5. Tidak Mengenalnya

Wajah dokter Claire menegang di tempatnya saat mendengar pengakuan Venna pelaku pemerkosanya adalah suaminya sendiri. Sementara tuan Calvin makin bingung dengan teriakan Venna yang menuduhnya tanpa ada bukti dan mirisnya itu dilakukan di depan istrinya sendiri.

"Baby...! Kau...?" Lirih dokter Claire sambil memegang lengannya Venna karena gadis ini terlihat syok berat lalu pingsan.

"Nona Venna...!" Pekik dokter Claire mendudukkan lagi tubuh Venna mudah di dorong ke dalam kamar inapnya.

"Tunggu aku baby! Kau berutang penjelasan kepadaku." Ucap Dokter Claire sambil mendorong kursi rodanya Venna

Dua perawat pria menghampiri dokter Claire untuk menolong mendorong kursi roda Venna. Dokter Claire dan dokter Carlos menangani keadaan Vena yang mengalami serangan jantung.

"Jangan sampai jantungnya berhenti atau bayinya tidak akan selamat." Ucap dokter Carlos begitu panik menangani wanita impiannya ini.

Dokter Claire yang juga sedang tertekan karena masih memikirkan perkataan Venna membuat gadis berwajah cantik ini hampir ikutan pingsan. Dokter Carlos memompa jantung Venna namun tidak ada reaksi sama sekali.

"Venna...! Sayang...! Sadarlah..! Aku tidak mau kehilanganmu. Aku akan bertanggungjawab atas apa yang telah pria itu melakukan padamu. Aku tidak peduli dia siapa. Aku hanya ingin menyelamatkan kamu dan anak ini. Tolong sadar, Venna!" Jerit dokter Carlos frustrasi.

Dokter Carlos menggunakan alat kejut jantung dengan ritme rendah berangsur meningkat hingga jantung Venna kembali berdetak. Dokter Carlos dan dokter Claire bernafas lega. Dokter Carlos memastikan kandungan Venna untuk mengetahui detak jantung janin Venna masih berfungsi dengan baik atau tidak.

"Bagaimana dokter Carlos keadaan janin milik nona Venna?"

"Sepertinya tidak terlalu baik." Semoga Venna kuat menjalani masa kehamilannya." Harap dokter Carlos.

"Apa perlu kita melakukan proses persalinan secara Caesar lebih cepat saja dokter? Mati atau hidup sang bayi sepertinya tidak berpengaruh pada Venna dan keluarganya."

Ucap dokter Claire terlihat datar karena ia begitu takut menghadapi kenyataan kalau janin yang ada dikandungnya Venna adalah anak dari suaminya mengingat suaminya juga memiliki saudara kembar.

"Setiap makhluk yang hadir ke dunia ini perlu perhatian dari manusia lainnya dan punya hak untuk hidup di dunia ini. Anda bukan Tuhan dokter Claire. Jadi, jangan terlalu terkecoh dengan penolakan pasien ataupun keluarganya.

Aku akan terus memantau bayi ini agar selamat. Dan aku akan merawatnya sendiri sampai Venna mau menerima anaknya nanti. Aku akan berjuang memenangkan hatinya." Ujar dokter Carlos tulus.

"Baguslah kalau begitu. Aku senang dengan ide mu dokter Carlos. Ketulusan mencintai seseorang tidak melihat permasalahan dari orang itu, aku anggap kalau cinta tulus itu lahir dari hati yang tulus. Aku salut padamu dokter Carlos. Aku mendukung hubungan diantara kalian berdua. Semoga nona Venna cepat sembuh dari gangguan mentalnya." Tutur dokter Claire yang sudah tidak respek lagi mengobati Venna.

"Terimakasih atas dukungannya dokter Claire. Ijinkan saya untuk menjaga calon istri saya." Pinta dokter Carlos.

"Baiklah. Aku tidak akan menghalangi kamu untuk menemui nona Venna. Semoga keadaannya cepat pulih dan kamu bisa menikahinya sebelum bayinya lahir." Ucap dokter Claire.

"Aku juga berharap demikian, dokter Claire. Aku hanya butuh restu kedua orangtuanya Venna." Ujar ujar dokter Carlos penuh harap.

"Semoga semuanya lancar sesuai harapan anda dokter Carlos. Kalau begitu saya permisi sebentar menemui suami saya karena dia ada di ruang kerja saya." Ucap dokter Claire beranjak pergi dari kamar rawat Venna.

...----------------...

Perang mulut di dalam ruang kerja dokter Claire terdengar sengit. Tuan Calvin tidak terima dengan tuduhan istrinya yang menuduh dirinya yang telah memperkosa Venna.

