Tidak Relaan Jerome
60
Bab 60. Sekertaris X Presdir
61
Bab 61. Tak Ada Celah
62
Bab 62. Bukan Saingan
63
Bab 63. Karena Mira
64
Bab 64. Resign
65
Bab 65. Melahirkan
66
Bab 66. Presdir Arogan
67
Bab 67. Di Buat Malu
68
Bab 68. Yeon vs Christ
69
Bab 69. Mommy Jerome
70
Bab 70. Undangan Pernikahan
71
Bab 71. Happy Ending
72
Bonchap. Baby Alric
73
Promo Novel Pelayan Cantik Tawanan Hot CEO
74
Secret Wife New Novel
75
Promo Novel
76
Novel baru - My Husband is Mine!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!