My Impotent Husband
"Apa yang telah kamu lakukan Asmiranda?!" pekik Christ dengan menyingkap selimut yang masih menggulung tubuh calon istrinya tersebut.
Bak di sambar petir, Christ pun terlihat sangat syok begitu mendapati tubuh calon istrinya tersebut penuh dengan bekas percintaan dan polos tanpa sehelai benang pun.
Asmiranda pun segera terbangun begitu mendapati suara dari calon suaminya yang terdengar sangat murka tersebut.
"Ada ap--pa ini ..." ucap Asmiranda dengan terbata dan juga terkejut ketika mendapati dirinya yang telah polos tanpa sehelai baju pun.
Ditambah di sekujur tubuhnya pun penuh dengan bekas percintaan dengan rasa nyeri yang menjalar di area sensitif miliknya.
"Dengan siapa kamu melakukan nya semalam?! Apa tidak cukup dengan rasa cinta dan perhatian yang selama ini aku berikan untukmu?!" pekik Christ dengan emosi yang meluap.
"Kenapa Kakak tega mengkhianati Kak Christ, Kak? Padahal pernikahan kalian sebentar lagi pun akan berlangsung," ucap Astrid sang adik tiri yang juga ikut masuk ke dalam kamar hotel yang saat ini Asmiranda tempati.
"Sayang! Aku tidak melakukan apa pun! Semalam setelah mengikuti acara perayaan atas populernya film yang aku bintangi pun aku masih bersama Astrid dan yang lain nya. Aku hanya minum sedikit alkohol dan kemudian aku tidak mengetahui apa yang terjadi setelah itu!"
"Aku berani bersumpah jika aku tidak pernah mengkhianati mu! Aku juga tidak mengerti kenapa aku bisa berada disini dengan tubuh ku yang terlihat seperti telah di nodai orang lain! Christ, sayang! Please, percayalah dengan apa yang aku katakan," ucap Asmiranda dengan berlutut memohon kata maaf dari calon suaminya tersebut.
Air mata pun terus mengalir dari sudut mata indah Asmiranda tersebut.
"Aku tidak akan sudi memaafkan wanita murahan seperti mu yang telah ternoda! Lebih baik aku menikahi Astrid dari pada menikahi mu yang telah di jamah oleh lelaki lain!" ucap Christ dengan lantang dan segera menggenggam tangan Astrid.
"Terimakasih Astrid atas bantuan mu. Jika tidak ada kamu maka aku pun tidak akan pernah mengetahui kebusukan yang telah kakak kamu lakukan terhadap ku ini. Aku ingin kamu lah yang akan menggantikan posisi Asmiranda sebagai istriku," ucap Christ dengan masih menatap Asmiranda dengan tatapan membunuh.
"Kak, Christ ... aku tidak ingin di anggap merebutmu dari Kak Mira. Kak Mira adalah Kakak ku walaupun kita berbeda ibu," ucap Astrid dengan wajah yang di buat seolah di penuhi akan kesedihan.
"Biar aku sendiri yang menjelaskan kepada papa kamu atas apa yang telah terjadi, jadi kamu tenanglah. Dan tidak akan ada satu pun orang yang berani mengatakan jika kamu telah merebut diriku dari wanita menjijikkan itu. Ayo cepat! Aku ingin segera mengadukan hal ini kepada kedua orang tua kamu," ucap Christ dengan menarik tangan Astrid.
"Kak Christ, tunggulah di luar lebih dulu. Aku ingin memberi pengertian untuk kakak ku jika aku sama sekali tidak ingin merebutmu dari kakak," ucap Astrid dengan melontarkan senyuman kepada seseorang yang sedari dulu sangat ingin di miliki nya tersebut.
"Baiklah, kakak tunggu di luar," jawab Christ dengan segera keluar dari kamar hotel tersebut.
Setelah Christ keluar dari dalam kamar hotel tersebut dengan segera Astrid mendekati sang kakak yang masih terlihat menangis sesenggukan tersebut.
"Bukan aku yang merebut Christ dari mu, Kak. Namun Christ sendiri lah yang datang dan memintaku untuk menggantikan dirimu sebagai calon istrinya. Nikmati saja kesedihan kamu ini dan jangan pernah merusak peranku sebagai pengantin penggantimu," bisik Astrid dengan tersenyum sinis ke arah kakaknya tersebut.
Asmiranda yang mendengar ucapan Astrid yang begitu menusuk pun membuat air mata nya bertambah mengalir dengan deras.
"Kamu yang telah menjebak ku menjadi seperti ini kan?! Kenapa kamu tega melakukan hal ini terhadapku Astrid! Siapa lelaki yang telah meniduri ku?!" teriak Asmiranda dengan begitu histeris.