"Katakan kepadaku secara jujur! Apakah kamu yang telah memperkosa gadis malang itu?" Tanya dokter Claire dengan intonasi suara yang terdengar kencang.

"Kamu gila ya, Claire! Mana kenal aku sama gadis itu. Melihat wajahnya saja baru di taman tadi. Bagaimana mungkin aku tahu kasus seperti apa yang membuatnya gila." Bantah tuan Calvin yang merupakan pengusaha parfum termahal di dunia milik keluarganya.

"Bagaimana dengan parfum itu? Hanya parfum milik perusahaanmu yang memproduksinya dan tidak semua orang dapat membelinya. Formula yang dipakai pada parfum itu baru keluar di awal tahun kemarin bukan?"

"Apa hubungannya antara parfum dengan wanita gila itu? Apakah kamu bisa menjelaskan kepadaku tentang gadis itu?"

"Gadis itu diperkosa di kota asalnya di Bali Indonesia. Dia mengatakan seorang pria yang tidak begitu jelas wajahnya saat memperkosanya dan dia hanya bisa mengenali parfum mahal yang dipakai pria itu. Jika sekali ketemu dengan pria itu atau parfum itu, dia pasti mengenalinya." Ungkap dokter Claire dengan begitu cepat.

"Tidak....! Ini hanya salah paham. Aku memang berniat ke Bali saat itu. Tapi ada urusan mendadak yang tidak bisa aku tunda hingga aku memutuskan saudara kembar ku Brian yang menggantikan aku mengurus peluncuran produk parfum dengan formula terbaru. Sial...! Ini pasti ulah...-"

"Brian...?" Potong dokter Claire.

"Iya. Hanya dia satu-satunya tersangka utama yang telah memperkosa gadis itu. Kita harus mempertemukan Brian dengan gadis itu." Ucap tuan Calvin yang merupakan saudara kembar Brian yang sangat tampan itu.

Claire menarik nafas lega karena bukan suaminya yang telah menghancurkan hidupnya Venna. Ia mengusap wajahnya sambil berurai air mata karena sempat membenci Venna. Ia juga merasa bersalah telah menuduh suaminya tanpa mencaritahu dulu kebenarannya. Tuan Calvin sangat memahami kecemburuan istrinya itu. Ia segera menghampiri istrinya dan duduk di sebelah Claire.

"Maafkan aku sayang! Karena aku sempat berlaku kasar padamu. Tidak ada yang bisa membuat aku jatuh cinta karena kau adalah wanita satu-satunya dalam hidupku." Tutur tuan Calvin memeluk istrinya.

"Aku yang seharusnya minta maaf padamu Calvin." Claire menangis dalam pelukan suaminya.

"Ayo kita pulang sayang!" Ajak tuan Calvin.

"Tunggu Calvin! Aku mau minta tolong padamu."

"Katakan saja sayang! Jika aku mampu melakukannya untukmu.

"Dalam rahim Venna mengalir darah Brian dan gadis itu hamil bayi kembar. Ia di kirim keluarganya karena gadis itu ingin bunuh diri. Mereka ingin menyingkirkan bayi tidak berdosa itu karena malu menanggung aib. Apakah kamu bisa membujuk Brian untuk menikahinya?" Pinta dokter Claire.

"Sayang...! Jangan terlalu mencampuri urusan orang lain karena ranah pribadi mereka walaupun itu saudaraku sendiri. Yang harus kita lakukan adalah pertemukan mereka. Biarlah hati mereka yang bicara untuk langkah apa yang akan di ambil oleh Brian pada gadis itu dan juga calon bayinya." Ucap tuan Calvin.

"Apakah kamu setuju kalau kita yang akan mengadopsi bayi kembar itu jika Brian tidak menginginkan anaknya?" Tanya dokter Claire.

"Itu keponakan aku sendiri Claire, kenapa tidak sayang. Gadis itu telah melahirkan pewaris tahta kerajaan bisnis keluarga Miller Cooper." Ucap tuan Calvin tulus.

"Terimakasih baby! Ayo kita pulang..!" Ajak Claire menggandeng lengan suaminya meninggalkan rumah sakit milik keluarganya Claire.

Terpopuler

Comments

yuliyuli

yuliyuli

tiwas ae curiga Karo dokter Carlos juga Calvin ternyata eh ternyata 🤭

2023-08-29

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TERNYATA CALVIN PNY SDR KEMBAR, DN MRK PAKAI PARFUM YG SAMA

2023-07-12

1

Ariestha Malelak

Ariestha Malelak

lanjut thor

2023-04-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!