"Mana ku tahu! Gigolo mungkin! Bersiap lah setelah ini pasti kakak akan segera di usir dari rumah papa," ucap Astrid dengan tersenyum mengejek ke arah Asmiranda yang terlihat sangat kacau.
"Dasar adik tidak tau rasa terima kasih dan tega sekali menjebak kakak sendiri!" pekik Asmiranda.
"Kamu hanyalah kakak tiriku, ingat itu!" ucap Astrid dengan menarik kuat rambut Asmiranda dan kemudian menghempaskan nya.
Astrid pun segera keluar dari dalam kamar hotel tersebut dengan langkah penuh kemenangan dan seringai liciknya.
"Astrid, untuk apa kamu berlama-lama di dalam?? Apa kamu tidak merasa jijik ketika berlama-lama melihat tubuh kakak kamu yang penuh dengan bekas percintaan itu??" tanya Christ dengan memicingkan kedua mata nya menatap Astrid.
"Kakak sangat emosi dan ingin melukai ku, Kak. Untung aku bisa segera keluar dari dalam kamar itu," jawab Astrid dengan melancarkan aksi akting nya di depan Christ seolah dirinya di aniaya oleh sang kakak.
"Astaga! Aku menyesal pernah menyukai wanita seperti Mira yang ternyata sangat berani mengkhianati ku!" ucap Christ dengan wajah berapi-api.
"Maafkan aku, Kak. Andai aku tidak membawa kakak untuk meminta Kak Christ untuk membangunkan Kak Mira, mana mungkin Kak Christ melihat kejadian tak terduga seperti itu,"
"Aku pun tidak menyangka jika kakak ku itu telah melakukan hal hina seperti itu di kamar hotel yang sudah menjadi langganan nya untuk menginap,"
"Aku fikir kak Mira selama ini adalah wanita baik-baik dan polos. Aku pun takut jika setelah ini aku lah yang kemudian akan di tuding sebagai pengkhianat oleh banyak orang karena telah menggantikan posisi kak Mira. Huhuhu ..." tutur Astrid panjang lebar seolah-olah dirinya lah yang paling teraniaya disini.
"Biar aku nanti yang menjelaskan ke semua orang jika hal tersebut adalah murni kesalahan Mira. Aku pun tidak menolak akan pesona kecantikan dan perhatian yang selama ini kamu berikan untukku. Ternyata selama ini aku telah di butakan oleh Mira seorang, hingga tidak menyadari mana yang benar baik dan tidak. Ayo sebaiknya kita segera menuju ke rumahmu, sayang," ucap Christ dengan merangkul pinggang Astrid.
Astrid pun merasa terbang melayang begitu dirinya berhasil memperdayai Christ dengan rencana busuknya tersebut.
Yes! Pada akhirnya rencanaku untuk memutuskan hubungan kak Mira dengan kak Christ pun berjalan dengan sangat mulus hingga berhasil mendapatkan hati seorang sutradara muda ternama, Christiano Ronald!
Pekik Astrid di dalam hati dengan senyum mengembang sempurna.
Sedangkan Asmiranda, tampak masih terus menangis di dalam kamar hotel tersebut.
Disela isak tangisnya, Mira pun berusaha mengingat siapa lelaki yang telah menodai dirinya dan pergi begitu saja.
"Arrrghhh!!! Kenapa semuanya menjadi tega sekali denganku! Apa salahku!!" teriak Mira dengan sangat kencang dan membuang bantal serta guling yang berada di samping dirinya tersebut.
Klunting!
Terdengar bunyi suatu benda terjatuh di lantai kamar tersebut. Dengan cepat Mira pun meraih benda tersebut yang ternyata merupakan sebuah cincin.
"Cincin milik siapa ini?? Apakah cincin milik lelaki brengsek yang telah menodai ku lalu meninggalkan ku begitu saja?!" pekik Mira.
Lantas Mira pun segera melihat bentuk cincin tersebut yang menyerupai sebuah cincin pertunangan atau pernikahan.
Di dalam cincin tersebut pun tersemat sebuah ukiran nama yang tak asing lagi bagi Mira.
"Apakah lelaki itu yang telah menodai ku??" gumam Mira dengan wajah yang terlihat sangat bingung akan petunjuk yang baru saja di temukan nya tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Rhenii RA
Terlalu lemaahh
2023-11-19
0
Euis Siti nurhalimah
.pasti cris nanti ujung"y bakalan KADUHUNG alias menyeusal ...
2023-11-14
0
mamae zaedan
berarti cintamu tak tulus crist,,, belum tau kebenaran asal ganti pengantin wanitanya😠😕
2023-11-09
0